Dia adalah Long Tian, Tuan Muda cacat dari Klan Long. Dia sering mendapatkan perlakuan yang tidak manusiawi dari orang-orang di klan. Bahkan di Luar, dia di juluki 'Tuan Muda Sampah'
Suatu ketika, dia, Long Tian, mengalami kesempatan yang menantang surga. Dia bertemu dengan Leluhur Pendiri Klan Long. Dia di beri misi untuk membangun kembali kejayaan Klan Long.
Dengan Warisan dari Leluhur Klan Long, Long Tian mulai berlatih.
Nantikan, kisah perjalanan Long Tian untuk membangun kembali Klan Long.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sky long, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
CH 21.Kematian Tetua Kedua Klan Huo
Setelah Long Tian mengalahkan Tetua Ketiga, Ia langsung bergegas kearah pertarungan Xiao Chen dan Tetua Kedua.
Disisi lain Xiao Chen bertarung sengit dengan Tetua Kedua. Mereka berdua adalah pengguna pedang.
Hutan tempat mereka bertarung sudah hancur karena ledakan sisa energi pertarungan mereka berdua.
"Hahaha bagus, ayo lagi!" tawa keras Xiao Chen dan langsung menyerang Tetua Kedua.
"Ting! Ting! Ting!"
Pergerakan mereka berdua begitu cepat, hanya terdengan suara dentingan pedang mereka. Xiao Chen tiba-tiba melompat mundur dan menebaskan pedangnya.
"Tebasan Penghancur Hati!"
Teriak Xiao Chen dan menebas pedangnya kearah tetua kedua. Dari serangan Xiao Chen keluar sebuah Qi pedang tipis dan melaju kencang kearah Tetua Kedua.
"Pedang Bayangan!"
Teriak Tetua Kedua juga saat melepaskan serangan pedangnya untuk menyambut serang Xiao Chen. Saat Tetua Kedua melepaskan serangan pedangnya, itu memunculkan beberapa bayangan Qi pedang dan melesat kencang kearah arah Xiao Chen.
"Bam!"
Serangan mereka berdua menghasilkan ledakan dasyat, awan debu berterbangan, riak energi menyebar seperti badai. Setelah ledakan, mereka berdua langsung melakukan pertarungan jarak dekat.
"Ting! Ting! Ting"
Pergerakan Xiao Chen sangat cepat. Xiao Chen terlihat seperti sedang berteleportasi. Sedangkan Tetua Kedua juga tidak kalah cepat, mereka berdua terlihat seperti dua bayangan yang berbenturan.
Tiba-tiba Xiao chen mengambil jarak dari tetua kedua dan melepaskan serangan dasyat.
"Tebasan Penghancur Tulang!"
Teriak Xiao Chen, serangan pedang Xiao Chen sedikit aneh karena terlihat seperti banyak pedang Qi kecil yang melesat kearah tetua kedua dengan kecepatan yang menakutkan.
"Tarian Pedang Api!"
Sedangkan Tetua Kedua seperti sedang melakukan tarian dengan pedannya yang sudah di selimuti api. Banyak bayangan tubuhnya muncul dan menyerang bersama.
"Ting! Ting!"
Tetapi meskipun begitu, Tetua Kedua sedikit kewalahan karena serangan pedang Xiao Chen sedikit aneh, setiap kali Dia memblokir Qi pedang Xiao Chen, dia merasa jiwanya seolah terkena serangan sehingga menimbulkan sedikit rasa sakit yang menusuk.
Tetapi karena unggul dalam ranah kultivasi,Tetua Kedua masih bisa dengan mudah mengatasi sedikit gangguan dari serangan pedang Xiao Chen.
Ketika selesai melepaskan serangan pedang itu, Xiao Chen sudah mulai kelelahan karena Qinya sudah hampir habis.
Tetua Kedua yang melihat Xiao Chen sedikit kelelahan langsung menyerangnya. Akhirnya Xiao Chen mendapatkan banyak luka kecil di seluruh tubuhnya.
"Pu wark!"
Karena sudah kelelahan Xian Chen sedikit lengah sehingga Tetua Kedua berhasil mendaratkan serangan kepada Xiao Chen. Untungnya Xiao Chen sempat memblokir serangan keras Tetua Kedua, tetapi meskipun begitu Xiao Chen terpental mundur dan memuntahkan beberapa suap darah.
"Hmph. Hanya seorang master juga ingin melawan saya? Sungguh naif." kata Tetua Kedua saat melihat Xiao Chen terpental mundur beberapa lusin langkah dan memuntahkan darah.
"Hahaha, kalau saja saya berkultivasi sedikit lebih awal, kemungkinan sekarang kamu sudah mati!" kata Xiao Chen dengan tawa keras. Itu menyebabkan lebih banyak darah yang keluar dari mulutnya.
"Hahaha, sayangnya tidak ada kata 'Jika' dalam pertarungan hidup dan mati." tawa keras tetua kedua ketika melihat Xiao Chen mengeluarkan banyak darah.
"O. Apakah begitu?" tanya Xiao Chen sambil menyeka darah di bibirnya.
Setelah bertanya seperti itu, Xiao Chen langsung berdiri tegak dan mengarahkan pedang kearah Tetua Kedua.
Tiba-tiba seluruh tubuh Xiao Chen diselimuti aura berwarna emas.Tetua kedua yang melihat perubahan pada Xiao Chen langsung berhenti tertawa. Raut wajah Tetua Kedua berubah serius karena merasakan aura Xiao Chen yang tiba-tiba hampir setara dengan seorang Grand Master.
"Pedang Pemusnah Jiwa!"
Bisik Xiao Chen sambil menebas pedangnya kearah tetua kedua. Dari pedang Xiao Chen keluar sebuah cahaya pedang transparan dan melesat cepat kearah Tetua Kedua dengan kecepatan kilat.
Serangan Xiao Chen begitu cepat sehingga Tetua Kedua belum sempat bereaksi dan cahaya pedang Xiao chen sudah mengenai tepat dia antara kedua alis matanya.
Anehnya tidak terjadi apa-apa saat serang pedang Xiao Chen mengenai Tetua Kedua.
Tetua Kedua sedikit mengerutkan kening,setelah itu dia tertawa terbahak-bahak dan berkata, "Serangan pedangmu bahkan tidak memberikan sedkit goresan pun pada saya. Mungkinkah ini serangan terakhirmu sebelum kamu pergi menemui Raja Yama?"
Sedangkan Xiao Chen langsung jatuh karena kelehan, untungnya dia masi mendarat dengan aman di tanah.
Setelah mendarat Xiao Chen langsung menunjuk tetua kedua menggunakan pedangnya dan berkata dengan senyum dingin, "Kamu sudah mati!"
Ketika mendengar perkataan Xiao Chen, Tetua Kedua menatap Xiao Chen seperti menatap seorang idiot. Tetapi saat dia hendak tertawa tiba-tiba dia menjerit kesakitan.
"Ah, kurang ajar. K-Kamu seorang kultivator jiwa!" kata Tetua Kedua sambil menjerit kesakitan. Jiwa Tetua Kedua sangat kesakitan sehingga ia beguling guling di tanah sambil menjerit kesakitan.
"Ah!" jeritan kesakitan tetua kedua.
"Akhirnya aku berhasil mengusai jurus ini" kata Xiao Chen lemah, dia suda kehabisan Qi hingga untuk menopang tubuhnya pun tidak bisa lagi. Xiao hanya tersenyum tipis dan jatuh.
Tapi sebelum terjatuh, tiba-tiba Long Tian sudah menopangnya sambil memegang Tetua Ketiga yang masih dalam keadaan pingsan.
"Serangan jiwa?" bisik Long Tian ketika mendengar jeritan Tetua Kedua yang semakin melemah. Menatap Xiao Chen, dia bertanya, "Apakah kamu baik baik saja?"
"Saya baik baik saja, saya hanya kehabisan Qi." Kata Xiao Chen lemah.
"Makan ini dan pulihkan Qimu." kata Long Tian sambil memberikan pil pemulihan Qi untuk Xiao Chen.
Xiao Chen juga tidak banyak bicara dan langsung menelan pil tersebut. Setelah itu dia duduk dalam posisi lotus untuk memulihkan Qinya.
Di sisi lain. Diklan Huo tepatnya ruang penyimpanan Giok jiwa terlihat seorang prajurit sedang duduk dengan malas untuk menjaga giok jiwa.
"Krak! Bom! Bom!"
Tiba-tiba dua giok jiwa pecah. Prajurit itu sedikit mengerutkan kening dan melihat kearah giok jiwa yang hancur.
"Tetua pertama, Tetua kedua!" teriak prajurit itu. Dia langsung mengambil pecahan giok jiwa dan berlari kearah tertentu.
Sedangkan di ruang patriak, terlihat Patriak Huo sedang berbicara dengan Mo Feng dan Yun Shan.
"Huo San, kemungkinan pemudah itu adalah seorang Tuan Mudah dari Klan besar yang sedang keluar untuk meredam dirinya." kata Mo Feng.
"Tidak mungkin!" bantah patriak Huo. Tetapi ada sedikit keraguan yang terlihat di matanya.
"Benar. Saya berpikir juga seperti itu, seorang pemuda dengan ranah Master tahap sempurna yang usianya belum mencapai 20 tahun, sangat jarang terlihat." kata Yun Shan membenarkan dugaan Mo Feng.
"Brak!"
Tiba-tiba pintu ruangan di terobos masuk oleh seseoarang, yang ternyata adalah prajurit yang menjaga ruang Giok Jiwa.
Patriak Huo yang akan marah langsung menelan kemarahannya karena sang prajurit langsung berlutut untuk memberitahukan kabar buruk pada patriak Huo.
"Patriak, Giok jiwa Tetua Kedua dan Tetua Pertama hancur." kata sang prajurit sambil menyerahkan Giok Jiwa yang hancur.
"Bam!"
Tiba-tiba kursi tempat Patriak Huo duduk hancur menjadi debu.
Patriak Huo tanpa bicara langsung menghilang, sedangkan Mo Feng dan Yun Shan saling memandang sebentar dan langsung menghilang dari tempat mereka seperti udara tipis.
skrng malah keok...syres lo tor
OON DEH LO TOR