NovelToon NovelToon
Biarkan Aku Menyerah

Biarkan Aku Menyerah

Status: tamat
Genre:Tamat / Poligami / Romansa / Penyesalan Suami
Popularitas:9.9M
Nilai: 4.8
Nama Author: Pasha Ayu

Dalam rumah tangga, CINTA saja tidak cukup, ... Masih diperlukan kesetiaan untuk membangun kokoh sebuah BIDUK.

Namun, tak dipungkiri TAKDIR ikut andil untuk segala alur yang tercipta di kehidupan FANA.

Seperti, Fasha misalnya; dia menjadi yang KEDUA tanpa adanya sebuah RENCANA. Dia menjadi yang KEDUA, walau suaminya amat sangat MENCINTAI dirinya. Dia menjadi yang KEDUA, meski statusnya ISTRI PERTAMA.

Satu tahun menikah, bukannya menimang bayi mungil hasil dari buah cinta. Fasha justru dihadapkan kepada pernikahan kedua suaminya.

Sebuah kondisi memaksa Samsul Bakhrie untuk menikah lagi. Azahra Khairunnisa adalah wanita titipan kakak Bakhrie yang telah wafat.

Tepatnya sebelum meninggal, almarhum Manaf memberikan wasiat agar Bakhrie menikahi kekasihnya yang telah hamil.

Wasiat terakhir almarhum Manaf, akhirnya disetujui oleh Bakhrie dan keluarganya tanpa melihat ada hati yang remuk menjadi ribuan keping.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pasha Ayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAM DUA DUA

Gantara baru tiba di bengkel, ia langsung membuka kemeja dan membuka kap mobil garapannya. Di saat yang sama, Izzul meluncur keluar dari kolong mobil setelah barusan mengecek spooring.

Akhir- akhir ini, Gantara lebih terlihat bersemangat. Entahlah, yang Izzul lihat memang Gantara sang boss lebih bergairah dari sebelumnya.

Bahkan, lebih banyak tersenyum saat membuka media sosial. Terlebih, setelah hampir seluruh foto- foto Bachrie di media sosial Fasha dihapus.

Gantara seperti menemukan setitik harapan yang dahulu pernah hilang. "Dosa Lu Boss! ... Ada gitu orang mau cerai, dia malah seneng!"

Gantara terkekeh lalu menatap Izzul yang Masha Allah, selalu saja peka terhadap apa pun yang dia pikirkan. "Bukan seneng, ini aura positif setelah naik gaji," kilahnya.

"Ah masa?" Izzul memotong. "Gua sih kagak percaya kalo Lu nggak bahagia di atas derita Neng Fasha, Boss!"

Yarham tertawa sambil melempar lap basah pada bibir manyun Izzul. "Kamu mendingan buka jasa cek khodam deh Zul, serba tahu amat urusan orang!"

Gantara tertawa kecil lalu mengecek ponsel yang mendapat notifikasi. Sebuah pesan dari Rayyan yang memintanya menjadi saksi terkait cctv di bengkel demi pelaporan yang dilakukan keluarga Miller untuk Denny.

...][∆°°°°^°°∆°°^°°°°∆][...

Sudah dua hari dari semenjak Fasha mengirim rekaman seseorang yang mengaku- ngaku sebagai kekasih Azahra, dan hari pun berlanjut seperti biasanya.

Sore ini, Bachrie turun dari mobil SUV hitam miliknya, barusan saja membanting pintu secara pelan, lalu melangkah ke teras rumah minimalis modern tersebut.

Dahulu, rumah ini ditinggali Fasha, dan segala hal yang ada di dalam serta di luar rumah ini juga pilihan selera Fasha seolah semuanya hanya tinggal kenangan saja.

"Ada apa, Ra?"

Setelah menguluk salam, Bachrie mengeriting kening yang bingung. Di balik pintu, Azahra menyambutnya dengan raut yang tak biasa.

Tergagu bersama sebuah amplop berlegalisir di tangan yang agaknya berhasil membuat Azahra gemetar. "Ada apa Zahra?"

Azahra baru terjaga setelah pertanyaan kedua suaminya. Dan secara impulsif, wanita itu sempat ingin menyembunyikan amplop yang sayangnya segera diraih tangan Bachrie.

Azahra melotot melihat Bachrie memeriksa amplop bahkan isi dalamnya. "Panggilan dari kepolisian?"

Sejenak, Bachrie menatap Azahra yang sekilas terlihat sulit menelan ludah. "Azahra Khairunnisa?" cecar Bachrie kemudian.

"A-apa?" Azahra gagap. Tak lama Fatima dan Jatmiko hadir di antara keduanya sambil mendorong stroller milik Azalea.

"Ada apa, Ngger?" Jatmiko meraih surat yang Bachrie baca, dan menyeletuk seketika.

"Panggilan dari kepolisian? ... Azahra Khairunnisa sebagai terlapor?"

Fatima mendadak merinding, bahkan setelah Azahra hamil, masih ada saja yang ingin mengacaukan wanita lugu itu. Benar- benar keluarga Fasha ini, mengerikan.

"Bah, ini pasti ulah keluarga Miller yang sering menyalahgunakan kekuasaannya."

Azahra mengangguk dengan kerap. Dia bersyukur memiliki mertua yang pengertian dan selalu membelanya. "Sepertinya begitu, Ummi, ini pasti bagian dari fitnah."

Bachrie mendadak melirik. Sebenarnya, sedari kemarin Bachrie sempat ingin menanyakan perihal lelaki bertato yang Fasha sebut- sebut kekasih Azahra, tapi Bachrie rasa, Fasha hanya mengada- ada.

Namun, hari ini, setelah mendapatkan surat panggilan dari kepolisian. Azahra tak terlihat tenang seperti biasanya, malahan tampak gugup dan pucat pasi.

Bukannya menegur pandangan buruk Ummi Fatima barusan, Azahra sebagai menantu justru mengiyakan dan terkesan mendukung dugaan list Ummi Fatima.

Jatmiko berseru menengahi. "Keluarga besar Gus Emyr juga bukan keluarga yang tidak tahu hukum sama sekali. Jadi dari pada menerka nerka, lebih baik kita datangi saja biar kita tahu, apa yang sebenarnya terjadi."

"Mas!" Azahra menggenggam lengan Bachrie dengan sedikit getar yang Bachrie rasakan.

"Pokoknya, Zahra nggak bisa ke kantor polisi. Zahra takut sama fitnah mereka, Mas! Tolong sembunyikan saja Zahra supaya mereka tidak bisa temukan Zahra di mana pun, Mas!"

"Tidak bisa begitu." Jatmiko menyela, lalu menusukkan tatapannya. "Kalau kamu tidak bersalah, jangan membuat orang- orang memiliki perspektif yang salah, Zahra."

"Tapi, Abah." Azahra menghiba. Di sana Ummi Fatima juga terlihat cemas, tapi kecemasan mereka berlanjut setelah Bachrie menjawab.

"Kita akan datangi kepolisian." Azahra lalu menatap Bachrie dengan kening yang mulai mengerut kuat. "Abah benar. Kenapa harus takut kalau kau tidak salah?"

...][∆°°°°^°°∆°°^°°°°∆][...

Waktu yang berusaha Azahra hindari semalaman suntuk, nyatanya telah sampai begitu cepat. Dan kini, wanita itu telah menginjakan kaki di ambang pintu kantor polisi.

Sempat Azahra ingin berbalik arah ketika saja mendapati Denny duduk bersama kawanan polisi di dalam sana. Tanpa disadari jika tindakannya itu menumbuhkan kecurigaan yang semula tak Bachrie miliki sama sekali.

"Kamu kenapa?" Bachrie meraih lengan Azahra yang semakin bergetar hebat. Kalau tidak salah, kenapa Azahra setakut ini?

"Zahra takut sama fitnah yang sering ditunjukkan sama orang kecil."

Bachrie anggap, alasan Azahra masuk akal, tapi, tetap saja Azahra harus membuktikan ketidak terlibatannya kepada pihak berwajib.

Atas dorongan Bachrie, Azahra duduk di depan salah satu penyidik. Mereka mengatakan dengan sabar, jika Azahra diduga melakukan persekongkolan bersama Denny atas pelaporan kasus percobaan pelenyapan berencana dan tindak penipuan juga.

"Benar, ibu Azahra ini, memiliki hubungan dengan, Denny?"

"Mmh..."

Azahra melirik Denny yang tak pernah sekalipun dia kira jika lelaki handal sepertinya akan dengan mudah jatuh ke tangan polisi.

Entah berawal dari mana, Azahra masih belum tahu kenapa tiba- tiba saja Denny tertangkap oleh pihak berwajib.

Kemarin, dirinya lega karena Denny tak meneror meminta uangnya, tapi kemudian, panggilan ini menjawab semua tanya yang akhir- akhir ini memenuhi kepalanya.

Belum sempat Azahra menjawab, Denny kembali berceletuk. "Sudah ngaku saja! Orang sudah ketahuan ini!" katanya santai.

Namun, di detik berikutnya, Azahra menggeleng kepalanya. "S-saya tidak mengenalnya orang ini, Pak," sangkalnya.

Baiklah, Azahra sudah mulai mau menjawab, dan Bachrie masih memantau sampai satu polisi memberikan lembaran kertas yang berisi percakapan pesan singkat.

"Lalu, apa benar ini nomor telepon Anda?"

"Mmmh..." Azahra tersudut. Dimana kemudian Bachrie meraih lembaran- lembaran kertas tersebut untuk segera dibacanya.

"Mas, ini pasti sabotase." Azahra meraih kertas dari tangan Bachrie agar dikembalikan ke tangan polisi. "Zahra tidak melakukannya."

Melihat itu, Denny berdecak. "Jadi kamu masih mau melanjutkan menikah setelah aku ditangkap polisi begini, hah?!"

"Saya tidak kenal Anda!" sanggah Azahra.

Denny semakin kesal. Sudah dia terka, Azahra pasti telah jatuh cinta pada suaminya, dan tidak ingin kehidupan barunya terusik.

Dahulu, selain hanya demi uang, Manaf memang tidak terlalu Azahra cinta, tapi agaknya, pesona Bachrie membuat wanita itu nyaman di posisi perebut suami orang.

"Aku Bapak dari Azalea, Ra! Gimana bisa kamu nggak kenal sama aku hah?! Kita sudah sepakat buat masuk ke kehidupan Manaf yang cinta mati sama kamu dari dulu, dan kita sepakat buat mengambil harta keluarganya. Okay, aku tahu kamu sudah kaya raya. Tapi bukan berarti kamu harus melupakan mimpi kita!"

"Ini fitnah!" Azahra berteriak. "Azalea putri almarhum Mas Manaf!"

Sayangnya, semakin Azahra menyangkal, Denny semakin menjadi. "Kita test DNA saja kalau begitu! Test DNA biar semua orang tahu kalau kita memang ada hubungan selama ini! Biar semua orang tahu, kalau kamu lah otak dibalik percobaan pelenyapan berencana yang ditujukan sama Nona Fasha!"

Melihat perdebatan itu, Bachrie terduduk lemas sembari mengusap kening. Tidak pernah disangkanya sama sekali, tapi nomor yang dihubungi oleh Denny benar- benar nomor yang digunakan oleh Azahra.

Masihkah mungkin, ini hanya sandiwara? Bukankah Abah Jatmiko benar? Keluarga besar Gus Emyr tidak akan segegabah ini dalam melibatkan suatu institusi.

Bachrie tertunduk. Beruntung, pengacara keluarganya baru saja hadir bersamaan dengan satu penyidik yang mendekat.

"Mohon izin, Pak. Tapi sepertinya, kami harus melakukan prosedur pemeriksaan yang lebih intens terhadap istri Anda."

Bachrie hanya bergeming di tengah maraknya teriakan dan sangkalan Azahra yang terus menyuarakan ketidak terlibatannya.

1
Yolia Agustina
Luar biasa
Nenie Chusniyah
luar biasa
Nurlaelawati
Luar biasa
Qhii
lahhhh.....malah silang menyilang njirrr
Qhii
yaelah.....muter² doang dunia nabil mahhh
Ricis
Iki piye toh, kok ruwet temen kisahe Nabeel
Isnani Murti
lanjut thor, aku padamu...
Lita Pujiastuti
Bachrie, itulah yg dirasakan Fasha saat melihatmu bersama Azahra di ruang kamar utama. saat masih jd istrimu....skrg kamu merasakan sakit, pdhl sdh tdk ada hub apa² lg....
Haida Royana
Terimakasih kk Auuthor tisunya...sangat menyesakkan dada
Rini Andriyani
Luar biasa
Rini Andriyani
Lumayan
Lita Pujiastuti
Digetunono wes ra guno, Bachrie....ikhlasno ae ....kadung jeru leh mu natoni Fasha....
Ricis
bela²in baca maraton cerita ini dlu biar nyambung nanti pas mau baca sequel nya 😄
Retno Budhihartati
Luar biasa
Yuyun Yuningsih
bagus top markotop acha
Joel
punya mertua kaya gitu perlu diracuni biar bisa cepat ketemu yang maha kuasa...🤣🤣🤣🤣
Isma BilqisAlzea
Luar biasa
Lita Pujiastuti
Ingat Bacrie...jika apa yg kamu sia² kan telah dipungut oleh org lain, maka penyesalanmu tiada artinya...
Novita Ae
Luar biasa
Isnani Murti
si Bachrei sudah gila kale...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!