NovelToon NovelToon
Love You More Than Ever

Love You More Than Ever

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Duniahiburan / Hamil di luar nikah / Konflik etika / Cinta Terlarang / Menikah Karena Anak
Popularitas:1.9k
Nilai: 5
Nama Author: Arya wijaya

kisah seorang wanita yang berjuang hidup setelah kehilangan kedua orang tuanya, kemudian bertemu seorang laki-laki yang begitu mencintainya terbuai dalam kemesraan, hingga buah hati tumbuh tanpa pernikahan.
sungguh takdir hidup tak ada yang tahu kebahagiaan tak berjalan sesuai keinginan, cinta mereka Anita dan seno harus terpisah karena status sosial dan perjodohan dari kedua orang tua seno.
bertahun-tahun Seno menjalani kehidupan tanpa cinta, takdir tak terduga dan kini mereka di pertemuan kembali.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arya wijaya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

PENGALAMAN NAIK ANGKOT

Seno masih mengutak-atik laptopnya, namun tetap saja laptop tersebut tak berfungsi.

"Service saja Seno"

"Iya nih, tapi Aku malas keluar harus naik taksi lagi ongkos lagi"

Anita pun tersenyum merasa lucu mendengar ucapan Seno.

"Ya ampun jadi gara-gara ongkos taksi, oke deh kalau gitu Aku temani bagaimana?"

Seno tertawa kecil melihat raut wajah Anita, rasanya bagaimana mungkin Ia menolak di temani gadis secantik Anita.

"Oke Kita berangkat"

Saat berada di pinggir jalan, Anita berkata,

"Kamu mau hemat kan?"

"Hmm.. Emang bisa hemat naik taksi?"

"Sudah Kamu diam, kamu lihat saja ya"

Yang ditunggu-tunggu Anita kini sampai mobil angkot kini lewat di hadapannya, Anita menyetop angkot tersebut.

"Naik angkot Anita?"

Tanya Seno merasa kebingungan.

"Iya dong naik ini lebih hemat tahu"

Seno hanya bengong dan bingung sebab pertama kalinya Ia menaiki mobil angkot.

Ada banyak sekali orang di dalam angkot, Seno yang tak biasa duduk berdesakan merasa sesak nafasnya.

"Aduh.. Kalau seperti ini, bisa kehabisan nafas nih Gue"

Ucap Seno berkata dalam hatinya.

"Kamu kenapa?"

Tanya Anita yang duduk di sebelah Seno.

"Gak apa-apa, Anita Kamu gak sesak apa?"

Anita hanya tersenyum-senyum mendengar ucapan Seno.

"Tahan... Sebentar saja kok"

Karena isi penumpang hampir penuh, dan penumpang yang duduk di sebelah Seno pun duduk lebih dekat dengan Seno.

Kaca mobil angkot terbuka, angin sepoi-sepoi berhembus terasa segar saat masuk ke ruang ruang dalam angkot membuat Seno merasa memiliki nafasnya kembali, namun saat menghirup udara itu kini malah tercium bau badan penumpang yang duduk di sebelah Seno aromanya sangat menyengat membuat Seno merasa mual dan ingin muntah.

"Uee..."

"Seno, kamu gak apa-apa, Kamu kenapa?"

Seno hanya menggelengkan kepalanya, dan terus menahan nafasnya.

Selama di perjalanan Seno hanya diam tak bergeming dan tak ada sedikitpun ucapan atau obrolan dengan Anita.

Tak lama Mereka pun sampai di depan pasar.

"Pak stop ya"

Ucap Anita menghentikan mobil angkot.

Seno pun segara bangkit dari duduknya dan keluar lebih dahulu baru setelah itu Anita menyusul di belakang.

"Aaaah.... Ya ampun..."

Tak lama Seno muntah-muntah, Anita segera mendekati Seno dan memijat lehernya dari belakang.

"Ya ampun Seno Kamu masuk angin ya"

"Bagaimana gak masuk angin, di samping Aku bau badan banget, bikin Aku mual tahu gak sepanjang perjalanan"

Ketika mendengar alasan Seno yang membuat dirinya muntah, Anita pun tertawa terpingkal-pingkal.

"Kamu kok ketawa sih, senang banget lihat Aku menderita"

"Maaf.. Maaf, lucu saja tahu gak sih, pengalaman pertama Kamu ya naik angkot?"

Anita bertanya pada Seno sambil menyeringai .

"Ah.. Kamu.. Beneran Aku gak enak perut ini"

"Oke oke.. Maaf ya, karena Aku ngajak Kamu naik angkot eh Kamu malah muntah-muntah, habis Aku bingung cuma dengan naik angkot Kita bisa lebih hemat"

Anita berkata lembut kepada Seno, dengan wajah penuh penyesalan karena telah mengajak Seno menaiki angkot.

"Gak apa-apa kok sayang, mungkin Aku yang norak gak pernah naik angkot, jadi ya gini"

"Maaf ya sekali lagi maaf, ya sudah nanti pulang Kita naik taksi saja"

Seno pun tersenyum pada Anita.

Lalu Mereka memasuki pasar mencari tempat service elektronik.

"Kamu yakin Kita ke pasar?"

"Yakin lah, mau kemana lagi Seno, Kamu mau store merek laptop Kamu?, itu malah jauh lebih mahal loh servicenya"

"Iya sih.. tapi ori gak nih alat dan bahannya, Aku takut malah nanti makin rusak lagi"

"Gak sayang, bagus kok penanganannya, sudah ayo di coba dulu"

Seno pun tak dapat berbuat apa-apa sebab sudah terlanjur datang ke tempat ini, jadi Ia teruskan saja perjalanannya.

"Permisi koh.. Mau servis dong"

"Boleh.. boleh.. Mari sini Saya lihat"

"Ini Koh, tadi sempat kebanting jadi mati total, tolong ya Koh, di betulkan kalau bisa malam ini sudah beres"

"Bisa-bisa, wah ini mah gak parah, sebentar nih, mau di tunggu atau malam kesini lagi"

"Kalau sebentar Kita tunggu saja deh, gak apa-apa kan sayang"

"Gak masalah kok, tapi ini jam pulang Sena, Aku jemput Sena sebentar ya Kamu gak apa-apa Aku tinggal bentar"

"Oh ya sudah jemput Sena saja dulu, Aku tunggu disini"

Anita pun pergi meninggalkan Seno sendirian di tempat service.

Saat sedang menunggu laptopnya di servis, tiba-tiba saja Pak Farrel rekan kerja Seno berada di dekat pasar itu, dengan spontan Seno pun menyapa.

"Pak Farrel"

"Loh Pak Seno sedang apa disini?"

"Ini loh Pak laptop Saya rusak, sedang di servis"

"Oh.. servis disini"

"Iya Pak"

Dalam hati Seno merasa yakin pasti Pak Farrel agak aneh melihatnya berada di pasar, lalu Seno mengajak Pak Farrel untuk minum kopi sebentar di cafe depan pasar.

"Boleh, kebetulan Saya sudah selesai meeting dengan klien"

Lalu Seno pamit sementara pada tukang service dan akan kembali lagi nanti.

Setelah sampai di cafe, Merekapun duduk dan memesan kopi, lalu Seno menanyakan kerjasama dengan siapa hingga membawanya datang ke daerah pasar tradisional.

Dan Pak Farrel menjelaskan jika Ia akan bekerjasama dengan PT. Indo marco, yang mengelola jaringan minimarket.

"Jadi Saya memberikan rekomendasi lokasinya disini, Saya rasa tokonya nanti akan ramai"

Ucap Pak Farrel menjelaskan pertanyaan Seno, dan kini Pak Farrel bertanya balik mengapa Seno bisa sampai berada di pasar tradisional.

Seno menjelaskan jika dirinya sudah tidak lagi bekerja di Putra Corporation, Seno juga menceritakan keputusannya yang keluar dari keluarga Saputra.

"Jadi anda saat ini bukan lagi bagian dari Putra Corporation?"

"Iya, maka itu Saya sedang berhemat selagi Saya sedang mencari pekerjaan"

"Pak Seno sedang mencari pekerjaan?"

"Iya Pak kalau ada lowongan di perusahaan Bapak, boleh lah Pak Saya ikut bergabung"

Pak Farrel kini terdiam, jika Ia menerima Seno bergabung di perusahaannya apakah hubungannya dengan Putra Corporation akan baik-baik saja atau tidak nantinya.

"Tapi apa tidak masalah jika Bu Riana melihat Bapak bekerja di kantor Saya"

"Saya rasa gak sih Pak, ini kan Hak Saya ingin bekerja di mana, dan Saya tidak terikat dengan lembaga manapun"

Pak Farrel masih memikirkan hal itu, lalu Pak Farrel mengatakan jika di kantornya membutuhkan karyawan, Pak Farrel akan segera menghubungi Seno.

"Iya Pak terimakasih ya Bapak mau menyempatkan waktu sebentar untuk mengobrol dengan Saya"

Setelah selesai berbincang Seno kembali ke tempat service.

Anita sudah menunggu Sena di halaman sekolah, lalu Ia bertemu dengan Tania, Mereka saling berpandangan kemudian Tania mendekati Anita.

"Senang ya sekarang bisa melihat Seno setiap hari"

Anita tak mengerti dengan ucapan Tania, lalu Tania melanjutkan lagi ucapannya.

"Dan Kamu hebat banget sudah bisa memisahkan seorang ibu dengan anaknya, Kamu sungguh jahat Anita, Kamu tega"

"Aku rasa itu bukan urusan Kamu, satu hal Aku gak pernah memaksa Seno untuk keluar dari rumahnya"

Namun Tania hanya tersenyum sinis mendengar ucapan Anita.

"Kamu pernah dengar kan pernikahan tanpa restu orang tua itu gak akan baik-baik saja ujungnya, jadi Kamu jangan percaya diri banget deh hidup Kalian akan bahagia"

Anita mengerti dengan perkataan Tania, namun Anita tak ingin menghiraukan ucapan Tania.

Tak lama Sena dan Fathia muncul di hadapannya.

"Mamah"

Fathia dan Sena mengucapkan kata bersamaan kepada ibunya.

"Fathia mau main ke rumah Aku gak?"

Ajak sena dengan bersemangat.

"Emang di rumah Kamu ada apa? Ada mainan baru ya?"

"Bukan.. Tapi ada Om Papah"

Fathia bengong tak mengerti Om papah siapa yang di maksud Sena.

"Om Papah siapa Sena?"

Kini Tania yang bertanya.

"Om Papah Seno, kan sebentar lagi Om Papah Seno akan menjadi Papah Aku"

Tania seperti tak suka mendengar hal itu, namun beda dengan respon Fathia.

"Berarti Kita bentar lagi jadi saudara dong"

"Iya Fathia kata Om papah juga seperti itu"

Anita hanya menyimak percakapan putrinya sambil tersenyum.

"Mamah mamah, Kita main yuk ke rumah Sena, Aku juga kangen banget sama Papah sudah lama gak ketemu"

Namun Tania enggan menginjakkan kakinya lagi ke rumah itu.

"Gak.. Mamah sibuk Fathia, lain kali saja ya"

Lalu Anita menjawab permintaan Fathia.

"Fathia kangen ya sama Papah, kalau Mamah sibuk Fathia bisa kok pergi sama Tante, dan Sena"

"Beneran Tante, Mah.. boleh ya"

Ucap Fathia meminta dengan harap kepada Tania.

"Tania, terlepas Kamu tidak suka dengan Aku atau Kamu merasa ada masalah dengan Aku, tapi Aku mohon biarkan Fathia ikut dengan Aku, biarkan Fathia bertemu dengan Papahnya"

Tania masih terdiam belum menjawab, namun Fathia terus memohon ingin bertemu dengan Papahnya.

"Tania.. Kamu mengatakan Aku jahat memisahkan antara ibu dan anak, lalu apa yang Kamu lakukan sekarang, anak-anak gak mengerti urusan Kita"

Ucap Anita memberikan pengertian pada Tania.

Sepertinya nasihat Anita kini di dengar hati Tania, akhirnya Tania mengizinkan Fathia bermain ke rumah Anita.

"Baik.. Kamu boleh ikut Tante Anita"

"Yeay..."

Sena dan Fathia berteriak bersamaan dengan senang, Anita hanya tersenyum melihat kebahagiaan anak-anaknya.

"Ya sudah Kita naik taksi sekarang ya"

Sebelum pergi Tania berkata pada Anita supaya menjaga Putrinya.

"Jangan Kamu sakiti hati anak Saya, dan jangan Kamu lalai menjaga anak Saya"

Ucap tegas Tania berkata pada Anita, Anita hanya menganggukkan kepalanya kemudian berjalan pergi meninggalkan Tania seorang diri.

Dalam perjalanan Anita memberikan pesan pada Seno, jika Ia akan langsung pulang ke rumah karena Ia membawa Sena juga Fathia bersamanya.

Tak lama Tante Risma menelpon menanyakan kepulangan Fathia dari sekolahnya.

"Sudah Aku jemput Tante, oh iya Tante sudah pulang sekarang?"

"Belum.. Tante masih di toko butik"

"Toko butik.. Tante mau apa?"

"Nanti ya Tante ceritakan kalau sudah di rumah, yang pasti Tante akan pulang sore nanti jam 5"

Anita mengerti dan obrolan pun di akhiri.

Seno yang sudah membaca pesan dari Anita, kini Ia pun langsung kembali untuk pulang setelah laptopnya sudah berfungsi kembali.

"Terimakasih Ya Koh.. berapa Koh?"

Ketika Koh service mengatakan nominal biaya, Seno takjub merasa perbedaan itu jauh sekali jika di bandingkan harus menservis di store merek laptopnya.

1
elaretaa
semangat Kak, ditunggu kelanjutannya 🍒
Arya wijaya: iya kak oke, makasih sudah mampir🥰
total 1 replies
Arya wijaya
thank you kak 😊
Vana Aretta
semangat kakk 😀😀
Arya wijaya: makasih kak😊
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!