NovelToon NovelToon
Genggam Tangan Ku, Jangan Pergi

Genggam Tangan Ku, Jangan Pergi

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintapertama / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama / Romansa / Qatar love
Popularitas:2.7k
Nilai: 5
Nama Author: siscaatann

Megha Anantasya, gadis ceria yang terjebak dalam cinta sepihak pada Bima Dirgantara, berjuang melawan penolakan dan dinginnya hati pria yang dicintainya. Meskipun usaha dan harapannya tak pernah padam, semua usaha Megha selalu berakhir dengan patah hati. Namun, saat mereka kembali bertemu di kampus, Megha menyimpan rahasia kelam yang mengancam untuk merusak segalanya. Ketika perasaan Bima mulai beralih, kegelapan dari masa lalu Megha muncul, mengguncang fondasi hubungan mereka. Di tengah ketidakpastian, Megha menghadapi kenyataan pahit yang tak terhindarkan, dan Bima harus berjuang melawan penyesalan yang datang terlambat. Ketika semua harapan tampak sirna, cinta mereka terjebak dalam tragedi, meninggalkan luka mendalam dan pertanyaan tanpa jawaban: Apakah cinta cukup untuk mengalahkan takdir yang kejam?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon siscaatann, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

RASA CINTA YANG TUMBUH

Hari-hari di kampus semakin seru buat Megha. Sejak festival musik itu, Bima mulai berani menunjukkan sikap yang lebih hangat ke dia. Di kelas, mereka sering ngobrol, dan Bima juga mulai ngetawain jokes-jokes Megha yang biasanya hanya bikin dia terdiam. Megha merasa ada harapan baru.

Suatu sore, Megha dan Bima lagi ngumpul bareng di kafe kampus, tempat mereka biasa nongkrong. Suasana di kafe itu cozy banget, dengan lampu-lampu kecil yang bikin semua orang merasa chill. Megha lagi duduk di depan Bima, sambil ngaduk-ngaduk kopi cokelatnya yang creamy.

“Lo tahu nggak, Meg? Gue suka banget sama lagu-lagu yang lo kasih tahu di festival kemarin,” kata Bima sambil menatap Megha dengan mata penuh rasa penasaran.

“Serius? Jadi lo jadi suka musik indie gitu?” tanya Megha, senang banget karena Bima mulai terbuka.

“Yup! Sekarang setiap kali gue denger lagu-lagu itu, ingat lo,” jawab Bima sambil tersenyum.

“Wah, lo makin puitis, ya!” Megha berkelakar, sambil mengacak rambutnya.

Sejak saat itu, Megha mulai merasakan perubahannya. Bima, yang dulu terkesan dingin dan acuh, sekarang lebih perhatian. Mereka sering menghabiskan waktu bareng, ngerjain tugas kelompok, atau sekedar duduk-duduk di kafe sambil ngobrol ringan.

“Eh, Bim! Lo mau nonton film bareng nggak akhir pekan ini? Ada film baru yang katanya seru banget,” tawar Megha sambil berharap Bima mau.

Bima mengangguk, “Boleh, deh! Kita bisa nonton bareng, dan setelah itu, kita cari makanan enak.”

Megha ngerasa deg-degan mendengar jawaban Bima. “Yas! Pasti seru!”

Hari-hari mereka diisi dengan obrolan, tawa, dan saling mendukung. Bima mulai menunjukkan bahwa dia juga peduli dengan Megha. Dia nggak segan-segan buat nanya kabar, atau sekedar bertanya tentang tugas kuliah. Tindakan-tindakan kecil itu bikin Megha semakin ngerasa bahwa rasa cintanya ke Bima tumbuh makin dalam.

Satu sore, saat mereka lagi ngerjain tugas di perpustakaan, Bima tiba-tiba memecah keheningan. “Meg, lo tahu nggak? Sebelumnya, gue nggak terlalu peduli sama orang lain. Tapi lo beda. Lo bikin gue mau lebih peduli sama orang di sekitar.”

“Wow, itu compliment yang bikin gue seneng banget, Bim! Gue juga ngerasa hal yang sama,” jawab Megha dengan semangat. “Gue pengen kita bisa lebih dekat, gitu.”

Bima menatap Megha dengan serius, “Gue juga pengen itu. Tapi, kadang-kadang, gue bingung dengan perasaan sendiri.”

Megha merasa jantungnya berdegup lebih cepat. Dia udah merasakan momen ini, dan dia mau bikin semua lebih jelas. “Gimana kalau kita saling jujur aja? Apa yang lo rasain?”

Bima menghela napas. “Gue… gue kayak ngerasa ada yang lebih dari sekedar teman. Tapi, ya, lo tahu lah, kadang-kadang, gue takut buat ngambil langkah.”

Mendengar itu, Megha tersenyum lebar. “Sama, Bim! Gue juga ngerasa kita bisa lebih dari teman. Gue udah mulai suka sama lo dari lama, tapi gue takut lo nggak ngerasain hal yang sama.”

Bima terdiam sejenak, lalu tersenyum. “Kita harus jaga hubungan ini dengan baik, ya? Gue mau lo tahu, lo berarti buat gue.”

Megha merasa seolah beban di hatinya terangkat. “Iya, kita bakal jadi tim yang solid. Gue berjanji!”

Sejak saat itu, mereka mulai berusaha untuk lebih dekat. Bima sering ngajak Megha jalan, nonton film, bahkan kadang mereka main game bareng. Setiap kali mereka bersama, Megha merasa ada chemistry yang kuat di antara mereka.

Suatu malam, setelah nonton film, Bima mengajak Megha untuk berjalan-jalan di taman kampus. Suasana malam yang sejuk bikin momen itu terasa romantis. Di bawah sinar bulan, mereka berbincang tentang cita-cita dan impian masing-masing.

“Gue pengen banget bisa punya bisnis sendiri di masa depan. Gue suka banget sama desain bangunan,” ungkap Megha sambil melirik Bima.

Bima mengangguk. “Gue juga mau bikin sesuatu yang berguna untuk orang lain. Mungkin jadi arsitek atau insinyur yang bikin proyek sosial.”

Megha merasakan semangat Bima dan itu bikin dia lebih kagum. “Kita punya mimpi yang sama. Semoga kita bisa capai itu bareng-bareng, ya!”

Bima tersenyum, “Pasti, Meg! Kita akan saling dukung.”

Malam itu, ketika mereka duduk di bangku taman, Bima menggenggam tangan Megha. “Meg, terima kasih sudah ada di samping gue. Lo bikin hidup gue lebih berwarna.”

Megha merasa hangat mendengar kata-kata itu. “Sama-sama, Bim! Lo juga bikin gue lebih bahagia.”

Seiring berjalannya waktu, Megha dan Bima mulai merasakan cinta mereka tumbuh semakin dalam. Momen-momen sederhana seperti bercanda, berbagi impian, atau sekadar duduk berdua di bawah bintang-bintang, bikin mereka semakin dekat.

Megha tahu, dia tidak mau mengulangi kesalahan yang sama lagi. Dia bertekad untuk menjaga hubungan ini dengan baik dan memastikan Bima tahu betapa berartinya dia dalam hidupnya.

Di hati Megha, rasa cinta itu semakin kuat, dan dia merasa yakin bahwa Bima pun merasakannya. “Gue akan berjuang untuk cinta ini, sekuat apapun rintangan yang ada,” pikirnya penuh semangat.

Dengan harapan dan rasa cinta yang tumbuh, Megha percaya bahwa masa depan mereka berdua akan penuh dengan momen-momen indah yang tidak akan pernah terlupakan.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!