NovelToon NovelToon
Rahim Yang Tak Rusak

Rahim Yang Tak Rusak

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Patahhati / Balas Dendam
Popularitas:1.7M
Nilai: 4.6
Nama Author: Adrena Rhafani

Warning!!!!!!!!

ini adalah novel yang sangat menguras emosi bagi yang tahan silahkan di lanjut kalau yang tidak yah, di skip aja

kalo mental baja sih aku yakin dia baca!!


Tak bisa memberikan anak adalah sesuatu yang sangat menyakitkan bagi seorang wanita. Hal itu bisa meruntuhkan hubungan baik yang sudah tertata rapi dalam sebuah ikatan pernikahan. Dia adalah Rika, wanita yang berhayal setinggi langit namun yang di dapatkannya tak sesuai ekspektasi.

Dirinya mandul? entahlah, selama ini Rika merasa baik-baik saja. lalu kenapa sampai sekarang ini iya masih belum punya anak?

Mungkin ada yang salah.

Yukk!! ikuti kisahnya dalam menemukan kebenaran.

Kebenaran harus diketahui bukan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Adrena Rhafani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 28

Angka penting dan berhargalah yang pasti iya jadikan sebagai alat pembuka brangkasnya.

Dua satu kosong dua satu lima adalah tanggal jadian Dion dan Rika. Bu Diana segera mengetikkan nomor itu. Password salah. Itulah yang tertera di sana. Wanita setengah tua itu kembali berfikir.

Diketiknya satu tiga kosong dua satu delapan. Tanggal pernikahan anaknya. Keterangan masih menunjukkan kata, salah. Hal itu membuat ibu mertua dari dua perempuan itu tegang.

Kini Bu Diana hanya memiliki satu kesempatan lagi untuk membuka berangkas penyimpanan uang itu. Jika iya masih saja menekan angka yang tidak benar, maka benda ada di hadapannya itu pasti tidak akan bisa terbuka lagi. Iya harus berfikir keras untuk menemukan angka yang cocok.

Tanggal jadian dan tanggal pernikahan dion dan rika bukanlah password yang digunakan. Berarti angka itu tidaklah terlalu penting di dalam kehidupan putranya. Lalu apa sebenarnya yang dipakainya.

Bu Diana terhenti dari pikirannya. Senyum tipis iya perlihatkan dari kedua bibirnya.

Kembali iya tekan tombol yang ada di brangkas.

"Hahahaha ...!!! Aku memang pintar."pujinya pada dirinya sendiri.

Kini iya telah berhasil membuka sandi yang dimintai kotak penyimpanan uang itu.

Dua tiga satu dua satu sembilan adalah tanggal resminya Dion menjadi pimpinan utama di perusahaan Sorayagroup. Ternyata itulah yang menjadi kunci brangkasnya. Tanggal itu telah menjadi sejarah yang besar dalam kehidupannya.

Tanpa menunggu lagi, Bu Diana mengambil tiga gepok uang yang ada di dalam kotak. Iya menatap lembaran demi lembaran uang merah yang sudah berada di tangannya.

Kesenangannya kali ini nampaknya tak bisa iya ungkapan dengan kata-kata.

Setelah mengembalikan kotak itu ke tempatnya, iya langsung keluar dengan hati yang gembira riang tak terkira. Hari ini, iya pasti akan puas seperti hari kemarin.

Kini Bu Diana telah sampai di ruang keluarga.

"Bi!!! Biii Maya ...!! Biiii!!"

"Mana sih? Pelayan sialan itu!"dengusnya kesal karena bi Maya tak kunjung muncul setelah suara teriakannya menggema di gedung tersebut.

Dengan kemoceng yang masih melekat di tangannya, Bi Maya berlari kecil-kecil menghampiri wanita yang juga sudah tak muda itu.

Iya sedang sibuk berkutat membersihkan rumah namun ibu dari majikannya itu terus memanggil namanya.

"Iya Bu, ada apa?"

"Ada apa! Ada apa!!" Kessal Bu Diana.

Iya tak suka dengan kelambatan wanita berumur yang bekerja di rumah anaknya itu.

"Ini buat kamu!" Ucapnya sembari memberikan sebagian uang dari satu gepok di tangannya.

Entah ada angin apa yang menyentuhnya? sehingga bisa berbuat baik demikian.

"Buat apa Bu?"tanya Bi Maya kebingungan.

"Ahhh!! Sudah, jangan banyak tanya. Anggap saja ini gaji kamu."

Bi Maya menatap dalam uang banyak itu. Cukup lama iya berdiam diri sembari memikirkan kenapa nyonya rumah ini berbaik hati begitu padanya.

"Tapi, seminggu yang lalu bu Rika baru saja mentransfer gaji saya."

"Kamu itu kalo di kasi uang gak tau diuntung banget sih!! Kalau dikasi yah harusnya bersyukur, bukan malah banyak tanya begitu."omel Bu Diana.

"Maaf Bu, tapi saya tidak bisa menerima uang yang asal- usulnya entah dari mana. Saya takut dibilang nyuri." Terang pelayan tak berdaya itu.

Bi Maya memang sosok wanita yang jujur. Iya tak mau menerima uang haram untuk menghidupi beberapa anaknya di rumah.

Baginya, kejujuran adalah hal utama dalam mencari nafkah sepeninggalan suaminya.

Dengan kasar, Bi Maya didorong oleh ibu dari suami Rika hingga terjatuh ke lantai.

Wanita angkuh dan arogan itu tak bisa jika terus mendengar penolakan yang baginya sangat memuakkan.

"Ahhh!! dasar munafik!!"

"Pelayan rendahan seperti kamu memangnya bisa apa?"

"Dengar yah, kamu akan menyesal karena sudah menolak uang saya." Pungkas Bu Diana lalu masuk ke dalam kamarnya.

****

Malam sudah tiba. Dengan langkah sempoyong, Dion melangkahkan kakinya masuk ke dalam rumah kediamannya. Sesuatu yang tak biasa iya perlihatkan dari gerak geriknya. Bagaimana tidak? Wajahnya yang dulu selalu menjadi kebanggaanya kini terlihat memar di mana-mana.

Bekas lebam dan bengkak kini terlihat di sana. Paling parah di kedua pipinya. Entah masalah apa lagi yang mengenainya. Kondisinya sekarang terlihat seperti habis dipukuli habis-habisan.

"Rikkk, rika, reta ... Kalian di mana?"lirihnya memanggil para istri-istrinya. Suaranya terdengar sangat berat namun iya paksakan untuk meminta bantuan pada kedua wanita yang telah iya persunting.

Dengan sekuat tenaga, kini iya dudukkan tubuhnya di atas kursi sofa.

Keadaan di rumah besar itu nampak sepi, tak ada siapapun di sana. Rika masih di rumah orang tuanya, sedangkan Reta serta ibunya belum pulang dari acara refreshing nya masing-masing.

Siapa yang akan datang dan membantu dirinya sekarang ini. Bernafas pun susah baginya.

Dari kejauhan, tak sengaja Bi Maya mendapati majikannya yang sudah tak berdaya.

"Astagaaaa!!!! Tuaannn!!! Apa yang terjadi?" Panik Bi Maya melihat kondisi mengenaskan Dion. Dengan langkah seribu, iya langsung menghampiri sosok pria yang kini telah duduk terkapar di kursi.

"Tuan!! Apa anda baik-baik saja? Apa yang terjadi? Siapa yang melakukannya? Anda harus ke rumah sakit!"

Suami rika dan reta itu hanya diam tegang seraya menahan rasa pedih di sekujur tubuhnya. Sulit sekali untuk menggerakkan dirinya sekarang ini.

"Telfonkan Reta sekarang juga."pinta Dion dengan suara paraunya.

Masih dengan tubuh yang bergetar, Bi Maya meraih telepon genggam yang tergeletak di atas meja. Langsung saja iya melakukan panggilan kepada istri kedua majikannya.

"Halo! Halo, Bu, anda harus pulang sekarang! Pak Dion terluka parah."

Sementara Reta tak bisa mendengar jelas apa yang sebenarnya dikatakan oleh seseorang yang meneleponnya. Suasana ramai dan bising membuatnya tak bisa mendengar apapun. Mengingat iya kini masih berada di bar, tempat orang bersenang-senang dan berbahagia.

"Halo Bu! Halo, anda bisa dengar saya?"

"Tuuuttt!! Tuuuttt!! Tuuutt!!"panggilan kini telah terputus. Reta tak mengerti apa yang dikatakan sang penelepon barusan. Pikirnya seseorang telah salah sambung hingga meneleponnya.

Sementara Bi Maya masih dengan rasa panik besaranya. Iya benar-benar bingung apa yang harus dilakukannya sekarang ini. Mau dibawa ke rumah sakit mana mungkin. Iya bahkan tak tahu mengendarai mobil.

Segera iya menekan nomor Bu Diana. Iya harus pulang dan melihat kondisi anaknya sekarang ini juga.

Beberapa panggilan telah iya coba. Tampaknya, ibu dari majikannya itu tak menjawab teleponnya. Entah apa lagi yang harus iya lakukan.

"Pak! Ibu dan istri anda, reta tak menjawab panggilan saya."

"Pakkk!!! Pakkk!!! Anda dengar saya? Pak!!" Panggilannya karena pria yang mempunya dua istri itu tak merespon ucapannya.

Bi Maya tambah dan semakin panik dibuatnya. Baru kali ini iya melihat orang sesekarat itu. Pikirannya kini campur aduk. Jika majikannya meninggal, polisi pasti akan menahan dirinya.

Meskipun iya tak tahu apa-apa, tapi dialah orang terakhir yang bersama dengannya. Hufff apa yang dipikirkannya? Intinya bukan dia yang membuatnya seperti ini.

............... happy reading.........

like and vote

1
Nina Putri
kok aku jadi males ya sama Rika yg terlalu bodoh
MOMMY
maaf Thor aku lompat2 bacanta sebab tdk sekta dgn jiwa pembaca🤣🤣🤣🤣🤣
MOMMY
Thor. judulnya bggus tpi jalur ceritanya bosen...
MOMMY
lihat itu Thor bnyak yg Komen benci perang utananya mantul😖😖😖😖
MOMMY
aku lgi gerigitan masa author bikin cerita kaya Gini apa seterusnya smpai tamat gini2 saja jalurnya adeeh..syng ceritanya bgius cuma yng yng pgang perananya heroin loyo
MOMMY
knapa c Rika kaya loyo..tdk bersemngat..sample saya juga baca JDI ikut2an loyo sebelum tmat
MOMMY
masa Thor mmbiarkan rika dikotak ktik sama mertua madu dn suaminya adeeh tdk ada yng becus
Sri Wahyuni
knp pemeran utamanya sellalu tertindas iya
MOMMY
gitau dong ditampar baru mntap masa uang nya hbis ..dn pkaian dbutik diambil suka2
MOMMY
wah oma rasa suspen apa benar rika mndul...Thor ceritanya bikir stress..omanya suka/Angry//Angry//Angry//Angry//Good//Good//Good//Good//Good//Good/
Nabila Al Adibah
Luar biasa
Juliana Mete
kasih pintar dikit ke si rika nya, jangan mau ditindas terus thor
MOMMY
ni baru mau baca Thor apa benar bikin emosi...mantap Thor ni oma2 tua yg minat baca novel selalu penggemar novel nya thir
Sri Wahyuni
peran Rika kok bodoh sekali iya
Noor Rizan Izan Yaacob
Kenapa Rika jadi isteri yg bodoh.
Wisnu Mahendra
menjijikkan
Wisnu Mahendra
ini yg bodoh si rika atau authornya? mana ada istri pertama ngasi pinjaman buat madunya? iya, kalo pernikahannya atas persetujuan istri pertama...hahhhh lucunya dunia pernovelan
Sri Hartati
penulisnya mabuk ...😃🤣
Sri Hartati
ini gimana sih ceritanya koq gak nyambung ya terlalu mengada ada katanya sakit leukimia terus ceritane piye ...mbuh lah penulisnya bingungi
Sri Hartati
novel nya halu sekali mana ada jaman sekarang ada ceweq goblok
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!