Si Cupu Milik CEO Tampan

“Kurang ajar! Memangnya kamu siapa?!” Tanya Yuni dengan melotot menatap Zicko.

“Saya asisten pribadi tuan muda Daniel.” Sahut Zicko.

“Asisten! Berani sekali kamu yang cuman asisten bersikap kurang ajar sama saya!”

“Panggil Daniel keluar! Bisa-bisanya asistennya tidak sopan seperti ini!” Kata Yuni dengan nada melengking tinggi.

“Maaf, tapi tuan Daniel meminta saya untuk menyuruh kalian pergi.”

“A...Apa?” Yuni tidak percaya dengan apa yang di dengarnya. Bagaimana mungkin, Daniel mengusirnya.

“Berani sekali orang cacat dan miskin seperti dia mengusirku!” Teriak Yuni.

“Apa karena dia tinggal di rumah yang lebih besar dariku jadi dia seenaknya mengusirku! Apa dia tidak tahu aku siapa? Aku ini nyonya Nugroho!” Sambungnya lagi masih dengan nada tinggi melengking menatap Zicko.

Yuni dan Helen termakan kabar angin yang di sebarkan oleh kakek Admanegara yang mengatakan jika keluarganya telah bangkrut.

Semua bermula saat Daniel SMP. Daniel pernah di culik oleh lawan bisnis yang iri dengki pada keluarga Admanegara karena kekayaan dan kesuksesan yang di miliki Admanegara. Di peristiwa itu jugalah, Danial kehilangan kedua orang tuanya.

Butuh Seminggu untuk Danial di temukan, Namun hal itu menorehkan trauma pada Daniel. Karena saat dia kembali, kedua orang tuanya sudah tiada.

Karena takut hal yang sama terulang lagi, kakek Admanegara menyuruh orang-orangnya untuk memberi kabar jika dia dan keluarganya telah bangkrut. Dan, Daniel cucunya telah cacat.

Dan Yuni, dia percaya pada kabar angin itu, sehingga dia tidak ingin menikahkan anaknya pada cucu Admanegara.

Dia tidak mungkin membiarkan Helen, anak perempuannya yang cantik dan yang akan menjadi penerus perusahaan Nugroho menikah dengan cucu Admanegara yang cacat dan sudah tidak punya apa-apa itu. Tapi, semua berubah saat dia melihat jika wajah Alika semakin hari semakin jelek. Ditambah lagi, Helen sendiri menolak untuk menikah dengan Daniel. Jadilah Alika yang menjadi tumbalnya.

“Berani sekali dia mengusirku! Panggil dia keluar!” Teriak Yuni tak terima jika Daniel mengusirnya.

“Jika nyonya tidak mau pergi saya terpaksa menghubungi polisi, karena anda sudah mengganggu ketenangan tuan rumah.” Ucap Zicko membuat Yuni dan Helen menciut takut.

“Kamu, aku pasti akan membalas kamu dan tuanmu itu! Dan kamu Alika. Aku menyesal melahirkan anak durhaka sepertimu!” Tunjuk Yuni.

Alika hanya diam menerima ucapan buruk dan menyakitkan dari Yuni. Menatap punggung kedua perempuan yang begitu dia cintai namun tidak pernah mencintainya.

“Nyonya muda tidak apa-apa?” Tanya Zicko khawatir.

Dia kasihan melihat Alika yang tidak dianggap oleh ibunya dan juga kakaknya. Zicko baru tahu jika ada orang ibu dan kakak yang begitu jahat.

“Aku baik-baik saja. Terima kasih Zicko, kamu sudah membantuku.” Ucap Alika memaksa senyum dengan hati yang luka.

“Nyonya tidak perlu berterima kasih pada saya, saya hanya melakukan yang di suruh oleh tuan muda.” Jawab Zicko.

“Kalau begitu, saya pamit dulu nyonya.” Pamit Zicko.

“Kamu sudah ingin pergi?”

“Saya harus membawa ini ke perusahaan.” Zicko mengangkat Map berisi berkas-berkas di tangannya.

“Baiklah.” Jawab Alika.

Setelah membungkuk sebentar Zicko pun pergi. Dan Alika kembali ke dalam rumah.

“Kakak ipar...” Teriak Brian yang turun dari lantai atas dengan senyum semringah dari bibirnya.

Dalam hati Alika menghardik, bisa-bisanya Brian memasang wajah seperti itu di saat hatinya sedang tidak baik-baik saja. Apa tadi dia tidak tahu yang terjadi di luar?

“Ada apa?” Alika memasang wajah kesal.

“Kakak ipar kenapa kamu marah? Apa aku salah menyapamu dengan riang?” Tanya Brian memasang wajah polos.

“Tidak! Tapi jangan memasang wajah seperti itu hari ini! Aku sedang tidak mood.” Jawab Alika melirik sadis.

“Memangnya kenapa? Ini kan wajahku, jadi terserah aku ingin memasang wajah seperti apa kakak ipar.” Ujar Brian semakin memancing.

“Bisakah kamu tidak menyebalkan hari ini? Kenapa di saat hatiku sedang kacau kamu malah membuatnya marah?!”

“Karena aku suka melihat wajah kesalmu.” Goda Brian.

“Adik ipar sinting!” Umpat Alika lalu pergi.

Dia tidak tahan jika harus berlama-lama dengan Brian, bisa-bisa dia akan jadi gila jika terus dibuat jengkel oleh adik iparnya itu.

“Kakak ipar mau ke mana?” Teriak Brian yang tidak di gubris Alika. Dia malas menoleh, apalagi menjawab.

Saat ini yang dia butuh kan adalah membaringkan dirinya di kasur dan mencoba menjernihkan kembali pikiran dan juga hatinya.

......................

“Alika benar-benar sudah keterlaluan ma. Bagaimana kalau dia tidak mau membantu Helen ma.” Helen gelisah.

Ternyata postingan yang di upload Alika berdampak pada Helen. Orang-orang menyerbu media sosialnya, tak henti-hentinya menanyakan apakah Helen berbohong tentang adik dan juga tunangannya. Dan apakah yang di katakan oleh adiknya itu benar.

Orang-orang di sosial media terus bertanya membuat Helen pusing, karena meskipun dia sudah membalas pertanyaan itu dan mengatakan jika adiknya berbohong, masih saja banyak yang tidak percaya sebelum Helen menyerahkan bukti dengan video pengaluan dari Alika.

Bahkan, akibat postingan Alika, Banyak perusahaan yang awalnya ingin bekerja sama dengan Helen ikut menanyakan hal itu. Dan, mengatakan jika Helen tidak bisa menyelesaikan masalah itu secepatnya, perusahaan mereka akan membatalkan kerja sama mereka dengan Helen.

“Kamu jangan khawatir sayang, mama pasti akan memaksa Alika untuk membantu kamu.” Yuni mencoba menenangkan Helen.

“Bagaimana kalau Alika tidak mau ma?” Helen masih saja resah.

“Akan mama paksa dia. Bagaimana pun caranya dia akan mama buat mengakui kalau dia itu berbohong dengan apa yang dia katakan di postingannya.” Kata Yuni meyakinkan Helen.

Yuni juga tidak ingin jika masalah itu tidak selesai. Dan, jika orang-orang percaya pada Alika, perusahaan dan nama baik Helen bisa terancam. Tidak akan adalah lagi yang akan percaya padanya.

Perusahaan pun, pasti juga terkena dampaknya. Yuni tidak ingin itu terjadi, dia akan mencari cara agar Alika mau membantunya berbohong.

“Tapi ma, kenapa Daniel tadi tidak keluar?” Heran Helen.

“Mama juga tidak tahu.” Jawab Yuni.

“Atau jangan-jangan dia malu karena dia cacat?” Pikir Helen.

“Bisa jadi seperti itu.” Yuni setuju.

“Bagaimana kalau kita mencari kelemahan Daniel ma, lalu kita tekan Alika dengan itu. Mama sendiri kan tahu, Alika itu meskipun dia tidak mencintai Daniel karena menikah dengan terpaksa, tapi dia pasti tetap akan melindungi suaminya.” Saran Helen.

Karena Helen tahu jika Alika memiliki hati yang lembut dan mudah kasihan, jadi dia ingin memanfaatkan itu untuk membuat Alika mengikuti yang dia inginkan.

“Kamu benar, kalau itu serahkan sama mama. Mama akan suruh orang untuk mencari kelemahan Daniel.” Kata Yuni dengan yakin jika rencana mereka akan berhasil.

...****************...

Support author dengan like,komen dan vote ya :) terima kasih.