Wildan harus bekerja serabutan demi bisa terus mencukupi kebutuhan ibu dan dua adiknya, mengingat dirinya merupakan tulang punggung keluarga. Semuanya berubah saat Wildan mendapatkan job tak terduga dari seorang selebriti terkenal. Dia bahkan dibayar dengan mahal hanya untuk pekerjaan itu. Namun siapa yang menyangka? Wildan tergoda untuk terus melakukannya. Kira-kira job apa yang dilakukan Wildan? Karena pekerjaan itu pula dirinya banyak bertemu wanita cantik. Wildan bahkan bertemu dengan supermodel idolanya!
Inilah cerita tentang sisi gelap seorang fotografer, serta kehidupannya yang penuh lika-liku dan pengalaman unik.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desau, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 17 - Fotografer Plus-Plus
Wildan terkekeh mendengar komentar Indah. Dia berucap, "Ya terpaksa harus kerja keras, Dah. Kalau aku lahir jadi anak orang kaya, mungkin aku nggak bakalan begini."
"Mending begini dari pada jadi anak orang kaya yang manja," tukas Indah.
"Sudah! Ayo kita pulang," ujar Wildan yang telah mengobati luka di badan Indah. Dia segera mengantar gadis itu pulang ke rumah.
Usai mengantar Indah, Wildan memilih langsung pergi. Dia ingin kembali ke rumah sakit untuk melihat keadaan sang ibu.
Sebelum ke rumah sakit, Wildan singgah sebentar untuk membeli makanan enak dan buah-buahan. Dia membeli lebih banyak dari biasanya. Mengingat Wildan sedang punya banyak uang.
"Nggak apa-apa lah sekali-kali boros. Kapan lagi aku bisa punya banyak uang begini," gumam Wildan yang cengengesan. Dia segera pergi ke rumah sakit.
Arman dan Tini kesenangan saat mendapatkan banyak makanan dari Wildan. Terlebih makanan yang dibeli Wildan merupakan jenis makanan mahal. Seperti pizza dan burger.
Menyaksikan banyaknya makanan dan buah yang dibeli Wildan, Nia terlihat curiga. Dia lantas mengajak Wildan bicara. Dengan ucapan tak jelas, Nia menanyakan perihal dari mana Wildan mendapatkan semua makanan.
"Aku dapat rejeki nomplok, Bu. Beberapa fotoku laku keras! Pokoknya Ibu tenang saja, aku nggak melakukan hal yang aneh kok," jelas Wildan sembari tersenyum. Dia memang tidak sepenuhnya berbohong, namun lebih menutupi fakta mengenai apa yang telah dirinya lakukan.
"Benar ya. Awas saja kalau kau mendapatkan uangnya dari hutang ke orang?" tukas Nia.
"Ya enggaklah, Bu. Pokoknya Ibu nggak usah mencemaskan apapun. Termasuk masalah hutang ke Bang Jali ya. Biar Wildan yang urus," tutur Wildan.
Nia terlihat mengangguk. Pertanda kalau dirinya mempercayai Wildan.
...***...
Hari senin tiba. Kebetulan Wildan masuk kuliah jam dua siang. Jadi dia dan adik-adiknya bisa bergantian menjaga Nia di rumah sakit.
Ketika Arman dan Tini ke rumah sakit, maka Wildan bisa pergi ke kampus. Dia tak sabar ingin membahas perihal usaha jasa fotografer yang akan dirinya buat.
Sesampainya di kampus, Wildan berkumpul dengan ketiga temannya di sebuah gazebo. Di sana Wildan membahas tentang niatnya.
"Fotografer plus-plus? Kau yakin, Dan? Apa nggak vulgar itu?" tukas Egy.
"Plus-plus kan nggak selalu vulgar. Plus-plus itu juga bisa diartikan sebagai kerjaan tambahan. Ibaratnya jasa fotografer Wildan bisa melakukan semua jenis fotografi. Misalnya hewan, orang nikah, bahkan hantu. Begitu kan, Dan?" Jaka menyenggol Wildan.
"Iya! Benar sekali. Tapi hantu kayaknya enggak deh," balas Wildan. Dia sebenarnya heran, kenapa dari kemarin Jaka terus membahas perihal masalah hantu.
"Ya elah! Di dunia ini mana ada orang mau potret setan!" timpal Yoga.
"Ada!" Jaka lekas menyahut.
"Siapa?" timpal Yoga.
"Dia lah, Ga. Kemarin pas aku ke kostannya, dia menyuruhku ngambil foto hantu. Gila kan?" sahut Wildan.
"Sebenarnya ada yang mau aku akui padamu, Dan. Ini mengenai kejadian kemarin," ungkap Jaka.
"Kayak orang mau ngakuin cinta," komentar Egy. Dia tergelak sendiri.
Sementara Wildan memasang raut wajah serius. Menunjukkan ekspresi seolah dirinya menuntut penjelasan dari Jaka.
"Aku sebenarnya juga mau ngaku sama kalian semua," kata Jaka lagi.
"Apaan sih, Ka? Serius banget kayaknya?" Wildan semakin penasaran.
"Aku bisa melihat hantu. Apa yang aku lakukan kemarin padamu, Dan. Sebenarnya adalah rencanaku yang dilakukan atas bantuan hantu di kostan itu," ucap Jaka.
"Aku udah nggak ngerti kemana arah bicaramu. Yang jelas aku malas banget ngebahas ginian," tanggap Egy.
"Jujur ya, Gy. Sejak pertama ketemu kamu, aku lihat ada makhluk yang selalu ikut denganmu," ujar Jaka.
Seketika semua orang di sana terdiam. Terutama Egy, tubuhnya mendadak merinding.
"Wildan?"
Namun suasana menegangkan itu sirna, saat suara gadis yang begitu manis terdengar. Pemiliknya tak lain adalah Natasha. Dia menyapa Wildan. Hal tersebut membuat ketiga teman Wildan kaget. Karena tidak biasanya sosok gadis seperti Natasha mau menyapa lelaki duluan.
kira-kira glenda tau nggak ya... secara dia kan punya kenalan makhluk halus ...
bakal perang nggak ya....
ke cililitan lewat dewi sartika
Natasha memang cantik jelita
tapi wildan lebih cints sama Glenda
ke cililitan lewat dewi sartika
Nathasya memang wanita jelita
tapi sayang wildan suka sama GLENDA
awas Dan jgn macem macem ,mata mata Glenda tak terlihat olehmu ,lebih cepat pula 🤣🤣🤣