Asterion Estevan menjadi target utama seorang gadis kecil yang bernama Aily Calista untuk mencuri benih ideal miliknya, Aily sangat aktif untuk naik ke atas ranjang seorang pria tampan yang belum pernah tersentuh wanita manapun.
Dia sangat ingin mempunyai anak dari bibit sempurna seperti Asterion, rencananya itu untuk meluncurkan aksinya agar mempunyai ahli waris saat dirinya tiada, agar seluruh harta kekayaannya jatuh kepada anak semata wayangnya, Aily sangat tidak rela jika kakak tirinya lah yang akan menerima seluruh hak miliknya.
Namun Aily herus lebih keras lagi berusaha mendapat bibit unggul itu, karena Asterion yang kerap di panggil Rion itu sangat susah untuk di dekati.
Apakah Rion akan tahan ketika mendapat godaan dari gadis cantik dan juga sexy seperti Aily?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon fitryas, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 19
Setelah selesai mengobati lengan Aily yang terkena cipratan, Rion baru menyadari jika apartement nya benar-benar pecah. Karena terlalu fokus dengan kondisi Aily, kini sekarang dirinya terlihat sangat marah.
Dengan segera Aily melangkah mundur untuk menghindari amukan Rion karena dirinya sendiri sadar dengan perbuatanya, "kau mau kemana?" tanya Rion sambil menarik kerah leher Aily.
Aily menelan salivanya susah dan berusaha meminta pertolongan kepada Sekertaris Lee yang pura-pura tidak melihatnya, "A--- ampun kak, aku tidak sengaja," jawab Aily.
Wajah Rion terlihat merah padam, "tadi aku menyuruhmu membereskan seluruh apartementku! tapi kenapa kamu malah membuat apartemenku ancur Ai!!!" sentaknya benar-benar kesal.
"Maafkan aku kak, aku benar-benar minta maaf." ucap Aily terlihat ketakutan sambil menempelkan kedua lenganya dan menggosok-gosokannya di depan mata yang terpejam. "Benda itu menyedot semua barang-barang yang ada di sekitarnya dan membuat seluruh apartemen mu berantakan," adu Aily sambil menunjuk mesin vakum cleaner.
Rion menatap kesal pada Aily, dia tidak mungkin menyuruh Aily membersihkan apartement nya untuk yang kedua kalinya. Bisa-bisa apartement semakin ancur, "Lee bereskan apartement ku!"
"A--- aku lagi?" tanya Lee tidak menyangka, kenapa selalu dirinya yang terkena imbasnya jika menyangkut tentang Aily. 'Tau begini harusnya aku kabur dari tadi!' umpatnya dalam hati.
"Iya lalu siapa lagi!" sentak Rion, tanpa basa-basi Sekertaris Lee pun pergi mengambil peralatan kebersihan dia tidak mau berdebat dengan pria yang selalu merasa benar itu.
Rion memijat kepala yang terasa sangat nyeri, "aku tarik kembali semua ucapanku yang mengijinkan kamu makan banyak dan melakukan apapun yang kamu mau!" ancam Rion penuh penekanan. Rion benar-benar menyesal menyuruh Aily merapikan apartemenya yang sangat rapi itu, dan malah membuat apatementnya semakin berantakan dengan beberapa gucci yang pecah dan barang yang tidak pada tempatnya.
Dan benar saja Aily merasa takut dengan ancaman Rion, apalagi jika sampai pria itu mengusirnya mau dimana dirinya tinggal. Aily berlari dan memeluk punggung Rion yang hendak pergi dengan sangat erat, "Maafkan aku kak, aku janji tidak akan mengulanginya lagi."
"Ai!!! lepaskan! jangan melakukan hal aneh yang akan membuatku semakin marah padamu!" sentak Rion dan pelakuan Aily mulai pun sedikit mengendor.
"Aku tidak akan melepaskan ka Rion, sampai Kakak memaafkan ku," pinta Aily menempelkan pipinya di punggung Rion dengan sangat nyaman.
"Kenapa kamu selalu menyentuhku tanpa seijinku Ai!!" sentak Rion lagi karena tubuhnya selalu memanas saat disentuh gadis kecil di belakangnya ini.
"Kalau begitu aku minta ijin menyentuhmu kak."
"Mana ada yang seperti itu! ijin tuh harus dari awal, bukan melakukanya dulu baru meminta ijin!" ketus Rion semakin kesal dengan tingkah Aily. "Sepertinya kamu memang selalu menyentuh semua pria seenak jidatmu!" curiga Rion pada Aily yang tanpa segan selalu menyentuhnya seperti terbiasa melakukanya, Rion berusaha melepas kedua lengan Aily yang melingkar memeluk perutnya.
"Jangan di lepas kak! Lagian aku tidak pernah menyentuh dan memeluk sembarang orang seperti yang Kakak pikirkan! kamu adalah pria pertama yang aku kejar dan kamu adalah ciuman pertamaku!" jawab Aily dengan panjang lebar, dan semakin memper erat pelukanya sambil memejamkan matanya.
Sementara Rion menghentikan kedua tanganya yang berusaha melepaskan tangan Aily saat mendengar ucapan gadis itu, Rion tertegun. "Kenapa kamu melakukanya padaku?"
"Tentu saja karena aku ingin memilikimu." Jawab Aily 'lebih tepatnya ingin memiliki bibit unggul milikmu kak.' Gumam Ail dalam hati sambil terkekeh pelan.
.
.
to be continued...