Seorang ibu yang membesarkan anak-anaknya dengan penuh perjuangan hingga anak-anaknya sukses ,namun dibalik kesuksesan anak-anaknya ada sekelumit masalah yang begitu dramatis .
ikuti kisahnya dan tinggalkan jejak dan komentar kalian .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anyue, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
part 7
"Kalian disini ", kata Iren lihat dua orang cowok sedang ngobrol diwarung ," iren, ada apa ?", tanya Bimo balik , " oh iya ,kalian kan pintar edit mengedit foto dan video ,aku minta tolong editin foto ini dan ini ", pinta Iren menunjukkan dua foto yang ada dihpnya kepada dua cowo tersebut ,"Buat apaan emangnya lalu mereka siapamu ?", tanya Adi penasaran ," kalian tidak usah tanya siapa mereka aku hanya minta tolong kalian edit dua foto ini kemudian cetak setelah selesai kalian kasih ke aku ", jelas Iren ,tampak ke dua cowo saling pandang dan berpikir ," tenang soal bayaran nanti sesuai kinerja kalian ", sambung Iren " oke deal ", kata Bimo dan Adi menyetujuinya , bagus semoga berhasil ,batin Iren tersenyum jahat .
"Iren ,ngapain pagi-pagi sudah ngerumpi sama cowo pula ", gumam Diki melihat Iren seperti sedang berunding , tiiiiiiinnnn suara klakson motor Diki mengagetkan Iren yang sedang lari pagi dihari Iren menoleh sambil menggerutu keaal " dasar kakek tua kurang kenceng tuh bunyinya ", umpat Iren marah , lagian orang senyum-senyum sendiri kayak orang gak waras kamu tuh ", kata Diki masih diatas motor , Iren melirik tajam " Heh kakek tua kalau ngomong dijaga ya , orang cantik begini dibilang gak waras ,kamu tuh yang gak waras ,jauh-jauh sana ,husss husss ", Usir Iren ,membuat Diki tertawa lebar " Iren ,Iren masih kecil bau kencur kamu tuh pantesnya dirumah belajar menyapu biar bersih rumah kamu ", goda Diki pada ponakannya yang bawel ," dih ogah amat udah ada bibi ngapain juga aku nyapu mending duduk manis sambil makan ", kata Iren jengah ,tiiiiiinnnnn ,klakson kembali dibunyikan lalu Diki pergi meninggalkan Iren , Iren yang dibuat kesal semakin marah dan menendangkan kakinya keudara dasar kakek tuaaaa teriaknya .
Dalam perjalanan pulang kerumah Diki melihat ada beberapa orang sedang adu mulut dengan seorang perempuan ,Diki yang sedang dalam keadaan lelah sepulang dari kerja melihat adegan yang lumayan mengganggu penglihatannya dia berhenti dan memantau dari jarak lumayan jauh ," jangan ganggu keluarga saya semua sudah selesai ,katakan pada Jono saya tidak mau punya urusan lagi dengannya ," kata Hasna dengan berang karena suruhan Jono mendesak sampai memalak Hasna yang baru pulang dari pasar ," sudah berikan saja uangnya atau kamu kami Usir dan semua barang yang ada dirumahmu kami jual semua ", bentak orang itu , " Minggir kalian ,kalian tidak berhak atas rumahku dan tidak satupun orang yang berani mengambilnya atau merampasnya dariku awas kalian jangan macam-macam sama aku ", Ancam Hasna sudah jengah meladeni orang suruhan Jono yang semakin menyebalkan , Hasna pergi dengan naik motor menuju rumah , setelah melihat cukup lama Diki mengikuti Hasna dari belakang sampai Hasna masuk ke sebuah rumah " oh jadi kamu tinggal disini ,baiklah tunggu suatu hari nanti ", ucap Diki tersenyum manis lalu pergi pulang .
"ibu ,kenapa lama sekali ?", tanya Susi melihat ibunya baru pulang agak siang ," Tadi ada sedikit insiden dijalan , bantu ibu bawa barang belanjaan ", perintah Hasna pada putrinya ," siap komandan ",jawab Susi dengan hormat , " anak kecil memangnya kuat angkat tuh barang ?", tanya Danis yang melihat Susi sedang berusaha membawa barang dengan susah payah ," nih kuat kan !", kata Susi " sini biar kakak saja yang bawa ,kamu bawa yang ringan tuh ", pinta Danis .