Sebagai anak perempuan pertama di keluarga Ricardo, Alana selalu dituntut untuk segera menikah karena kedua adiknya yang belum menikah sama-sama sudah memiliki calon pendamping.
Begitu pun dengan Sky, sebagai putra satu-satunya di keluarga Dwight ia dituntut untuk segera menikah dan memiliki seorang penerus.
Bagaimana jadinya jika kedua insan yang sama-sama pernah terluka karena cinta itu membuat kesepakatan untuk menikah selama 99 hari. Akankah cinta datang diantara mereka? Atau pernikahan mereka akan berakhir sesuai kesepakatan.
Jangan lupa Follow.
Ig mom_tree_17
Tik Tok Mommytree17
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy tree, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 11
Tak terasa hari yang ditunggu oleh keluarga Dwight dan Ricardo pun tiba, seluruh tamu undangan baik dari rekan bisnis dan kerabat datang mengucapkan selamat atas pernikahan Sky dan Alana yang diadakan begitu mendadak.
Tentu saja hal tersebut menjadi perbincangan umum, sehingga beredar desas desus yang mengatakan Alana sudah hamil lebih dulu sehingga keduanya dinikahkan agar tidak membuat malu nama keluarga. Namun ada juga yang berpendapat kalau Sky dan Alana menikah cepat karena usia keduanya yang sudah cukup matang jadi tidak mau menunggu waktu lebih lama lagi.
"Selamat Al." Alena memeluk saudara kembarnya dengan perasaan bahagia, karena akhirnya Alana menikah sehingga rasa bersalah dihatinya sedikit berkurang. Ya, meskipun hubungan mereka sudah membaik dan tidak ada lagi kesalahpahaman, tapi tetap saja ia merasa sedih saat Alana memilih tetap sendiri di usianya yang tak lagi muda.
"Terima kasih Ale." Alana membalas pelukan saudara kembarnya. "Dimana Bian?"
"Itu!" Alena menunjuk putranya yang sedang berkumpul bersama para sepupunya.
Alana menatap arah yang ditunjuk Alena, lalu tersenyum saat melihat Bian. Namun senyum itu langsung redup saat kedua matanya menatap Abian Atmajaya yang tengah mengulurkan tangan padanya. Ya, meskipun ia sudah melupakan semuanya dan ikut bahagia dengan kehidupan Alena dan Abian. Tapi luka itu tetap ada seperti bayang-bayang yang akan selalu menghantui disetiap langkah Alana, sampai membuatnya menutup diri untuk semua pria karena tidak ingin terluka lagi.
"Selamat Alana, aku berharap kau bahagia." Doa Abian tulus dari dasar hati, mendoakan wanita yang pernah menjadi kekasihnya.
"Terima kasih." Alana kembali tersenyum sembari menerima uluran tangan tersebut.
"Jangan lama-lama." Sky menarik tangan Alana dari genggaman Abian. "Tidak enak dilihat semuanya."
Abian dan Alena pun tersenyum sementara Alana berdecak kesal karena sikap Sky yang terlalu berlebihan dalam bersandiwara. Alana bahkan harus menahan kekesalan itu sepanjang acara, karena ulah Sky yang berani menyentuhnya bahkan mencium bibirnya berkali-kali di depan para tamu undangan. Jika saja Alana tidak mengingat hari ini adalah hari pernikahannya, sudah ia lempar Sky ke dalam lautan bila perlu dimakan hiu agar tak usah kembali.
"Kau lelah?" Tanya Sky di sela menyambut para tamu undangan.
"Ck, tentu saja. Ini semua karena mu yang mengadakan pesta ini —" belum sempat meneruskan perkataannya, Alana lebih dulu terkejut saat tubuhnya terasa melayang. "Sky turunkan aku!"
Ya, saat ini Sky tengah menggendongnya ala bridal style, membawanya keluar dari ballroom tanpa peduli semua orang terutama kedua orang tua mereka yang memanggil karena pesta belum selesai.
"Sky turunkan aku!" Alana memberontak sambil memukul dada bidang pria itu setelah mereka berada di dalam lift. Sungguh Alana tak menyangka pria yang dinikahinya adalah pria gila yang selalu berbuat sesuka hati, termasuk kabur dari pesta pernikahan mereka yang belum selesai.
"Diamlah Alana. Kau tidak takut jika ada yang melihat dan mendengar kau bersikap seperti ini pada suami mu sendiri?"
Alana mengerutkan keningnya dengan bingung, lalu menatap sekitarnya dimana hanya ada mereka berdua di dalam lift tersebut.
"Kau gila ya, turunkan aku!" Alana kembali berteriak bahkan kembali memukul Sky.
Sky sendiri tidak mempedulikan pukulan dan umpatan Alana, ia tetap menggendong Alana sampai masuk ke dalam kamar hotel tempat mereka akan bermalam. Dan tentunya malam ini adalah malam khusus untuk mereka berdua sebagai pasangan suami-istri.