NovelToon NovelToon
Jejak Di Balik Kabut

Jejak Di Balik Kabut

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Konflik etika / Penyeberangan Dunia Lain / Permainan Kematian / Penyelamat / Pendamping Sakti
Popularitas:316
Nilai: 5
Nama Author: Anggun juntak

dibaca aja ya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anggun juntak, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

langkah baru

Beberapa bulan setelah perjalanan mereka menuju Pintu Dunia, kehidupan Arka dan Maya semakin terasa penuh warna. Desa mereka tetap tenang, namun ada sesuatu yang berbeda dalam diri mereka. Mereka tidak hanya menjadi lebih bijaksana, tetapi juga lebih terhubung dengan dunia di sekitar mereka. Setiap langkah mereka terasa lebih mantap, setiap keputusan lebih bermakna.

Suatu hari, saat mereka sedang duduk di dekat sungai, Maya merenung. "Arka, apakah kamu pernah merasa bahwa meskipun kita sudah tahu banyak hal, dunia ini tetap menyimpan lebih banyak rahasia yang belum terungkap?"

Arka memandang Maya dengan senyuman, meski ada sedikit keraguan di matanya. "Aku rasa kita tidak akan pernah tahu semuanya, Maya. Tetapi itulah yang membuat hidup ini menarik, bukan? Kalau kita sudah tahu segalanya, apa yang akan kita cari lagi?"

Maya tertawa ringan, tetapi ada kesedihan samar di matanya. "Kadang, aku merasa seperti dunia ini memberi kita lebih banyak pertanyaan daripada jawaban. Tapi entah kenapa, aku merasa nyaman dengan ketidakpastian itu."

Arka mengangguk, merasakan hal yang sama. "Kita mungkin tidak akan menemukan semua jawabannya, tetapi perjalanan ini memberi kita banyak pelajaran tentang siapa kita dan apa yang kita inginkan."

Tiba-tiba, seorang pria tua yang dikenal oleh mereka sebagai seorang pengelana dari desa tetangga, datang mendekat. Wajahnya penuh kerutan, namun matanya bersinar penuh semangat. "Arka, Maya," katanya dengan suara yang tegas, "aku mendengar kabar tentang pencarian kalian ke Pintu Dunia."

Maya dan Arka saling pandang. Mereka tidak tahu bahwa perjalanan mereka telah menjadi bahan pembicaraan di luar desa mereka. "Kami belum benar-benar mencari jawaban," kata Arka dengan rendah hati. "Hanya... mencoba memahami lebih banyak."

Pria itu tersenyum bijak. "Itulah yang aku dengar. Namun, ada sesuatu yang perlu kalian tahu. Pintu Dunia yang kalian temui... itu bukan satu-satunya. Ada lebih banyak tempat seperti itu, lebih banyak kunci yang tersembunyi di dunia ini. Kalian ingin tahu lebih banyak?"

Maya dan Arka saling pandang, merasa ada panggilan baru dalam diri mereka. "Apa maksudmu?" tanya Maya, matanya penuh rasa ingin tahu.

"Ini bukan perjalanan untuk semua orang," kata pria itu, matanya kini penuh dengan keseriusan. "Tapi bagi mereka yang benar-benar siap, dunia ini memiliki banyak pintu yang belum kalian temui. Dan di balik setiap pintu, ada rahasia yang lebih besar dari yang kalian bayangkan."

---

Perkataan pria tua itu mengguncang hati Arka dan Maya. Setelah bertahun-tahun mereka mengarungi dunia yang penuh dengan misteri, sekarang mereka dihadapkan pada kenyataan bahwa perjalanan mereka mungkin baru saja dimulai. Pintu-pintu dunia yang belum terbuka... apakah itu berarti mereka harus meninggalkan kehidupan yang telah mereka bangun?

Malam itu, mereka duduk di luar rumah, memandang bintang-bintang yang berkelip di langit. Maya memulai pembicaraan. "Arka, apakah kita harus pergi? Apakah kita harus mengejar lebih banyak pintu yang belum terbuka, atau apakah kita telah cukup puas dengan apa yang kita miliki sekarang?"

Arka terdiam, matanya menatap jauh ke depan. "Aku rasa tidak ada yang salah dengan mencari lebih banyak, Maya. Kita sudah melewati banyak hal bersama-sama, dan kita tahu sekarang apa yang penting. Tetapi perjalanan ini itu bukan hanya tentang mencari jawaban atau pintu-pintu baru. Itu tentang bagaimana kita tumbuh dengan setiap langkah."

Maya mendekat, menggenggam tangan Arka. "Jadi, kita tetap bersama dalam pencarian ini?"

Arka menatap Maya dengan keyakinan yang dalam. "Ya, kita tetap bersama. Kita telah menemukan banyak hal, tetapi hidup ini takkan pernah berhenti memberi kita peluang untuk belajar lebih banyak. Aku percaya, apa pun yang ada di depan, kita akan menghadapinya dengan hati yang terbuka."

Pagi berikutnya, mereka berdua memutuskan untuk pergi. Tanpa banyak kata, mereka mengemas barang-barang mereka, meninggalkan desa yang penuh kenangan. Mereka tahu bahwa dunia ini masih menyimpan banyak rahasia dan mereka siap untuk menemukannya.

---

Dalam perjalanan mereka, Arka dan Maya bertemu dengan lebih banyak orang, belajar dari budaya dan kisah yang mereka temui. Setiap kota yang mereka singgahi, setiap desa yang mereka kunjungi, memberikan pelajaran baru tentang dunia yang lebih besar dan tentang mereka sendiri.

Namun, suatu hari mereka sampai di sebuah kota kecil yang tampak terlupakan oleh waktu. Kota itu berada di ujung dunia, jauh dari keramaian. Di sana, mereka mendengar tentang sebuah tempat yang disebut "Kuil Waktu," yang diyakini dapat memperlihatkan masa depan atau mengubah masa lalu. Namun, Kuil Waktu ini sangat sulit dijangkau, tersembunyi di dalam gua yang hanya bisa ditemukan oleh mereka yang "dapat mendengar suara angin."

"Suara angin?" tanya Maya, sedikit bingung.

"Sama seperti suara yang memanggil kita dalam perjalanan kita dulu," jawab Arka. "Kadang kita harus mendengarkan suara-suara kecil yang datang dari dalam diri kita untuk menemukan jalan yang benar."

Mereka memutuskan untuk mengikuti petunjuk yang diberikan oleh penduduk setempat. Namun, perjalanan mereka menuju Kuil Waktu ternyata penuh dengan tantangan baru. Mereka melewati padang pasir yang luas, menyeberangi sungai yang deras, dan akhirnya tiba di sebuah gua yang gelap.

---

Di dalam gua, mereka menemukan sebuah pintu batu besar yang dihiasi dengan simbol-simbol waktu jam pasir, matahari terbit, dan bulan purnama. Pintu itu tertutup rapat, namun mereka merasa seperti ada kekuatan yang memanggil mereka untuk membuka pintu tersebut.

Setelah beberapa saat mencoba mengerti simbol-simbol tersebut, Arka akhirnya menemukan cara untuk membuka pintu tersebut dengan menekan simbol matahari. Ketika pintu terbuka, mereka melangkah masuk, dan tiba-tiba, dunia di sekitar mereka berubah.

Mereka tidak lagi berada di gua, melainkan di sebuah ruangan yang berkilauan dengan cahaya keemasan. Di tengah ruangan, ada sebuah meja besar yang berisi kaca bening yang memantulkan gambaran masa depan mereka. Arka dan Maya melihat diri mereka, tetapi bukan di dunia yang sekarang. Mereka melihat dunia yang jauh lebih besar, penuh dengan petualangan dan tantangan baru.

Di belakang mereka, sebuah suara bergema, "Waktu adalah misteri terbesar. Tetapi bagi mereka yang dapat memahaminya, segala sesuatu mungkin terjadi."

---

Melihat gambaran masa depan mereka, Arka dan Maya saling berpandangan. Mereka tahu, perjalanan ini akan membawa mereka ke tempat yang tidak terduga, namun mereka juga sadar bahwa mereka tidak bisa mengubah semua hal. Mereka bisa memilih jalan mereka sendiri, tetapi waktu itu sendiri tetap menjadi misteri yang tak terpecahkan.

"Maya, apakah kita siap untuk langkah berikutnya?" tanya Arka, suaranya penuh dengan keyakinan.

Maya tersenyum, matanya berbinar. "Kita sudah siap, Arka. Apa pun yang datang, kita akan menghadapinya bersama."

Dengan itu, mereka melangkah lebih jauh ke dalam dunia yang penuh dengan kemungkinan dunia yang penuh dengan waktu, misteri, dan cerita yang tak pernah berakhir.

---

Bersambung...

1
SAF.A.NAPIT
bagus banget
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!