Ghea yang sudah menikah selama tiga tahun dengan suaminya, dia tidak pernah mendapatkan sentuhan lembut dari suaminya karena sang suami sibuk dengan kekasihnya, hingga akhirnya dia harus terlibat dengan seorang playboy yang tak lain adalah adik iparnya sendiri.
Gairah keplayboyan Gibran seketika menghilang setelah bertemu Ghea, membuat dia ingin menjadikan Ghea sebagai miliknya.
Padahal sebelum menikah dengan Romi, Ghea lebih dulu dijodohkan dengan Gibran. Tapi Gibran menolak perjodohan itu tanpa ingin tau dulu siapa yang dijodohkan dengannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DF_14, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Perang Ranjang
"Kamu kenapa?" Tanya Romi saat melihat Dona yang cemberut dari tadi, dia sedang menyetir mobil saat itu.
Dona memperlihatkan ponselnya yang retak.
"Kok bisa retak gitu sih? Itu handphone belum lama lho, aku membelikan kamu handphone itu bulan kemarin?!" Romi terlihat marah.
"Yang harus kamu marahi bukan aku tapi istri kamu,"
Romi terperanjat mendengarnya, "Kamu bertemu Ghea? Dimana?"
"Di butik,"
"Ya ampun Dona! Kenapa gak bilang Ghea ada di butik, bagaimana kalau lihat aku?" Romi mengatakan hal itu dengan nada kesal.
"Akan lebih bagus kalau dia tau, kamu bisa bercerai dengan dia, dan kamu bisa nikahin aku."
Romi hanya malah menghela nafas.
"Kapan kamu menceraikan dia? Lagian harapan kamu jadi Direktur disana juga sudah kandas karena adik kamu pulang dari Amerika."
"Aku belum siap menghadapi kedua orang tuaku, perceraian itu bukan perkara yang mudah, sayang. Apalagi kedua orang tuaku sangat menyukai Ghea."
"Terus mau sampai kapan kita begini terus?"
"Tunggu sebentar lagi, aku harap kamu bisa bersabar. Ya udah dong jangan cemberut gitu, katanya mau bersenang-senang," Mata Romi jelalatan melihat penampilan Dona yang haram itu.
"Di rumah aku ada ayah dan ibu, bagaimana kalau di hotel saja?"
"Hmm ya sudah"
Setelah mereka tiba di kamar hotel, Romi sudah tidak sabar ingin melahapnya. Mereka langsung bercumbu mesra, saling meng-hi-sap dan me-lu-mat bibir mereka dengan ganas. Romi menciumi leher Dona dan mengehempaskannya ke kasur yang empuk dengan keras.
Buukk!!
"Pelan-pelan sayang!" Dona merasa kewalahan meladeni Romi yang sudah terlalu naf-su itu.
Romi mencium dengan ganas di setiap inci tubuh Dona yang dan membuka dress barunya itu sampai tubuhnya tidak ada satu helai kain pun, begitu juga Romi.
Romi tidak ingin berlama-lama lagi, dan segera melakukan genjatan senjata sampai terjadi peperangan di ranjang itu.
****************
Ghea dan Bu Rosa masih di butik, dia memilih baju untuk dirinya sendiri dan dia juga memilih baju untuk menantunya.
"Nah ini cocok buat kamu, Ghea!" Bu Rosa menunjukan sebuah dress yang sangat bagus tapi sangat terlihat s*ksi.
"Mmm... lain kali saja Mah," Ghea merasa keberatan untuk memakai dress itu, melihat penampilan wanita yang tadi bertabrakan dengannya saja Ghea merasa malu, apalagi kalau dia yang memakainya.
"Pakai ini saat bersama Romi saja, dikamarmu!"
Bu Rosa keukeuh ingin membelikan baju itu buat Ghea, piyama-piyama s*ksi punya Ghea juga itu pemberian dari Bu Rosa.
Bu Rosa tidak tau bahwa Ghea sudah tidak mengenakan baju-baju pemberiannya itu, dia sudah tidak ingin mengharapkan Romi menyentuhnya karena sejujurnya di hatinya yang terdalam dia juga tidak ingin melakukan itu semua, dia hanya ingin menjalani kewajibannya sebagai seorang istri.
Tapi sekarang Ghea memutuskan untuk masa bodo terhadap hal itu, kadang sudah terlintas dipikirannya untuk bercerai dengan Romi, tapi dia belum sanggup menghadapi Pak Reza yang sikapnya begitu keras.
Namun semenjak muncul Gibran, Ghea jadi ingin mulai memikirkan perasaannya sendiri, malam ini dia ingin mencoba membicarakan unek-uneknya itu dengan Romi.
Ghea terpaksa menerima baju itu asal Bu Rosa diam. Lagi pula dia tidak akan memakainya. "Terimakasih Mah."
"Mama sangat ingin sekali cucu, kalian harus lebih berusaha dong ya," kata Bu Rosa dengan penuh harap.
Ghea hanya mengangguk.
Mereka sudah selesai berbelanja, Ghea melihat di seberang jalan ada toko kue, kue disana sangat enak, makanya anak panti pada suka dengan kue itu.
"Mama duluan aja ya pulang nya, aku mau ke panti dulu,"
Bu Rosa seperti gak suka mendengarnya, "Aduh ngapain kesana sih Ghea, sekarang ini kamu menantu Reza Bastian Adelardo, tidak pantas kamu menginjakan kaki lagi di panti itu."
"Maafkan Ghea Mah, Ghea tidak bisa melupakan begitu saja orang-orang yang sudah mengurus Ghea dari kecil."
Bu Rosa hanya menghela nafas, "Ya sudah, mama pulang duluan!"
...****************...
...Jangan lupa like, komen, vote dan beri hadiah yah kawan 🙏 😁...
...Dan terimakasih banyak buat yang sudah memberi itu semua, semakin membuat saya semangat! ...
...Mohon maaf belum bisa balas komen satu persatu, tapi saya selalu baca komen dari kalinya. ...
...Jangan lupa simak terus ke bab-bab berikutnya! ...