Qin Ruyue, seorang permaisuri yang setia dan penuh kasih, mengalami pengkhianatan paling menyakitkan. Kaisar yang pernah dia cintai dengan sepenuh hati, serta adik tirinya yang menjadi selir, bersekongkol untuk menjatuhkannya.
Setelah melahirkan seorang bayi laki-laki yang tampan, Qin Ruyue disiksa tanpa ampun dan akhirnya dibunuh dalam kesengsaraan yang mendalam.
Namun, takdir memberikan kesempatan kedua yang tak terduga. Qin Ruyue tiba-tiba terbangun, dan mendapati dirinya kembali ke masa tiga tahun yang lalu, Qin Ruyue bertekad untuk mengubah segalanya.
Tidak lagi menoleh ke arah suami yang pernah mengkhianatinya dan adik tirinya yang berkhianat, Qin Ruyue membuat keputusan yang mengejutkan seluruh istana.
Dia akan mengungkap rahasia gelap istana, membalikkan keadaan, dan merebut kembali nasibnya kali ini, dengan caranya sendiri.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arlingga Panega, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
PENGANTIN KEDUA
Pangeran ketiga berdiri dengan sombong, dia menggunakan pakaian pengantin berwarna merah, menunggu mempelai wanitanya datang. Tak lama kemudian iringan pengantin berhenti, ada dua tandu yang memasuki halaman istana, membuat orang-orang menjadi sangat terkejut.
"Eh, ada apa? Bukankah hari ini penyambutan selir baru pangeran ketiga? Kenapa ada dua tandu?"
"Seharusnya hari ini nona Qin Yanran memasuki istana pangeran ketiga untuk menjadi selir, namun kenapa ada dua tandu?"
"Siapa gadis yang ada di tandu kedua?"
"Astaga! Pangeran ketiga menikahi dua wanita sekaligus di hari yang sama!"
"Mungkinkah gadis yang ada di tandu kedua itu merupakan Nona tertua dari kediaman Adipati? Aku mendengar kabar bahwa sejak lama dia telah mengejar-ngejar pangeran ketiga!"
"Sepertinya memang dia, aku sudah tidak merasa kaget lagi dengan trik tarik ulur seperti ini,"
"Nona tertua Adipati benar-benar tidak tahu malu, sebelumnya dia meminta pernikahan dengan pangeran ke-9, namun malah datang sebagai pengantin di istana pangeran ketiga!"
"Hahaha... Aku sudah tidak sabar lagi ingin melihat lelucon yang dibuat oleh Nona tertua!"
"Orang bodoh akan tetap menjadi bodoh, sebelumnya dia berusaha untuk menghindari pangeran ketiga, namun akhirnya malah menjadi pengantin pangeran ketiga!"
Semua orang yang hadir di tempat itu terlihat sangat antusias, mereka ingin sekali melihat lelucon yang dimainkan oleh Qin Ruyue. Lagi pula mereka masih merasa yakin bahwa gadis itu sangat mencintai pangeran ketiga, dia tidak mungkin tertarik pada pangeran ke-9 yang tidak kompeten dan sangat bodoh.
Qin Yanran keluar dari tandu, dia langsung di sambut oleh pangeran ketiga. Wajah cantiknya tersenyum, dia bahkan telah melepaskan kerudung merahnya saat masih berada di tandu.
"Ran'er telah melihat yang mulia," ucap Qin Yanran sambil membungkuk. Mu Jingxuan tersenyum sebagai tanggapan.
Awalnya, Qin Yanran terlihat sangat terkejut dengan tandu kedua yang tiba-tiba muncul, namun tidak lama kemudian dia segera memuntahkan kata-kata yang berbisa.
"Kakak tertua, bukankah anda ingin menikahi pangeran ke-9? Tapi kenapa adik melihat tandu anda di istana pangeran ketiga. Mungkinkah orang-orang itu salah jalan atau anda sendiri yang berubah pikiran?" tanya Qin Yanran, wajahnya di penuhi senyuman.
Hening.
Tidak ada suara yang terdengar dari tandu kedua, sehingga membuat orang-orang yang berdiri di sana menjadi sangat tidak sabar.
"Nona tertua, sampai kapan anda akan bersembunyi di dalam tandu? Bahkan yang mulia pangeran ketiga telah dengan lapang hati menunggu anda keluar!"
"Nona tertua, adik anda telah memanggil, bukan kah ini merupakan hari yang baik untuk sebuah pernikahan?"
"Nona tertua! Anda tidak boleh menunda waktu yang baik untuk pernikahan, cepat keluar dari tandu!"
"Nona tertua dari kediaman Adipati ternyata sangat sombong, dia masih tetap berdiam diri di dalam tandunya. Mungkinkah menunggu yang mulia pangeran ketiga untuk membukakan tirai anda?"
"Nona tertua! Cepatlah keluar!"
Semua tamu terus berbicara, namun tidak ada sedikitpun gerakan dari dalam sana, hingga membuat pangeran ketiga terlihat kesal.
"Qin Ruyue! Jika anda tidak berniat untuk menikah, lebih baik kembali saja ke kediamanmu! Jangan menunda waktu yang baik!" ucap pangeran ketiga dengan arogan.
Qin Yanran kembali berbicara, "Itu benar kakak tertua, jangan berpikir hanya karena anda akan menjadi seorang permaisuri putri, sehingga bisa bertindak semaunya di depan para tamu. Mereka merupakan orang-orang terhormat dari keluarga bangsawan dan pejabat."
"Qin Ruyue! Cepat keluar!" ucap pangeran ketiga, tak lama kemudian terlihat seorang gadis muncul, dia menggunakan pakaian pengantin berwarna merah, bahkan wajahnya masih tertutupi kerudung merah.
"Ciiih! Dia benar-benar sangat sombong, bahkan harus dipanggil berkali-kali untuk keluar dari tandu."
"Benar, dia tidak memiliki sedikitpun kebijaksanaan nona kedua, benar-benar angkuh dan tidak tahu malu!"
"Dia masih berpikir bahwa pangeran ketiga benar-benar bersedia untuk menikahinya, dasar gadis bodoh yang tidak tahu malu!"
Para tamu kembali melontarkan cacian, namun gadis itu berjalan dengan sangat anggun ke depan pangeran ketiga.
"Qin Ruyue! Bukankah aku pernah mengatakan bahwa kau hanya akan bisa menikah dengan ku? Entah bagaimana situasi pangeran kesembilan saat ini, setelah tahu bahwa calon permaisuri putrinya telah mendatangi istana ini untuk menikah!" ucap pangeran ketiga sambil tertawa.
"Kakak tertua, anda tidak perlu khawatir, selama adik ada di istana ini, tidak ada satu orang pun yang bisa menindas anda. Aku pasti akan melindungimu!" ucap Qin Yanran sambil mempertahankan sikap lembut dan penyayang.
Pangeran ketiga mengerutkan dahinya, dia merasa ada yang salah dengan pengantin kedua. Dia telah beberapa kali bertemu dengan Qin Ruyue, namun baru kali ini gadis itu menunjukkan sikap yang sangat pendiam.
Tanpa ragu, pemuda itu berjalan mendekat, dia menarik kerudung yang di kenakan oleh pengantin keduanya dengan kasar.
"Saat memasuki istana pangeran ini, anda harus membuka kerudung!" ucap pangeran ketiga sambil menyeringai.
Saat kerudung merah itu jatuh ke tanah, mata semua tamu langsung terbelalak, mereka tercengang di tempatnya.
"Astaga, apa yang terjadi? Kenapa wajah nona tertua menjadi sangat jelek?"
"Pantas saja dia tidak berani muncul, ternyata wajahnya sangat menakutkan!''
''Ini merupakan sebuah berkah yang tersembunyi, karena pangeran ketiga bersedia untuk menerima gadis itu sebagai istrinya. Padahal dia memiliki wajah yang sangat buruk!"
Pangeran ketiga awalnya tidak berniat untuk memandangi Qin Ruyue, namun setelah mendengar kata-kata yang di ucapkan oleh para tamu, dia merasa sedikit penasaran.
Saat matanya memandangi gadis itu, tubuh pangeran ketiga terhuyung, dia hampir saja muntah di tempat.
"Siapa kau? Dimana nona tertua Adipati?" tanya pangeran ketiga sambil menunjuk wajah gadis itu.
Dia merasa mual melihat penampilan calon istrinya yang sangat buruk, tidak hanya riasan wajahnya yang tebal, namun gadis itu memiliki bekas luka bakar di pipinya, di tambah dengan tahi lalat sebesar biji kacang tanah yang menempel di atas bibirnya, sehingga membuat dia terlihat sangat tidak tertahankan.
"Menikah! Ayo kita menikah!" ucap gadis itu sambil melompat-lompat. Dia bahkan menarik pergelangan tangan pangeran ketiga dan memaksanya untuk segera memasuki istana.
'Sial! Apa yang sebenarnya terjadi? Mungkinkah orang-orang itu gagal dalam melaksanakan tugasnya dan sengaja mendandani gadis lain untuk dikirim ke istanaku? Ini benar-benar sebuah penipuan besar!'
Wajah pangeran ketiga langsung menghitam, dia menghempaskan tubuh gadis itu ke tanah. "Siapa orang yang ingin menikahi gadis jelek dan aneh sepertimu? Enyah lah!
Mendengar kata-kata pangeran ketiga, gadis itu meraung sambil duduk di atas tanah, air matanya berderai, dia terlihat sangat sedih.
"Yang mulia! Orang-orang anda telah menculik ku! Anda harus memberi gadis kecil ini penjelasan." ucapnya.
Pangeran ketiga mendengus, "Hal yang sangat sia-sia."