Azura adalah gadis cantik tapi menyebalkan dan sedikit bar-bar. Dia mendapatkan misi untuk menaklukkan seorang dokter tampan namun galak. Demi tujuannya tercapai, Azura bahkan sampai melakukan hal gila-gilaan sampai akhirnya mereka terpaksa terikat dalam satu hubungan pernikahan. Hingga akhirnya Alfi terpaksa menjalani pernikahan yang sama sekali tak ia inginkan. Akankah benih-benih cinta itu tumbuh seiring kebersamaan mereka?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Riska Sutrisno, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
14
Seperginya Zie dari apartemen Alfi, ia pun segera bersiap untuk pergi ke rumah sakit. Sejenak Alfi termenung seorang diri di dalam kamar nya, pikirannya menerawang memikirkan segala yang telah terjadi dalam hidupnya. la pikir sebenarnya wajar bagi kakak nya memikirkan nasib nya ke depan nya, tapi ia benar-benar tidak suka dengan cara kakaknya. Selain itu memang ia tidak menaruh minat sama sekali dalam hal pernikahan.
Alfi telah rapi dengan kemeja berwarna navy dan celana bahan berwarna abu-abu membalut tubuhnya yang lebih pantas dijadikan seorang model. Otot-otot nya memang tidak terlalu besar, tapi sangat menggoda di pandang mata. Tak lupa ia menyampirkan snellinya di lengan kanan, sedangkan tas nya ia genggam di tangan kiri. Rahang tegas, tatapan mata tajam, bibir merah karena tidak pernah terkontaminasi tembakau dan nikotin, serta tubuh yang proporsional membuat nya banyak digilai para wanita baik muda maupun tua. Walaupun Alfi minim senyum tapi mampu menggetarkan hati para gadis yang melihat nya, tidak sedikit pasien nya yang menyatakan minat dan hendak menjodohkan nya dengan Alfi tapi ia selalu menolak dengan halus.
Alfi memang terkenal galak, bukan hanya kepada para junior, bahkan para senior pun sering kena damprat. Tapi berbanding terbalik bila dengan pasien, Alfi akan bersikap lembut walaupun tetap saja dengan minim senyum, bahkan nyaris tak pernah tersenyum.
Sebelum melajukan mobilnya menuju rumah sakit, Alfi terlebih dahulu mampir ke minimarket yang tak jauh dari apartemen nya. Sesaat sebelum turun dari mobilnya, Alfi tercenung di tempat karena melihat pemandangan yang cukup unik baginya. Sebuah motor sport biasa di modifikasi sedemikian rupa hingga terlihat gahar dan gagah berhenti tepat di samping mobilnya. Lalu sang pengemudi yang merupakan seorang perempuan dengan kemeja putih dan celana kulot hitam turun sambil membuka helmnya, lalu ia mengibaskan rambutnya di udara dan mengikatnya rapi. Dengan sesekali menguap, gadis itu berjalan dengan sedikit mendesis, mungkin luka karena jatuh tempo hari belum benar-benar pulih. Alfi terus memperhatikan gadis itu sampai ia menghilang di balik pintu minimarket, Alfi menggeleng-gelengkan kepalanya heran, untuk apa coba ia memperhatikan gadis itu pikirnya. Malas kembali di ganggu apalagi di goda, Alfi menyalakan kembali mobil nya lalu pergi dari minimarket itu.
"Hai Ra, masih ngantuk lo!" tegur Eza yang merupakan seorang kasir minimarket khusus shift malam seraya tersenyum. Minimarket Happymart memang buka 24 jam dengan pergantian shift 3 kali.
"Hmm... ngantuk banget nih! Kalo bukan demi perut rasanya pingin balik masuk selimut" sahut Azura seraya terkekeh.
"Ya udah, bawa selimutnya ke sini terus tidur di sini aja" ujar Eza sambil mengulum senyum.
"Iya ya, anggap aja kita lagi nginap di kamar hotel. Enak banget kalo bisa tidur di sini, AC-nya 24 jam cuy jadi adem" Azura terkekeh sendiri membayangkan diri nya tidur di minimarket tempat nya bekerja.
"Ya udah, jadi istri bang Eza aja entar bisa tidur di rumah ber-AC terus" ujar Eza sambil memainkan alisnya.
"Idih, kerjaan kita aja samaan gimana caranya rumah lo ber-AC 24 jam. Oh atau rumah lo punya AC alam soal nya jendela nya gede jadi angin bisa was wes wos ke dalam rumah terus bikin adem?" Azura geleng-geleng kepala mendengar candaan Eza.
la pikir, mana mungkin orang yang kerjaan nya aja cuma kasir minimarket bisa pasang AC di rumahnya. Kecuali dia ngekost di kost-kostan elit yang lengkap dengan fasilitas AC, tapi bukankah biaya sewa kost-kostan seperti itu tidak murah, bisa-bisa hasil kerja keras mereka sebulan cuma cukup untuk biaya sewa sebuah tempat tinggal. Ada-ada saja pikiran Eza, pikirnya.
ceritanya bagus, menarik....dan menginspirasi banget...top deh 👍
semangat terus dalam berkarya 💪🥰
semoga sukses dan sehat selalu ya