Ditinggal menikah oleh kekasih yang sudah menjalin hubungan selama tujuh tahun dengannya karena kesalahan dirinya sendiri yang terlalu fokus dengan karir membuat Calista tidak berniat untuk menikah walau usianya sudah menginjak kepala tiga.
Namun bagaimana jadinya keinginan Calista yang tidak ingin menikah tidak disetujui oleh kedua orang tuanya justru kedua orang tuanya memberikan jodoh untuknya yaitu pria yang berstatus mahasiswa di tempat ia mengajar dan pria itu dijuluki playboy?
Apakah Calista mau menerima jodoh pilihan kedua orang tuanya mengingat jarak umur mereka terpaut sembilan tahun?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SHy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sikap yang sulit dirubah
Satu minggu menjelang pernikahan dilangsungkan, Danesh nampak sangat sibuk melakukan pemotretan. Tak jarang pria itu melewatkan makan siangnya karena mengejar waktu agar tidak terlambat sampai di perusahaan fashion tempat ia bekerja.
Di tengah kesibukannya dengan pekerjaan barunya, Danesh tak melupakan niatnya yang ingin memutuskan Audrey. Tentu saja diputuskan di saat ia masih sayang-sayangnya membuat Audrey tidak terima dan melakukan berbagai cara agar Danesh mau kembali kepadanya.
Segala cara yang Audrey lakukan berujung sia-sia karena Danesh tak menghiraukannya sekali pun wanita itu mengancam ingin bunuh diri. Menurut Danesh, mantan kekasihnya itu tidak mungkin berbuat nekat mengingat umurnya yang masih muda dan masih banyak hal yang harus ia capai.
"Harry, ayo bantu aku agar bisa kembali bersama Danesh. Aku sangat mencintainya, Harry." Audrey menghiba-hiba pada Harry yang ia temui di parkiran kampus.
"Aku harus membantu seperti apa? Kau tahu bukan jika Danesh tidak pernah menjalin hubungan yang lama dengan satu wanita. Kau harusnya paham itu." Tekan Harry.
"Tapi aku tidak mau diperlakukan seperti mantan Danesh yang lainnya!" Wajah Audrey berubah masam dan sebal.
"Aku tidak perduli. Jika kau ingin kembali kepadanya maka mintalah kepadanya jangan kepadaku!" Ucap Harry lalu melangkah meninggalkan Audrey begitu saja.
"Harry sialan!" Umpatnya kesal pada Harry yang tidak berniat menolongnya.
Calista yang ternyata berada tidak jauh dari mereka berada mendengarkan percakapan keduanya. Perkataan dari Audrey yang mengatakan jika Danesh sudah memutuskan hubungan mereka membuat Calista cukup terkejut mendengarnya.
"Kenapa Danesh memutuskannya? Apa Danesh sudah memiliki kekasih baru?" Pikir Calista. Calista masih saja berpikir walau pun Danesh menikah dengannya tidak akan bisa membuat Danesh jauh dari para wanita yang dekat dengannya. Sekalinya playboy pasti kedepannya tetap saja playboy. Itu pikiran buruknya.
Apa yang Calista dengarkan saat itu akhirnya Calista ceritakan pada Rose. Rose yang mendengarkan pendapat Calista dibuat tak habis pikir kenapa Calista bisa berpikiran jika Danesh tidak akan bisa berubah.
"Cal, kau jangan berpikiran buruk terus kepadanya. Bisa saja dia memutuskan Audrey karena dia ingin menikah denganmu." Ucap Rose.
Calista mengangkat kedua bahunya. Antara percaya dan tak percaya.
"Cal, Cal. Memangnya kau tidak masalah jika suamimu nanti akan tetap berpacaran dengan banyak wanita?" Tanya Rose.
Calista diam beberapa saat. "Sebenarnya aku mempermasalahkannya. Tapi mau bagaimana lagi. Merubah sikap seseorang tidak semudah membalikkan telapak tangan. Jika dia berubah itu karena keinginannya sendiri bukan karena permintaan dari orang lain." Jawab Calista.
Rose menghela nafas panjang. Semenjak berpisah dari Dio membuat Calista terlalu santai dengan hidupnya hingga tidak memperdulikan jika nantinya Danesh akan menjadi suaminya.
"Calista, aku harap setelah menikah denganmu sikap Danesh bisa berubah."
"Semoga saja." Jawab Calista singkat.
Rose tak lagi berkata-kata. Mereka pun akhirnya pergi meninggalkan ruangan dosen menuju gedung kelas tempat mereka akan mengajar.
Setelah tiba di dalam ruangan kelas, Calista memperhatikan satu persatu wajah mahasiswa yang sudah masuk ke dalam kelas. Tidak terlihat wajah Danesh di antara mereka. Yang ada hanyalah Harry yang sedang sibuk mengetikkan sesuatu di ponselnya.
Kenapa akhir-akhir ini Danesh kembali masuk terlambat ke dalam kelas? Tanya Calista dalam hati.
Baru saja ia mencari keberadaan Danesh, pria itu sudah masuk ke dalam kelas dengan wajah bermandikan keringat.
"Danesh?" Panggil Calista tanpa sadar hingga membuat langkah Danesh terhenti.
***
Sebelum lanjut, jangan lupa berikan vote, like, point, dan komennya dulu, ya.
Sambil menunggu Danesh dan Cal update, silahkan mampir di novel shy yang lagi on going juga berjudul Noda Menjadi yang Ke 2, ya🖤
Dan jangan lupa follow IG shy @shy1210_ 🤗
author maupun pembaca..
mau ksh info penting
gabung yu k cbm..
kita d sn bakal belajar brg
dr teknik dsr menulis
jika kalian mnta tlg follow dl akun saya
nnti sy akan bantu undang kalian mksh semua