Nayra, sigadis bar-bar yang hidup sebatang kara, orang tua nya telah meninggal akibat kecelakaan yang menimpa nya yang meninggalkan dia seorang diri di dunia ini. Namun disaat keterpurukan nya ada kekasih yang sangat dia cintai yang selalu menemani nya. Namun sayang kekasih nya itu berselingkuh dengan teman kerja nya, Dan pada saat itu juga Nayra dipertemukan dengan seorang pria tampan yang akan membawa nya dalam sebuah hubungan yang dilandasi dengan kontrak namun sayangnya pria itu adalah seorang Casanova yang selalu bermain dengan wanita.
Lantas bagaimana hubungan Nayra dengan sang Casanova itu? Apakah hubungan yang pura-pura akan menjadi cinta sungguhan atau sang Casanova itu menjadi berubah demi Nayra atau pria itu akan menjadi sang Casanova selama nya!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ausilir Rahmi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
TDSC 28
Dilihat nya bagian leher banyak jejak merah yang diberikan Arsen di leher nya. Nayra pun menggigiti kuku jari-jemari nya sambil berjalan mondar-mandir tak jelas.
"Apa yang sudah aku lakukan, ini seperti bukan diriku, kenapa aku bisa menikmati yang dilakukan nya kepadaku," ujar Nayra kepada diri nya yang sudah mulai sadar atas tindakan nya tadi.
"Haruskah aku merelakan diriku seutuh nya untuk nya,?" gumam Nayra lagi.
"Tapi bagaimana jika aku hamil? sementara aku akan diceraikan setelah satu tahun pernikahan,"
"Aku mulai menyukai nya, aku berharap atas hubungan kami, tapi aku tidak yakin tentang perasaan nya kepada ku, bagaimana jika aku nanti hamil? dan dia tetap membuangku. Jika pun ia nanti mempertahankan bayi ku tapi tidak menerimaku, aku yang akan kehilangan keluargaku satu-satu nya yang kumiliki apa lagi itu darah daging ku." Panik Nayra dengan pikiran yang terlalu jauh.
Nayra belum saja di unboxing, tapi ia sudah menerawang jauh kedepan, ia tidak berani mengambil tindakan yang akan membuat ia kesulitan kedepannya.
"Aku rasa ini bukanlah karena aku benar-benar menyukai nya, mungkin ini hanya rasa tertarik yang di baluri oleh nafsu. Selama ini aku belum pernah merasakan sentuhan dari pria, jadi karena aku baru pertama kali merasakan sentuhan seorang pria munkin ini membuatku menjadi penasaran serta menikmati nya. selain itu yang melakukannya juga suami ku, dan itu membuat hati kecil ku merasa kalau aku tidak salah melakukan nya.
"Yah!... benar, mungkin ini hanya karena Nafsu, dan juga karena hati kecilku menggangap ia suamiku dan memang seharus nya sudah begitu," gumam nya sambil berbicara sendiri di depan cermin.
Nayra membuka seluruh pakaian nya, setelah itu ia mengguyur tubuh nya dengan air dingin untuk memadamkan hasrat yang bergelora di tubuh nya dan menjernihkan pikiran nya. Ia memejamkan mata nya, saat ia -memejamkan mata, ia terbayang-bayang oleh sentuhan Arsen pada tubuh nya. Sungguh itu membuat ia semakin gila.
Sedangkan Arsen yang berada di depan pintu kamar hotel nya.
"Siapa kau? ada keperluan apa kau kemari? mengganggu saja," cetus Arsen kepada seseorang yang berdiri dihadapan nya setelah ia membuka pintu.
Arsen menyandarkan tubuh nya di pinggiran pintu dengan kedua tangannya ia lipat didada. Ia menatap tajam penuh intimidasi Kepada pria tersebut, hingga orang itu merasakan aura yang mematikan. Ginilah kalau kucing jantan sedang birahi, bawaan nya Agresif karena merasa terganggu ahahaha.
"Maaf Tu-tuan, saya utusan Toko perhiasan untuk mengirimkan pesanan anda Tu-tuan," saut pegawai toko perhiasan tersebut dengan takut-takut.
"Asisten anda bernama Tuan Ken menginformasikan untuk mengantarkan segera ke alamat ini tuan, karena Tuan Ken mengatakan anda tidak suka menunggu lama," sambung nya lagi dengan suara Gugup.
"Sialan kau Ken, kau memang tidak membuat ku menunggu, tapi malah membuatku merasa terganggu," gumam nya didalam hati sambil membuang nafas nya.
Nasib banget jadi asisten Arsen, serba salah hahaha.
"Ya sudah kalau gitu.. sekarang kau boleh pergi."
"Baiklah tuan, permisi."Pria tersebut pergi dari hadapan Arsen secara terburu-buru. Arsen pun segera kembali menutup pintu kamar nya.
Ia berjalan menuju kamar, sesampai nya di kamar, ia tidak melihat Nayra di atas ranjang.
"Kemana dia? bukan nya tadi kata nya dia menungguku.?"Gumam nya.
Arsen pun berjalan mendekati kamar mandi, di putar nya kenop pintu namun terkunci dari dalam.
"Apa dia sedang mandi?" Batin nya.
Arsen pun berlalu dari hadapan kamar mandi setelah ia mendengar air percikkan telah mati. Arsen berjalan ke atas ranjang, ia merasa gugup, karena ia berpikir Nayra sedang menyiapkan diri untuk nya.
Ceklek....
Pintu kamar mandi terbuka menampakkan nayra yang baru selesai mandi menggunakan bath robes.
Huacim!.... Huacim...!! Nayra bersin-bersin setelah keluar dari kamar mandi.
Arsen yang melihat Nayra bersin-bersin, ia bangkit dari duduk nya lalu berjalan mendekati Nayra.
"Seperti nya kau benar-benar sakit, tadi di saat memasuki mall wajah mu Memerah. Sekarang kau bersin-bersin.," ucap Arsen.
"Tidak apa suami ku, mungkin ini memang penyesuaian cuaca saja," sahut Nayra dengan sekali-kali la bersin. Nayra berjalan menuju sofa di mana ia tadi meletakkan paper bag belanjaan nya.
Di raih nya piyama tidur yang terbuat dari kain satin lalu memasuki kembali kamar mandi untuk memakai pakaian nya.
Setelah Nayra memasuki kamar mandi, Arsen menghubungi pihak hotel untuk mendatangkan seorang dokter ke kamar nya. Tak butuh waktu lama, dokter sudah berada di depan unit kamar nya.
Ting!....nong!
Arsen berjalan untuk membuka pintu.
"Selamat malam Tuan Arsen," ucap sang dokter.
"Malam, silahkan masuk."
"Iya Tuan."
Arsen pun berjalan menuju kamar dengan diikuti sang dokter dibelakang nya.
Setelah memasuki kamar, Nayra sedang berbaring di sofa. Tanpa aba-aba, Arsen langsung mengangkat tubuh Nayra untuk memindahkan nya ke atas ranjang.
"E-eh apa yang kau lakukan suami ku? turunkan aku," ucap Nayra yang panik.
" Diamlah,kau berbaringlah di atas ranjang ini, dokter akan memeriksa keadaan mu," sahut nya.
"Kan tadi Uda aku katakan, aku tidak apa-apa, hanya saja tubuh ku yang hanya menyesuaikan cuaca disini," ucap Nayra menjelaskan.
"Sttts.... diamlah, jangan bicara lagi, biarkan dokter ini memeriksa mu," ujar Arsen.
Nayra hanya menganggukkan kepala nya tanpa berani membantah lagi.
"Seperti nya rencanaku berhasil, tak apalah aku menyiksa sedikit tubuhku tadi, dengan berendam air dingin di bathtub agar aku terserang flu, dengan begitu yang tadi tidak harus di lanjutkan lagi," gumam nya dalam hati dengan Penuh kemenangan.
Nayra sengaja berendam lama, agar ia terserang flu. Sungguh, setelah dia memikirkan nya secara berulang-ulang kali, ia belum siap menyerahkan diri nya sepenuh nya kepada Arsen.
la tidak mau mengambil keputusan disaat diri nya tidak terkendali, ia takut akan menyesal setelah melakukan itu.
"Silahkan dokter, periksalah kondisi istri saya."
"Baik tuan," ucap dokter itu patuh.
"Apa yang anda rasakan nona.??"
“Tidak ada dok selain bersin-bersin.”
"Baiklah, saya akan cek dulu tubuh anda nona."
Setelah melakukan beberapa pemeriksaan dokter itu pun mengetahui kondisi tubuh Nayra.
"Anda hanya kelelahan nona, istirahatlah dengan cukup, jangan lupa minum air putih yang banyak, saya akan meresapkan vitamin untuk anda nona," ucap sang dokter sambil menyusun alat-alat nya.
"Baiklah dokter, terima kasih karena sudah memeriksa kondisi saya.!!" ucap Nayra.
"Tidak perlu berterima kasih nona, ini memang sudah tugas saya." ucap sang dokter sambil menulis kan resep Obat buat Nayra.
"Ini resep vitamin nya tuan, kalau tidak ada lagi saya pamit undur diri," ucap dokter tersebut.
"Baiklah dokter," sahut Arsen.
"Kau tidurlah di atas ranjang, aku akan mengantar dokter ke depan."
"Iya suamiku," ucap Nayra patuh.
Setelah kepergian Arsen dan sang dokter. Nayra beranjak dari tidur nya, setelah itu ia melompat-lompat kegirangan.
"Akhir nya aku tidak jadi di unboxing." gumam nya sambil menahan tawa.
"Tunggu, tadi kata nya aku tidur di atas ranjang, berarti dia akan tidur di sebelahku. Tidak-tidak, aku harus cari cara agar ia mau tidur di sofa, karena aku tidak bisa menjamin untuk menahan diri saat ia menyentuh ku, aku yang mulai menyukai nya, tentu akan mudah terbawa suasana dan ujung-ujungbnya aku mala jadi di unboxing," batin Nayra yang menerka-nerka sendiri.
Dan dengan perlahan Nayra duduk di atas ranjang setelah ia mendapatkan ide, ia pun tersenyum puas. Beberapa menit kemudian, Arsen memasuki kamar nya dengan membawakan vitamin yang sudah diresepkan oleh sang dokter tadi.
"Apa kau merasa tidak nyaman,?" tanya nya.
"Aku merasa sudah baikan suami ku."
"Baiklah, minuman lah ini agar kau cepat pulih.!!" ucap Arsen sambil memberikan obat dan minum.
"Terima kasih Suami ku." sahut Nayra sambil menerima yang di sodorkan Arsen.
Setelah selesai Arsen meletakkan Gelas nya di atas nakas, ia berjalan mendekati Nayra dan akan menaiki kasur.
"Suamiku!... jangan tidur disini, aku sedang flu nanti kau ketularan," ucap Nayra gugup.
Arsen tidak mendengarkan itu, ia tetap naik keatas ranjang lalu tiba-tiba.
Srek....
la menarik tubuh Nayra kedalam pelukan nya.
Deg...
Jantung Nayra mulai tidak aman lagi.
\*
Bersambung.............