Tahun 4025, dunia hancur akibat ledakan laboratorium ilegal yang menyebarkan virus zombie. 5 tahun berjuang, Lin Zirong mempunyai kekuatan istimewa yaitu tumbuhan dan es dengan level 10, serta ruang angkasa istimewa.
Sayangnya Lin Zirong dikhianati oleh teman dan kekasihnya, ia dijadikan objek penelitian oleh ilmuwan dan pejabat rakus yang haus akan kekuatan luar biasanya.
Dalam keputusasaan dan amarah, ia menggunakan sisa kekuatannya untuk meledakkan laboratorium tersebut, menghancurkan semua orang di dalamnya. Dengan senyuman mengejek terakhir, ia menatap temannya yang panik sebelum segalanya berakhir dalam ledakan besar.
Namun, bukannya mati, Lin Zirong terbangun di tubuh seorang wanita muda, Yu Yuning, yang meninggal dikamar pernikahan, akibat diracun tepat setelah melakukan proses sakral pernikahan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lily Dekranasda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Gudang Kediaman Shen
Yu Yuning duduk bersandar di singgasana raja yang ia rampok, di dalam ruang angkasa ajaib yang ia miliki. Tumpukan harta karun mengelilinginya, emas, perhiasan, permata, dokumen tanah, bahan makanan, hingga berbagai barang antik berharga yang ia rampas dari kerajaan, keluarga Yu, dan pejabat korup yang bekerja sama dengan raja tamak itu. Senyum sinis terukir di wajahnya.
"Setidaknya sekarang, dendam Yu Yuning yang malang ini telah mulai terbalaskan," gumamnya pelan.
"Yu Hani telah menemui ajalnya. Tuan Yu Gong dan Nyonya Go... cepat atau lambat mereka juga akan menyusul. Setelah semua yang mereka lakukan, membuang Yu Yuning dari keluarga itu, menghancurkan hidup Yu Yuning setiap hari, kini mereka tidak punya apa-apa lagi. Tinggal menunggu waktu saja."
Yu Yuning menghela napas panjang. Pikirannya melayang ke masa lalu dan masa depan tubuh yang kini ia tempati.
Sejak pertama kali diasingkan oleh raja yang tamak dan serakah itu, hidup Yu Yuning asli juga menjadi penderitaan tanpa akhir. Tidak hanya di keluarga Yu, di keluarga Shen yang telah diasingkan pun, dia menderita.
Yu Yuning memejamkan mata sejenak. Ia tahu, esok pagi akan menjadi hari yang penuh bencana bagi keluarga Shen, suaminya sendiri. Raja tamak akan mengirim perintah untuk menggeledah seluruh rumah keluarga Shen dan menyita semua harta yang mereka miliki. Hal ini dilakukan untuk memperkuat posisi kekuasaannya, sekaligus menghancurkan reputasi para pejabat dan jenderal yang dianggap bisa menjadi ancaman.
“Raja tamak itu tidak akan mendapatkan apa-apa dari keluarga Shen. Tidak selama aku di sini,” katanya penuh tekad. "Aku akan mengosongkan semua gudang harta sebelum para prajuritnya tiba. Mari kita beraksi lagi."
Pohon roh itu bergetar lembut, seperti memahami niat majikannya. Dari celah pohonnya yang bercahaya, terdengar suara tenang dan lembut
[Baik, Nona. Semoga keberuntungan menyertai Anda]
Yu Yuning tersenyum tipis. Dengan satu jentikan jarinya, tubuhnya menghilang dalam kilauan cahaya, meninggalkan ruang angkasa yang nyaman.
Malam telah larut, suasana begitu sepi. Hanya terdengar bunyi jangkrik yang samar di kejauhan. Para penjaga yang berjaga tampak mengantuk.
Yu Yuning muncul di dalam gudang utama keluarga Shen, tempat harta dan barang-barang berharga disimpan. Namun, Yu Yuning dikejutkan oleh pemandangan yang tidak sesuai harapannya.
Gudang itu hampir kosong.
Di sudut ruangan hanya ada beberapa peti kecil yang berisi sedikit koin emas dan perak. Beberapa gulungan dokumen tersimpan di rak kayu tua. Tidak ada tumpukan emas yang menggunung, tidak ada permata yang berkilauan, tidak ada kekayaan yang mencerminkan seorang jenderal perang berpengaruh.
Yu Yuning menghela napas panjang. “Benar-benar di luar ekspektasi,” gumamnya. “Seharusnya, sebagai jenderal perang yang dihormati dan berasal dari keluarga berpengaruh, Shen memiliki harta yang jauh lebih banyak dari ini. Ke mana perginya semua kekayaan itu?”
Namun, setelah mengamati lebih dalam, ia menyadari bahwa kekayaan suaminya telah digunakan untuk mendukung keluarga besar Shen. Seluruh keluarga, yang sebagian besar tidak tahu diri, hidup dari kerja keras Shen selama ini. Hatinya mendidih.
“Bahkan setelah semua kerja kerasnya, Shen hanya menjadi korban kerakusan keluarganya,” kata Yu Yuning dengan nada dingin. “Baiklah, aku tidak peduli. Yang jelas, aku tidak akan membiarkan raja tamak itu mendapatkan apa pun.”
Dengan gerakan jari yang anggun, semua isi gudang, dari koin emas hingga dokumen, menghilang dalam sekejap, berpindah ke ruang angkasanya. Setelah itu, ia menghilang dari gudang utama dan berada di gudang lainnya di kediaman keluarga Shen.
Gudang itu penuh dengan barang-barang mewah yang ia kumpulkan selama bertahun-tahun, porselen langka, kain sutra mahal, dan perhiasan berkilauan.
“Ah, ini lebih baik,” gumam Yu Yuning sambil menyapu pandangannya ke seluruh ruangan. Tanpa berpikir dua kali, ia mengosongkan semuanya.
Gudang demi gudang ia kunjungi. Setiap kali ia masuk, harta yang tersimpan di dalamnya langsung berpindah ke ruang angkasanya. Tidak ada satu pun yang ia tinggalkan, bahkan barang-barang kecil seperti cincin atau kalung yang tersembunyi di sudut-sudut gelap.
Dalam waktu singkat, semua gudang di kediaman keluarga Shen telah kosong melompong. Bahkan gudang bahan makanan yang biasanya penuh dengan beras, gandum, dan bahan-bahan lainnya kini hanya berisi rak-rak kayu kosong yang bergema dalam keheningan.
Seluruh pakaian,peralatan makan, peralatan masak, kursi meja, lantai pun semua nya di angkut ke ruang angkasa.
Dihalaman depan, bahkan semua tanaman hilang menyisakan tanah yang masih basah akibat pengangkatan tanaman.
Semua yang berada di kediaman keluarga Shen kini sudah berpindah ke ruang angkasa, kecuali tempat tidur semua orang dan bangunan yang masih berdiri.
“Harta yang mereka miliki tidak sebanding dengan kerja keras Shen. Ini mengecewakan,” gumamnya pelan. “Tapi setidaknya, aku telah memastikan raja tamak itu tidak akan mendapatkan apa-apa dari keluarga Shen.”
Dengan satu gerakan tangan, tubuh Yu Yuning kembali menghilang dalam kilauan cahaya. Ia kembali ke ruang angkasanya.
Ia mendekati pohon rohnya, menyentuh batang kecil nya yang bercahaya lembut. “Aku telah menyelesaikan tugas malam ini. Sekarang, mari kita menunggu pagi ini.”
Pohon roh itu bergetar lembut, seolah-olah memberikan restu. Suaranya terdengar lagi, tenang dan penuh kehangatan
[Anda telah melakukan dengan sangat baik, Nona. Semoga Anda selalu dilindungi]
“Baiklah, aku harus istirahat dulu. Tenaga dan pikiranku harus segar saat para petugas kerajaan itu datang. Aku ingin melihat wajah mereka saat menemukan gudang-gudang kosong itu. Pasti akan sangat lucu, hahaha!” tawa kecilnya terdengar menggema di ruang itu.
Pohon roh itu bersinar lembut, memberikan jawaban yang biasa: “Baik, Nona. Selamat beristirahat.”
“Bye, xixi,” Yu Yuning terkekeh sambil melambaikan tangan terakhir kalinya. Dengan satu gerakan, tubuhnya lenyap dari ruang angkasa itu, kembali ke dunia nyata.
Yu Yuning berbaring di ranjang kamar pengantinnya, memandang langit-langit kamar yang dipenuhi ukiran klasik khas keluarga Shen.
Ia mengingat bagaimana ia merampok istana kerajaan. Awalnya ia ingin membantu Shen Wei, yang saat ini berada di penjara istana, melarikan. Namun, ia urungkan. Karena itu akan memicu kecurigaan raja terhadap kediaman keluarga Shen. Tindakan seperti itu hanya akan membawa lebih banyak bahaya daripada kebaikan.
Maka, Yu Yuning mengambil semua alat penyiksaan dari penjara istana, ia hanya berharap jika Shen Wei tidak lagi disiksa dengan alat penyiksaan yang lain.
Selain itu, ia memiliki air spiritual, obat-obatan dari masa depan, serta keterampilan medis dari kehidupan pertamanya.
Yu Yuning menguap, lalu memejamkan matanya sebelum menghadapi para prajurit kerajaan untuk ke kediaman Shen Wei.