menceritakan sepasang kekasih yang mau menikah beberapa bulan lagi namun gagal karena suatu kesalahan pahaman , membuat pernikahan yang telah dinanti nanti hancur , membuat keduanya tidak seperti dulu .........
maukah Wanita itu Bertahan dengan sang pria atau Berakhir ................
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Scorpionzs, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
#12
"kenapa , gue juga mau ngebantuin ci, masa gue cuman liatin sambil nyuruh nyuruh aja."
"ga usah ta Lo lagi hamil ga boleh angkat yang berat berat apa lagi kecapean."
"yaudah kalo gitu , nanti kalo udah selesai gue pengen ngomong sama kalian semua di base." Nada serius.
Altair pun duduk di bantu oleh Rifqi , Echi melihat wajah serius Altair.
kini anak anak sixteen kecuali Altair sedang menurunkan Barang barang belanjaan dan menaruh nya , Rifqi pun di suruh Altair untuk membantu mereka , Altair hanya melihat mereka dia tidak di izinkan Untuk membantu dengan alasan dia sedang hamil, orang hamil jangan kecapean , jangan angkat yang berat berat membuat Altair jenggah dan sekarang hanya bisa melihat mereka.
Saat sedang asik melihat mereka , melihat Rifqi sih kebanyakan nya , tiba tiba ada yang nelpon Rifqi dia pun melihat siapa yang menelpon Rifqi kebetulan hp nya di simpan di dia , Saat Altair melihat Siapa yang menelpon Rifqi.
Dia kembali tersadar dengan posisi nya yang notabene nya mantan dari Rifqi yang membuat mood nya berubah kembali , yang menelpon Rifqi itu Vina , nama kontak di hp nya pun Vina tapi ada love merah nya.
melihat Rifqi yang sedang melihat nya juga lalu menyodorkan hp ke arah Rifqi, Rifqi pun mendekat ke arah Altair dengan senyuman nya yang selalu dia perlihatkan kepada Altair namun Altair tidak mukanya datar tidak menampilkan Ekspresi apapun.
"siapa sayang." mendekat ke arah Altair dengan senyuman nya , dia pun heran dengan wajah Altair yang menatap dirinya datar padahal sebelum nya engga.
"istrimu." Menyodorkan Hp Rifqi , Ekspresi Rifqi berubah sambil menerima hp dan mengecek dan benar Vina yang nelpon mana ada emot love lagi bukan dia yang naro tu emot.
Altair pun berjalan melewati Rifqi namun di tahan oleh tangan nya , Altair dan Rifqi Bertatapan.
"Angkat qi siapa tau penting, atau istri Lo lagi ngidam pengen apa." nada lembut namun sangat menyiksa Rifqi.
Altair melepas kasar pegangan dari pergelangan tangan nya , lalu dia berjalan ke arah echi dan membawa nya ke tempat yang tidak terlalu banyak orang namun Masih di area lapangan tersebut.
"bilang sama anak anak sixteen yang lain nanti setelah selesai di Basecamp , Bahwa barang yang kita cari kemarin udah di ambil sama seseorang , setelah agustusan beres kita semua langsung berangkat buat ambil barang itu." suara kecil banget lebih ke berbisik.
"apa , di ambil sama orang yang punya magic apa gimana." Echi bertanya memastikan agar sekalian tidak setengah setengah nanti Anggota Nanyain.
"orang biasa , pendaki bisa di bilang."
"oke , oke nanti gue langsung kasih tau anggota setelah ini beres di basecamp."
"kalau gitu gue izin ke rumah dulu ya mau istirahat bentar perut gue keram , kalau ada apa apa langsung hubungi gue aja ya ci."
"oke ta , perlu gue anteran ga." menawarkan.
"ga usah gue bukan anak kecil lagi ci."
"ya kali kan."
"gue balik dulu ya ci , sampein maaf gue buat semua panitia ga bisa liat kerja Lo pada ada Rifqi ini."
"oke hati hati ta."
Altair pun pergi kembali ke rumah nya setelah berpamitan, Sekarang sudah malam ya jam 10 han , Tidak ada yang mendengar apa lagi melihat mereka berdua karena pada sibuk masing masing.
Setelah memastikan Altair aman , Echi pun kembali membantu , Kini Altair sedang berbaring di kasur nya , Dia sudah ganti pakaian , Altair juga sudah ke WC menyelesaikan rutinitas sebelum tidur.
Altair belum tidur tapi dia melamun terlebih dahulu , Kenapa dia harus kembali bersikap seperti itu , padahal harusnya dia sadar bahwa Rifqi sudah mempunyai istri jika dia berada di posisi Istri nya Rifqi lalu ada mantan nya mendekatinya dia pun akan sakit hati.
Altair mau ngelupain Rifqi tapi susah ga bisa , tapi bisa sih dengan cara menjauh tidak banyak interaksi itu cara satu satunya , dia ga mau jadi pengganggu di rumah tangga orang lain.
'Alta jangan terlalu memikirkan itu.' suara yang Bergema hanya bisa di dengar oleh Altair.
'bagaimana aku tidak memikirkan hal ini , Apa yang harus aku lakukan.'
'jangan terlalu memaksa dirimu untuk melupakan nya tapi dengan kau tidak memikirkan nya kau akan perlahan lahan melupakan nya.'
'aku akan mencobanya.'
'jangan terlalu memaksa dirimu justru itu akan menyakiti mu aku akan mendukung keputusan mu.'
'terima kasih naga kegelapan.'
hanya di jawab dengan deheman saja , Setelah dia berdialog dengan naga kegelapan dia pun bertekad untuk melupakan Rifqi secara perlahan lahan meskipun sudah tapi dia akan mencoba dengan tidak banyak berinteraksi, bertemu dengan nya itu akan membuat dia bisa melupakan Rifqi.
Altair pun menutup matanya untuk tidur , Keesokan Harinya Altair terbangun jam 4 lewat , Altair bangun lalu mandi dan melakukan apa yang harus dia lakukan saat jam segini.
Sekarang Altair tidak ingin kemana mana , dia ingin di rumah saja sekaligus dia ingin menghindari Rifqi , Seharusnya setiap jam setengah 6 itu dia lari pagi melewati rumah Rifqi yang sudah pasti jam segitu Rifqi sudah ada di luar rumah sambil ngopi dan gym.
Jam 8 sesudah dia makan dia jenuh , akhirnya dia memutuskan untuk ikut ke pasar dengan Nenek nya , Altair juga berpikir Rifqi tidak ada di depan jadi dia aman lah.
Altair ke pasar berjalan kaki karena lumayan dekat sekaligus olahraga siang menikmati panas sinar matahari yang bagus , Kini Altair dan nenek nya sudah berjalan menjauhi rumah dekat dengan rumah Rifqi saat dia melewati tidak ada untung saja tapi pintu kamar dan rumah nya terbuka.
Altair sudah bersyukur tidak bertemu dengan Rifqi tapi .........
"Assalamualaikum neng , nenek minta bunga telang." Teriak , mamah Rifqi pun keluar dengan Rifqi nya keluar yang membuat Altair berkata di dalam hati 'Bangkeeee'.
"Silahkan Nenek." keluar dari rumah menuju ke arah nenek dan Altair yang di dekat pembatas.
"Nenek mau kemana." Rifqi keluar sambil Salim ke nenek dia hanya melihat Altair yang sudah Salim juga ke mamah nya.
"pasar." sambil memetik bunga.
"mau di anterin nek." melihat Altair namun Altair tidak melihat alias melihat ke arah lain.
"ga usah , makasih neng."
"yang banyak nek , dikit banget."
"buat nenek aja , ini mah."
"tar kresek nya dulu nek tunggu." masuk ke dalam lagi untuk ambil keresek lalu kembali ke luar memberikan kresek , nenek pun memasukan bunga ke dalam kresek.
"makasih neng , nenek mau ke pasar dulu."
"belanja ya nek."
"iya , ini ngidam mau bakso tapi bikin."