NovelToon NovelToon
Mysterious Man

Mysterious Man

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintamanis / CEO / Cinta Beda Dunia / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Kekasih misterius
Popularitas:670
Nilai: 5
Nama Author: Sweet Raa

"mengapa kamu selalu menghindari saya?" Tanya seorang pria tampan dengan tatapan tajam. Seorang gadis cantik terus saja memundurkan langkahnya ketika pria tersebut terus berjalan kearahnya

"Kamu takut kepada saya? Ayara Pricilla Zoya?" Ucap pria tersebut dengan senyum smirknya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sweet Raa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

20

"Disakitin mantannya?" Tanya Azka

"Hmm dia bilang mantannya selingkuh, terus pas balikan lagi katanya cuman dijadiin pelampiasan" jelas Ara

"Haha norak banget zaman sekarang masih pake trik gituan, Lo juga bocil banget pemikirannya sampe mau nikah" Zio tertawa remeh dan kembali terdiam untuk mendengarkan cerita Ara lebih lanjut

"Bener banget, jangan percaya Ra. Cowo emang gitu, bilangnya diselingkuhin mantan lah, atau ditinggal pas sayang sayangnya, aslinya mah enggak gitu anjir. Itu trik dia biar Lo kasian sama dia dan lebih sayang sama dia, tapi ada dua kemungkinan sih, yang tadi kemungkinan kesatu, kemungkinan keduanya dia bakal ngelakuin hal yang sama kecewa barunya, paham gak?"

Ara berfikir sejenak untuk mencerna ucapan Azka, sebelum akhirnya dirinya mengangguk. "Tapi Ara juga gak begitu yakin sih, tapi yaudahlah itu urusan dia kalo emang gitu, yang intinya setelah dengar itu Ara kayak ngerasa beruntung banget bisa ketemu dia karena dia baik banget, dan Ara berfikir kok ada orang sebaik dia tapi ditinggalin, diselingkuhin gitu kan. Jalan 5 bulan komitmen dia masih kayak suka main sama temennya, sahabat cewenya, Ara sih gak pernah ngelarang ya, kayak gak ada hak aja, kecuali kalo udah jadi pacar. Nah darisitu Ara kayak cape banget kalo tiap hari harus denger dia bilang 'Ra bentar ya aku mau nganter dulu temen cewe aku' gedeg banget sumpah, coba kalian rasain"

"Komitmen sih emang cuman ngejaga aja ya, kayak emang ada ikatan tapi gak begitu intens. Gitu sih menurut gue" jawab Azka

"Terus gimana lagi?" Tanya Zio yang masih penasaran

"Permisi pesanan kalian" belum sempat melanjutkan cerita, lebih dulu seorang pelayan datang dengan membawa pesanan mereka yang terbilang cukup banyak

"Pesanannya udah semua ya Kak" ucapnya sopan

"Iyaa mba terimakasih" jawab Ara dengan tersenyum ramah

"Sama sama"

Sepeninggalan pelayan tersebut, mereka memilih untuk makan terlebih dahulu karena jam sudah menunjukkan pukul setengah 7, dan mereka harus segera pergi untuk les

****

"Nanti lagi jangan pesen makan banyak banyak, gak abis jadi kita yang kena" omel Azka

"Ya maaf, Ara kan laper mata" ucap Ara merasa bersalah

"Liat nih perut gue" Azka menunjukkan perutnya yang membuncit, Ara melihat dengan seksama dan tertawa pelan

"Kayak mau ngelahirin" celetuk Zio

"Enak aja!"

"Tapi bener loh Azka, kayak yang lagi hamil"

"Ah udahlah teserah kalian, gue malah ngantuk"

"Eh jangan tidur, ini loh bentar lagi sampe, sengaja pilih restoran yang deket sama rumah Gavin" Zio segera mempercepat laju mobilnya agar segera sampai ditujuan

"Tadi punya Ara berapa, tapi Ara gak punya cash, transfer aja ya?" Ara menatap kearah Azka yang duduk santai dengan memainkan ponselnya

"Ah udahlah gak seberapa kayak sama siapa aja sih" Azka mengibaskan tangannya acuh dan tetap fokus dengan ponselnya

"Ih Azka serius, tadi loh terbilang mahal"

"Gak sampe 50 juta Ara, biasa aja kali"

"Udah lah Ra, dia gak mau dibayar yaudah gausah bayar, yang penting ikhlas" ucap Zio

"Nah itu, gue ikhlas banget traktir kalian tadi"

"Hmm oke Azka, makasih ya"

"Sama sama Ara"

Setelah percakapan itu mereka semua memilih diam dan fokus dengan kegiatan masing masing

Tin!

Tin!

Zio membunyikan klaksonnya saat mereka sudah sampai didepan rumah Gavin. Tak berselang lama Gavin keluar dan membuka gerbang rumahnya

"Nah gitu bagus lebih awal, jadi pulangnya gak kemaleman" ucap Gavin saat ketiganya mulai keluar dari mobil

"Selamat malam Kak Gavin. Kita bawain cemilan nih" Ara menyodorkan dua buah kotak kecil berwarna hitam, sebelum pulang tadi mereka memesan dessert untuk diberikan kepada Gavin

"Wah apa ini, makasih ya Ara" ucap Gavin dengan menerima pemberian Ara

"Sama sama Kak"

"Dih bilang makasih nya sama Ara doang?" Celetuk Azka

"Loh ini emang Ara yang kasih kan?" Tanya Gavin

"Emang Ara yang kasih, tapi pake duit gue belinya, dan Zio yang beli" jelas Azka

"Ah oke, makasih buat kalian" ucap Gavin dengan senyum kikuk

"Sama sama" jawab ketiganya kompak

"Yaudah ayo masuk" ajak Gavin, dan akhirnya mereka semua masuk kedalam rumah

"Kak Gavin boleh gak Ara nanya?"

"Boleh, mau nanya apa?" Gavin menatap Ara yang berjalan disampingnya

"Cowo kemaren itu siapa?"

"Cowo? Yang mana?" Tanya Gavin yang mencoba mengingat pria yang dimaksud oleh Ara

"Yang marahin Kak Gavin itu karena laptopnya"

"Ohh itu, dia sepupu Kakak, dia lebih sering tinggal disini. Memang kenapa?" Tanya Gavin penasaran

"G-gapapa Kak, Ara penasaran aja, soalnya muka kalian hampir mirip" jawab Ara

"Memang banyak yang bilang gitu sih. Kalian duduk dulu aja, biar Kakak siapin minum" Gavin berjalan kearah dapur untuk membuat minuman

Ara duduk dengan gelisah dan celingukan seperti mencari sesuatu

"Ra kenapa?" Tanya Zio

"Pengen ke toilet" ucap Ara dengan berbisik

"Hah apa?" Zio mendekatkan dirinya kepada Ara karena suara Ara begitu kecil

"Ara pengen ke toilet Zio" ucap Ara memperjelas

"Toilet? Ah iya kemaren deket dapur ada tuh"

"Beneran? Yaudah bentar ya" Ara segera berjalan kearah dapur untuk menemukan Gavin dan meminta izin menggunakan toiletnya

"Kak Gavin" panggil Ara

"Hah iya Ra kenapa?" Gavin membalikkan tubuhnya menghadap kearah Ara yang berdiri dengan gelisah dan tubuh yang tidak mau diam

"Ara pengen ke toilet" ucap Ara

"Ohh toilet, boleh boleh, pake aja toilet di kamar Kakak ada dilantai dua, masuk aja gak dikunci, disini toiletnya rusak"

"Oke Kak Gavin terimakasih" Ara segera berlari kecil menuju lantai 2 dan mencari kamar Gavin. Karena merasa tidak kuat, Ara langsung masuk begitu saja ke salah satu kamar

"Aduh kok gak kebuka sih" kesal Ara yang mencoba membuka pintu kamar mandi, tetapi seperti terkunci dari dalam

"Gimana sih ini"

Ceklek!

"Akhirnya" ucap Ara ketika pintu bisa terbuka, tetapi langkah Ara tertahan, matanya membulat sempurna saat melihat seseorang berdiri dihadapan dengan dada telanjang dan rambut yang masih basah

"Aaahhhh"

"Aaaaa"

Teriak keduanya kencang. Ara segera menutup matanya dan berlari keluar "Maaf Ara salah kamar, gak sengaja Kak, Ara gak liat apa apa" ucap Ara dari luar pintu, dan masuk ke kamar lain

"Ck bocah nakal, ngapain bisa masuk kesini" gumam pria itu

Brak!

Ara menutup pintu kamar Gavin dan melihat sekelilingnya, memastikan kembali bahwa dirinya tidak salah kamar

"Hufffttt bener ini" akhirnya Ara dapat menghela nafas karena melihat Poto Gavin yang terpajang jelas di dinding kamarnya

"Arrrghh bodoh banget sih Ra, kenapa bisa sampe salah masuk kamar" Ara terus merutuki dirinya dan mengetuk ngetuk kepalanya

1
Cahya dana
ayo up lg, semangat🙌
Yusuf Muman
Bikin ketagihan!
Mashiro Shiina
Wajib dibaca!
Yakumo Tsukamoto
Gaya bahasa penulisnya enak banget, bisa ngebuat baper atau ketawa-ketawa.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!