🌷🌷🌷🌷🌷
"Jangan kamu kira karena ke jadian malam itu, aku akan berubah pikiran, Ay. Aku tidak mencintaimu! Sebab di dalam hatiku hanya ada Bela, tidak bisa di gantikan oleh siapapun termasuk dirimu, kamu paham kan?" seru Rian penuh emosi. Setelah itu dia pun langsung berlalu pergi meninggalkan Ayla yang masih berdiri di tepi meja makan.
Dengan suara bergetar menahan tangisnya Ayla tetap memaksakan untuk mencegah Rian.
"Rian! Jika selama ini kamu hanya mengagap aku sebagai sahabatmu. Maka mulai sekarang, aku benar-benar akan menjaga jarak diantara kita," lirih Ayla disertai air matanya. Namun, Rian tak bicara sepatah katapun dan langsung berlalu pergi.
"Ayla, kamu harus kuat, mulai sekarang kamu harus menata hidupmu sendiri, karena cepat atau lambat perpisahan ini tetap akan terjadi. Sekarang kamu tidak sendiri lagi, ada anak, mu yang membutuhkan, dirimu." isak Ayla duduk bersimpuh di atas lantai.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zaenab Usman, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menunggu.
🌿🌿🌿🌿🌿
.
.
Hanya menempuh perjalanan kurang lebih 10 menit. Nando dan Ayla pun sudah tiba di depan Restoran mewah, yang berada tidak terlalu jauh dari tempat mereka menimba ilmu.
"Apa kita akan makan di sini?" tanya Ayla memastikan.
"Tentu saja, katanya kamu sudah sangat lapar." Seru Andre.
"Iya, tapi kenapa logo Restoran ini, sama dengan Restoran kakak yang sering kita datangi." ucap Ayla bertanya.
"Karena ini juga Restoran kakak, sudah jangan banyak bertanya, ayo masuk." ajak Nando yang sudah berjalan di depan Ayla.
Lalu Ayla pun mengikuti Nando dari belakang, setibanya mereka di dalam langsung disambut oleh manajer di sana, karena mereka tahu jika yang datang berkunjung adalah pemilik Restoran tempat mereka bekerja.
"Selamat sore.., tuan muda, nona.!" sambut sang menejer.
"Selamat sore juga pak." jawab Ayla ramah, sedangkan Nando hanya mengangguk saja.
"Tuan muda dan Nona mau makan apa? biar kami siapkan." tanya mengejar dengan sopan.
"Aku tidak tahu, tanyakan saja kepada adikku ini." Nando menunjuk Ayla. Mendengar ucapan dari tuannya sang manajer pun kembali bertanya kepada Ayla yang duduk di samping Nando.
Karena mereka berdua sekarang sudah duduk di meja VIP yang berada di sisi jendela kaca.
"Nona muda, anda ingin makan apa? biar kami siapkan! ini adalah buku menu di sini, silakan nona pilih." ucap menejer kembali.
"Saya tidak perlu buku ini Pak, tolong sediakan saja makan dan minuman yang terbaik di Restoran ini." pinta Ayla yakin dengan pilihannya.
"Baiklah, kalau begitu Nona dan Tuan muda, tunggu saja sebentar kami akan menyiapkannya." pamit menejer nya.
Hanya menunggu waktu beberapa menit saja, makan dan minuman mereka sudah disajikan oleh pihak manajernya langsung.
"Silakan dinikmati tuan dan Nona, jika membutuhkan sesuatu, maka panggil saja saya.! saya pamit undur diri dulu." pamit menejer kembali.
"Ya, terimakasih pak, Maaf sudah merepotkan anda!" seru Ayla meminta maaf.
"Agh.., anda tidak perlu sungkan nona! ini memang sudah tugas saya." jawab sang Manager dengan penuh rasa canggung, karena biasanya para pelanggan saja, banyak yang berlaku semena-mena.
Sedangkan ini, yang kata bos mereka adalah adiknya. Malah berperilaku sopan, sedangkan mereka semua tahu, jika bos mereka hanya memiliki satu orang adik, itupun laki-laki.
"Kenapa kamu malah meminta maaf kepada manajer di sini! kamu kan tidak bersalah." tanya Nando heran.
"kita memang tidak bersalah kak, tapi yang salah adalah kita yang sudah menyuruh orang tua untuk melayani kita." jawab Ayla singkat.
Mendengar jawaban Ayla malah membuat Nando semakin mengaguminya.
"Ayla, sungguh beruntung sekali laki-laki yang akan menjadi suamimu kelak, kakak akan bahagia asalkan kamu bahagia, meskipun kamu bersama orang lain. Karena kakak tidak mau kehilangan orang yang kakak cintai untuk yang kedua kalinya, jadi kakak hanya ingin selalu melihatmu meskipun hanya sebagai adik." ucap Nando dalam hatinya.
"Kak, kenapa malah bengong!" Panggilan dari Ayla membuat Nando tersadar dari lamunannya.
"Ayo makan, ini aku yang traktir loh! jarang-jarang kan, bisa makan hasil dari kompensasi cinta yang ditolak." ejek Ayla sambil tersenyum ke arah Nando. Mendengar ucapan Ayla, Nando pun akhirnya ikut tersenyum.
"Baiklah.., ayo kita makan dan habiskan makananmu."
Setelah mereka menghabiskan makanannya, Ayla langsung meminta Bil untuk membayar makanan mereka.
("Wah ternyata Babang Nando benar-benar meminta Ayla membayar kompensasi cintanya yang ditolak ya. 😅)
"Apakah kita akan langsung pulang?" Nando yang bertanya setelah menjalankan mobilnya.
"Iya kak, kita langsung pulang saja, karena hari juga sudah mulai sore." ajak Ayla.
"Baiklah kalau begitu kita langsung pulang." ucap Nando.
Lalu Nando melajukan mobil mewahnya, membelah jalanan ibukota, untuk mengantar Ayla ke rumah kedua orang tuanya.
Karena Ayla meminta Nando mengantar ke rumah kedua orang tuanya. Tidak mungkin kan jika Ayla meminta Nando mengantarnya ke rumah tempat dia dan Rian tinggal.
Kurang lebih menempuh perjalanan Dua puluh menit, mereka pun sudah tiba di depan rumah mewah yang berlantai dua, yaitu kediaman keluarga Ayla.
"Apa kakak tidak mampir dulu." tawar Ayla kepada Nando.
"Tidak, lain kali saja, karena kakak juga masih ada sedikit pekerjaan, kamu istirahat lah, kakak pulang dulu ya!" pamit Nando sambil mengelus kepala Ayla.
"Heem.., kakak juga hati-hati di jalan." ucap Ayla sambil melambaikan tangannya ke atas, setelah mobil yang dikendarai oleh Nando tidak terlihat lagi, barulah Ayla berjalan masuk ke dalam rumahnya.
"Eh ada Non Ayla, den Rian mana non?" sapa bibi Yati yang menjadi kepala ART di rumah bunda nya.
"Dia masih di perusahaan Bi, Ayla ke sini cuma sebentar, apa Ayah dan Bunda ada di rumah bi?" Tanya Ayla dengan sopan.
"Tidak non, di rumah tidak ada siapa-siapa." tuan besar masih di perusahaan, sedangkan nyonya dan den Paro lagi pergi ke tempat sahabat Bundanya Non Ayla." jawab bibi Yati.
"Ya sudah bi, kalau begitu Ayla tidak lama. Ayla hanya mengambil barang Ayla yang tertinggal kemarin."
"Iya non, nanti akan bibi sampaikan kepada nyonya jika non Ayla ada pulang kemari."
"Heem..,tolong sampaikan ya Bi pada bunda, jika Ayla tidak bisa lama-lama." pesan Ayla.
"Oke, non siap." seru bibi Yati.
Setelah Ayla mengambil barang yang dibutuhkannya, Ayla pun langsung berpamitan pulang.
Hanya lima belas menit, Ayla sudah sampai di kediamannya dan Rian.
"Agh.., sepi sekali rasanya." ucap Ayla sambil membuka pintu rumahnya. Karena tadi Ayla pulang diantar oleh sopir keluarga nya.
Begitu masuk rumah, Ayla langsung menuju ke lantai dua. Di mana tempat kamar mereka berada, karena ingin segera membersihkan dirinya lalu beristirahat.
Setelah berendam di bathub cukup lama, Ayla akhirnya keluar dari kamar mandi dengan keadaan lebih pres.
Lalu Ayla berjalan ke arah ranjang tempat tidur dan mengambil telepon genggamnya, karena ingin melihat Apakah Rian ada mengirim nya pesan atau tidak.
"Apa Rian sibuk sekali, sehingga dia tidak pernah sempat untuk menghubungiku lebih dulu." kecewa Ayla karena Rian jarang sekali menghubungi nya terlebih dahulu.
Tak lama setelah Ayla meletakkan kembali telepon genggamnya, namun sudah berbunyi lagi. dan Ayla langsung menyambar teleponnya karena berharap jika itu adalah pesan dari Rian. Dan benar saja, yang mengirim nya pesan adalah Rian.
💌 Rian : "Ay, aku pulang malam jangan menungguku, karena sehabis pulang dari kantor aku akan pergi bersama Bela." pesan yang Rian kirimkan.
Lalu Ayla membalas pesan tersebut.
💌 Ayla : " Ya baiklah, kalau begitu, kamu hati-hati dan selamat bersenang-senang." pesan yang di balas Ayla.
Namun setelahnya, tentu sama seperti biasa nya. Rian tidak akan membalas pesannya lagi, apalagi jika Rian sedang bersama Bela.
"Apa yang akan terjadi dengan pernikahan ku, ini sudah enam bulan.
Namun Rian tidak pernah menoleh ke arahku." lirih Ayla yang hanya duduk sendiri di meja belajarnya sambil melamun.
Sedangkan di lain tempat. Rian sedang bersenang-senang dengan Bela dan sahabatnya nya.
"Sayang aku sangat merindukanmu." seru Bela manja, sambil mencium bibir Rian.
"Aku juga sangat merindukanmu sayang.! balas Rian yang juga mencium bibir Bela, bahkan Rian sengaja menarik tengkuk bela, hanya untuk memperdalam ciuman mereka. Karena sudah selama enam bulan menikah dengan Ayla, Rian selalu tersiksa sendiri, jadi bila bertemu Bela lah, baru Rian bisa menyalurkan has trat nya. Meskipun mereka tidak pernah lebih dari ciuman. Setelah puas saling membalas ciumanya, barulah Rian menarik bela untuk masuk kedalam pelukannya.
Apapun yang mereka lakukan di sini, maka tidak akan ada yang mengganggu, karena sekarang mereka sedang berada di Bar milik Paman Andre dan tempat yang biasa mereka kunjungi termasuk Bela.
Beda Rian dan Andre maka berbeda pula dengan Nando, jika Andre memang sudah diakui suka bergonta-ganti pasangan, tapi mereka masih bisa menjaga batas pergaulan.
Mereka pun datang ke BAR hanya sekedar untuk mencari hiburan. bukan nya untuk mabuk-mabukan.
BERSAMBUNG....
he bela km baru pacarnya ya,orang tuan Rian lebih penting