Satria Barra Kukuh atau lebih dikenal dengan Barra adalah seorang mantan mafia kejam pada masanya. Sejak kecil dia hidup dengan bergelimang harta namun haus akan kasih sayang orangtuanya sehingga membuat Barra mencari jati diri di dunia baru yang sangat bebas. Barra adalah pria yang tidak tersentuh wanita dan tidak pernah merasakan jatuh cinta sejak muda. Namun ketika usia nya telah matang dan dewasa dia bertemu dengan seorang gadis kecil yang tengil dan bar bar.
Alina, gadis kecil berusia dua belas tahun lebih muda dari Barra yang mampu membuatnya jatuh cinta layaknya seorang abege yang baru saja masuk masa puber.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chococino, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Genre komedi romantis
"Pak. katanya mau catur? hayuk pak." ajak Barra pada calon mertuanya itu. Sebenarnya Pak Badhot hendak menolak, tapi melihat Barra yang mengerling seakan memberi kode, maka Pak Badhot pun mengiyakan
"Ayolah Bar, Saya juga belum ngantuk ini." ucapnya sambil mengajak Barra duduk di teras depan.
"Saya kedepan dulu ya sayang. Kamu istirahat lah, besok pagi saya anter sekolahnya," ucap Barra sambil mengelus lembut pipi Alina. Pak Badhot dan Bu Koni menahan nafasnya untuk sesaat melihatnya
"ehemm eheemmm.. Uhukkk uhukkkk," ucap keduanya bersamaan membuat Barra tersenyum canggung
"Ada apa Bar? Apa ada yang mau di omongin?"tanya Pak Badhot setelah mereka telah duduk berhadapan di teras depan dan memastikan Alina serta Bu Koni tak turut serta.
"Anu Pak. Tadi uler Keket nemuin kita berdua." ucap Barra setengah berbisik , namun tangannya sibuk menyusun pion pion catur pada papan nya
"Uler Keket? Catherine maksudnya?"
"Iya siapa lagi? Yang gatel kan cuma dia doang!" ucap Barra spontan dan sukses membuat Pak Badhot melayangkan tatapan penuh tanya
"Kenapa dia nemuin kamu Bar?" tanya Pak Badhot tak mengerti
"Dia ingin saya mempertemukan dia dengan Pak Badhot. Sepertinya begitu,"
"Terus kamu sanggupi?"
"Yaa belum... Saya sejauh ini tidak mengijinkan dia untuk ketemu sama Pak Badhot. tapi saya sendiri ngga berani jamin....akan sampai kapan dia bertahan menuruti saya."
"Duuuuh mau apa lagi sih tu anak ya? Bisa di cekik sama Maminya Alina kalo sampe ketahuan ini mah." gumam nya pelan
"Kayaknya aaa cinta mati deh Pak?" goda Barra sambil menaik turunkan sebelah alisnya
"Ck... Apaan sih Bar."
"Itu ceritanya gimana sih Pak, kok Catherine ngga bisa move on dari Pak Badhot?"ucap Barra penasaran
"Hah! itu sudah lama Bar! Mungkin delapan belas taun yang lalu..." ujar Pak Badhot dengan pandangan menerawang jauh ke langit
"Iya kalo masih baru mah masih plastikan Pak," jawab Barra asal dan membuat Barra melirik sengit
"Jadi kejadiannya.. Itu waktu saya masih mengabdi di kantor kelurahan. Saya masih staf biasa disana.... Istilahnya, saya masih pesuruh gitu lah... belum di angkat pegawai. Lah terus Catherine itu magang di tempat saya sama dua temen dia yang lain.
Waktu itu dia masih kelas dua atau kelas tiga SMK, karena dia kan sekolah jurusan administrasi perkantoran...
Nah, saya yang di tugasi bimbing itu si Catherine. Lama lama deket kan jadinya, jadian deh..." ucap pak Badhot
"Cuma kaya gitu doang cerita nya?" tanya Barra seakan tak puas dengan jawaban yang diberikan oleh Pak Badhot
"Kamu mintanya gimana?"
"Yaaa ada sedikit adegan romantis kek, pesta ranjang kek...yang bikin Catherine ngga bisa move on sampe sekarang... Ngga mungkin kalo cuma gitu aja,"gerutu nya dan dengan sigap Pak Badhot pun menendang betis Barra dengan gemas
"etdahhhh... Jangan ngadi ngadi kamu Bar....pesta ranjang... pesta ranjang! pala lu ngetril??!!"omel Pak Badhot namun Barra justru terkekeh geli
"Ahh.. Ngga percaya saya mah, kalo cuma gituan... Ayolah pak, cerita sama saya. Dijamin rahasia aman sampe tujuh turunan, tujuh tanjakan,tujuh tikungan, dan tujuh belokan."
"Ck... Sa ae kamu!" omelnya lagi
"Ya udah kalo ngga mau cerita, saya juga ngga mau bantuin." ucap Barra acuh dan pria itu kini bersedekap tangan di depan dada. Bermain catur hanyalah wacana, sebab nyatanya mereka berdua lebih banyak bicara daripada bermain catur yang entah belum juga selesai di susun pion pion nya sedari tadi.
"Yee ko gitu sih Bar?"
"Ngga mau ya udah?" jawab Barra kembali acuh
"Kamu selain rese ternyata julid juga yah Bar? Ck Ck Ck saya harus cepet kasih tau Alina kalo dia harus punya cadangan calon suami." gumamnya
"Eee ya jangan dong Pak... Hemmm gitu aja ngambekkk..." goda Barra lagi, lalu Pak Badhot pun berdecak
"Entahlah Bar.. Saya belum siap ketemu dia. Saya masih belum punya muka ngadepin dia, sebetulnya."ucap Pak Badhot dengan suara lirih nyaris tak terdengar. Barra bahkan harus rela mendekatkan telinganya agar dapat mendengar apa yang pria itu katakan
"Kenapa kalian putus?" tanya Barra to the point
"Hmmmhhh... baiklah saya akan jujur." ucap Pak Badhot sambil menghela nafasnya
"Jadi kami ini saling mencintai.. saya juga pernah berjanji padanya akan selalu setia sama dia,menunggu dia sampai lulus sekolah dan kuliah tentunya. Hubungan kami sangat manis, nyaris tanpa cela.
Hingga suatu malam, tepat di ulang tahunnya yang ke tujuh belas, kami melakukan itu untuk yang pertama kalinya." ucap Pak Badhot sambil menutup wajahnya dan Barra tampak mendengarkan dengan seksama
" Itu adalah malam yang sangat istimewa bagi kami berdua Bar. Dari malam itu akhirnya kami berdua sering kali melewati malam bersama..
Tak lama hubungan kami di endus oleh keluarganya, mereka menolak Catherine berhubungan dengan saya karena saya belum mapan. Saya cuma seorang pesuruh.. Akhirnya saya pun pergi meninggalkan dia,"
"Dan menikah dengan Bu Koni? begitu pak Badhot?" tanya Barra menduga dan tak di sangka, pak Badhot pun mengangguk tegas
"Ya, saya di jodohkan dengan mamahnya Alina saat itu. Tanpa pikir panjang, akhirnya saya terima perjodohan itu. Lama lama saya pun semakin bisa menerima istri saya apa adanya. Dan kami saling jatuh cinta setelah menikah...."
"Hemmm bentar bentar pak.. Ini berati genre nya Komedi Romantis aja ya pak," celetuk Barra membuat Pak Badhot bersungut-sungut
"Komedi romantis pala mu peyang?" sanggahnya membuat Barra tergelak
"Ahh bukan komedi romantis ya? Ya sudah genre horor aja kalo gitu," lanjut Barra kembali menggoda
"Barra, mau benar benar di pecat dari daftar calon mantu???"
"ancaman nya ngga ada lagi yang lain pak?"
"Yaa sementara itu ancaman yang paling ampuh buat kamu Bar."
"Iya iya, intinya saya ngerti kenapa sampe sekarang uler Keket ngga bisa move on dari Pak Badhot... Ya karena udah terjadi pesta ranjang.. Bener dugaan saya berati,"
"Serah kamu lah Bar. Ngga ngefek ke saya."
"Yaudah pak, saya pamit pulang dulu ya." ucap Barra sembari berlalu meninggalkan Pak Badhot yang masih terbengong
"Loh kok pulang? Katanya mau main catur?.tadi kan kamu yang minta main Bar?" celetuk Pak Badhot sedikit kesal
"Lah itu kan cuma modus, jiahahah," ujar Barra dan pria itu pun segera mengambil langkah seribu
"Dasar kelamaan jomblo ya jadinya gitu tuh... Gaje!" ucap Pak Badhot merutuk seorang diri
"apa saya diam diam saja yah ketemu sama Catherine? tanpa sepengetahuan Barra ..." gumamnya seorang diri namun sesaat kemudian sepasang jari mencapit daun telinga kirinya dengan keras
"auuuuuh aaauuuhhn sakit sakit... Lepasin!!"sentaknya sambil menghempaskan jemari yang tengah menjewer telinga nya dengan keras . Pak Badhot pun menoleh ke arah belakang dan seketika seluruh bulu kuduknya meremang
"eeeh mami.... Sejak kapan mami berdiri disitu?"
*****
btw maaf yaaa othor dua hari libur belum apdet lanjutan
lope sekebon kak
/Tongue//Tongue/
mau 3ronde ,4 ronde jln gx smpek ngangkang alin klau perih iya 😂😂🤭🤭 aq dulu jga nikh muda
ksian no gx bisa muf'on sm anunya pk bandot,😂😂😂
itumah nglunjak pk olh" mita mobil