Chen Miao Miao, gadis kaya yang hilang sejak kecil, ditemukan kembali oleh keluarganya di usia 17 tahun. Namun, kebahagiaannya hancur karena kelicikan Chen Xiao Wan, anak angkat yang merebut kepercayaan keluarga.
Dalam kecelakaan tragis, orang tua Miao Miao memilih menolong Xiao Wan terlebih dahulu, karena kelicikannya. ketika kedua orang tuanya kembali untuk menolong Miao Maio, mobil tersebut tiba-tiba meledak.
Mama dan Papa nya meninggal karena kesedihan nya, ketiga kakak nya tewas dengan tragis dan Xiao Wan menikmati harta keluarga mereka.
Takdir membawa Miao Maio kesempatan kedua ketika Papa dan Mama nya menjemputnya dari panti asuhan, membawa ingatan masa depan kematian keluarga nya.
Tanpa sepengetahuan Miao Miao, keluarga dan jodohnya kini dapat mendengar kata hatinya. Dengan kesempatan ini, bisakah ia melindungi keluarganya dan membalas dendam pada Xiao Wan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lily Dekranasda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Hasil Kerja Tim
Bel tanda pelajaran berbunyi, dan suasana kelas langsung berubah menjadi hening. Semua siswa dengan cepat duduk di tempat masing-masing, menyiapkan buku dan alat tulis mereka. Tak berselang lama, pintu kelas terbuka dan Guru Jiao masuk dengan langkah tenang, membawa beberapa lembar kertas di tangannya.
Guru Jiao membuka kelas dengan suara tegas namun ramah. "Selamat pagi, anak-anak. Hari ini kita akan membahas tentang struktur dan fungsi DNA. Ada yang bisa memberitahu apa itu DNA?"
Shen Ling, seperti biasa, langsung mengangkat tangannya dan menjawab dengan penuh percaya diri.
DNA adalah singkatan dari deoxyribonucleic acid, Bu. Itu adalah materi genetik yang membawa informasi untuk pertumbuhan, perkembangan, dan fungsi makhluk hidup.
Guru Jiao tersenyum puas. "Bagus sekali, Shen Ling. Tapi bisa dijelaskan lebih detail?"
Shen Ling menjawab dengan lancar. "DNA tersusun dari dua untai yang membentuk heliks ganda. Setiap untai terdiri dari nukleotida, yang masing-masing mengandung gula deoksiribosa, gugus fosfat, dan basa nitrogen. Basa nitrogen terdiri dari adenin, timin, sitosin, dan guanin."
Yu Yan, yang duduk di depan, memutar matanya sambil berbisik kepada Miao Miao. "Lihat, dia seperti kamus berjalan. Mana mungkin aku bisa menyaingi dia."
Miao Miao tertawa kecil lalu berbisik balik. "Setidaknya kita punya Shen Ling di tim kita kalau ada ujian, kan?"
Guru Jiao melanjutkan penjelasannya. "Betul sekali. Struktur heliks ganda DNA memungkinkan replikasi yang sangat akurat, sehingga informasi genetik dapat diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Nah, ada yang tahu apa itu replikasi DNA?"
Kali ini, Miao Miao mengangkat tangannya. "Replikasi DNA adalah proses di mana DNA menggandakan dirinya sendiri. Biasanya terjadi sebelum sel membelah, sehingga setiap sel baru memiliki salinan DNA yang sama persis."
Guru Jiao terlihat terkejut sekaligus kagum. "Hebat, Miao Miao. Saya tidak menyangka siswa baru seperti kamu bisa menjawab dengan begitu baik."
Miao Miao tersenyum, merasa puas dengan pujian tersebut. Sementara itu, Shen Ling menatapnya dengan penuh kekaguman, dan Yu Yan berbisik lagi. "Kukira kamu cuma ahli bikin semua orang terpesona. Ternyata kamu juga jenius."
Miao Miao hanya mengangkat bahu sambil tersenyum.
Belajar sedikit tidak ada salahnya, kan?
Guru Jiao lalu memberikan tugas kelompok. "Baiklah, sekarang bagi diri kalian menjadi kelompok berempat. Diskusikan tentang mutasi genetik dan pengaruhnya terhadap organisme. Saya beri waktu 20 menit."
Siswa-siswa pun mulai membentuk kelompok. Miao Miao, Shen Ling, Yu Yan, dan satu teman laki-laki bernama Zhang Wei akhirnya satu kelompok. Mereka mulai berdiskusi dengan antusias, sementara Guru Jiao berkeliling untuk mengamati.
...****************...
Setelah waktu diskusi habis, Guru Jiao berdiri di depan kelas dan memberikan instruksi. "Baik, anak-anak. Sekarang waktunya untuk presentasi hasil diskusi kelompok kalian. Satu per satu kelompok akan maju dan mempresentasikan hasil diskusinya. Saya akan menilai berdasarkan isi, cara penyampaian, dan kerja sama tim."
Kelompok pertama maju, diikuti kelompok berikutnya. Ketika giliran kelompok Miao Miao tiba, seluruh kelas tampak antusias. Mereka penasaran bagaimana kelompok baru ini akan tampil.
Shen Ling, sebagai pembuka, menjelaskan dengan penuh percaya diri. "Kelompok kami mendiskusikan tentang mutasi genetik, yang terjadi ketika ada perubahan dalam urutan DNA. Mutasi bisa terjadi secara alami atau dipengaruhi oleh faktor eksternal seperti radiasi dan bahan kimia."
Miao Miao melanjutkan dengan tenang namun karismatik. "Mutasi genetik ini dapat bersifat menguntungkan, merugikan, atau bahkan netral. Contoh mutasi menguntungkan adalah resistansi terhadap penyakit tertentu, sedangkan mutasi merugikan dapat menyebabkan kelainan genetik seperti fibrosis kistik."
Yu Yan menambahkan dengan penuh semangat. "Kami juga menemukan bahwa beberapa mutasi bisa menjadi bahan penelitian penting untuk pengembangan obat. Jadi, meskipun mutasi kadang berbahaya, ada juga sisi positifnya."
Zhang Wei, sebagai penutup, menyimpulkan. "Jadi, kesimpulan kami adalah bahwa mutasi genetik merupakan fenomena yang kompleks. Dampaknya sangat bergantung pada jenis mutasi dan faktor lingkungan yang memengaruhinya."
Setelah mereka selesai, kelas memberikan tepuk tangan meriah. Guru Jiao tersenyum puas dan mencatat sesuatu di buku nilainya. "Kelompok Miao Miao, presentasi kalian sangat luar biasa. Penjelasannya jelas, runtut, dan lengkap. Saya beri nilai sempurna, 100."
Seluruh anggota kelompok Miao Miao bersorak pelan, sementara siswa-siswa lain terkesan. Beberapa bahkan terlihat iri.
Yu Yan berbisik pada Miao Miao saat mereka kembali ke tempat duduk. "Aku tak menyangka kita bisa dapat nilai setinggi itu. Kamu benar-benar jago, Miao Miao."
Miao Miao hanya tersenyum. "Ini semua hasil kerja tim. Kita semua hebat."
Shen Ling menambahkan dengan senyum lebar.
Benar, tapi kamu yang membuatnya lebih luar biasa, Miao Miao.
Guru Jiao melanjutkan ke kelompok berikutnya, tetapi suasana di sekitar kelompok Miao Miao masih dipenuhi pujian dan kekaguman dari teman-teman mereka. Hari itu menjadi momen penting bagi Miao Miao untuk menunjukkan kelebihannya, tidak hanya dalam pesona, tetapi juga dalam kecerdasan.
...****************...
Bel istirahat berbunyi nyaring, menandakan waktu makan siang telah tiba. Suasana kelas menjadi riuh ketika para siswa-siswi bergegas keluar menuju kantin. Beberapa anak terlihat berlarian dengan semangat, sementara yang lain berjalan santai sambil mengobrol.
Miao Miao merapikan bukunya dan berdiri. Shen Ling yang duduk di sebelahnya menoleh. “Miao Miao, kamu ke kantin?” tanyanya sambil menggulung lengan bajunya.
Miao Miao mengangguk pelan. “Iya, aku sedikit lapar. Kamu ikut?”
“Tentu saja,” jawab Shen Ling cepat. “Kalau nggak ke kantin sekarang, nanti antreannya bakal panjang banget.”
Miao Miao terkekeh kecil. “Kalau begitu, ayo sekarang.”
Yu Yan yang duduk di depan mereka menoleh sambil tersenyum. “Kalian ke kantin? Aku ikut, ya. Lagi pengen es cokelat.”
“Boleh. Ayo bareng,” ujar Miao Miao sambil melangkah keluar kelas bersama kedua temannya.
Di lorong, suasana semakin ramai dengan siswa-siswi yang berlalu-lalang. Ketika tiba di kantin, aroma makanan yang menggoda langsung menyambut mereka. Shen Ling melihat antrean di salah satu stan makanan dan mengeluh. “Benar kan, antreannya panjang banget. Kenapa nggak ada kantin ekspres, ya?”
Miao Miao tersenyum tipis. “Sabar sedikit, Shen. Lagipula, makanan enak biasanya butuh waktu.”
Yu Yan menunjuk meja kosong di sudut kantin. “Itu ada meja kosong. Miao Miao, kamu duduk dulu aja di sana. Aku sama Shen yang antre.”
Miao Miao mengangguk. “Oke. Aku pesan jus jeruk dan nasi ayam, ya.”
Shen Ling mengacungkan jempol. “Siap! Tunggu di sana.”
Miao Miao berjalan menuju meja yang ditunjuk Yu Yan dan duduk. Dari tempatnya, ia bisa melihat suasana kantin yang penuh dengan keramaian dan tawa. Beberapa siswa melirik ke arahnya, membicarakan sesuatu sambil tersenyum kagum.
Di tengah lamunannya, seorang siswa laki-laki yang tidak dikenalnya datang menghampiri. Ia membawa nampan berisi makanan. “Permisi, ini kursi kosong?” tanyanya sopan.
Miao Miao tersenyum tipis. “Iya, tapi teman-temanku akan datang sebentar lagi.”
“Oh, oke. Kalau begitu aku cari tempat lain. Terima kasih.” Siswa itu berlalu, dan Miao Miao kembali fokus pada ponselnya.
Tidak lama kemudian, Shen Ling dan Yu Yan datang membawa nampan mereka. Shen Ling menaruh makanan di depan Miao Miao. “Nasi ayam dan jus jeruk pesananmu. Maaf kalau agak lama.”
“Terima kasih,” ujar Miao Miao sambil tersenyum.
Yu Yan duduk sambil menyeruput es cokelatnya. “Ngomong-ngomong, tadi aku dengar ada anak baru di kelas sebelah. Katanya pinter banget. Ada yang tahu siapa?”
Shen Ling menggeleng. “Belum dengar. Tapi aku penasaran. Mungkin nanti kita bisa lihat-lihat ke sana.”
Miao Miao hanya mendengarkan sambil menikmati makanannya. Dalam hati, ia merasa hari ini cukup menyenangkan dengan teman-teman barunya.