Dia adalah seorang gadis yang cukup liar, dia begitu bukan karena ada unsur kesengajaan tapi karena keadaan yang tidak mendukungnya untuk hidup baik-baik saja.
Keras kepalanya membuat kedua orang tuanya angkat tangan untuk mengurus hidup nya,
Nama nya Ashqia Naura, seorang wanita yang keras kepala, tapi hati nya selembut sultra dan sebersih embun.
Ashqia Naura mempunyai Kakak Laki-laki yang bernama Ashka Afdal dan adik perempuannya yang bernama Kila Ashkaf.
Dikehidupan ini, ntah dia yang kurang beruntung atau hidupnya yang kurang bersyukur, Karena Ashqia memiliki watak yang berbeda dengan kedua saudaranya.
Suatu ketika dia dihadapkan dengan seorang laki-laki yang berasal dari kalangan pesantren, dan dia Putra tunggal dari Kyia yang mempunyai satu pesantren yang cukup ternama di kota tersebut.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sariiiiiii, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 23
Setelah satu jam diperjalanan Naura terbangun dari tidurnya, dan memandang ternyata hari sudah sore.
"Ehm Qia udah bangun" ujar Nuhud
"Ashqia sayang kamu udah bangun nak"
"Eh umi, maaf umi aku ketiduran. aku nggak sadar umi udah ada disini" ucapan Naura canggung
"Iya sayang gapapa kok, kamu kayaknya kelelahan itu makanya nggak dibangunin"
"Maafkan Naura ya umi, aduhh jadi nggak enak"
"Iya sayang gapapa kok"
"Kamu kok nggak bangunin aku sih Hud" Naura sedikit mengecilkan suaranya yang hanya terdengar oleh mereka berdua
"Katanya tadi kecapean, itu makanya nggak aku bangunin"
"Ya setidaknya bangunin dulu karena ada umi, kan aku malu"
"Malu karena apa, karena dengkuran tadi" ucapan Nuhud berhasil membuat Naura kaget, dan memukul lengan Nuhud
"Ihkk nyebelin banget sih jadi orang"
"Auwww sakit Qia, tapi beneran tadi. kamu tidurnya dengkuran gitu, mana ileran lagi"
"Paan sih nggak jelas lu" karena Naura tau dia tidur tidak seperti yang dikatakan Nuhud
"Ngomong-ngomong kita mau kemana" tanya Naura
"Cari penginapan buat umi dan Aisyah, kamu taukan penginapan disini. karena aku muter-muter dari tadi ngk nemu-nemu" ucapan Nuhud jujur
"Ada sih dekat sih, tapi buat apa penginapan"
"Kamu budeg atau gimana, udah dibilangin untuk umi dan Aisyah"
"Lha ngapain tidur di penginapan, tidurnya dirumah aku aja, umi nginapnya dirumah aku aja ya umi yaa"
"Jangan nak, umi di penginapan saja. gapapa kok, kan umi ada Aisyah untuk teman"
"umii gapapa nginapnya dirumah aku aja, kapan lagi umi nginap dirumah aku. dirumah cuma ada aku sama Adek aku aja, trus satu lagi ada buk lulu" ajak Naura kepada umi kalsum
"Tapi umi nggak enak sayang, nginap dirumah kamu lain kali saja ya"
"Hud langsung ke rumah aja ya, umi dan mbak aisyah nginap dirumah aja" Nuhud melirik Naura dengan lirikan pertanyaan
"Emang kamu beneran gapapa umi dan aisyah nginap dirumah nya kamu"
"Gapapa Hud, lagian aku senang kalo umi bisa nginap dirumah, Kila nanti juga senang kok. Apa lagi buk lulu karena ada teman ngobrol" Naura menyakinkan umi kalsum dan Nuhud
"Gimana umi, nginap dirumahnya Ashqia aja ya, segan mi kalo ditolak. Ashqia juga berharap banget kayaknya umi bisa tidur dirumah nya dia" Ujar Nuhud
"Emang gapapa sayang, umi segan nak" ujar umi kalsum
"Gapapa umi, kapan lagi umi bisa nginap dirumah nya aku. Umi mau yahh"
"Yaudah deh umi nginap dirumah kamu, Aisyah kamu gimana kita nginap dirumah Ashqia"
"Iya umi, Aisyah ngikut aja. Asalkan kita dalam keadaan selamat dan baik-baik saja umi" ucapan Aisyah yang menyentuh hati
"Yaudah sebelum kita kerumah Ashqia lebih baik kita cari makan dulu ya umi yahh, Nuh laper"
"Iya sayang gapapa"
"Aisyah kamu mau makan apa sebelum kita pulang kerumah nya Ashqia"
"Apa aja boleh kok mas"
Naura sempat bingung karena Nuhud bertanya sedemikian kepada Aisyah, tapi karena tidak mau ambil pusing Naura hanya bermonolog dengan otaknya sendiri.
Sesampainya mereka di sebuah restoran ternama Naura heran kenapa Hud berhenti didepan restoran termahal.
"Lho Hud, kita ngapain disini" tanya Naura heran
"Iya kita makan dulu, katanya disini makanan nya enak-enak lho. kamu nggak pernah makan disini?" ujar Nuhud yang berhasil membuat Naura menganga
"Disini makanan nya mahal-mahal lho Hud, kamu yakin kita mau makan disini. Kita ada berempat orang lho ini" ucapan Naura tidak percaya
Karena dari awal Naura tidak pernah makan direstoran tersebut kalau bukan dengan bapaknya itupun bersama Kak Afdal dan Kila
"Iya udah ayok, kita turun. aku udah laper nihx ajak Nuhud
" Hud aku saranin kita makan ditempat lain aja deh, kalo nggak kita makan bersama dirumah aku aja kalo gitu. mungkin buk lulu udah masak ini"
"Kamu yakin kita makan disini Nuh?" tanya umi kalsum karena mendengar penuturan Naura
"Iya umi aku yakin, ayok kita kita masuk sekarang"
"Hud dengerin aku, sebaiknya kita makan bersama dirumah aku aja. Mubazir Hud dengan porsi yang nggak seberapa tapi harga perporsi bisa nyampe 1 jutaan"
"Kamunya aja yang lebay, ayok. Aisyah, umi ayok" ajak Nuhud tapi Naura tidak habis pikir dengan apa yang dilakukan oleh Nuhud
Dan dari situ Naura tau kalo Nuhud orang nya suka berfoya-foya. Seketika Naura tidak ada mood lagi untuk makan malam itu, Ntah dia cemburu atau kesal dengan Nuhud.
"Nuh... kamu yakin nak kita makan dengan harga segini" ujar umi kalsum
"Nuh yakin umi,kapan lagi kita makan enak direstoran yang bagus. Benarkah aisyah"
"Iya mas"
Aisyah selalu begitu, setiap apapun yang Nuhud bilang pasti dia satu suara dengan Nuhud. karena itu Nuhud senang berteman dengan Aisyah
"Qia gimana" Naura menatap Nuhud tidak suka, karena tau Naura tidak mood karena kelukaan nya Nuhud memcoba membujuk Naura
"Qia... jangan gitu lahh, Aku cuma mau merasakan makanan disini saja. dan mungkin umi pertama kali kesini ya mi" ujar Nuhud
"Iya memang umi pertama kali kesini, tapi ini sangat berlebihan nak, dalam rangka apa kamu harus makan ditempat ini"
"Dalam rangka untuk memeriahkan kalo kita juara satu didalam Olimpiade umi itu aja nggak lebih" Nuhud terus membujuk Naura yang tidak ada mood lagi dengan nya
"Qia jangan gitu lahh, Heii" Nuhud memegang tangan Naura dan langsung ditepis Naura
"Ashqia kamu gapapa nak" ujar umi kalsum khawatir dia melihat Naura beda dari yang tadi siang dia lihat.
"Aku gapapa umi" ujar Naura dan melukis sedikit senyuman di pipinya.
Naura yang tidak ada mood itu hanya makan dalam diam, dan Nuhud terus saja membujuknya agar tidak marah
"Kalo lagi makan nggak boleh ngomong, benar begitu ya umi" tanya Naura karena dia sudah jengeh dengan Nuhud malam ini
"Iya sayang benar, Nuh selesaikan makanan mu baru kita ngobrol" ujar umi kalsum
"Iya deh iyaa"
Setelah selesai makan dan sedikit ngobrol akhirnya mereka memilih untuk segera pergi dari restoran itu karena hari sudah menunjukkan 19:15 dan waktu nya untuk melaksanakan sholat isya. dan Nuhud berhenti di sebuah masjid yang tidak jauh dari restoran tadi.
"Qia kamu mau nunggu disini, atau ditempat duduk yang disana karena disaat seperti nya adem"
"Aku nunggu di teras masjid aja"
"Yaudah kamu jangan kemana-mana ya"
"Ehm" jawab singkat dari Naura
"Heii jangan gitu lahh, kan aku udah minta maaf"
"Apa sih Hud, sana lho sholat dulu"
"Yaudah iya dehh"
Setelah selesai sholat akhirnya mereka memutuskan untuk segera pulang ke rumah Naura karena umi dan Aisyah sepertinya juga sudah sangat lelah
"Ayok umi, mbak Aisyah ayok kita masuk" ujar Naura yang tidak melirik Nuhud
"Iya sayang. Nuh kamu hati-hati ya, habis langsung tidur ya nak jangan begadang mulu tuh lihat mata udah kayak mata panda"
"Iya umi ku sayang, selamat istirahat Nuh pergi dulu kalo gitu"
"Iya...."
Sebelum memasuki rumah Umi kalsum melihat mobil Nuhud untuk hilang dari pandangan dulu barulah dia memutuskan untuk memasuki rumah Naura
"Ayok umi... " ujak Naura dan membawa tasnya
"Assalamu'alaikum kila...." tidak ada tanggapan dari orang yang didalam rumah.
"Kilaaaa" ujar Naura sedikit keras
"Nggak ada orang kali nak"
"Ada kok umi, mungkin dia lagi dikamar nih. bentar ya"
Naura menghubungi Kila adeknya lewat pesan chat. tidak lama menunggu akhirnya Kila sudah membuka pintu rumahnya itu.
"Kok lama kali sihh" ujar Naura
"Maaf mbak tadi kila dikamar"
"Kenalin ini Uminya Hud" Kila sedikit kaget dan langsung bersalaman dengan uminya Nuhud, dan Aisyah
"Umi ini adeknya Naura, namanya Kila"
"Ehh iya sayang, Adek sama mbak nya, Sama-sama cantik"
"Umi bisa aja, ayok umi kita masuk dan beristirahat. pasti umi dan mbak Aisyah kecapean juga" ujar Naura
"Ayok mbak masuk, tante ayok masuk" ajak kila dengan sopan kepada uminya Nuhud
Dan mereka masuk kedalam, tapi umi kalsum heran seperti tidak ada kehidupan dirumah mereka.
"Umi silahkan duduk dulu, atau umi mau langsung istirahat"
"Kita duduk disini saja dulu, umi nggak terlalu capek kok"
"Yaudah bentar ya umi, Aku mau ganti pakaian dulu sebentar"
"Kila kamu temanin tamunya mbak dulu ya, mbak mau ganti pakaian sebentar"
"Iya mbak"
"Kemana Mamahnya, kok umi lihat nggak ada orang dirumah ini. kalian cuma berdua disini"
"Nggak kok umi, kita ditemani buk lulu. Bentar Kila panggilin buk lulu dulu" ujar kila dan seketika memanggi buk lulu
"Buk...." Karena tidak mendapatkan jawaban kila pergi kedapur
"Iya ada apa, kenapa teriak-teriak gitu. ibuk nggak akan pergi kemana-mana kok"
"Ihkk ibuk ini, tuhh didepan ada tamunya mbak. bikinin minuman hangat dulu"
"Ouh beneran, bentar-bentar ibuk bikinin langsung"
"Cepetan ya buk, habis itu bersihin kamar tamu yang disamping kamar ibuk. kamarnya udah ibuk bersihin kok tadi pagi"
"Yaudah bagus dehh, ayok cepetan bikinin minuman nya. Kila mau kedepan sebentar"
Dan akhirnya Kila bergabung bersama Naura, dan uminya Nuhud yang lagi duduk di ruangan tamu dan seperti biasa, diatas tempat tidur banyak buku Naura yang berserakan dan itu tidak boleh disentuh sedikitpun.
"Maaf ya umi, rumah nya kayak gini"
"iya sayang gapapa kok"
Dan seketika buk lulu dan kila datang dari dapur dan membawakan minuman dan sedikit cemilan.
"tante minumlah dulu mumpung masih hangat" ujar kila
"Silahkan diminum buk,
" Iya terimakasih dan maaf saya merepotkan dirumah ini"
Seketika buk lulu langsung menatap Naura dan kila.
"Iya buk gapapa kok, yaudah saya izin kebelakang dulu"
"Kebelakang kemana lagi buk, sini aja dulu kenalan dulu sama orang tuanya Nuhud" ujar Naura
"Saya lulu buk, tukang bersih-bersih dirumah ini, dan sebagai teman buat mereka berdua"
"Ouhh Iya iyaa"
Dan mereka mengobrol dengan asik tanpa Naura yang sibuk dengan kertas dan pena yang ada ditangannya
Dan hari sudah menunjukkan pukul 22:15, Buk lulu mengantarkan Umi kalsum dan Aisyah ke kamar tamu dan beristirahat
"Sayang kamu istirahat lahh, besok pagi sekolah kan" tanya umi kalsum
"Iya umi tapi nanggung ini dikit lagi kok, umi duluan aja. Buk antar umi ke kamar tamu ya.
" Iya mbak, Ayok buk"