Berawal Dari Perselingkuhan Berakhir Di Pelaminan

Saat ini leta tengah berguling guling di atas tempat tidur nya, dia ingin memejamkan mata nya tapi tidak bisa.

Sial nya, pikiran nya dari tadi berputar putar pada kejadian tadi sore. dimana Nagara terang terangan mengungkap kan perasaan nya.

"Sialan banget tuh cowok,"  umpat leta geram,     "ngegas banget, kan gue kaget."

Setelah kejadian tadi, leta langsung kabur tanpa menjawab terlebih dahulu, dia terlalu syok dengan pernyataan gara.

"Lagian tiba tiba banget, ketemu juga baru beberapa kali,"  gumam leta,

"Gue juga emang naksir sih, cuman tadi tuh bener bener bikin gue kaget,"  rengek leta.

"Arrrrghh,  cowok sialan, bisa banget bikin gue kaya gini sekarang,"  gumam leta,

"Ok letaaa, mending sekarang elo tidur, karna besok masih harus nyelessain kerjaan Lo," gumam leta pada diri sendiri.

Leta mencoba kembali memejamkan mata nya, seluruh tubuh nya dia tutupi dengan selimut, berharap bisa cepat ke alam mimpi.

Setelah satu jam berlalu, Aleta pun kini sudah tertidur, dengkuran halus terdengar pertanda gadis itu telah terlelap.

***

Sedang kan Nagara, laki laki itu kini tengah mengendarai motor nya, jalan yang lenggang membuat gara menarik kencang gas motor nya.

Motor nya berbelok dan memasuki perumahan yang di tinggali leta,

Ya, pria itu berniat ingin menemui leta, gadis yang telah merobohkan puncak gunung es dirinya.

Motor gara berhenti di depan sebuah rumah mewah, lalu pria itu turun dari motor nya.

Keadaan yang hening juga sepi, lampu rumah yang sudah mati, menandakan bahwa penghuni nya telah tertidur.

Nagara mendongkak melihat kamar yang ada di atas, biasa nya kamar seperti itu selalu di huni oleh anak gadis,

Gara berjalan pelan, setengah mengendap endap seperti pencuri. lalu dia dengan lihai nya memanjat tiang, untuk sampai ke balkon.

Tidak sia sia, masa remaja nya dulu menjadi seorang bad boy. karna kini keahlian itu menguntungkan nya.

Hap

Nagara berhasil sampai di balkon kamar leta dengan sempurna, dia mengintip kecil lewat tirai jendela,

Gara mencoba untuk membuka pintu, dan keberuntungan memang tengah berpihak pada laki laki ini, pasal nya pintu nya tidak terkunci.

"Ceroboh banget,"  gumam gara sambil membuka pelan pintu itu, gara pun langsung berjalan pelan masuk ke dalam kamar itu.

Gadis cantik itu tengah tertidur pulas, seperti nya tengah bermimpi, hingga tidak mendengar derap langkah kaki seseorang.

"Cantik ,"  gumam gara sambil berjongkok di samping tempat tidur,

Wajah yang polos tanpa make up sedikit pun, terlihat lebih cantik, deru nafas yang teratur menandakan begitu nyaman nya tidur gadis ini.

Perlahan gara berdiri, lalu dia ikut naik ke atas ranjang leta, gara menyelip kan tangan kiri nya untuk bantalan leta, membuat leta merasa terusik.

"Euuhh,"  gumam leta terusik, membuat gara menepuk nepuk punggung nya menenangkan.

"Tidur lagii ya,"  bisik gara sambil memeluk leta,  membuat leta kembali terlelap dalam tidur nya.

Gara memandang wajah cantik leta, sungguh pahatan yang sempura maha karya tuhan yang sempurna.

Pria itu membelai pipi leta, di mulai dari mata, hidung, lalu bibir.

"Kamu gak akan bisa keluar dari hidup aku," gumam gara mengelus elus bibir leta, "kamu sudah masuk ke dalam nya, dan aku pastikan selama nya tetap di samping ku."

***cuup***

Nagara mengecup singkat bibir leta,

"Aku gak pernah ngerasain ini sebelum nya, rasa ingin memiliki begitu kuat,"  gumam gara, "dan kamu orang nya, perempuan yang ingin aku miliki apa pun yang terjadi."

Good night Aleta,

Nagara pun perlahan ikut memejamkan mata nya, dengan tangan kanan yang memeluk leta hangat.

Kedua anak manusia itu telah terlelap dalam tidur nya.

***

Leta langsung bangun dari tidur nya, dia langsung melihat sekeliling, tapi tidak ada siapa siapa.

"Tapi gue ngerasa semalam itu ada orang lain di sini," gumam leta,

Dan aku pastikan selama nya tetap di samping aku.

"Kata kata itu masih teringat jelas di benak gue, dan gue yakin itu suara seseorang,"  gumam leta.

Leta turun dari ranjang nya, dia langsung membuka gorden kamar nya, lalu leta membuka pintu.

"Lohhh, kok nggak ke kunci ?"  gumam leta bertanya,  "apa gue yang lupa ya ?".

tok tok tok

"Letaaa,"  panggil maudi dari balik pintu, membuat leta langsung menoleh.

"Kamu udah bangun belum sayang ?"  teriak maudi lagi.

Leta pun melangkah mendekati pintu.

   ceklek

Leta membuka pintu kamar nya.

"Kirain mama kamu belum bangun sayang ?" ucap maudi membuat leta tersenyum.

"Udah bangun dari tadi kok,"  jawab leta sambil menarik tangan maudi masuk ke dalam kamar nya.

"Kenapa hm ? " tanya maudi sambil mengelus rambut leta,

"Eumm, mama dulu punya pacar berapa ?" tanya leta membuat maudi bingung,

"Maksud nya ? " tanya maudi bingung.

"Yaa dulu waktu mami pacaran sama papi, pacar mami cuman papi ajja ? apa punya pacar lagi,"  tanya leta gugup.

"Ada yang bikin kamu nyaman ? selain Rey ?" tanya maudi menebak.

Leta mendongkak, lalu mengangguk ragu.

Maudi menghela nafas, membuat leta memilin ujung piyama nya gugup.

"Siapa nama nya ?"  tanya maudi kepo,

"Gara, NAGARA REJASKI,"  jawab leta.

"Sebenar nya jatuh cinta sama siapa pun itu boleh. merasa nyaman sama yang lain boleh, tapi kamu harus inget,"  ucap maudi menasehati.

"Kamu sudah punya pacar, ada perasaan yang harus kamu jaga,"  tambah maudi, meskipun baru sekedar pacaran.

Leta mengangguk mengerti.

"Tapi, semua itu balik lagi ke kamu,"  ucap maudi, "kalau kamu merasa nyaman sama gara kamu lepasin Rey,"  lanjut nya menasehati.

"Mami pikir kamu sesayang itu sama Rey," ungkap maudi,  "karna selama ini mami lihat hubungan kalian baik baik ajja."

Leta mengangguk, "itu sebelum aku kenal sama gara,"  jawab leta,

"Aku juga baru beberapa kali ketemu sih, baru kenal juga kan,"  ucap leta,

"Tapi perasaan nyaman itu datang tiba tiba, leta gak tau juga kenapa, kaya ada perasaan berlebihan gitu kalau ketemu sama gara"

"Itu nama nya kamu sudah jatuh cinta sama gara,"  ucap maudi.

"Terus Nagara nya gimana ?"  tanya maudi.

"Nahh ituu dia,  kemarin dia ngungkapin perasaan nya sama aku,"  jawab leta,   "tapi belum aku jawab."

"Kenapa ? karena kamu bingung ?"  tanya maudi yang di balas anggukan oleh leta.

"Mami gak mau ikut campur ah,"  ucap maudi membuat leta merengek.

"Kok mami gitu sihh,"  erang leta,   "bantuin anak nya dong."

"Kan itu masalah hati kamu," jawab maudi, "hati kamu sendiri yang tau jawaban nya."

"Udah ah, mami mau siapin sarapan dulu,"  ucap maudi,   "kamu mending siap siap, nanti keburu macet jalanan nya."

Leta menghela nafas.

Maudi pun berjalan keluar dari dalam kamar leta, meninggalkan leta dengan kegalauan nya.

"Lagian hati gue kenapa sih ? gumam nya, murahan banget heran," dumel leta.

"Si gara juga, kenapa elo hadir di hidup gue sih, jadi nya kan gue suka."

 "rey sorry kalau gue ngecewain elo" batin Aleta merasa bersalah.

Aleta pun berdiri dari duduk nya, dia langsung melangkah pelan memasuki kamar mandi nya.

SENANG NYA DALAM HATI, KALAU PUNYA PACAR DUA, OH SEPERTI DUNIA GUE YANG PUNYA.

Aleta bernyanyi mengusir kegalauan nya.

Setelah nya dia tertawa,

"Bisa gila gue, kalau mikirin cinta Mulu ". gumam nya, lalu masuk ke dalam kamar mandi.

Aleta pun mulai membersihkan tubuh nya, air yang dingin menerpa wajah cantik nya.

Dia mulai menggosok seluruh bagian tubuh nya dengan sabun, lalu dia membilas nya dengan air dingin.

"Seger banget," gumam Aleta.

"kaya nya gue gak bisa nolak si CEO tampan itu" batin Aleta terkekeh sendiri.