Tentang seseorang siswa laki-laki bernama Yunan, dia adalah pewaris dari Angkasa Grup. Namun, dia merasa diperlakukan tidak adil oleh ayahnya, semenjak sang ayah menikah lagi. Ayahnya lebih berpihak kepada ibu tiri dan kakak tirinya, yang berambisi mengusai perusahaan. Sementara ibu kandungnya telah meninggal dunia saat dia masih kecil.
Yunan hidup urak-urakan, dia sering mengikuti balapan motor liar di jalanan, bahkan dia sering bermasalah di sekolah. Saat ini dia menjadi siswa kelas 3 SMA di sekolah milik ayahnya. Banyak gadis-gadis yang memuja ketampanannya, mereka menyebutnya pangeran sekolah.
Tidak ada guru yang berani menghukumnya, selain guru biologi, guru cantik itu sama sekali tidak segan kepada Yunan yang notabenenya anak dari pemilik sekolah. Sehingga Yunan sangat kesal kepada guru itu.
Namun bagaimana jika ada sebuah kejadian tak terduga yang membuat Yunan dan guru biologi itu tiba-tiba menjadi sepasang suami-istri? Dan mereka harus merahasiakannya dari siapapun.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DF_14, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pesona Suami Bocah
Setelah berbelanja lingerie, Yunan dan Dara pergi ke tempat khusus untuk main game disana.
Dara di buat kesal karena selalu saja dia kalahkan oleh Yunan, dia memang tidak pandai dalam bermain game.
Untuk kali ini Yunan terpaksa mengalah, dia melemparkan bola basket dengan ngasal hingga bola itu gagal masuk ke dalam ring basket.
"Yaahhh!" Yunan pura-pura kecewa, dia menepuk jidatnya.
Dara malah terlihat girang, dia menjulurkan lidahnya meledek Yunan. "Sekarang giliran aku."
Dara membawa bola basket kecil di game tersebut, berusaha berkonstrasi pandangannya lurus ke depan, agar bisa menang kali ini. Kemudian dia melemparkan bola basket itu arah ke ring.
Sebuah keberuntungan untuk Dara, akhirnya bola yang dia lempar lolos masuk ke dalam ring.
"Yeee!" Dara berseru, tanpa sadar dia memeluk Yunan saking senangnya.
Yunan mematung begitu merasakan Dara memeluknya.
Dara segera melepaskan pelukannya begitu dia tersadar atas apa yang telah dia lakukan.
Mereka berdua menjadi salah tingkah.
"Aku lapar, bagaimana kalau kita makan?" Yunan ingin menghilangkan kecanggungan diantara mereka.
Dara menganggukan kepala, dia juga menjadi lapar kembali, saat dinner di rumah Pak Tomi, dia hanya makan sedikit, rasanya tidak enak hati makan disana, karena melihat pandangan Bu Thesa yang terlihat tidak menyukai kehadirannya.
...****************...
Dara dan Yunan sedang menikmati makan malam mereka, di sebuah cafe yang ada di Mall Grand Plaza.
Yunan memesankan banyak makanan untuk Dara, sampai Dara kekenyangan.
"Apa mau pesan makanan yang lain?" tanya Yunan pada sang istri tercinta.
"Gak usah, ini juga belum habis." Di depan Yunan, Dara memang terlihat apa adanya, dia tidak perlu terlihat elegan, bisa makan dengan sesuka hatinya.
"Mumpung masih di Mall, aku ingin kamu membeli apapun yang kamu mau, mau baju, tas, sandal, sepatu, apapun itu."
Dara menggelengkan kepala, "Gak perlu, lingerie juga sudah cukup."
Seketika wajah Dara memerah saat menyebutkan nama lingerie, jika Yunan mendapatkan nilai 100, itu artinya dia akan menggunakan pakaian seksi tersebut dan dia bersama Yunan akan melakukan praktek biologi.
Walaupun Dara seorang guru biologi, tapi dia hanya mengusai materinya saja, sementara masalah praktek dia belum tau sama sekali.
"Kau harus bersiap-siap memakainya nanti!" Yunan memperingatkan Dara, wajahnya nampak berseri.
"Itu juga kalau dapat nilai 100, sebab soal yang aku buat sangat sulit." Dara mengatakannya dengan nada meledek, padahal dia belum selesai membuat soal.
Yunan menatap kesal pada Dara, "Kamu memang selalu licik, tapi aku yakin aku bisa menjawab semua soal yang kamu buat." Yunan begitu percaya diri sekali.
"Hmm... aku harap setelah ini kamu bersungguh-sungguh untuk belajar, Yunan."
"Tentu saja, karena itu aku ingin mendapatkan penyemangat darimu."
Dara menggaruk kepalanya yang gak gatal, dia nampak ragu untuk mengatakannya. "Emm... memangnya kamu tau bagaimana melakukan praktek biologi itu? Aku rasa laki-laki seusia kamu belum paham..."
Yunan memotong perkataan Dara, "Dalam masalah materi biologi mungkin kamu yang paling jago. Tapi dalam masalah praktek, aku yang akan paling jago dan akan mengalahkan kamu."
Tenggorokan Dara terasa kering ketika mendengar perkataan Yunan, dia segera meneguk jus jeruk miliknya.
Yunan melirik jam di tangannya, ternyata sudah jam 11 malam. "Kita tidak bisa lama-lama disini, aku harus belajar lagi setelah pulang dari disini." Yunan terlihat bersemangat sekali.
Dara hanya menganggukkan kepala.
"Maafkan aku. Mulai sekarang aku tidak akan berkelahi lagi, akan akan berusaha untuk mengontrol emosiku." Yunan ingin berusaha untuk bersikap dewasa, dia ingin bisa menjadi suami yang bisa diandalkan oleh Dara.
Yunan melanjutkan perkataannya, "Jika kamu memiliki masalah, berbagilah denganku. Usiaku memang jauh lebih muda darimu, tapi aku cukup dewasa untuk memahami masalah kehidupan ini. Dan aku sangat senang jika kamu bisa bersikap manja padaku, aku sangat paham bagaimana caranya memanjakan seseorang."
Dara tertegun mendengar perkataan Yunan, suami bocahnya memang begitu terlihat manis dan mempesona, hampir saja menghipnotisnya.
Astaga, sadar Dara. Jangan sampai jatuh kamu cinta padanya. _ Dara memperingati hatinya.