banyak mengandung ***, tolong yang dibawah umur bijaklah dalam membaca setiap novel.
karya ini adalah karya saya di platform sebelah. terpaksa saya pindahkan disini sebab novel ini sudah hilang di platform sebelah. saya sudah menunggu beberapa bulan kembali nya novel ini tapi nyatanya tidak kembali lagi.
mengandung *** bijaklah dalam membaca
Zahra harus rela di nikahi oleh calon suami kakaknya, intan. sebab intan kabur di hari H pernikahannya. tak ada pilihan lain akhirnya Zahra menuruti keinginan orang tua angkatnya. ingin rasanya wanita itu menolaknya tapi hal itu menyangkut nama baik keluarga mereka.
William menyalahkan Zahra atas hilangnya calon istri saat menjelang pernikahan, pria itu mengira jika Zahra dalang dibalik semua ini karena iri dengan intan.
seakan buta mata dan hati, William terus saja menyiksa Zahra setelah menjadi istrinya. hari-hari dijalani Zahra penuh dengan penyiksaan, hinaan dan cacian sudah menjadi makanan sehari-hari nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Moms Al, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 28
Sedikit mengandung 21+ bijaklah dalam membaca.
----
"dimana istriku ?". Tanya William mencekal lengan Natasha yang hendak keluar ketika selesai memeriksanya.
Wajahnya masih nampak pucat, bahkan bulu yang menumbuhi dagunya sudah sangat lebat karena tak pernah dicukur, entah kenapa dia begitu malas setelah Zahra pergi meninggalkan nya padahal di adalah sosok paling bersih dalam merawat badannya.
Natasha berbalik menatap William, sedikit menepis tangan itu "kenapa kamu menanyakan hal itu padaku". Ucap Natasha dengan alis terangkat.
"Kamu tidak perlu berpura-pura seperti ini, sekarang cepat katakan dimana ?".
"Aku tidak tahu, walaupun kami bersahabat, tapi Zahra selalu menutupi semuanya dariku. Entah kenapa anak itu menutupinya padahal dia bisa saja menceritakan semuanya jika di dinikahi oleh ibl*s seperti dirimu. Ibl*s yang bewujud manusia". Tegas Natasha menatap tajam William.
"Apa kamu tidak tahu malu hmm ? Dan kini kau harap dia akan kembali terus memaafkan mu ? Setelah apa yang kamu lakukan terhadapnya, kamu menghinanya bahkan melakukan kek*r*san fisik demi wanita yang ternyata hanyalah seorang j*l*ng. Sungguh urat malu mu sudah putus". Sambunya lagi.
"Permisi". Natasha langsung pergi meninggalkan William yang masih terdiam setelah mendengar ucapan perempuan itu.
Hembusan nafas keluar tak beraturan dari mulutnya, detik berikutnya dia kembali mual tapi tidak sampai mengeluarkan isi perutnya hanya sebatas mual saja.
Huek
Huek
Samuel yang berjaga didepan masuk dengan cepat mendengar tuannya mual.
"Tuan". William mengangkat tangannya mengisyaratkan jika dirinya baik-baik saja.
"Katakan pada dokter jika aku ingin pulang hari ini, aku mau dirawat diruma saja". Perintahnya menatap Samuel.
"Tapi tuan...". Ucapan nya tergantung ketika William menatapnya tajam.
"Baik tuan".
Samuel keluar dari ruangan itu, menuju keruangan dokter. Tak berselang lama Natasha kembali lagi.
"Aku ingin pulang".
"Tidak bisa kah kamu menunggu beberapa hari lagi, sampai keadaan kamu pilih". Kata Natasha.
William tak menjawab bahkan hanya menatap kearah jendela, Natasha memandangi Samuel yang hanya diangguki oleh laki-laki itu.
Perempuan berjas putih tersebut hanya bisa menghela nafasnya dalam, dia begitu tau bagaimana keras kepalanya sosok William Alexander.
"Baik, aku aka mengurus semuanya". Setelahnya Natasha berlalu meninggalkan dua laki-laki yang berbeda kasta itu.
Setelah semuanya selesai akhirnya William diperbolehkan pulang dan kini sedang berada didalam mobil yang melaju dengan kecepatan sedang. Sebelumnya Samuel sudah mengabari pada orang tua atasannya itu jika William pulang hari ini dan dengan kesepakatan William akan pulang kerumah orang tuanya.
*
*
"Apa kamu sudah siap sayang ?". Tanya pria paru baya itu menarik pinggang perempuan yang kini hanya memakai d*l*man saja.
"Ahhhh.. tentu honey kapan pun kamu mau aku selalu siap melayani mu". D*s*hnya ketika Pria paru baya itu meremas b*k*ngnya.
"Ouhhh kenapa b*k*ng mu sekarang lebih besar dan berisi".
"Apa kamu tidak menyukainya hmm ?". Tanyanya menghadapkan tubuhnya pada pria itu.
"Tentu aku menyukainya apalagi payudaramu membuatku begitu candu, sangat besar dan menggoda".
"Ahhhh... Kamu selalu membuatku melayang Juan hanya karena r*m*san mu itu". Desah perempuan itu menggigit bibirnya.
Dia adalah Juanda Alexander pengusaha terkenal, dia memiliki banyak club malam di Amerika tak hanya itu dia juga memiliki bisnis gelap yaitu peredaran obat terlarang pada orang-orang yang membutuhkan. Walaupun usianya sudah memasuki lima puluh tahun tapi pria itu secara fisik masih sehat bahkan masih segar dipandang mata.
"Tunjukkan kehebatan mu intan".
Intan tersenyum menatap Juan yang kini sudah berbaring terlentang, seakan mendapatkan tantangan, wanita itu menjalankan aksinya. Baru kali ini pria paru baya itu menyuruh intan yang beraksi. Biasanya dia selalu yang mengukung intan dibawahnya.
"Seperti biasa, milim mu begitu b*sar dan p*nj*ng sampai aku dibuat m*nd*sah keras". Ucap intan menatap milik Juan yang sudah sejak tadi tegak.
Intan segera menaiki tempat tidur m*l*mat milik Juan dengan lembut Bahkan memainkan buah z*k*r milik pria itu. Sedangkan Juan menj*l*ti milik wanita yang kini ada diatasnya sesekali meremas benda kenyal milik intan membuat wanita itu m*nd*sah tak karuan. Juan selalu membuatnya terbang melayang, dia begitu pandai dalam hal berhubungan s*ks
" Umhhhhh". D*s*hnya dengan mulut yang masih penuh oleh milik Juan. Mereka melakukan gaya s*ks 69.
Intan m*nd*sah begit kencang Bahkan sudah tak melumat lagi milik Juan, dia hanya fokus akan kenikmatan yang diberikan oleh pria itu hingga detik berikutnya mencapai pelepasan. Juan segera menj*lati sisa-sisa cairan putih yang keliat dari milik intan.
"rasanya punya mu begitu nikmat sayang". Intan tak mampu menjawab karena masih mengatur nafasnya yang memburu.
"Sekarang giliran ku sayang, aku juga ingin mencapai kenikmatan itu hmm". Intan hanya mengangguk kemudian turun dari atas Juan dan berbaring terlentang hingga benda kenyal yang sedikit kendor terpampang nyata disana.
Tanpa banyak bicara Juan melancarkan aksinya langsung m*m*sukkan miliknya nya kedalam milik intan membuat wanita itu memekik antara sakit dan enak.
Juan m*nc*um dengan rakus b*b*r intan yang basah kemudian memaju mundurkan bokongnya kuat, hentakan demi hentakan mampu membuat intan berteriak nikmat, bahkan dibawah sana begitu penuh dan sesak sampai menabrak dinding r*himnya. Sungguh milik Juan begitu cocok untuknya.
Juan meninggalkan tanda merah yang begitu banyak disana, hingga intan meremas rambut Juan dengan keras.
"lebih dalam lagi sayang". Rancaunya ikut menggoyangkan pinggulnya.
D*s*han bersahutan didalam kamar club malam itu, Bakan nafas mereka terengah-engah dan keringat membanjiri seluruh tubuhnya setelah mencapai pelepasan berkali-kali. mereka tak berhenti melakukannya hingga sampai pagi menjelang seakan tak ada lelahnya dua insan itu.
Drtttt
Drtttt
"Bagaimana". Tanya Juan ketika ponsel sudah menempel di telinganya.
"Sekarang Meraka ada di Indonesia tuan, sepertinya ada masalah keluarga nya disana makanya segera pulang kesana". Lapor orang itu.
"Masalah apa ?".
"Ini masalah cucu menantu nya tuan yang kabur, karena dia menyiksanya hingga hampir m*ti". Juan tersenyum sesekali asap keluar dari mulutnya.
"Apa wanita itu sudah ketemu ?".
"Belum tuan, mereka Masih mencarinya sampai sekarang". Seketika sebuah ide muncul dikepala Juan dengan senyum lebar dan licik.
"Temukan wanita itu lebih dulu, jangan sampai mereka duluan yang menemukannya, kita akan menjadikan wanita itu sebagai tameng untuk membuatnya hancur".
"Baik tuan".
Setelahnya sambungan telepon terputus, Juan tertawa begitu kencang. Dia begitu senang akan kabar pagi ini.
"Hahaha, tunggu pembalasan ku tua Bangka". Ujarnya dengan mata merah dan tangan mengepal kuat.
Dia kembali menatap intan yang tidur terlentang tanpa p*kaian s*h*lai pun membuat birahinya naik seketika. Bahkan milik nya sudah t*gak dan k*ras. Tanpa mempedulikan intan yang tidur dia kembali menancapkan milik nya kedalam milik intan membuat wanita itu m*nd*sah kembali dengan mata terpejam.
(Mengenai intan yang bisa bertemu dengan Juan, nanti kita bahas di bab selanjutnya yah. Bagaimana bisa dia lolos dari amukan indra setelah mengetahui pengkhianatan nya)
Bersambung...