Season dua dari novel "AKU KAH ANTAGONISNYA"
tentang perjalanan cinta Beatrice dan Sankara setelah menikah
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chykara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
02 Perjalan ke Utara
Setelah acara pernikahan yang panjang dan penuh keromantisan serta kebahagiaan langsung di sambung dengan perpisahan yang dramatis.
Beatrice Winfrey yang mulai hari ini bernama Beatrice Estrillda akan di boyong oleh suami nya menuju wilayah utara, wilayah Archduchy Estrillda yang setengah tahun nya di dominasi musim dingin dan Salju.
Perjalanan jauh menuju utara memiliki dua rute, rute pendek yang jalan nya membelah hutan dan gunung terjal yang jalan nya sedikit kecil dan curam serta rute memutar yang melewati jalan normal yang melewati daerah pesisir.
Jika melewati rute singkat waktu yang mereka butuhkan sekitar sepuluh hingga dua belas jam perjalanan tanpa berhenti dengan kereta kuda, Sedangkan jalan pesisir yang akan melewati beberapa kota akan memakan waktu hingga dua hingga tiga kali lipat dengan kereta kuda.
Karena Sankara membawa pulang sang istri untuk pertama kali dia memilih menggunakan rute panjang selain karena jalanan nya lebih aman dari bandit dan serangan binatang liar pemandangan melewati pesisir jauh lebih indah.
Sankara ingin perjalan menuju utara akan terasa menyenangkan dan berkesan buat sang istri karena itu dia memilih perjalanan melewati pesisir.
Karena itu rombongan mereka akan berbagi jadi dua bagian, jalur panjang untuk Sankara dan jalur pendek untuk Sang kakek, Archduke Estrillda saat ini. Satu satu nya keluarga nya yang tersisa.
Karena urusan di utara yang tidak bisa di tinggalkan terlalu lama Arcduke memilih jalan pendek bersama setengah pasukan dan setengah pasukan lain akan mengawal calon penerus Archduke dan Arcduchess melewati jalan pesisir.
"Bebe... Ayah akan sangat merindukan mu, jika nanti kamu tidak terlalu sibuk pulang sesekali dan kunjungi ayah, Setelah Melissa kakak mu menjadi putri mahkota dia semakin susah untuk mengunjungi kita, dan kamu putri ayah yang tersisa juga harus pergi ke utara" ucap Liam Winfrey sambil memeluk tubuh yang putri dengan sangat erat seakan enggan untuk melepaskan nya.
"Ayah, wilayah Esttrillda di utara tidak terlalu jauh, kita akan sering bertemu dan berkirim surat, ayah pun bisa mengunjungi ku kapan saja, aku dan kak Melissa hanya pindah rumah ayah, tapi kami masih tetap putri ayah," ucap Beatrice sambil membalas rangkulan sang ayah tak kalah erat nya.
Setelah sang ayah giliran kedua kakak nya memeluk tubuh mungil sang gadis.
Bian dan Juan Winfrey memeluk Beatrice tanpa sepatah kata apapun ketiga nya larut dalam kehangatan yang menengkan.
"Kakak jaga ayah ya, perhatikan makan nya, jangan sampai lambung ayah bermasalah lagi karena telat makan," ucap Beatrice lirih suara nya bergetar menahan tangis yang hampir saja tumpah.
"Kamu nggak usah khawatir kami akan menjaga ayah" ucap Bian dengan lembut.
Saat memeluk ketiga pria kesayangan nya Beatrice masih sanggup untuk menahan tangis nya, tapi entah kenapa melihat kedua sahabat yang sudah beralih status menjadi kakak ipar tangis Beatrice ikutan pecah.
Katherine dan Mary Ann adalah sahabat yang selalu ada untuk nya dari dulu, selalu menemani Beatrice dalam kondisi apapun. Dan Sekarang kepada kedua sahabat nya itu lah Beatrice menitipkan keluarga kesayangan nya, ayah dan kedua kakak nya akan Bali baik saja dengan ada nya kedua gadis tersebut.
"Aku titip kan keluarga Winfrey pada kalian berdua, dengan kalian yang menjadi nyonya rumah rasa nya aku sangat lega, aku mempercayai kalian berdua dari hati ku," ucap Beatrice dengan suara terisak.
"Kamu Nggak usah khawatir Bebe, kami berdua berjanji akan menjaga keluarga kita dengan baik" ucap Katherine.
"Juga jaga keponakan ku ya serta jaga diri kalian yang akan menjadi ibu. Jangan lupa kirimi aku surat, kabari aku bagaimana keadaan kalian semua" ucap Beatrice.
Ketiga nya berpelukan sambil menangis. Sankara berjalan mendekati mereka dan memegang bahu sang Istri dengan lembut.
Saat melihat sang suami Beatrice melepaskan pelukan nya dari kedua kakak ipar nya dan beralih ke pelukan sang suami.
"Ayah, kami akan berangkat tolong restu perjalanan kami, kami akan rutin mengirimkan surat untuk memberi kabar," ucap Sankara pada Liam Winfrey dengan nada hormat, walaupun secara status kebangsawanan Archduke memiliki status yang lebih tinggi dari pada mertua nya yang seorang Marques tapi sebagai seorang menantu Sankara tetap menghormati ayah kandung istri nya tersebut.
"Yang mulia Archduke muda Estrillda, saya akan berbicara sebagai mertua mau, Sankara sekali lagi tolong jaga putri bungsu ku, anak kesayangan ku, buah hatiku, aku menitipkan nya pada mu, cintai dia sangat banyak hingga dia tidak lagi merindukan cinta ayah dan saudara saudara nya, jangan biarkan dia kesepian di sana, bantu dia dan beri dia waktu beradaptasi dengan wilayah baru" ucap Liam sambil menepuk bahu menantu nya tersebut.
"Tentu saja ayah, ayah tidak usah khawatir, aku tidak akan membiarkan ayah mengeluh pada ku" ucap Sankara.
"Kita berangkat?" tanya Sankara pada Beatrice yang di jawab dengan anggukan kepala oleh gadis tersebut.
Sankara menggandeng Beatrice menuju kereta kuda mewah besar dengan jendela kaca besar.
Sankara membantu sang Istri naik dan duduk dengan nyaman.
Tak lama iring iringan rombongan Archduke Estrillda berlalu meninggalkan mansion Marques Winfrey, dengan membawa anak bungsu keluarga tersebut.
Rombongan mereka terdiri dari para ksatria berkuda satu kereta kuda besar buat Sankara dan Beatrice, Satu kereta barang yang berisi segala barang milik Beatrice seperti gaun mewah, peti perhiasan, sepatu dan tas tangan buatan boutique mewah langganan Keluarga Winfrey yang di pesan khusus oleh sang ayah.
Tak lupa satu peti berisi "uang jajan" untuk sang anak.
Liam sengaja membekali sang putri dengan kereta kuda penuh barang mewah tersebut sebagai harga diri dan kehormatan sang gadis yang akan datang ke rumah mertua nya.
***
Air mata Beatrice mulai mengering dan dia mulai tertidur di pelukan hangat sang suami.
Setelah tujuh jam perjalanan dengan dua kali istirahat, mereka di sambut oleh udara panas dan kering serta berbau garam, samar samar telinga Beatrice Mendengar suara deburan ombak di kejauhan.
Beatrice membuka gorden yang menutupi jendela kaca besar di samping nya, saat di buka dia di sambut dengan cahaya matahari yang menyilaukan, karena udara di dalam kereta mulai pengap, Beatrice membuka jendela kaca tersebut, hingga udara kering masuk memenuhi kereta mereka.
"Kita di mana?" tanya Beatrice pada sang suami dengan suara serak karena terlalu banyak menangis.
"Kita di wilayah oceanland, wilayah laut terbesar di kerajaan kita, wilayah yang berbatas lautan langsung dengan kerajaan Tigria." terang Sankara dengan lembut.
"Kerajaan yang berhasil berdamai dengan kerajaan kita berkat putra mahkota Arthur" sambung Sankara.
Beatrice mengangguk, dia ingat dulu sebelum menikahi kakak nya Melissa Winfrey Pangeran pertama yang sekarang bergelar putra mahkota Arthur Hoffman sempat tinggal lama di kerajaan Tigria dalam rangka perdamaian dari perang dingin dan menjalin kembali kerja sama ekonomi yang sempat terputus.
Dan kerja keras Pangeran pertama di hargai oleh seluruh rakyat.
"Aku belum pernah ke sini, karena ayah tidak mengizinkan, aku tidak tau ternyata wilayah ini sangat indah," ucap Beatrice.
"Mau tinggal di sini sehari? Ada sebuah penginapan indah di sini, letak nya ada di pesisir pantai, pemandangan indah matahari terbenam." ucap Sankara.
"Apakah boleh?" tanya Beatrice.
"Tentu saja" jawab Sankara dengan cepat.
"Iya aku mau" ucap Beatrice dengan cepat, rona wajah nya yang tadi sendu berubah menjadi ceria dan bahagia.
***