Di hari pernikahannya Ayla memilih pergi dan tak ingin menikahi laki-laki yang dia cintai.
Tapi dia tak menyangka,akhirnya tunangannya malah memilih menikahi kakaknya sendiri.
Sejak saat itu, Ayla pikir kisah cintanya sudah berakhir. Dan berusaha menghapus semua rasa cintanya pada lelaki itu.
Tapi, ternyata laki-laki yang sudah menjadi kakak iparnya itu tidak berhenti mengejarnya.
Bagaimana bisa dia kembali mencintai pria yang sudah memilih wanita lain, bahkan sudah menjadi kakak iparnya itu.
Bisakah Ayla benar-benar terlepas dari kakak iparnya. Ataukah dia akan memilih mengembangkan sisa-sisa cintanya pada kakak iparnya?
Baca kisah mereka, dalam novel.
"Di Kejar Kakak Ipar"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miss HF, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Juan & Ayla : Jangan Berkencan
"Bu Ayla, ada kiriman bunga untuk anda." Ucap salah satu asistennya memberikan bunga pada Ayla dan Ayla merasa sangat senang.
"Apakah tanda maaf, karena tak bisa mengajakku makan siang, karena dia sibuk?" Batin Ayla yang sudah berbunga-bunga lalu mengambil kertas pesan.
"Ayla, maaf kemarin aku pergi tanpa pamit. Dan tidak mendengar penjelasanmu lebih dulu. Aku sangat menikmati makan siang kita. Dan aku ingin lebih mengenalmu." Vero.
Entah kenapa, Ayla sedikit kecewa.
"Aku kenapa, bukankah aku harusnya senang. Vero adalah laki-laki yang aku inginkan." Batin Ayla, lalu mengirim pesan pada Vero.
"Terima kasih bunganya, sudah kuterima. Sangat cantik." Pesan Ayla pada Vero.
"Apa kita bisa makan siang besok?" Jawab Vero lagi.
"Tentu saja, dan maaf. Aku akan menjelaskan padamu semuanya besok. Aku hanya sangat terkejut kemarin." Balas Ayla lagi.
Ayla yang juga sedang sibuk membuat denah dan sketsa rumah yang di inginkan Juan, kadang saat dia berkunjung ke kediaman Arvano melihat lokasi rumah yang akan dia bangun dan renovasi dia tak pernah sempat bertemu Juan yang kebetulan sangat sibuk dengan urusan perusahaan dan juga masalah kelompoknya.
Sementara Ayla juga sibuk bertemu dan pendekatan dengan Vero. Ayla sangat menikmatinya dan bisa membayangkan hidupnya bersama Vero.
Hidup normal yang dia impikan.
Sampai dua minggu kemudian, saat desain dan semuanya sudah selesai. Ayla kembali mengunjungi rumah Arvano. Dan bertemu dengan Juan secara langsung.
"Jadi, ini adalah denah dan rencana renovasi. Aku berusaha membuat sesuai keinginan mu."ucap Ayra kemudian menyerahkan berkas-berkasnya. Dan juga memperlihatkan video 3 dimensi miliknya.
Juan mengangguk-ngangguk menyukai semua detail yang di berikan Ayla.
" Memang tidak salah, kalau kamu memenangkan penghargaan itu" Ucap Juan tulus memuji.
"Terima kasih." Ucap Ayla. Dan mereka bersalaman,
"Tentang makan siang.... "
Getaran ponsel Ayla menghentikan ucapan Juan
"Aku masih di rumah klien. Dan kamu tidak perlu repot menjemputku dan mengantarkanku ke kantor lagi." Ucap Ayla tersenyum.
Dia lalu menunduk tanda pamit pada Juan tanpa suara.
"Aku sudah selsai dan akan naik taksi kembali ke kantor." Ucap Ayla berjalan keluar, tapi tiba-tiba Juan menahannya, dan Ayla terkejut heran.
"Tunggu sebentar, aku akan menelpon kamu lagi nanti." Ucap Ayla yang kemudian mematikan hubungan telepon dan melihat Juan penuh tanya.
"Apa ada hal lain yang masih perlu kamu tanyakan?" Tanya Ayla serius.
"Kapan kamu akan memulainya." Tanya Juan.
"Ahh... Kamu perlu melihat lebih detail lagi, jika masih ada kekurangan atau ada yang ingin kamu tambahkan kamu beritahu aku. Jika memang kamu setuju, paling cepat 7 hari kita bisa memulainya" Jelas Ayla. Yang kemudian hendak pergi.
"Makan siang lah dulu. Kebetulan sudah di siapkan." Ayla melihat jam tangannya, berpikir sejenak. Dan menyetujui ajakan Juan.
Ada Markus dan juga Elizabet di meja makan.
"Aku benar-benar tidak pernah melihatmu bersama Teddy dan juga keluarga Theodore." Ucap Markus tersenyum
Ayla hanya meresponnya dengan senyum.
"Berarti berapa lama kamu bisa menyelesaikan semua bangunan itu." Tanya Markus lagi.
"Jika sesuai dengan prediksi, akan memakan waktu selama 6 bulan bisa lebih cepat, atau bisa lebih lama." Ucap Ayla santai.
"Bagaimana bisa sekarang aku semeja dengan keluarga Arvano. Tapi, mereka semua terlihat baik." Batin Ayla.
"Berarti kamu akan makan siang di sini selama 6 bulan?" Ucap Anna senang.
"Kenapa kamu begitu girang? " Tanya Markus.
"Selama ini, aku hanya perempuan sendiri di meja makan. Kalian berdua sibuk membahas pekerjaan, sementara Noah masih di luar negeri." Ucap Anna sedih.
"Jadinya kalau Ayla sering di sini makan siang bersama kita, pasti aku bisa punya teman bicara di waktu istirahat Ayla. Kamu gak keberatan kan?" Tanya Elizabet.
"Iya Nyonya." Jawab Ayla tersenyum.
"Panggil saja Tante, lagipula aku sudah kenal lama dengan orang tua mu." Ucap Elizabet senang.
"Iya tante" Jawab Ayla.
"Terima kasih makan siangnya" Ucap Ayla yang sudah akan kembali ke kantornya
"Maafkan Ibuku." Ucap Juan datar.
"Dan kalau aku boleh tau. Siapa orang yang ingin jemput kamu?" Tanya Juan penasaran.
"Hemmmm.. Dia.. Vero. Kami.. Kalau begitu aku pulang dulu." Ayla keluar dari rumah Juan tak ingin membicarakan hubungannya dengan Vero, dan menelepon taksi.
Juan hendak menghentikan Ayla pergi, tapi dia takut Ayla akan semakin menjauh darinya.
Karena setelah dia menyelidiki tentang Ayla lebih jauh, dia jadi tau, kalau Ayla. Memang tak ingin terlibat dalam pekerjaan keluarganya yang ilegal. Bahkan Markus sendiri tak pernah melihatnya meskipun sudah menjadi rekan keluarga Theodore sejak lama.
Sementara itu, Di dalam taksi, Ayla berpikir panjang. Selama 10 hari belakangan menghabiskan waktu bersama Vero, tidak ada perasaan yang spesial. Dia menikmati semua waktunya dengan Vero. Tapi menghabiskan waktu makan siang dengan keluarga Arvano yang terkenal kejam, tidak seburuk yang dia duga.
"Ahhh.. Apa sih yang aku pikirkan? Aku menginginkan kehidupan normal, malah menghayalkan menghabiskan waktu dengan keluarga Arvano." Batin Ayla lalu memukul kepalanya pelan.
Beberapa hari kemudian, Juan sedang mengecek salah satu klub malam miliknya dan tanpa sengaja melihat Vero merangkul wanita asing.
Dia sengaja duduk di sofa yang membelakangi meja Vero.
"Jadi, bagaimana dengan gadis yang baru kamu temui?" Tanya temannya.
"Harus aku akui, bodynya yang berisi membuatku bersemangat. Tapi, dia terlalu kolot. Selama 13 hari, tak sekalipun dia memberikanku kesempatan untuk menyentuhnya. Bagaimana laki-laki mau bertahan dengannya." Ucap Vero dengan keras agar di dengar, karena musik yang kencang.
"Kenapa kamu tidak mencoba memberinya obat tidur? Ajak dia ke sini dan minum-minum." Ucap temannya.
"Hahahahaha... Dia itu, tipe yang lebih cocok di jadikan istri. Diam di rumah dan tak keluar, jadi dia tak akan tau apa yang aku lakuakn di luar. Lagipula dia terlihat seperti orang kaya. Barang ia gunakan bermerk semua." Ucap Vero mencium gadis di sampingnya sambil tertawa.
Juan merasa kesal, dengan apa yang diucapkan Vero.
Sebenarnya dia tak ingin ikut campur, tapi entah kenapa, hatinya terbakar membayangkan laki-laki di belakangnya akan memperlakukan Ayla seperti gadis bodoh.
Keesokan harinya, Ayla sangat terkejut mengetahui Vero masuk rumah sakit. Dia mendengar kalau Vero di hajar habis-habisan sampai jari-jari tangan kirinya patah dan harus di operasi.
Ayla tiba-tiba mendapat pesan dari Juan.
"Berhenti mengencani pria seperti itu, atau aku akan membuatnya kehilangan kedua kaki dan tangan kanannya."
...****************...