NovelToon NovelToon
Antara Takdir Dan Pilihan

Antara Takdir Dan Pilihan

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Konflik etika
Popularitas:1.7k
Nilai: 5
Nama Author: syah_naz

"Tolong maafkan aku waktu itu. Aku nggak tahu bakal kayak gini jadinya," ucap Haifa dengan suara pelan, takut menghadapi tatapan tajam Nathan. Matanya menunduk, tak sanggup menatap wajah pemuda di depannya.

Nathan bersandar dengan tatapan tajam yang menusuk. "Kenapa lo besoknya nggak jenguk gue? Gue sakit, dan lo nggak ada jenguk sama sekali setelah hari itu," ucapnya dingin, membuat Haifa semakin gugup.

Haifa menelan ludah, tangannya meremas ujung pasmina cokelat yang dikenakannya. "Plis maafkan aku... aku waktu itu lagi di luar kota. Aku beneran mau jenguk kamu ke rumah sakit setelah itu, tapi... kamunya udah nggak ada di sana," jawabnya dengan suara gemetar, penuh rasa bersalah.

mau kisah selengkapnya? ayo buruan bacaa!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon syah_naz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

klarifikasi Haifa dan gus zayn

Setelah beberapa minggu menghabiskan waktu di puncak, Haifa perlahan mulai pulih. Ingatannya kembali seperti aliran air yang lembut namun pasti. Meski hatinya masih terasa rapuh, Haifa terlihat lebih ceria.

"Haifa, Ummi pamit pulang dulu ya, Nak. Jaga diri baik-baik di sini. Jangan lupa istirahat yang cukup," ujar Ummi Shofiah lembut sambil memeluk Haifa erat.

"Iya, Mi. Ummi tenang saja, kan ada Bibi Iyem yang jagain aku," jawab Haifa dengan senyum tipis, berusaha menyembunyikan kegundahannya. Mereka bersalaman, dan Haifa mencium tangan Umminya dengan penuh takzim.

"Bi, tolong titip Haifa ya. Jangan lupa ingatkan dia minum obat," pesan Ummi Shofiah kepada Bibi Iyem, nadanya penuh kekhawatiran.

"InsyaAllah, Bu. Saya akan jagain Non Haifa," jawab Bibi Iyem tulus.

Setelah mengucapkan salam, Ummi Shofiah meninggalkan rumah. Haifa berdiri di depan pintu, menatap punggung ibunya yang semakin jauh, mencoba menahan air mata yang hampir jatuh.

"Jangan sedih, Non. Kan ada Bibi yang temenin," ujar Bibi Iyem mencoba menghibur.

Haifa tersenyum kecil. "Hehe, iya, Bi. Makasih ya," ucapnya lembut.

Tiba-tiba suara klakson mobil terdengar dari halaman. Bibi Iyem melongok ke arah pintu. "Non, itu Gus Zayn udah datang jemput," ujarnya sambil tersenyum.

Haifa mengangguk, mengambil napas dalam-dalam untuk menenangkan diri. "Makasih, Bi," ucapnya lalu berlari ke luar rumah.

Di depan mobil, Gus Zayn menatap Haifa sambil tersenyum tipis. "Haifa, enaknya kita klarifikasi di mana?" tanyanya langsung.

Haifa mengerutkan kening, mencoba berpikir. "Hmm, di rumah aja, gus. Eh, maksudku, Kak Zayn," jawab Haifa sedikit canggung, masih belum terbiasa memanggilnya dengan panggilan itu.

Gus Zayn tertawa kecil, suaranya hangat. "Baiklah, ayo masuk."

Haifa membawa Gus Zayn ke ruang belajar di lantai atas. Mereka duduk di sofa bersebelahan, dan Haifa menyiapkan kamera untuk memulai siaran langsung di Instagram. Detak jantungnya terasa lebih cepat, namun ia berusaha tetap tenang.

"Assalamu'alaikum, semuanya," sapa Haifa dengan senyum yang dipaksakan. Ia melirik Gus Zayn yang memberinya anggukan semangat.

"Pasti kalian kaget, ya, sama video yang berseliweran di TikTok, Instagram, dan sosial media lainnya," lanjut Haifa dengan nada serius. "Hari ini, aku mau menjelaskan semuanya."

Haifa berhenti sejenak, mengatur napas, lalu melanjutkan. "Gus Zayn ini… adalah kakakku. Lebih tepatnya, saudara sepersusuanku."

Netizen yang menyaksikan mulai memenuhi kolom komentar dengan rasa penasaran. Gus Zayn mengambil alih, suaranya tenang namun penuh keyakinan.

"Saudara sepersusuan itu artinya adalah saudara yang di waktu kecil, di bawah usia dua tahun, menyusu pada ibu yang sama. Jadi meskipun kami tidak memiliki hubungan darah, kami dianggap seperti saudara kandung dalam Islam," jelasnya sabar.

Haifa membaca komentar-komentar netizen dan menambahkan, "Aku tahu ini bikin banyak orang salah paham. Tapi aku dan Kak Zayn ingin kalian semua tahu bahwa kami punya batasan yang jelas sebagai saudara."

Gus Zayn menatap Haifa, lalu melanjutkan dengan suara lembut namun tegas. "Kami harap klarifikasi ini bisa menjernihkan semua. Jangan ada lagi asumsi yang tidak-tidak."

Haifa tersenyum tipis, kali ini lebih tulus. "Semoga penjelasan ini bisa diterima dengan baik. Terima kasih yang selalu mendukung kami," ucapnya sebelum mengakhiri siaran langsung.

Setelah kamera dimatikan, Haifa menghela napas panjang. "Rasanya berat banget tadi, Kak," katanya sambil menyandarkan diri di sofa.

Gus Zayn mengusap kepalanya dengan lembut. "Kamu hebat, Haifa. Kamu lebih kuat dari yang kamu kira," ujarnya.

Haifa tersenyum kecil, matanya berkaca-kaca. Dalam hatinya, ia merasa lega. Klarifikasi itu bukan hanya untuk publik, tapi juga sebagai langkah untuk menerima kenyataan baru dalam hidupnya.

......................

Disisi lain, Nathan duduk di atas kasur, matanya terpaku pada layar ponselnya. Senyum kecil muncul di wajahnya saat menonton video klarifikasi Haifa dan Gus Zayn. "Akhirnya... Klarifikasi juga," gumam Nathan dengan nada lega, seolah beban di pundaknya sedikit berkurang.

Dia mengangkat gelas berisi minuman keras, meneguknya dengan cepat. Rasa pahit menyelinap, tetapi tidak cukup untuk menutupi kebahagiaan yang muncul.

Cleo, yang sedang duduk di sampingnya, mendekat dan memeluknya. "Ngapain kamu begitu kegirangan, sayang?" tanya Cleo dengan nada menggoda, sambil menyandarkan kepalanya di dada Nathan.

Nathan terkejut, sedikit gugup. "Nggak apa-apa. Aku cuma... ngeliat video Di Handphon," jawabnya, berusaha menyembunyikan kegembiraannya.

Cleo tersenyum manja, menggoda Nathan dengan lembut. "Ouhh... ayo, beb, ayo lagi," ajaknya, sambil mengelus tubuh Nathan dengan mesra.

Namun, tiba-tiba Nathan bangkit dari kasur, wajahnya tampak serius. "Sepertinya kita harus akhiri drama cinta kita," ucap Nathan dengan nada datar, matanya menatap jauh ke luar jendela.

Cleo terkejut dan bingung, masih terbungkus selimut. "Loh, sayang... emang kenapa? Maksudnya drama apa?" tanyanya dengan nada kebingungan.

Nathan hanya diam, menahan nafas yang semakin berat. Cleo menggelung tubuhnya dan mencoba mendekatkan diri. "Ayo lah, jangan bercanda deh," ujarnya, memeluk Nathan dari belakang, berharap bisa meredakan ketegangan yang tiba-tiba muncul.

"Stop, Cleo!" Nathan berbalik, suaranya mulai meninggi. "Jangan pancing gairahku buat ngelakuin itu lagi," tegasnya, seolah memberi batasan yang jelas.

Cleo terpaku, menatap Nathan dengan mata penuh harapan yang belum bisa disembunyikan. "Sayang, kamu kenapa sih? Kenapa akhir-akhir ini kamu cuekin aku?" tanya Cleo, kali ini lebih lembut, penuh ketidakpastian.

Nathan menarik napas panjang, menatap Cleo dengan tatapan kosong. "Maaf, Cleo... sepertinya perasaan aku ke kamu sudah hilang," jawab Nathan pelan, sambil mulai mengenakan pakaian, menghindari tatapan Cleo yang penuh harap.

Cleo terguncang, tak percaya dengan kata-kata Nathan. "Nath... perasaan kamu udah hilang? Maksudnya apa?" tanyanya dengan suara bergetar, seolah tak siap mendengar kenyataan itu.

Nathan menatapnya dengan wajah keras. "Perasaan aku ke kamu nggak pernah ada, Cleo," ucapnya tanpa ragu. "Ini cuma gara-gara papa, dan aku berterima kasih karena kamu mau memberikan tubuhmu untukku nikmati setiap kali aku butuh," katanya, penuh ketegasan dan tanpa penyesalan.

Cleo merasa seolah dunia runtuh di sekitarnya. "Nathan!!! Kamu... kamu selama ini hanya memanfaatkan aku?!" teriak Cleo dengan penuh emosi, air matanya mulai jatuh.

la meraih barang-barang di sekitar kamar dan menghancurkannya dengan penuh amarah. "Nathan!!! Tunggu pembalasan dariku! Aku akan buat kamu menyesal!" ujarnya dengan suara yang memecah, seakan tak mampu menerima kenyataan yang baru saja diterimanya.

Namun, Nathan hanya melangkah pergi tanpa menoleh. la meninggalkan Cleo di kamar hotel yang kini penuh dengan reruntuhan, langkahnya mantap menuju pintu, seolah tak terpengaruh oleh apa pun.

Dengan langkah pasti, Nathan bergegas pulang ke apartemennya, meninggalkan masa lalu yang kini terasa berat untuk dihadapi.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!