Lelah selalu dimanfaatkan sang ayah, hingga akhirnya Bella memutuskan rantai keuangan ayahnya dengan menyerahkan kesuciannya pada sang sahabat. Leo Respati, adalah pria beruntung itu yang mendapatkan keperawanan Bella.
Tapi Leo bukanlah pria biasa, Ia selalu bertanggung jawab atas Bella setelahnya. Bahkan Leo berjanji akan selalu melindungi Bella bahkan dengan nyawanya sendiri.
Bagaimana Bella, jika tahu Leo adalah anak seorang Mafia? Apalagi saat Leo bertanggung jawab meneruskan bisnis hitam orang tuanya selama ini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Erna Surliandari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bella benci Ayah!
*
"Uhuuukkk! Uhuuuukkk!" Leo batuk begitu parah hingga terasa perih ditenggorokannya.
"Le, kenapa?" tanya Tomo, yang kebetulan lembur bersamanya malam ini. Dalam ketenangan mereka bersiap pulang, mendadak Leo tersedak begitu parah hingga batuk dan airmatanya tanpa sadar keluar sendiri saat itu.
"Ngga tahu, Mo. Keselek, tapi ngga lagi makan. Kenapa ya?" Leo justru balik bertanya sembari menepuki dadanya sendiri.
"Loe mikirin siapa? Bella?" goda Tomo padanya, yang memang tahu benar kedekatan mereka seolah lebih dari sahabat biasa.
"Entah... Tapi, Bella kenapa?" Leo langsung terfikir Bella saat itu juga, gara-gara tomo terus menggodanya. Berusaha tak ambil pusing, tapi dadanya sesak tatkala terfikir bella saat itu.
*
"Om siapa? Temen ayah Bella?" tanya nya polos saat itu, sembari terus mencari ayahnya yang seolah hilang ditelan bumi.
Kemana ayah? Kenapa menghilang begitu cepat meninggalkan Bella sendirian bersama seorang Om tua disana. Apa rencana ayah pada Bella?
"Ya, anggap saja seperti itu. Jadi, namamu, Bella? Cantik, secantik orangnya. Kamu suka dengan bunganya?" tatapa Om itu semakin tajam pada Bella, tatapan penuh ingin dari seorang pria dewasa akan seorang gadis polos seperti bella.
"Bunga... Ini?" tunjuknya pada buket yang Ia peluk saat itu. Yang rupanya bukan dari sang ayah, tapi dari Si Om yang tengah ada didekatnya dengan penuh goda. Tangannya muliai berani mendekat dan menyentuh tubuh mulus Bella yang lembut dan harum itu, serta menatapnya naik turun membuat bella semakin tak nyaman dan berusaha menjauh.
Namun Bella lupa, jika Ia ada didalam mobil sekarang dan tak dapat bergerak bebas seperti biasanya.
"Om... Om jangan macem-macem sama Bella. Bella teriak nih," ancamnya pada pria itu. Tapi tak berpengaruh sama sekali untuknya. Ia justru tersenyum dengan smirknya dan terus menatap menjelajahi tubuh indah itu dengan mata nakalnya. Apalagi saat sedikit bagian bawah dress bella terangkat keatas.
"Om! Ngga sopan!" sergah Bella yang langsung menutupnya dengan telapak tangan. Namun lagi, Om itu justru menatap bagian dada bella yang sedikit terbuka.
"Kau berani teriak? Jika berani, teriaklah sekarang. Itu akan terdengar lebih meng gai rahkan untukku, sayang. Suaramu itu lembut, menggetarkan yang tengah meronta dibawah sana." ucapnya tanpa sensor.
Bella langsung paham, dan Ia melihat bagian bawah celana Om itu memang sudah amat sempit saat ini. Ia langsung takut, tubuhnya seketika bergetar dan lemas. Tapi Ia terus berusaha kuat dan mencari jalan untuk keluar dari sana.
Tapp... Sreeekkk! Tangan besar Om itu meraih tangan mungil Bella dan membawanya semakin mendekat. Dikecu pinya tangan itu dari bawah hingga keatas menuju leher jenjang Bella yang mulus dan begitu sedap baginya. Saat itu Bella hanya berusaha menghindarkan kepalanya kebelakang, apalagi saat si Om mulai ingin menyerang bibirnya.
"Jangan tolak aku! Kau sudah ku bayar mahal demi mahkotamu itu. Kau tahu, bahkan begitu banyak gadis perawan yang rela menjual dirinya padaku. Kenapa kau justru jual mahal!" bentaknya dengan segala penolakan itu.
Dan seketika Bella sadar, jika apa yang Ayahnya lakukan itu hanya modus untuk membawanya keluar malam ini. Senyumnya, kecupannya, dan semua pujiannya itu hanyalah bohong belaka. Ia akhirnya kembali dimanfaatkan untuk obsesinya mendapatkan banyak uang. Hingga kali ini, tubuh Bella yang menjadi sasarannya.
"Ayah jahat! Bella benci Ayah! Bella ngga akan biarin ayah lakuin ini sama Bella, ngga akan!" berontaknya dalam hati.
