Tidak Ada Cinta Dari Suamiku.

Tidak Ada Cinta Dari Suamiku.

Pengenalan.

🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁

.

.

Putri mikayla Ridwan. Adalah seorang mahasiswi, yang sangat cantik dan terkenal kedarmawanan nya. Dia tinggal bersama Nenek dan Kakeknya di luar kota, karna Ayahnya adalah anak tunggal, jadi Ayla memilih untuk menemani orang tua dari Ayahnya itu.

Gadis yang kerap di sapa Ayla ini, adalah anak sulung dari pasangan Ridwan dan mirna. Ayla, juga memiliki seorang adik laki laki yang baru berumur 13 tahun dan masih duduk di kelas 1 SMP.

Selain cantik, imut dan cerdas. Ayla adalah gadis yang suka membantu orang lain, dan tidak pernah sombong kepada orang yang lain. Jadi tidak heran jika kaum adam sangat mendambakan bisa menjadi kekasih gadis ini.

Ardiaz Rian Erlangga.

Yang biasanya di sapa Rian, cowok tampan, dengan segudang prestasi nya. Rian bukan hanya sekedar tampan, tapi juga dijuluki kutub Utara. Karena Rian sangat jarang bicara pada orang yang tidak dekat dengan nya.

Rian adalah, putra tunggal, dari pasangan Heri Erlangga dan Sonya.

Heri Erlangga adalah seorang pengusaha yang terkenal dan

sangat ditakuti di dunia bisnis.

Tidak ada yang tidak kenal dengan keluarga Erlangga dan tidak sedikit pula, pengusaha yang ingin menjadikan Rian menantu mereka. Rian adalah mahasiswa semester akhir. Yang tidak jauh berbeda dengan Ayla.

Di usianya yang masih 21 tahun pemuda ini sudah membantu papa nya di perusahaan. Bahkan sepak terjang Rian di dunia bisnis, lebih hebat dan kejam dibandingkan sang papa. Namun, sayangnya dia bisa di bodohi oleh seorang wanita.

Andre Pranata.

Berusia 21 tahun, yang juga anak dari pengusaha. Andre adalah sahabat dari Ardiaz Rian Erlangga.

Nando Hermawan.

Berusia 22 tahun, yang sudah memiliki beberapa tempat usaha Restoran mewah. Nando juga merupakan sahabat dari Ardiaz Rian Erlangga dan Andre Pranata.

Arabela Sanjaya.

Yang kerap di sapa Bela dan kekasih dari Ardiaz Rian Erlangga, yang berumur 21 tahun, Bela adalah gadis yang sangat sombong. Karena papanya juga seorang pengusaha yang menjabat sebagai wali kota di kota B.

Di kampus tempat mereka menimba ilmu. Juga tidak ada yang berani kepada Bela, karena semuanya tahu, jika Bela adalah kekasih anak dari pemilik kampus tempat mereka menimba ilmu. Sebab semua orang tahu bagaimana Rian sangat menyayangi kekasihnya, karena alasan itu jugalah, kedua orang tua Rian ingin menjodohkan Rian dengan anak sahabat mereka.

Sebetul nya kedua orang tua Rian juga sudah lama mengetahui kelakuan Bela apabila di belakang anaknya dan betapa liciknya juga Sanjaya Ayahnya, Bela.

🍁🍁🍁

Sudah ya pengenalan para toko nya 😄

Tap...Tap...Tap..

Suara langkah kaki Rian. Yang menuruni tangga.

"Selamat pagi pa, ma?"

ucap Rian, kepada kedua orang tuanya."

"Pagi juga nak." jawab kedua orang tuanya.

"Nanti kamu mau keperusahaan atau tidak?" tanya Tuan Heri pada putranya.

"Belum tau, liat nanti aja, Pa." sahut Rian yang terus menyantap makanan di hadapannya.

"Ya sudah, kalau tidak keperusahaan, sehabis dari kampus kamu langsung pulang ya?" sambung Mama Sonya.

"Emang nya ada apa ma?" lelaki itu bertanya sambil mengambil air minum.

"Nanti kita mau makan malam sama keluarga Om Ridwan, sahabat Papa." Mama Sonya yang menjelaskan agar anaknya tidak bingung.

"Tumben Rian ikut?" protes Rian singkat.

"Karna ini bukan makan malam biasa." sahut Mama Sonya lagi.

"Akan Rian usahain nanti ma, tergantung nanti aja sempat nggak nya." jawab Rian sedikit acuh karena biasanya kedua orang tuanya itu tidak pernah meminta dia ikut apabila ada acara makan malam.

"Pokoknya kamu harus datang!"

gak boleh tidakk." tegas sang Mama.

"Iya Mama sayang! Rian berangkat dulu." setelah mengatakan itu Rian pun berdiri dan berpamitan untuk berangkat ke kampus. Setelah berpamitan, kepada mama dan papanya. Rian langsung mengendarai mobil mewahnya, untuk menjemput sang kekasih.

"Ada apa ya? Tumben banget gue harus ikut acara makan malam." Rian bertanya pada dirinya sendiri sambil menambah laju kendaraannya.

Setelah lima belas menit perjalanan. Rian sudah sampai di depan rumah kekasihnya.

"Selamat pagi sayang?" sapa Bela begitu melihat Rian keluar dari mobil.

"Pagi juga sayang! Sorry ya, agak telat jemput nya!" jawab Rian yang sudah membukakan pintu mobil untuk Bela.

"Iya, asal nanti sore anterin gue belanja ya?" pinta bela yang di sertai rayuannya.

"Jangan nanti sore, karna gue disuruh pulang cepat sama Mama." tolak Rian menyentuh wajah kekasihnya.

"Apaan sih! Gue pacar, Lo kan!" wanita itu langsung merenggut kesal.

"Bel, biasanya gue juga gak pernah nolak kan, tapi ini beda, mama sama papa, benar-benar nyuruh gue cepat pulang, tumben banget kan? kalau tidak benar-benar penting." jelas Rian agar Bela tidak marah lagi.

"Ya sudah, kalau begitu besok saja, tapi Lo harus beliin gue tas yang keluaran terbaru." pinta Bela tersenyum penuh arti.

"Oke, gak masalah, apasih yang nggak gue beliin buat, Lo." ucap Rian sambil mengelus pucuk kepala Bela. Yang membuat wanita itu mengembangkan senyum, karena rajukanya tadi membuahkan hasil.

Setelah menempuh perjalanan kurang lebih delapan belas menit, mobil mereka pun sampai di parkiran kampus. Begitu turun Rian langsung membuka kan pintu mobilnya untuk kekasih nya itu, di sana juga sudah ada Andre dan Nando yang memang menunggu kedatangan mereka.

"Tumben, Lo telat?" tanya Nando yang sudah menunggu cukup lama.

"Iya, di jalan nya tadi macet banget." jawab Rian karena di jalan memang cukup macet apa lagi saat pagi seperti ini.

Lalu setelah itu, mereka berempat pun berjalan masuk untuk menuju ke kelas masing-masing.

🍁

Sore harinya, setelah sampai di rumah tadi, Rian langsung beristirahat di kamarnya, karena saat dia pulang tadi jam nya masih pukul setengah tiga sore. Jadilah dia tidur sampai terdengar suara pintu yang di ketuk dari luar.

TOK..TOK..TOK...

Suara pintu yang di ketuk oleh mama Sonya.

"Rian, bangun nak. Ini sudah jam setengah enam." panggil mama nya.

"Iya, Ma, Rian mandi dulu." sahut Rian dari dalam kamarnya yang baru saja bangun tidur. Tidak ingin orang tuanya menunggu terlalu lama, Rian langsung saja bergegas untuk membersihkan dirinya setelah rasa pusing nya hilang.

Setelah setengah jam, semuanya juga sudah siap, keluarga Rian langsung saja berangkat ke tempat mereka akan mengadakan makan malam bersama keluarga dari sahabat papa nya itu.

🍁

Di sebuah bangunan mewah, yang berlantai dua. Seorang gadis cantik juga sedang bersiap siap, padahal dia baru saja datang, beberapa jam yang lalu.

Tap...Tap..Tap...

Suara langkah kaki seorang gadis cantik, yang biasa di panggil ayla. Datang menghampiri adik dan kedua orang tuanya, yang sudah menunggu di ruang tamu.

"Kamu sudah siap sayang?" tanya bunda Marni.

"Sudah bunda." jawab Ayla seraya berjalan mendekati adiknya.

"Ya sudah, kalau begitu ayo kita berangkat sekarang." ajak ayahnya.

Akhirnya keluarga Ayah Ridwan berangkat menuju di mana tempat mereka akan makan malam.

Kurang lebih perjalanan 20 menit, mereka telah sampai di lobby Restoran mewah di kota itu dan langsung diarahkan oleh pelayan kemeja VIP. Yang sudah dipesan oleh keluarga Erlangga dan mereka pun sudah menunggu disana.

"Maaf kami sedikit terlambat." ucap Ayah Ridwan, yang merasa tak enak.

"Agh, tidak apa-apa, kami juga baru datang beberapa menit yang lalu, kalau begitu, ayo silahkan duduk." ucap beliau sambil mempersilahkan keluarga ayah Ridwan untuk duduk.

"Wah nak Rian, tambah tampan saja." Puji Ayah Ridwan, setelah saling bersalaman. Ayah Ridwan memang sudah mengenal Rian, karena mereka menjalin kerjasama antar perusahaan.

"Terimakasih kasih om." ucap Rian sopan.

"Putrimu mana Rid! Apa tidak jadi datang?" tanya papa Heri, yang belum melihat adanya Ayla.

"Jadi, cuma tadi lagi ke toilet sebentar." sahut ayah Ridwan.

"Ya sudah sambil menunggu putrimu, mari kita pesan saja dulu makanannya." tawar papa Heri.

Tak lama Ayla pun datang.

"Selamat malam semuanya, maaf aku terlambat." ucap Ayla dengan sopan.

"Selamat malam juga." jawab semuanya. "Wah nak Ayla, ternyata kamu lebih cantik dari yang di foto." puji mama Sonya, begitu melihat Ayla. "Terimakasih, tante bisa saja." balas Ayla sambil menyalami mama Sonya dan papa Heri.

"Oh iya nak, ini perkenalkan Rian, putra tante." kata mama Sonya memperkenalkan putranya.

Begitu pandangan mereka bertemu.

DEG.........

"Kenapa dengan jantung gue." kata Rian di dalam hati nya.

begitupun dengan Ayla, yang langsung merasa gugup begitu melihat Rian.

Setelah bisa menguasai ke gugupannya. Ayla berdehem terlebih dulu, baru menyalami Rian. "Hai, aku Ayla." sapa Ayla ramah.

"Hai juga, gue Rian." balas Rian ramah juga.

Setelah mereka selesai makan malam, barulah papa Heri Erlangga membahas perihal perjodohan.

Rian, maupun Ayla sama-sama terkejut, begitu mendengar ny. Karena mereka sama-sama belum diberitahu.

Lalu Ayla angkat bicara. "Tapi ayah, om, Ayla masih kuliah." tolak Ayla sopan.

"Tidak ada salahnya nak, kamu bisa melanjutkan kuliahmu di sini." ujar Papa Erlangga. "Tapi, Ayla tingal di luar kota om." Ucap Ayla lagi.

"Kamu benar nak, tapi setelah menikah nanti, kamu akan pindah ke sini lagi, begitu pun dengan kuliah mu. Dan kamu akan kuliah di universitas keluarga kita sendiri nanti nya. Jadi tidak ada yang sulit kan." Jelas papa Heri, karena dia tau, pasti Ayla akan beralasan jika dia kuliah diluar kota.

Setelah itu. Ayla hanya diam, dengan pikirannya, karena bingung ingin beralasan apa lagi.

"Tapi, Rian juga belum mau menikah pah." ucap Rian, karena dari tadi dia hanya menyimak saja.

"Rian, perjodohan kalian sudah kami atur dari jauh-jauh hari. Dan papa tidak mau ada penolakan." tegas Papa Heri lagi.

"Sayang, mama dan papa sudah tua nak! Dan Ayla adalah gadis yang tepat untukmu." Pinta mama Sonya, dengan penuh permohonan.

Setelah terdiam beberapa saat. Rian memohon izin untuk mengajak Ayla pergi ke taman.

"Maaf, Om, Pa. Rian Ingin mengajak Ayla ke taman depan dulu." Izin Rian kepada orang tua mereka.

"Pergilah, kalian memang membutuhkan waktu untuk bicara berdua." kata bunda Marni yang mengerti keadaan anak mereka.

Dan di sinilah tempat mereka sekarang.

"Gue gak mungkin nikah sama lo Ay. Karena gue udah punya kekasih, kenapa lo, malah menerima Perjodohan ini." tanya Rian yang bingung bercampur kesal sendiri.

"Aku juga tidak tahu, kalau akan dijodohin kayak gini Rian. Jika kamu memang tidak mau, silakan kamu bilang kepada orang tua kita. Aku tidak masalah, jika dibatalkan." tegas Alya, yang merasa jika Rian malah menyalahkan dirinya.

"Memangnya, lo pikir gue bisa ngebantah kedua orang tua gue." sergah Rian yang bertambah jengkel.

"Ya sudah, jika kamu gak bisa menentang kedua orang tua kamu. Kenapa tidak kita jalani saja dulu, kita bisa sama-sama belajar untuk saling bisa mencintai kan?" pinta Ayla.

"Ayla, sampai kapanpun, gue gak akan pernah mau menerima perjodohan ini, karena yang akan menjadi istri gue cuma Bela" ucap Rian yang sudah mulai jengah.

Setelah sama-sama terdiam, Rian bicara lagi. Bagaimana kalau kita nikahnya untuk 1 tahun saja, setelah 1 tahun, baru kita berpisah. Selama pernikahan kita,! Lo gak boleh ikut campur urusan pribadi gue, dan gue pun gak akan ikut campur urusan pribadi lo. Pernikahan kita pun, gak boleh ada yang tahu, cuma ini satu-satunya jalan. Agar kita terlepas dari Perjodohan ini." tawar Rian, yang entah mendapatkan ide konyol dari mana.

. BERSAMBUNG.....

.

TERIMAKASIH SUDAH MAMFIR 😘😘

JANGAN LUPA UNTUK VAFORIT 😍

LIKE 😍

KOMEN 😍

DAN BUNGA NYA 😍😍😘😘😘😘

Terpopuler

Comments

Muhammad Fauzi

Muhammad Fauzi

awal ceritanya bagus ....
semoga ending nya lebih bagus lagi thor
/Good//Good//Good//Good//Good/

2024-04-24

1

Arvilia_Agustin

Arvilia_Agustin

Cerita nya bagus, mampir juga ka di karyaku Wanita Tangguh 🙏

2024-04-24

0

Wahyu Dili P. Purniyawati

Wahyu Dili P. Purniyawati

Mesti kok gitu sie.. semoga endingnya bahagia..

2024-04-29

0

lihat semua
Episodes
1 Pengenalan.
2 Apa yang harus kulakukan.
3 Universitas.
4 Telpon dari ayla.
5 Kesepakatan.
6 Persiapan pernikahan.
7 Hari yang dinanti.
8 Membuka Resleting.
9 Rumah baru.
10 Pindah kerumah baru.
11 Makan malam bersama.
12 Penjelasan Rian.
13 Kampus baru.
14 Teman baru.
15 Tak saling kenal.
16 Sesakit ini.
17 Berpelukan.
18 Menyalahkan
19 Sebisa aku bertahan.
20 Nafkah dari suami.
21 Rencana Ayla.
22 Ayla vs bela.
23 Sepertinya tidak asing.
24 Mengagumi Ayla.
25 Menikahi orang yang dicintai.
26 Enam bulan sudah.
27 Curiga dan penolakan.
28 Menunggu.
29 Bertengkar.
30 Menghindar.
31 Bertemu Vino.
32 Mengatakan yang sebenarnya.
33 Pengakuan Ayla.
34 Bertemu di parkiran.
35 Nando mengetahui.
36 Terungkap.
37 Janji Nando.
38 Ancaman.
39 Kerumah mertua.
40 Rian panas dingin.
41 Mama ingin cucu.
42 Temani aku tidur.
43 Rencana ke pesta.
44 Bertemu di Mall.
45 Berangkat ke pesta.
46 Dokter Sean.
47 Aku ikhlas memberikan kepadamu. 21+
48 Yang seharusnya terjadi.
49 Dilema Rian.
50 Perhatian.
51 Membeli obat.
52 Pertikaian.
53 Mencoba untuk menjaga perasaan.
54 Kesabaran Ayla.
55 Dia tetaplah istriku.
56 Merasakan sakit sendiri.
57 Makan di warung pinggir jalan.
58 Bela vs Ayla 2
59 Muntah-muntah.
60 Aku hamil.
61 Apakah awal kebahagiaan kita.
62 Tidak berdaya.
63 Bertengkar.
64 Aku akan menjaga jarak.
65 Merayakan bersama sahabat.
66 Kesepakatan Rian dan Bela.
67 Dirumah mertua.
68 Ayla pingsan.
69 Ayla sadar.
70 Menjaga kalian.
71 Ini tidak seberapa.
72 Kedatangan mertua.
73 Memulai tanpamu.
74 Ada apa dengan ku.
75 Jalan-jalan.
76 Hanya pangilan.
77 Hanya satu hari lagi.
78 Malam terakhir.
79 Dia atau diriku.
80 Selamat tinggal.
81 Pengumuman.
82 Gugatan dari Ayla.
83 Kemarahan Tuan Heri.
84 Mencari Ayla.
85 Aku mencintai nya.
86 Aku merindukanmu.
87 Rian vs Vino.
88 Inikah rasanya.
89 Bertemu Anita.
90 Aku akan menjadi seorang Ayah.
91 Maaf dari Mama.
92 Akhirnya.
93 Halusinasi.
94 Membayar mahal.
95 Aku akan berjuang.
96 Kerapuhan Rian.
97 Nasi goreng.
98 Pengumuman.
99 Ular cobra.
100 Penembakan.
101 Kritis.
102 Sulit untuk bertahan.
103 Ingin melihat Rian.
104 Sayang.
105 Nitip istri Gue.
106 Sudah tidak ada.
107 Tuan Heri dan Ayah Ridwan.
108 Cincin.
109 Panggilan sayang.
110 Rian yang payah.
111 Calon istri Nando.
112 Penyakit menular.
113 Tidur bersama lagi.
114 Pengumuman.
115 Ingin pulang.
116 Bubur di dalam kamar mandi.
117 Perlakuan manis Rian
118 Predikat bujang tua
119 Keadaan Bela.
120 Pulang.
121 Nesa.
122 Ternyata hanya mimpi.
123 Nando dan Sari.
124 Ada apa dengan mereka.
125 Lamaran persi Nando.
126 Ingin mandi bersama.
127 Jangan menghukum dirimu.
128 Berangkat kerja.
129 Hukum bermesraan.
130 Silaturahmi.
131 Melihat bibit Lele.
132 Tidur dalam pelukan.
133 Ibu hamil ku.
134 Kontraksi.
135 Operasi Caesar.
136 Penerus Erlangga.
137 Arsya dan Salsa.
138 Persiapan pulang.
139 Ayla yang cemburu.
140 Baby Arsya dan Salsa.
141 Pewaris.
142 Menjaga hak.
143 Presdir Erlangga Group
144 Mereka Dunia Gue.
145 Aku ingin menelepon Istriku.
146 Apa Anda ingin kopi.
147 Ketakutan Rian.
148 Keluarga kecil.
149 Nyonya Ardiaz.
150 Resepsi Nando dan Sari.
151 Permainan Tuan Heri.
152 Jebakan menjadi kebetulan.
153 Rahasia besar Rian.
154 Melepas masa lajang.
155 Kembali kerumah.
156 Jatuh cinta pada senyuman manis.
157 Takut suami menikah lagi.
158 Cinta Nando.
159 Siapa lelaki tampan itu.
160 Naga bergola.
161 Bertemu Dewi.
162 Trik Dewi.
163 Keluarga adalah segalanya.
164 Karena dirimu, bukan Dia.
165 Obat tidur.
166 Perampokan.
167 Kabar bahagia.
168 Punya siapa?
169 Meragukan.
170 Menilai seseorang.
171 Ada hati yang harus di jaga.
172 Menantu masa depan.
173 Menyembunyikan rasa sakit.
174 Nando Junior.
175 Cara berpikir Nando.
176 Mengenang masa lalu.
177 Akhir sebuah cerita.
178 Princess dan Kapten.
179 Extra part.
180 Extra part.
181 pengumuman novel baru.
182 Promo Novel Baru.
183 Promo Novel Baru.
184 Pengumuman.
185 Pengumuman Novel Ongoing.
Episodes

Updated 185 Episodes

1
Pengenalan.
2
Apa yang harus kulakukan.
3
Universitas.
4
Telpon dari ayla.
5
Kesepakatan.
6
Persiapan pernikahan.
7
Hari yang dinanti.
8
Membuka Resleting.
9
Rumah baru.
10
Pindah kerumah baru.
11
Makan malam bersama.
12
Penjelasan Rian.
13
Kampus baru.
14
Teman baru.
15
Tak saling kenal.
16
Sesakit ini.
17
Berpelukan.
18
Menyalahkan
19
Sebisa aku bertahan.
20
Nafkah dari suami.
21
Rencana Ayla.
22
Ayla vs bela.
23
Sepertinya tidak asing.
24
Mengagumi Ayla.
25
Menikahi orang yang dicintai.
26
Enam bulan sudah.
27
Curiga dan penolakan.
28
Menunggu.
29
Bertengkar.
30
Menghindar.
31
Bertemu Vino.
32
Mengatakan yang sebenarnya.
33
Pengakuan Ayla.
34
Bertemu di parkiran.
35
Nando mengetahui.
36
Terungkap.
37
Janji Nando.
38
Ancaman.
39
Kerumah mertua.
40
Rian panas dingin.
41
Mama ingin cucu.
42
Temani aku tidur.
43
Rencana ke pesta.
44
Bertemu di Mall.
45
Berangkat ke pesta.
46
Dokter Sean.
47
Aku ikhlas memberikan kepadamu. 21+
48
Yang seharusnya terjadi.
49
Dilema Rian.
50
Perhatian.
51
Membeli obat.
52
Pertikaian.
53
Mencoba untuk menjaga perasaan.
54
Kesabaran Ayla.
55
Dia tetaplah istriku.
56
Merasakan sakit sendiri.
57
Makan di warung pinggir jalan.
58
Bela vs Ayla 2
59
Muntah-muntah.
60
Aku hamil.
61
Apakah awal kebahagiaan kita.
62
Tidak berdaya.
63
Bertengkar.
64
Aku akan menjaga jarak.
65
Merayakan bersama sahabat.
66
Kesepakatan Rian dan Bela.
67
Dirumah mertua.
68
Ayla pingsan.
69
Ayla sadar.
70
Menjaga kalian.
71
Ini tidak seberapa.
72
Kedatangan mertua.
73
Memulai tanpamu.
74
Ada apa dengan ku.
75
Jalan-jalan.
76
Hanya pangilan.
77
Hanya satu hari lagi.
78
Malam terakhir.
79
Dia atau diriku.
80
Selamat tinggal.
81
Pengumuman.
82
Gugatan dari Ayla.
83
Kemarahan Tuan Heri.
84
Mencari Ayla.
85
Aku mencintai nya.
86
Aku merindukanmu.
87
Rian vs Vino.
88
Inikah rasanya.
89
Bertemu Anita.
90
Aku akan menjadi seorang Ayah.
91
Maaf dari Mama.
92
Akhirnya.
93
Halusinasi.
94
Membayar mahal.
95
Aku akan berjuang.
96
Kerapuhan Rian.
97
Nasi goreng.
98
Pengumuman.
99
Ular cobra.
100
Penembakan.
101
Kritis.
102
Sulit untuk bertahan.
103
Ingin melihat Rian.
104
Sayang.
105
Nitip istri Gue.
106
Sudah tidak ada.
107
Tuan Heri dan Ayah Ridwan.
108
Cincin.
109
Panggilan sayang.
110
Rian yang payah.
111
Calon istri Nando.
112
Penyakit menular.
113
Tidur bersama lagi.
114
Pengumuman.
115
Ingin pulang.
116
Bubur di dalam kamar mandi.
117
Perlakuan manis Rian
118
Predikat bujang tua
119
Keadaan Bela.
120
Pulang.
121
Nesa.
122
Ternyata hanya mimpi.
123
Nando dan Sari.
124
Ada apa dengan mereka.
125
Lamaran persi Nando.
126
Ingin mandi bersama.
127
Jangan menghukum dirimu.
128
Berangkat kerja.
129
Hukum bermesraan.
130
Silaturahmi.
131
Melihat bibit Lele.
132
Tidur dalam pelukan.
133
Ibu hamil ku.
134
Kontraksi.
135
Operasi Caesar.
136
Penerus Erlangga.
137
Arsya dan Salsa.
138
Persiapan pulang.
139
Ayla yang cemburu.
140
Baby Arsya dan Salsa.
141
Pewaris.
142
Menjaga hak.
143
Presdir Erlangga Group
144
Mereka Dunia Gue.
145
Aku ingin menelepon Istriku.
146
Apa Anda ingin kopi.
147
Ketakutan Rian.
148
Keluarga kecil.
149
Nyonya Ardiaz.
150
Resepsi Nando dan Sari.
151
Permainan Tuan Heri.
152
Jebakan menjadi kebetulan.
153
Rahasia besar Rian.
154
Melepas masa lajang.
155
Kembali kerumah.
156
Jatuh cinta pada senyuman manis.
157
Takut suami menikah lagi.
158
Cinta Nando.
159
Siapa lelaki tampan itu.
160
Naga bergola.
161
Bertemu Dewi.
162
Trik Dewi.
163
Keluarga adalah segalanya.
164
Karena dirimu, bukan Dia.
165
Obat tidur.
166
Perampokan.
167
Kabar bahagia.
168
Punya siapa?
169
Meragukan.
170
Menilai seseorang.
171
Ada hati yang harus di jaga.
172
Menantu masa depan.
173
Menyembunyikan rasa sakit.
174
Nando Junior.
175
Cara berpikir Nando.
176
Mengenang masa lalu.
177
Akhir sebuah cerita.
178
Princess dan Kapten.
179
Extra part.
180
Extra part.
181
pengumuman novel baru.
182
Promo Novel Baru.
183
Promo Novel Baru.
184
Pengumuman.
185
Pengumuman Novel Ongoing.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!