(Alur luar negeri ya)
Seorang veteran perang ditugaskan melindungi pengusaha sukses di Milan, Italia. Dia pun langsung terlibat konflik dengan sekelompok mafia yang mengincar keluarga pengusaha tersebut.
Jangan lupa subsribe dan berikan ulasan bintang lima😉
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lena linol, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 20. Rencana Arion
Vicky meremas kedua tangannya secara bergantian, ketika perasaan panik, dan takut melanda hatinya. Kedua matanya pun turut bergerak ke kanan dan ke kiri secara tak beraturan, namun ia berusaha untuk tetap tenang.
Arion menatap tajam Vicky setelah mendengar penjelasan dokter.
'Setelah dilakukan berapa tes kesehatan, kami mengetahui penyebab kelumpuhan dan imun tubuh Vittoria semakin menurun. Kami menemukan sesuatu yang sangat mengejutkan, darah Vittoria mengandung racun. Meski kami belum mengetahui racun jenis apa, namun kami yakin jika karena racun ini yang membuat putrimu mengalami kelumpuhan. Kami akan melakukan penelitian lebih lanjut,' penjelasan dokter beberapa menit yang lalu membuat dunia Arion seakan hancur lebur tak tersisa, kedua matanya memerah, tangannya terkepal kuat, dadanya terasa sesak dan diselimuti emosi yang sangat besar.
Dokter dan Arion secara bersamaan menatap Vicky. Kedua orang tua seolah mempunyai pemikiran yang sama namun mereka tidak ingin menuduh sebelum ada bukti kuat.
"Ada apa? Kenapa kalian menatapku seperti itu?" Vicky bertanya dengan raut sedih dan kedua mata berkaca-kaca. "Aku tengah bersedih karena kondisi putriku yang semakin memprihatinkan. Bagaimana bisa ada racun yang mengalir di tubuh putriku!" lanjut Vicky seraya menatap dokter pria itu.
"Apakah kau meragukanku? Apa kau tidak percaya dengan hasil Lab ini? Jika kau tidak percaya bisa dilakukan tes ulang!" tegas Dokter sedikit kesal karena merasa diragukan Vicky.
"Tidak perlu!" jawab Arion tegas, seraya beranjak dari duduknya, keluar dari ruangan tersebut menuju ruang ICU di mana putrinya dirawat. Dia diam bukan berarti tidak ingin bertindak, justru saat ini ia sedang merencanakan sesuatu yang sangat besar.
"Sial!" umpat Arion di dalam hati seraya mengeluarkan senjata apinya saat melihat selingkuhan istrinya mendekati Luc.
"Apakah kau sudah bosan dengan kepalamu!!" Arion menempelkan senjata apinya tepat di kepala bagian belakang pria tersebut.
Pria muda itu sontak saja ketakutan sambil mengangkat kedua tangannya, "turunkan senjatamu, Bro! Aku hanya mengajaknya mengobrol saja!" ucapnya dengan suara bergetar.
"Arion! Jangan berlebihan! Dan turunkan senjatamu!" titah Luc seraya mendekati Arion dan menurunkan tangan pria itu yang memegang senjata.
"Arion!! Apa yang kau lakukan!!" sentak Vicky saat melihat kekasihnya mendapatkan ancaman dari Arion.
Arion tidak menjawab, wajahnya terlihat sangat dingin, datar dan sangat menakutkan. Ia menoleh sesaat pada Vicky lalu beranjak dari sana sambil menarik tangan Luc.
"Eh!" Luc terkejut saat tangannya ditarik paksa oleh bodyguard-nya.
Vicky dan kekasihnya menatap kepergian dua orang itu dengan tatapan yang sulit untuk diartikan.
"Kau tak apa?" tanya Vicky menatap cemas pada kekasihnya.
"Aku baik-baik saja. Apa kata dokter?" tanya pria itu mengalihkan pembicaraan.
Vicky menatap sedih kekasihnya seraya terisak, "kondisi Vittoria semakin buruk," jawabnya lalu masuk ke dalam pelukan kekasihnya.
*
*
"Hei!! Kau ingin mengajakku ke mana?!" tanya Luc, berusaha mengimbangi langkah kaki Arion.
Arion tidak menjawab, pria itu masih terlihat datar dan dingin. Kemudian memaksa Luc masuk ke dalam mobil.
Luc mengumpat berulang kali karena pertanyaanya diabaikan oleh Arion.
"Apakah kau tuli?! Pendengaranmu masih berfungsi 'kan!!" bentak Luc seraya menatap tajam pada Arion yang sudah duduk di balik kemudi mobil.
"Bisakah kau diam, dan duduk tenang di kursimu!!" sentak Arion penuh emosi.
"Oh My God! Kau berani membentakku, Pak Tua!!"