seorang perempuan dengan wajah yang tak begitu cantik terpaksa harus menikah dengan seorang laki laki populer dan kaya disekolah karna sebuah insiden
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aqilaarumi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab35
Indah yang sedang membuat kue mengangkat alisnya ketika melihat Dito yang tampak kelihatan lesu tak seperti biasa.
"Kenapa tuh orang biasanya selalu happy kalau habis pacaran,kok sekarang wajahnya seperti pakaian kusut yang tak pernah disetrika"
Indah terus membuat kuenya hingga wanginya tercium disetiap ruangan.
"Buset ini bau kuenya mengubah selera banget rasanya ingin menyicipinya"ujar Dito tak kala mencium aroma kue buatan istrinya.
Dito berusaha mendekat kearah dapur berharap indah akan menawarkan kuenya untuk dicicipi tapi ternyata indah dalam keadaan mode cuekk dia sama sekali tak peduli dengan kehadiran Dito didapur,indah tetap sibuk dengan adonan kuenya.
Dengan susah payah Dito menelan silvanya dengan kasar,ingin sekali dia mencicipi kue buatan istrinya namun apalah daya gengsinya terlalu tinggi,setelah kuenya masak indah kemudian mengemas dan mengirim kuenya kepelangang.
Krim kriuk kriuk
Suara perut Dito tiba tiba Bunyi,dia memang belum makan dari tadi karna kelamaan menunggu Tiara.
"Hmm hari ini aku tidak masak kamu pesan aja makanan dari luar" ucap indah yang mendengar suara perut Dito.
"Padahal rasanya lidah ini ingin sekali makan masakanya,aku fikir setelah bunda dan biasih kesingapura dia yang bakalan memasak,aduh kenapa sih aku kayak gini sih, jangan jangan benar lagi makanan yang dia kasih keaku sudah dijampe jampe sampai rasanya aku ingin makan makananya terus terusan,udah deh aku pesan makanan dari luar aja dari pada aku mati kelaparan" batin Dito.
"Kamu mau aku pesankan juga ngak"? Ucap Dito untuk pertama kalinya ia berbicara dengan nada lembut kepada indah.
"Hmmm ngak usah aku sudah makan"
"Ya sudah kalau kamu ngak mau" ucap Dito kembali kemode ketus.
Indah kemudian berlalu meningalkan Dito diruang meja makan karna tidak ada lagi yang harus dikerjakan ya di dapur,ia memasuki kamarnya dan merebahkan dirinya di kasur yang membuat tubuhnya yang tadinya terasa pegal kini jadi lebih nyaman.
*****
Hari ini Dito mengajak Tiara makan malam dirumahnya sepulang nya Lydia dari Singapura.
" Kata Dito kamu baru ya dikota ini"? Ucap Lydia memecah keheningan saat mereka makan malam bersama.
"Ia Tante aku baru dikota ini,aku baru pindah ke kota ini bulan lalu"
"Sayang aku mau dong tumis kangkung itu tolong ambilkan dong"ujar Tiara
Dengan sigap Dito mengambilkan tumis kangkung dengan beberapa irisan cabe merah diatasnya untuk sang kekasih.
Lydia mencermati sikap kekasih anaknya itu yang terkesan sangat manja bahkan tanpa sungkan walaupun dia berada ditengah tengah mereka.
Mereka menikmati makan malam bertiga saja,kali ini bi asih enggan duduk dimeja makan karna hari ini ada tamu, menurutnya akan tidak pantas jika ia ikut makan dimeja makan seperti biasa bersama majikanya sementara mereka sedang kedatangan tamu, sementara indah mengurung diri dikamarnya karna sudah mendapat ancaman dari Dito.
Setelah mereka menyelesaikan makan malam, mereka memutuskan untuk menghabiskan waktu dengan meminum kopi hangat dan beberapa cemilan dihalaman belakang yang menjadi tempat favorit penghuni rumah itu tanpa terkecuali Dito.
Tiara nampak begitu mesra dengan Dito tanganya melingkar di pinggang sambil sesekali memeluk Dito untuk mengekspresikan rasa kebahagiaan nya.
Lydia yang melihat itu merasa risih, menurut nya tidak sofan bermesraan didepan orang tua.
" Tante, sayang. Aku mau ketoilet sebentar ya"
" Silahkan toiletnya ada dipaling pojok" ucap Lydia sambil menunjuk kearah toilet.
" Sayang antarin aku dong"
" " Dito tolongin bunda ini kok kursi rodanya kalau didorong rodanya kok ngak bergerak ya" ucap Lydia beralasan agar Tiara ngak seenaknya memerintah anaknya.
" Ya udah deh aku ketoiletnya sendirian aja,kamu bantuin Tante aja"
Tiara pun berjalan menyusuri tiap sudut rumah itu dengan perasaan takjub disetiap langkah kakinya, kemewahan dan arsitektur Nyang ditampilkan rumah mewah itu, meskipun Tiara dari keluarga yang lumayan berada,namun tak sekaya Dito.
"Ini kursi rodanya ngak apa apa kok bunda,aman aman saja"
" Oh ya udah kalau begitu"
Sejenak hening lalu Lydia memberanikan diri untuk bertanya kepada anaknya.
"Kamu yakin nak mau Menganti indah dengan perempuan manja seperti itu" ucap Lydia setelah melihat Tiara menjauh dari mereka.
" Hmm aku mencintainya bunda dan itu sudah cukup buat aku"
" Kamu fikir dalam hubungan itu yang dibutuhkan cinta doang? Cinta itu ngak cukup dalam hubungan itu kita perlu dihargai oleh pasangan kita,belum nikah aja dia udah berani merintah merintah kamu didepan bunda lagi, nanti kalau kamu menikah dengan Tiara mau kamu menjadi suami yang takut sama istri,bunda tau kamu dari kecil nak,dan menurut bunda kamu butuh sosok pendamping yang independen bukan seperti Tiara yang manja dan tukang ngambek"
Untuk kali ini Dito terdiam kalau biasanya ia punya seribu jawaban setiap pertanyaan bundanya,namun kali ini ia sedikit menyadari apa yang dikataan bundanya ada benarnya.
Tiara membuka sebuah kamar yang ia fikir adalah toilet ternyata itu adalah kamar indah yang lupa dikunci nya.
" Indah"
Betapa kagetnya Tiara mendapati indah dirumah itu,tak kalah dengan Tiara indah sama kagetnya mendapati Tiara tengah berada diambang pintu kamarnya, jantungnya serasa ingin melompat keluar sekarang juga,ia seperti seorang pencuri yang baru saja tertangkap basah.
" Ak... Aku" ucap indah gugup
" Indah itu anaknya biasih" ucap Dito dari arah belakang Tiara, Tiara yang mendengar suara itu memutar badanya kearah sumber suara.
" "Astaga jadi kalian satu rumah,kok kamu ngak pernah bilang sih kalau kamu satu rumah sama indah"ucap Tiara tanpa merasa curiga sedikitpun.
" Ia sayang aku ngak pernah cerita karna ngak penting bjuga kita cerita tentang indah,lagi pula mereka tinggal disini supaya bisa sigap siaga kalau tiba tiba bunda butuh bantuan"
" Tau gitu aku ajak aja indah makan malam sama kita"
" Hmm ngak pantas sayang Anak pembantu itu tak pantas makan malam bersama majikanya" ucap Dito dengan teganya.
Indah tersenyum sumbang saat mendengar perkataan suaminya, mungkin sekarang hatinya sudah kebal dengan segala kata kata yang menyakitkan dari mulut pria angkuh itu
" Huss jangan seperti biar bagaimanapun indah itu sahabat aku loh"
Dito menghelai nafas panjangnya,lalu ia menarik tanganya untuk menjauh dari indah.
malam semakin larut tapi Tiara betah bertamu dirumah Dito, beberapa kali Lydia menguap agar Tiara tersindir tapi Tiara tetap saja asyik bergelayung manja Kedito.
" Dito kamu antar Tiara pulang ngi ngak baik anak perempuan pulang malam malam" ucap Lydia sarkas.
"bunda ngantuk ya kalau bunda ngantuk bunda tidur aja ngak apa apa kok Tiara disini dengan Dito saja"
" maaf ya Tiara bunda itu tau adat bunda tak bisa tidur sementara ada tamu yang bertamu kerumah bunda"
Dito yang merasa bundanya menyindir Tiara dengan cepat membujuk Tiara agar mau pulang.
" sayang aku antar pulang ya"
" ya padahal aku masih pengen disini sama kamu"
" besok kan kita masih bisa ketemu sayang"
" ya udah deh kalau begitu,bunda aku pulang ya"
Tiara meraih tangan bunda Lydia lalu takzim, disusul oleh Dito.
" bunda aku antar Tiara pulang dulu ya"
" hati hati ya nak"
mereka berlalu meninggalkan bunda Lydia, lydia hanya bisa menghelay nafas beratnya melihat kebucinan anaknya.
hati indah tuh ga bakal bisa ke lain hati stuck di suami yg lihat fisik doang
dan jarang cerita bisa move on happy dengn orang lain ujungya bisa di tebak BALIKAN
bikin indah strong woman Thor masa iya langsung klepek"lagi ma Dito ,cowok yg ganteng kan ga cuma Dito aja
ujungnya ga di TTD deh tuh surat cerai
jangan lihat kebelakang move on jangan CLBK ,ihhh najis trallala
busehhh bener bener BEGO kamu indah
kenapa kebanyakan wanita KLW udah cinta jadi oon yah
bikin indah tau klw itu cuma sandiwara jangan lama2