Sagara Bintang Hutama tak menyangka jika dia harus menikah dengan calon adik iparnya karena demi nama baik.
Saga yang setelah enam tahun di tinggal meninggal istrinya,kini harus di haruskan untuk menikahi Aireen Safira calon adik iparnya untuk menjaga nama baik kedua belah keluarga.
Saga yang sejatinya masih belum bisa melupakan mendiang istrinya membuat pernikahan paksa itu serasa neraka bagi Reen. Namun, Reen masih berusaha untuk bersikap layaknya seorang istri pada suaminya.
Semua perlakuan manis Reen tak serta merta membuat hati Saga berpaling dari bayang-bayang mendiang sang istri.
Selama menikah dengan Saga,Reen hanya mendengar ucapan kasar suaminya. Bagi Saga Reen selalu menyusahkan dirinya.
Sampai akhirnya terbuka sebuah fakta jika Reen wanita yang selama ini dia kagumi dalam diam.
Bagaimana upaya Saga bisa membuat Reen kembali padanya atau Reen akan benar-benar pergi?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Puspa Arum, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ketahuan
"Jangan pura-pura lo,sini ..!!" sentak Saga menarik paksa tubuh Reen untuk berdiri.
"Sa_kit mas.." lagi-lagi terdengar suara rintihan kesakitan terucap dari bibir Reen. Tak habis pikir oleh Reen hanya karena masuk ke dalam kamar pribadi Saga dia di perlakukan begitu keji oleh suaminya sendiri.
"Lo pantes dapat kayak gini ! Ingat, sampai kapan pun lo nggak bisa menggantikan Karina. Wajah sok polos lo ini nggak akan mempan buat gue jatuh hati sama Lo!!"
Bentakan demi bentakan Saga layangkan tepat di depan wajah Reen yang kini luruh sudah tangis yang terdengar memilukan.
"Kenapa kamu jahat gini mas, apa salah ku.Aku hanya ingin bantu mbok Midah ngasih baju kamu. Maaf kalau memang aku lancang, tapi..kenapa kamu selalu hina aku.Aku juga nggak mau kayak gini.Bukan aku yang minta kamu menikahi aku !!' Reen berusaha untuk mengutarakan isi hatinya.
Dalam masalah pernikahan yang sudah terjadi bukanlah dia yang meminta. Bima yang meminta pada Wisnu untuk menikahkan anak mereka.
"Masalah ini berakar awal mulanya dari kalian semua !!" teriak Saga
"Seandainya adik sial*n itu tidak membuat kekacauan ,pernikahan sial*n ini nggak akan terjadi.! Dan lo nggak akan disini .Lo hanya membuat hidup gue berantakan ! Buat semua impian gue hilang !!"
Teriakan dan bentakan di layangkan Saga pada Reen. Sampai dimana mbok Midah pun mendengar umpatan cacian Saga. Mbok Midah menutup mulutnya karena mendengar ucapan Saga yang membongkar hubungan mereka sebenarnya .
"Ya Allah, apa yang aku dengar nggak salah, den Saga dan non Reen suami istri tapi, kenapa sikap den Saga seperti itu sama non Reen,aku lihat non Reen sangat baik beda dengan non Karina.Ya Allah,aku harus gimana? Apalagi jika non Reen terluka,aku harus gimana."
Mbok Midah yang bingung hanya bisa mondar mandir di lantai bawah. Dia ingin menolong Reen namun dia nggak tahu harus berbuat apa.
"Assalamualaikum.." terdengar suara salam dari arah depan.
"Siapa itu, tumben ada tamu pagi-pagi." batin mbok Midah.
Dia pun berjalan ke arah pintu dan membukanya.Dia langsung membulatkan matanya saat tahu siapa gerangan yang pagi-pagi datang bertamu.
"Wa'alaikumsa_lam..tuan, nyonya syukurlah kalian datang !" mbok Midah sangat bersyukur majikannya datang di waktu yang tepat.
"Kenapa Midah, apa ada masalah?" tanya Kamila yang melihat wajah mbok Midah yang terlihat sedang khawatir.
"Masuk dulu tuan ,nyonya." ucap Midah memberikan jalan untuk majikannya.
"Saga sudah berangkat Mi...
"Ada apa apa itu, Midah..apa yang terjadi pada Saga dan Reen?" tanya Kamila saat mendengar suara kegaduhan dari lantai atas .
"Midah juga nggak tahu nyonya, yang Midah dengar den Saga marah-marah sama non Reen karena masuk kamarnya. Midah jadi ngerasa salah karena minta tolong sama non Reen untuk kasih baju den Saga si kamar.Nyonya, tuan tolong non Reen. Saya yang salah, kenapa harus nyuruh non Reen, kalau saja saya..
"Aaaa...ampun Mas !!" teriak Reen membuat ketiga orang itu pun langsung berlari ke arah kamar Saga .
Di kamar Saga menarik hijab instan milik Reen namun tangan Reen yang berdara* karena pecahan kaca pun tetap mempertahankan hijab nya walaupun rasa sakit di kepalanya karena tanpa sadar ulah Saga membuat rambutnya ikut tertarik makanya dia berteriak.
"Apa kau bilang, ampun? Sudah berulang kali gue bilang jangan pernah berpikir untuk masuk ke dalam kamar ini. Aku haramkan...
"SAGA !!" teriak Bima di ambang pintu.
Mata Saga dan Reen terbelalak melihat Bima dan Kamila serta mbok Midah ada di ambang pintu.
Dengan cepat Saga melepas cengkraman nya dan mendorong tubuh Reen sehingga terkapar di lantai.
"Ya Allah Teen !!" pekik Kamila langsung berlari ke arah dimana menantunya terkulai di lantai.
Plak...
Plak..
Dua kali tampa*an Bima layangkan pada pipi Saga."Biad*b kamu !!"teriak Bima dengan menunjukkan jarinya ke arah Saga.
Saga yang mendapatkan tampa*an dari sang papa pun memegang rahangnya dan mengeraskan rahangnya menyaksikan bagaiman kedua orang tuanya menolong Reen untuk membawanya pergi.
...----------------...
Saga melihat wajah papanya yang terlihat merah padam dan wajah sang ibu yang terlihat sangat kecewa padanya. Mereka membawa tubuh Teen yang sudah lemah ke rumah sakit terdekat dari kediaman Saga.
Sungguh Saga tak menyangka jika dirinya bisa hilang kendali seperti itu.Melihat sosok Reen yang masuk ke dalam kamar nya membuat dirinya naik darah. Setan dalam dirinya begitu tega membuat gadis yang tak berdosa itu tersakiti karena ulahnya.
Saga terduduk diam di atas tempat tidur.Dia termenung mengingat kejadian barusan.
Tok tok tok
"Permisi den, maaf mbok mau bersihkan..
"Masuk mbok." ucap Saga. Dia menatap mbok Midah sekilas.Jelaa terlihat wajah mbok Midah terlihat sedih dan ada jejak air mata di sana.
Mbok Midah membereskan kekacauan yang terjadi barusan. Dia benar-benar membersihkan nya dengan teliti." Maaf den, mbok mau minta maaf. Sebenarnya mbok yang salah disini,tadi non Reen pun sudah menolak permintaan si mbok..
Mbok Midah pun menceritakan semuanya yang sebenarnya.Mbok Midah pun mengatakan jika dirinya pun menyesal sudah meminta tolong pada Aireen .Hal ini pun sebagai penyesalan terbesar mbok Midah karena sudah membuat Reen terluka.
Setelah mengatakan semuanya mbok Midah pun keluar dari kamar Saga.
Dirumah sakit keadaan Reen sudah lebih baik dan dokter menyarankan agar Tren istirahat dan memulihkan secara psikologi nya.
Terlihat Teen masih dalam keadaan tertidur setelah di berikan obat oleh dokter melalui selang infusnya.
"Pah, ternyata mama gagal mendidik kedua anak mama pah, Saga yang mama anggap baik sudah tega mengani*ya Reen.Ternyata rumah tangga mereka tak seindah yang mereka tampilkan.Mama nggak bisa maafin Saga dan nggak bisa maafin diri mama sendiri kalau terjadi apa-apa sama Reen pa." Kamila menangis dalam pelukan Bima. Dia menyesal karena menikahkan perempuan sebaik Reen Saga yang masih belum selesai dengan masalalu nya.
"Ma, mama nggak papa kan papa tinggal sebentar? Sebentar lagi Midah sampai sini. Papa harus melakukan sesuatu, sebelum semuanya terlambat." ucap Bima pada sang istri.
Kamila pun langsung menyetujui permintaan sang suami.Dia tahu betul begitu sayangnya dia dengan Reen sama seperti Kamila juga sangat menyayangi Reen seperti putrinya sendiri.
Saga yang duduk diam di ruang keluarga lebih tepatnya dia sedang menunggu kabar kedua orang tuanya yang tadi sempat membawa pergi Reen.
"Mbok, mbok mau kemana? Pake bawa tas segala?" tanya Saga menatap mbok Midah penuh tanda tanya.
"Saya mau ke Rumah Sakit den, non Reen harus di di opname untuk dua hari ini. Saya sudah dapat ijin dari tuan besar.Permisi den.."
Mbok Midah melangkah meninggalkan Saga yang terdiam dan ada rasa bersalah pada Reen yang sudah dia sakiti baik hati dan juga fisiknya. Apalagi saat mengingat wajah Teen yang menahan sakit karena ulahnya tadi.
Dua kali tampa*an dari Bima tak ada apa-apanya di banding apa yang dia perbuat pada Teen selama beberapa minggu ini.
Bersambung