Ketulusanku

Waktu sudah menunjukkan pukul dua belas malam. Sebuah mobil berwarna merah melaju cukup kencang di jalan raya tersebut. Di dalamnya ada empat orang Wanita seksi yang begitu asyik menikmati lagu DJ yang sengaja di putar dengan begitu kencangnya. Salah satunya adalah Aline. Aline juga ikut menikmati alunan lagu Disco tersebut.

Setelah ikut merayakan pesta ulang tahun di salah satu Villa milik temannya yang bernama Jenny. Tepat pukul 23.30 Aline meminta temannya yang siang tadi datang menjemputnya untuk mengantarnya pulang. Bahkan Wanita yang sedang hamil tersebut mengabaikan telfon dan pesan dari sang suami.

Aline sengaja mengabaikan telfon dan pesan dari Aditya, karena wanita itu merasa sangat kesal. Jujur Aline tidak terima jika, Aditya masih mengingat Kanaya. Kepergian suaminya ke desa tempat Kanaya di lahirkan itu sudah menunjukkan bahwa Aditya masih sangat mengingat pelayan kampung itu.

"Eh Lin..Hp loe geter mulu tuh dari tadi.."Aline melirik tasnya yang sedikit terbuka. Wanita hamil itu memutar bola matanya malas ketika melihat layar ponselnya terus-terusan menyala.

"Udah sih biarin aja.. Nanti kalo capek juga berhenti sendiri.."Ucap Aline santai.

"Tapi kan kasihan suami lo...

"Udah biarin.. "Aline meraih benda pipih itu dan mematikannya.

"Dah mending sekarang kita seneng-seneng..." Istri dari Aditya itu kembali menggerakkan tubuhnya mengikuti alunan musik.

Malam ini ia sudah tidak peduli lagi. Sejak tadi Aline begitu menikmati pesta ulang tahun milik Jenny. Bahkan sebagian dari teman-temannya ada yang mabuk. Sayang, Aline tidak minum minuman haram itu, di karenakan ia sedang hamil. Aline harus bisa mempertahankan bayi yang ada dalam kandungannya. Karena dengan bayi itulah ia bisa mendapatkan warisan dari Tuan Wira.

"Yuhuuu... ayolah.. kita nikmati ..."Keempat wanita seksi itu terus bergoyang, tak terkecuali Aline yang ikut bersenang-senang.

"Eh guys.. Ada yang mau ganti nyetir gak? Kok gue rada' Ngantuk ya..."Salah satu teman Aline bernama Hera itu memijit pelipisnya. Sungguh ia merasa mengantuk sekarang. Mungkin karena rasa lelah dan pengaruh alkohol yang sempat ia Tenggak tadi.

"Aduh.. Hera.. udah sih, lanjut aja.. kita udah terlanjur seneng ini..

"Iya ih si Hera.. lagian rumah Aline udah deket. bentar lagi juga nyampek ...

"Iya deh iya.."Dengan terpaksa Hera terus fokus menyetir. Wanita seksi itu sudah mengantuk bahkan kepalanya sedikit pusing.

"Woooaammm...."Hera kembali menguap, Matanya benar-benar sudah tidak bisa di kondisikan saat ini..

"HERA AWAAAASSSSS....." Hera membelalakan matanya ketika sebuah mobil melaju dengan kencang dari lawan arah.

Hera segera memutar setir kekiri demi menghindari kecelakaan. Teman-teman yang lain pun sudah siap siaga saat mobil yang mereka tumpangi melaju dengan oleng. apalagi Aline yang jantungnya sudah berdetak kencang.

Hera menghela nafas lega, Wanita seksi itu mengelus dadanya saat mobil kembali dengan stabil.

"Her... Ati-ati donk.. bisa mati nih kita!!

"Iya nih si Hera.. kasihan tuh si Aline jadi takut.. dia lagi hamil...

"Iya gimana nih si Hera..

"Kalian kok pada nyalahin gue sih.. gue kan udah bilang tadi gue ngantuk kepala gue pusing.. gue minta ganti salah satu dari kalian buat nyetir kalian malah gak mau..

"Ya kan kita pengin cepet-cepet sampek.. si Aline juga udah di telfon mulu sama suaminya...

"Ya, tapi kalian harus ngerti gue dong... Gue ini juga capek.. pas berangkat gue yang nyetir giliran pulangnya gue juga...",Ucap Hera kesal. Bahkan para wanita itu terus berdebat membuat Hera yang berada di pihak pengemudi tidak fokus dengan jalanan di depannya.

"HERAA AWAAAASSSSS......

"AAAAAAA...

BRAAAKKK!!!

.

.

.

PRAAANNKKKK....

"Aduh.. ibuk..!! Sakit buukk..."Kanaya berteriak dari kamarnya. Wanita itu berjalan tertatih sampai tangannya tidak sengaja menyenggol gelas yang terletak di atas meja.

"Buuukkk.....!!

"Astaghfirullah...Naya! Kamu kenapa nak..?Bu Ningsih mendekat. Wanita paruh baya itu segera merangkul Sang putri angkat.

"Perut Kanaya tiba-tiba sakit bu..."Kanaya terus merintih sembari memegang perutnya.

"Kamu tunggu sini dulu ya ... duduk..ibu mau bangunin bapak dulu.. kamu ini mau lahiran, dan harus cepat di bawa ke rumah sakit.."Kanaya mengangguk. Sementara bu Ningsih segera menuju ke kamarnya untuk membangunkan sang suami agar segera mengantarkan Kanaya ke rumah sakit.

Kanaya Terus saja merintih, Ia yang selesai dari buang air kecil merasa tiba-tiba perutnya mulas dan merasakan ada air yang mengalir di selangkangannya.

"Ayo pak.. kita harus cepet bawa Kanaya ke rumah sakit pak...

"Iya. iya ayo... ibu papah Naya nya ya bu..bapak mau keluarin angkot dulu..." Bu Ningsih mengangguk. Ibu kandung dari ratih itu kembali mendekati Kanaya dan membantu wanita muda itu berdiri.

"Ayo nak.. Jalan bisa kan..? ",Kanaya mengangguk. Dengan menahan rasa sakit, Kanaya berjalan sampai kedepan.

"Ayo, bapak bantu masuk.."Pak Yanto membantu kedua wanita tak sedarah itu masuk ke kedalam mobil angkotnya. Setelah itu Pak Yanto kembali untuk mengunci pintu.

Pria paruh baya itu, segera masuk ke dalam angkotnya dan mulai mengemudikan Angkot dengan kecepatan tinggi.

"Aduh .. sakit bu...

"Tahan ya... sepertimu anakmu ini udah gak sabar Mau keluar ya..."Ucap bu Ningsih sembari mengelus perut buncit Kanaya. Mulut wanita itu juga komat kamit seperti membaca sesuatu.

Sementara Kanaya sendiri, ia menyebut Asma Allah agar sakitnya di kurangi, Ia juga berdoa dalam hati agar di beri kelancaran atas persalinan pertamanya ini.

Tidak sampai lima belas menit Mobil angkot tersebut sampai di rumah sakit besar di kota itu. Pak Yanto berteriak mencari perawat sementara bu Ningsih membantu Kanaya berjalan.

Tak berselang lama, Dua orang perawat datang dengan membawa kursi roda. Kanaya di dudukan di kursi roda dan di dorong menuju ruang persalinan bersama bu Ningsih.

Kanaya segera di bantu berbaring oleh beberapa perawat serta dokter kandungan disana.

"ya Allah selamatkan aku dan juga anakku Ya Allah...

.

.

.

TBC