NovelToon NovelToon
Bunga Ditengah Badai

Bunga Ditengah Badai

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintamanis / Kaya Raya / Romansa / Office Romance
Popularitas:970
Nilai: 5
Nama Author: N. Egaa

Duke Ethan Maverick mencintai Nyxoria Graciella. Mereka bertunangan dan merencanakan pernikahan, namun suatu masalah telah terjadi, keluarga Nyxoria jatuh miskin hingga membuat rencana pernikahan itu ditangguhkan. Tidak hanya jatuh miskin, mereka mempunyai hutang yang cukup banyak. Nyxoria memutuskan untuk meninggalkan Duke Ethan dan memulai kehidupan baru didesa. Bahkan dia bertemu dengan pria tampan yang baik hati. Pria itu bernama Victor Dallie. Dia mengajari banyak hal pada Nyxoria, hidup dalam kesederhanaan. Cinta tumbuh diantaranya, tapi semuanya berubah ketika Duke Ethan kembali menemui Nyxoria. Menagih janji pernikahan mereka yang tertunda. Nyxoria merendah, dia sadar diri akan statusnya yang hanya rakyat biasa, dia meminta Duke Ethan melupakannya dan mengatakan dia telah menemukan hidup barunya bersama Victor. Perasaan cinta berubah menjadi benci, Duke Ethan mencari segala cara untuk mendapatkan Nyxoria. Bahkan jika wanita itu harus dipajang seperti bunga hiasan sekalipun.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon N. Egaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 13 : Menyembunyikan masalah

Cerita hanyalah karya fiktif belaka, tidak ada berkaitan dengan kisah nyata, sejarah maupun kejadian yang ada. Jika ada kesamaan nama tokoh, tempat dan latar belakangnya. Mohon maaf, itu hanyalah kebetulan saja. Sekian dan terima kasih. Enjoy for reading book!

Keesokan harinya dikediaman keluarga Graciella. Ada paman pos yang membawakan surat untuk diserahkan secara khusus pada Nona Nyxoria.

Nyxoria berlari kecil untuk mendapatkan surat Ethan, jantungnya berdebar tak karuan. Bukan karena senang melainkan dia merasa bimbang, setelah sekian lama tidak bertukar kabar, Ethan mengirimnya surat lagi.

Dengan berhati hati membaca setiap tulisan yang ada pada surat itu. Matanya meluas saat membacanya, dia sedikit merasa syok karena bukannya membalas surat seperti yang dia inginkan, Ethan malah mengirim surat tentang dinas militer padanya, selama enam bulan.

'Dia mengabaikan suratku tapi mengirimku surat dinas kekaisaran?' monolog hatinya, melihat ke arah bunga yang dia simpan didalam vas bunga, satu persatu dari kelopak bunga itu berjatuhan. Bunga itu mulai layu.

Nyxoria merasa semakin gelisah dan tidak tenang, dia bangun meminta bibi membantunya bersiap siap pergi ke kediaman Keluarga Maverick, Duke Ethan.

"Bi Dane.. Bi Dane.." panggilnya berulang, namun tidak ada sahutan dari Bi Dane, Nyxoria berjalan keluar dan mulai mencarinya, kemudian dia berhenti pada bagian depan kamar orang tuanya.

Mendengar tangisan ibu lagi. "Ibu.."

Didalam kamar itu, Ibu menangis dan terus menangisi semua yang telah terjadi. Perlahan mereka telah jatuh ke dalam lubang yang mereka buat sendiri. Harusnya lubang itu bisa tertutupi, hanya tidak beruntung hingga membuatnya tetap terbuka dan tak bisa tertutupi lagi.

"Aku benar benar bodoh Foger.." ucap Bicana, air mata itu terus berjatuhan. Memegang beberapa dokumen itu dengan tangan yang bergemetar. Surat tuntutan.

Semakin mereka menahannya semakin banyak surat tuntutan berdatangan. Mereka tertekan, terus tertekan. Bicana tidak mampu memikirkannya lagi, dia tumbang dan jatuh sakit. Walaupun begitu dia masih menahan merahasiakan semuanya dari Nyxoria.

"Aku sudah menjual hampir semua properti kita, hanya ada satu lagi yang tersisa.. rumah ini." ucap ayah, dia juga tertekan dengan semua tuntutan. Ditambah lagi memikirkan istrinya yang terbiasa hidup dalam mewah dan harta, apa dia sanggup mendengar berita ini?

"Ya tuhan.. apa dosaku harus menerima hukuman ini darimu?" Bicana merasakan dadanya semakin sesak, dia menangis lagi, hampir tidak sanggup mendengar berita tersebut. Tapi dia harus tau kenyataannya.

Bicana hanya tidak bisa membayangkan betapa buruk hari hari kedepannya, apa ada kemewahan seperti ini lagi? Hanya menunggu hari sebelum semua itu hilang, menunggu semuanya habis terkuras bersih membayar tuntutan.

Nyxoria menyergap, membuka pintu dan menatap dua orang itu dengan bergantian. "Nyxoria!" ayah terlihat kacau saat kedua mata indah itu menatapnya seakan mendorongnya meminta penjelasan.

"Apa itu yang membuat kalian bertengkar?" bertanya dengan nada penuh penasaran. Nyxoria berpikir ayah dan ibunya sedang memiliki masalah keuangan. "Itu bisa ditangani bersama kan? Aku disini sebagai anak kalian.." ucapnya lirih mengepal erat kedua tangan.

Nyxoria bergemetar, merasa dunianya runtuh. Kedua orang tuanya sedang menyembunyikan masalah yang besar padanya. Apa mereka menganggapnya orang asing? Sampai kapan mereka menyembunyikannya?

"Nyxoria.. dengarkan ayah.." kalimat ayah terpotong, Ibu menyela dan berkata. "Ini urusan ayah dan ibumu sebagai anak kamu harusnya diam dan bersikap baik seperti anak pada umumnya."

"Diam?" Nyxoria mengulangi. "Aku akan diam kalau masalah ini tidak besar, tapi mendengar kenyataan rumah ini akan dijual.. Bukankah aku harus bertanya dan bersuara? apa aku salah ayah?" tanya Nyxoria.

Menatap ayah dengan tatapan berharap ayah akan mendengarkannya seperti biasa. Tapi kali ini dia diam, ayah hanya memandang ujung kakinya. Dia semakin tertekan jika Nyxoria mendesaknya.

"Sekarang keluar.." pinta ibu, mendesak Nyxoria agar mengikuti permintaannya. Dia menunjuk ke arah pintu keluar kemudian kembali duduk menghadap lain.

Kelopak matanya terasa panas, Nyxoria menahan diri agar tidak menangis didepan ayah dan ibunya, belum lagi masalah yang tengah dia hadapi. Kini dia merasa diasingkan oleh semua orang, rasa percaya diri mulai turun. Nyxoria membungkukkan punggung ramping itu kemudian berjalan keluar.

Terus berjalan hingga ke taman bunga, melihat bunga bunga itu dengan genangan air matanya dia merasa rapuh lalu menangis disana, memeluk bunga layu yang mulai berguguran. Kelopak bunga yang harum masih meninggalkan jejaknya. Hanya saja bunga yang telah layu dan gugur itu tidak akan menunjukkan pesonanya lagi.. Selamanya.

Sementara itu, Didesa Willow Creek. "Gaun yang indah dari kota Alastar, desain unik menarik hati sesiapapun yang melihatnya. Saat Ibu menggunakannya, perasaan ibu bahagia." ucapnya dengan senyuman.

Dia Nyonya Daiana, ibunya Victor Dallie. Sebelumnya dia seorang bangsawan. Memutuskan untuk berhenti dan beristirahat didesa itu, dia lebih memilih menjauh dari kalangan bangsawan terutama yang tergila gila meningkatkan statusnya sebagai bangsawan terbaik.

Berlomba lomba mengenakan gaun terbaik termahal dan termegah, Daiana pernah menjadi wanita yang paling mempesona dikalangan bangsawan. Namun karena pesonanya itu, dia nyaris kehilangan sesuatu yang beharga. Kesuciannya.

"Syukurlah ibu menyukainya." jawab Victor, matanya menatap ke arah luar jendela. Melihat ke arah bunga bunga yang mekar dan indah.

"Ibu sangat menyukainya dimana kamu menemukan gaun ini? Ibu ingin merekomendasikannya pada teman ibu yang lainnya." Ibu mengusap bahan lembut dan nyaman itu.

"Disana.. Ditengah keributan kota.." jawab Victor, dia tersenyum memikirkan betapa sibuknya alur kota saat itu, dari semua kesibukan itu hanya satu kesibukan yang paling dia sukai. Kesibukan saat bersamanya.

"Kota Alastar? ini benar benar luar biasa.." Ibu merasa takjub, dia meneliti setiap jahitan yang ada. Ibu benar benar terkesan pada pemberiannya.

"Bagaimana kalau aku bilang aku yang membuatnya?" tanya Victor pada ibunya, dia terlihat percaya diri.

Ibu melirik ke arahnya, memandang gaun itu kemudian memandang kembali padanya. "Pfft!! Hahaha.. melihat jahitanmu saja ibu tidak pernah! Apa kau yakin dengan ucapanmu itu?" tanya ibu, nadanya menyindir.

"Astaga, apa ibu benar benar meremehkan kemahiran yang ada padaku? Ibu saja yang tidak memperhatikan aku sebaik aku memperhatikan ibu.." jawab Victor.

Mereka saling berpandangan kemudian tertawa. "Kau memperhatikan ibu diam diam ya, baiklah nilai terbaik untukmu!" jawab Ibu dengan sisa tawanya.

"Aku membuatnya bersama seorang wanita.." ucapnya lagi, membuka ingatannya dan menceritakannya pada Ibu. Wajahnya berseri saat bayangan wanita bermain menggodanya serta tersenyum manis.

Melihat senyuman manis anaknya itu, Ibu menebaknya dengan penuh semangat. "Seorang wanita? Pasti dia kekasihmu, ya kan?" tanyanya. "Beritahu ibu dimana alamat rumah dan nama keluarganya, Ibu akan segera melamarnya untukmu!" tambahnya lagi, dia semakin bersemangat.

"Tidak bisa begitu ibu.." jawabnya. "Kami hanya teman kerja sekarang.." tambahnya lagi, dia mengingat kerja sama yang telah mereka sepakati bersama.

"Ah ternyata masih terlalu awal ya, tidak masalah.. Ibu akan membantu kisah asmara kalian, kerja sama apa yang kau lakukan bersamanya?" tanya Ibu, suaranya terdengar ceria.

"Kerjasama membuat desain.." jawabnya, menatap Ibu lalu tersenyum lembut. "Ibu.. Bantu aku mempelajari tentang desain khusus milik ibu, aku ingin berkembang bersama sama dengannya." sambungnya, tersenyum lembut, dia yakin ibunya akan menyetujui kemauannya itu.

Ibu sedikit termenung, memikirkan permintaan itu. Dia sangat mahir dalam hal membuat desain, karena dia salah satu perancang busana terbaik dulunya. Senyum manis terukir indah diantara bibirnya yang berkerut.

"Baiklah, ibu akan membantu kalian berdua." jawabnya dengan senyum yang terus melekat dibibir, Ibu terlihat tulus saat mengatakannya, membayangkan kerjasama mereka yang akan terlaksanakan nantinya.

.

.

.

Bersambung!

1
NA
Keren bgt ceritanya kk.. semangat trs ya.. biar bnyk org yang terhibur,

Oh ya.. jangan lupa mampir dan baca juga
“Pembalasan bibi licik” pengen tahu penilaianmu.. secara aku msh amatir 😬
cici reinaa
sangat, bagus i like aku sangat suka baca nyaa ituu seruu
dede lala
seru sesampai ingin skip aja susah /Smile/
la novia de inosuke
Pesan moral dalam cerita ini sungguh menginspirasi.
Kelly Andrade
Ceritanya terlalu seru sampai-sampai aku kehilangan akal. Lanjut terus thor!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!