Jangan lupa tambahkan ke rak favorit ya! Like, komen, kasih ulasan dan ikuti sebelum membaca.
Di usahakan jangan baca lompat-lompat ya!
...
Novel ini merupakan sekuel Di Anggap Mandul, Hamil Setelah menikah Lagi!
Karena rasa cemburu kepada semua kakanya yang masing-masing sudah memiliki kehidupan barunya, dan merasa sudah tidak dipedulikam lagi, gadis bernama Emillie Mahendra Alexander.
Memutuskan menjauh dari keluarganya, dengan alasan ingin mandiri, namun kejadian malang menghampirinya.
Terjatuh kejurang, dan dikabarkan sudah meninggal, padahal ia masih hidup, di tolong seseorang.
Saat membuka mata, gadis itu merasakan bingung, karena tidak mengingat apapun.
"Aku dimana,"
Jangan lupa like, vote, dan ikuti yaw...
instagram:Coretanluka65
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lukacoretan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Berita duka
"Selamat siang tuan, nyonya. Kami kesini membawa mayat nona Emillie," ucap polisi bersama dengan tim sar.
"Kami menemukan nona Emillie dijurang paling dalam, sesuai dengan pakaian yang Emillie gunakan," ucap nya.
"Tidak..." ucap Aira, menjatuhkan seluruh badan nya kebawah lantai.
"Anak ku," teriak Aira.
Semua keluarga merasa terpukul dengan berita tentang kematian Emillie, Fera dengan Hendra juga datang.
Tidak lama kemudian, jasad Emillie dikebumikan, Aira berkali-kali pingsan memanggil sang anak perempuan nya.
"Kenapa kamu tinggalkan mommy nak, bawa mommy pergi," ucap Aira, menangis.
"Mommy jangan mengatakan hal seperti itu," ucap Avrard, mencoba menenangkan sang mommy yang sedang terpuruk.
Setelah proses pemakaman itu selesai, kini semua keluarga pulang ke mansion, tidak banyak hal yang mereka katakan.
Namun keempat laki-laki tampan itu, masuk kedalam kamar yang selama ini Emillie tinggali.
Keempat laki-laki itu, tertidur diatas kasur yang selama ini Emillie tinggali.
"Apa kita benar-benar kehilangan anak perempuan kita," ucap Brice.
"Ini mimpi kan?" sahut Edgar.
"Adik kita satu-satunya telah meninggalkan kita untuk selamanya," kata Avrard.
Arthur terbangun dari tidur nya, ia melihat ada laptop milik Emillie, Arthur membuka laptop tersebut, membuka nya tanpa kunci.
Namun Arthur dikejutkan dengan satu video, milik Emillie, Arthur langsung membuka nya.
"Hallo kakak kakak, kak Arthur, kak Brice, kak Edgar, kak Avrard."
"Semoga saat kalian membuka video ini, aku masih berada disisi kalian, tapi kalo aku sudah tidak disisi kalian, semoga kalian kuat dan menerima nya ya, aku sudah besar dan akan hidup mandiri diluar sana, kalian jangan khawatir ya, aku akan baik-baik saja, i miss u so much.."
Tak terasa saat melihat sebuah video itu, keempat laki-laki itu meneteskan air mata nya.
"Ini semua salahku, karena aku tidak bisa menjaga adik ku, seharusnya aku kakak tertua yang harus bisa melindungi adik adiknya, tapi tidak bisa," ucap Arthur, menyalahkan dirinya.
"Jangan menyalahkan diri sendiri kak, kejadian seperti ini diluar kendali kita," kata Brice.
"Iya kak, kita tidak pernah menginginkan kejadian seperti ini," sahut Edgar.
Disela-sela mereka sedang saling menguatkan, berbeda dengan Avrard, yang meninggalkan mereka, Avrard keluar dari kamar Emillie.
Avrard berdiri diatas balkon, ia menatap langit dan banyak nya bintang dimalam ini.
"Apakah ada kamu disalah satu bintang itu," kata Avrard, mencoba menenangkan hati nya.
Avrard menundukan wajah nya, merasa bersalah karena tidak mencegah adik nya pergi, kala itu.
Sedangkan dikamar Aira dengan Samudra.
Aira tidak berhenti menangis, mengingat anak perempuan nya.
Samudra terus mencoba menenangkan istrinya, meskipun Samudra juga hancur.
Setelah Samudra melakukan segalanya, agar Aira tenang, akhirnya Aira tertidur pulas.
Samudra meninggalkan Aira dikamar nya sendiri, lalu Samudra keluar dari mansion, ia memutuskan akan ke markas.
"Dad mau kemana?" tanya Arthur, yang melihat sang daddy akan pergi.
"Ada urusan, jaga mommy kalian," jawab Samudra, lalu ia meninggalkan mansion.
Samudra melajukan mobil dengan sangat cepat, mengeluarkan segala amarah dan juga luka nya.
Samudra menatap kosong kearah jalan.
"Aku membenci diriku, yang tidak bisa menjaga anak-anak ku," gumam Samudra.
Setelah itu, Samudra sampai ke markas yang sering ia kunjungi.
Samudra berjalan dengan sangat cepat, karena ia ingin menumpahkan rasa kecewa nya dengan cara menembak.
Leo yang melihat sahabat nya masuk kedalam ruangan khusus menembak, mengikuti nya, karena takut akan terjadi hal yang tidak di inginkan.
"Tenangkan dulu dirimu," ucap Leo, mencoba menenangkan sahabat nya.
"Aku ayah yang gagal Leo, aku gagal," ucap Samudra.
"Kau tidak gagal, semuanya terjadi atas kehendak tuhan," jawab Leo.
"Aku tidak bisa menjaga anak perempuan ku," kata Samudra, bersimpuh.
Leo hanya mengelus punggung Samudra, ia mencoba menguatkan sahabat nya itu, yang baru saja kehilangan anak perempuan nya.
Samudra menangis dihadapan Leo, ia sebenarnya terpuruk, tetapi kondisi istrinya jauh lebih baik.
"Keluarkan yang membuatmu sesak," ucap Leo.
***
POV Arthur.
Arthur menghela nafas panjang, dengan kepergian adik nya ini, semuanya menjadi kacau.
Alina yang mengerti dengan kondisi suaminya, tidak banyak bicara, hanya menguatkan, dan sesekali mengelus punggung suaminya.
Arthur menatap Alina.
"Kenapa?" tanya Alina.
"Apa kamu baik-baik saja?" tanya Arthur.
"Aku baik-baik saja, jangan khawatirkan aku," jawab Alina, tersenyum.
"Maaf akhir-akhir ini aku sibuk mencari Emillie," kata Arthur.
"Tidak apa-apa, kamu tenang saja," jawab Alina, tersenyum menatap suaminya.
Kemudian Arthur memeluk istrinya itu, karena untuk sekarang hanya istrinya yang akan bisa mendengarkan keluh kesah Arthur.
"Aku mencemaskan mu," ucap Alina.
"Aku tidak bisa menjaga adik ku, apakah aku bisa menjaga dirimu dengan anak kita?" ucap Arthur.
"Ini semua diluar kendali kita, jangan terlu menghukum dirimu," jawab Alina, mengelus rambut sang suaminya.
Arthur hanya memeluk Alina, Alina yang tahu keadaan Arthur, hanya memberikan pelukan saja, karena untuk saat ini waktunya belum pas untuk bicara.
Saat melihat sang suaminya sudah tertidur di dalam pelukan nya, Alina bernapas lega.
"Akhirnya dia tertidur juga," ucap Alina.
Lalu Alina menidurkan suaminya dengan sangat hati-hati, karena takut akan terbangun.
"Tidurlah dengan lelap, kamu harus mengistirahatkan fisik dan juga pikiranmu," ucap Alina, mengelus suaminya.
Tak lama juga Alina tertidur di samping suaminya, karena Alina juga sudah mengantuk berat.
Berbeda dengan Aira yang terbangun kala tengah malam.
Aira langsung berlari kekamar Emillie, ia menidurkan dirinya di atas kasur milik Emillie.
"Bahkan kasur ini masih sehangat dirimu," kata Aira.
"Kenapa kamu meninggalkan mommy Em?" ucap Aira, lagi.
Untuk saat ini, Aira tidak memperdulikan apapun, bahkan ia tidak sadar kalo suaminya tidak ada di mansion..
Alina menatap kosong.
"Engkau sudah mengambil ayah ku, lalu ibu ku, dan juga rahim ku tuhan, lalu kenapa engkau ambil juga anak perempuan ku," ucap Aira.
"Mengapa tidak engkau biarkan dia berada disisi ku, apakah aku tidak cukup baik untuk menjadi mommy nya..."
Kehilangan Emillie membuat semua keluarga merasa terpuruk, apalagi dengan Aira.
"Apakah aku pantas disebut, 'manusia paling menyakitkan di dunia ini'."
Aira tersenyum bergumam, dengan tatapan nya yang kosong.
"Tetapi meskipun aku sudah melihat mayat Emillie, aku tidak percaya kalo itu anak ku," ucap Aira.
"Aku harus kembali kedalam jurang itu besok, aku harus menemukan Emillie disana," ucap Aira, dengan tekad nya.
Kemudian Aira terlelap dikamar milik Emillie, dengan memeluk boneka kesayangan Emillie.
Samudra yang baru pulang, ia cemas tidak melihat istrinya didalam kamar.
Samudra langsung mencari istrinya kedalam kamar milik Emillie, karena Samudra sudah menebak kalo istrinya akan disana.
***
(maaf ya bukan buat authornya)
terlalu gegabah mengedepankan ego
Semoga kalian tetap suka dengan cerita aku❤️
ksh elisha sembuh dr hilang ingatannya
😊
triple gitu kak
authornya pun ramah dan asik
semangat authorku
tp aku lupa apakah dia sahabatnya Aira jg atau Fera atau apa
aisss
..