Menjadi anak broken home bukanlah cita2 seorang gadis bernama Arlita Mahesa membuatnya menjadi pribadi yang tertutup tidak mempercayai yang namanya cinta,baginya cinta hanyalah kata-kata klise
Hingga seseorang telah membuatnya berubah dia adalah seseorang yang bernama Pramudya Gilang Perdana"Aku akan buktikan bahwa cinta itu indah" ucapnya
"Tunjukan aku hanya ingin bukti bukan ucapan" ucapku
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Airina Nu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
28.membuka hati
Arlita membuka kedua matanya.
"Sudah berapa lama Aku tertidur?tanyanya dalam hati.
Pandangan matanya mencari-cari seseorang tapi Dia pun tidak melihat sosok Pramudya.
"Pergi kemana Dia?
Hingga terdengar suara pintu di buka dari luar,tampaklah sosok yang dari tadi Dia cari kini telah ada dihadapannya sambil tersenyum.
"Kamu sudah bangun?ucapnya setelah sampai di dekat istrinya.
"Iya baru saja".
" Apa kamu mau makan?
Gadis itu menganggukkan kepala tanda iya.
Pramudya mengambil sebuah kotak makan yang tadi dikirimkan dari restorannya.
"Biar Aku suapi".
" Baiklah".
Laki-laki itu membuka kotak makan lalu dengan sabar menyuapi sang istri,tapi Dia menjadi bingung karena tiba-tiba sang istri berhenti mengunyah.
"Kenapa?apakah makanannya tidak enak?
"Rasa makanan ini sama persis seperti masakan di Restoran kamu?
"Aku kira kenapa. Memang,tadi Aku minta sama Pak Teguh untuk mengirimkan makanan ini.
Istrinya hanya manggut-manggut
dan membuat suaminya ikut tertawa kecil.
"Kenapa kamu tertawa?memangnya ada yang lucu?
"Tidak ada sayang,Aku senang aja saat melihat ekspresi kamu tadi,kamu itu sangat imut.
"Kamu itu ada-ada aja Pram".
"Ya maklumi aja namanya juga lagi bucin sama kamu jadi apapun yang kamu lakukan tetap indah di mata Aku.
istrinya tersenyum.
"Ayo lanjutin makannya".
Pramudya kembali menyuapi sang istri sampai makanannya habis.
"Ini obatnya diminum dulu!ucapnya sambil memberikan obat kepada istrinya.
Arlita mengambil dan langsung meminumnya.
"Makasih".
"Sama-sama sayang".
Kedua pipi gadis itu berubah menjadi sedikit merah saat sang suami kembali memanggilnya dengan kata sayang.
"Kenapa?
"Tidak apa-apa".
Suasana menjadi hening ketika mereka berdua sedang sibuk dengan pikiran mereka masing-masing.
" Pram".panggil Lita.
Laki-laki itu melihatnya dan tersenyum.
"Aku ingin pulang ke rumah,Aku sudah bosan disini.Kerjaannya Aku cuma tidur dan minum obat,Aku benar-benar ingin pulang".
Laki-laki masih mendengarkannya yang masih terus berbicara.
" Aku ingin sekolah,Aku kangen banget dengan Tea dan Gea pasti sekarang mereka berdua pasti lagi kebingungan cari Aku karena sudah 2 hari tidak masuk sekolah.
"Aku mau pulang bisa tidak kamu minta izin sama Dokternya?
Pramudya hanya diam,Dia mencoba untuk bersikap tenang. Dia hanya takut sang istri akan memberikan pertanyaan yang lebih banyak jika Dia menjawabnya.
Dia terdiam sejenak dan berpura-pura berpikir lalu sambil tersenyum dia menjawab
" Baiklah nanti Aku coba bicara sama Dokternya ".
Gadis itu tersenyum senang.
" Terima kasih suamiku".
"Jangan terlalu senang dulu,Aku kan belum bertemu Dokternya.
kalau sudah diizinkan pulang baru kamu senang tapi kalau sebaliknya jika belum boleh pulang kamu jangan marah sama Aku,Aku kan bukan Dokternya.
Wajah istrinya seketika berubah muram dan terlihat sangat kecewa.
Pram menatap wajah istrinya yang tiba-tiba berubah murung.
" Kenapa?kamu marah sama Aku?tanyanya sambil menggenggam tangannya.
Istrinya menggelengkan kepalanya.
"Lalu kenapa wajah kamu cemberut begitu?
"Aku tidak marah sama kamu,cuma Aku bingung aja, sebenarnya Aku ini sakit apa sampai Aku mendapatkan perawatan intensif seperti ini?
"Kamu hanya kecapean aja".ucapnya berbohong.
" Masa sih,tapi Aku tidak yakin! Mungkin saja kalau Aku ini menderita penyakit yang parah?
Pramudya hanya diam sebenarnya Dia ingin sekali memberitahukan kepada istrinya bahwa Dia menderita Depresi yang sudah lumayan lama,
tapi Dia lakukan sekarang hanya bisa diam dan mencoba mendengarkan semua keluhan istrinya.
Arlita hanya bisa melihat sang suami hanya diam.
"Pram kamu dengerin Aku kan?
" Tentu saja Aku dengerin kamu ".
"Jadi apa kamu percaya kalau Aku ini menderita sakit yang parah?
" Tidak Aku tidak percaya,karena Aku yakin sekarang ini kamu hanya butuh istirahat dari semua aktivitas kamu sehari-hari.
" Sudah ya jangan terlalu berpikiran negatif lebih baik kamu berpikir positif aja,biar cepat sembuh dan cepat pulang ke rumah.
Bukankah itu yang kamu mau?
"Apa yang kamu katakan memang benar suamiku,seharusnya Aku selalu berpikiran positif.
Terima kasih sudah menasehati ku dan Aku merasa sekarang ini tidak sendiri lagi.
Pramudya memeluk istrinya.
" Mulai saat ini jadikan Aku tempat kamu pulang,tempat kamu menceritakan semua keluh kesah mu,membuka hati buat Aku".
Mari kita jalani rumah tangga kita dengan baik sampai maut memisahkan kita.
Arlita menganggukkan tanda iya.
bersambung
