Anak Yang Malang

Setelah melihat cukup bukti untuk memenjarakan Melia.

Handoko menemui kenalannya untuk masalah hukuman apa saja yang bisa menjerat Melia.

Mereka bertemu disalah satu restoran yang memiliki private room.

Mengingat Handoko masih malu jikalau ketemu rekan bisnis ataupun karyawannya .

Karena baginya sekarang Handoko adalah pria tua miskin yang menyedihkan.

"Selamattt siang bro....ada apa lagi sekarang?Aku turut prihatin tentang musibah yang menimpamu,Andrian yang baru dateng menyapanya.".

"Siang bro....jawab Handoko dengan Lesu".

Mereka memesan minuman dan makanan kecil untuk diskusi mereka,karena jam makan malam masih lama.

"Andrian...saya ingin istri saya Melia harus dipenjara seumur hidup!!!!

Untuk kejahatan soal perusahaanku ,aku nggak ada cukup bukti karena perusahaan sudah bangkrut tapi ada masalah lain yang bikin aku marah.

"Melia merencanakan pembunuhan ayahku,dia menukar obat yang diminum ayahku,secara tak langsung dia pembunuh.

"Ini bukti yang bisa aku kasih ke kamu,Walaupun ini sudah sangat lama ,tapi semoga bukti ini cukup untuk memenjarakan dia.

Andrian menimbang - nimbang sesuatu karena kasusnya memang sudah lama ,Kita coba saja dulu ya !!.

"Adrian tolong bantu aku dengan maksimal,ini satu-satunya cara hukuman untuk istriku,dia telah menghancurkan semuanya yang aku punya.

"Ayah,perusahaan ,anakku dan ibukku ." Handoko memohon kepada Adrian.

"Baiklah,nanti aku kabari lagi .Adrian bersalaman dengan Handoko dan berpamitan.

Handoko yang hendak keluar dari restoran melihat anaknya yang sedang duduk seorang diri.

Ada rasa bersalah yang sangat dalam melihat putrinya sudah sebesar ini tanpa kasih sayang orang tuanya.

Handoko sadar diri ,dia nggak mengharapkan apapun dari anaknya,melihat anaknya baik-baik saja baginya sudah cukup.

Tapi naluri Ayahnya keluar untuk menyanyangi putrinya.

Handoko memberanikan diri mendatangi anaknya.

"Nak....ini ayah.

Karina yang sedang duduk sendirian menoleh ke sumber suara.

Karina kaget tapi mencoba untuk biasa aja tak menunjukan expresi apapun.

Handoko kemudian duduk didepan anaknya.

"Nak....bagaimana kabarmu?selama ini kamu tinggal dimana?...Maafin kesalahnya ayah nak !ayah tau ayah tak pantas menerima maaf dari mu ,Ayah sekarang sudah menerima karmanya,ayah sendirian,ayah bangkrut,ayah merasa bodoh.

Tanpa diketahui oleh Karina,dibelakang ada Bastian dan Yuda.

Karina tetap diam tak mengeluarkan sepatah katapun.

"Handoko berpamitan karena kehadirannya tidak diharapkan disana,Semua itu kesalahan dirinya Sendiri .

"Jaga diri baik-baik ya nak..dimanapun berada.

"Rumah terbuka lebar untuk tempat pulang.

"Jangan sungkan untuk meminta tolong ayahmu nak..jika diluaran sana kamu nggak aman.

Bastian dan sang asisten yuda mendengar semua percakapan ayah dan anak yang sama-sama terluka.

"Yuda...kamu tau kan apa yang harus kamu kerjakan?

Baik bos....selidiki semuanya tentang Karina kan Bos?

Pintar...jawab Bastian".

Bastian yang sudah datang dari tadi berpura-pura tidak mengetahui masalah Karina.

"Halo Karin ! kita bertemu lagi.

Kita pindah ketempat yang lebih private ya!ajak Bastian sambil berjalan.

Duduklah".

Bastian memperlakukan Karina dengan lembut yuda yang melihat itu takjub.

Wahhhh....wahhhhhh Bos gue habis kejedot dimana ini,bisa berubah total seperti ini(gumam yuda dalam hati)

Karin..... ini kontrak kerja untuk kamu sebagai pemenang lomba.

"Dalam satu tahun kamu akan lebih banyak mengikutiku kemanapun !Akan banyak hal yang bisa kamu pelajari.

Kok belajar Pak?bukankah saya seperti anak magang yang bisa membantu pekerja-pekerja lain yang membutuhkan bantuan? Karina bertanya karena dalam pemikirannya memang seperti itu".

Bastian menjawab dengan tegas agar terlihat profesional.

"Begini Karin....karena kamu belum ada pendidikan khusus tentang design,jadi aku berpikir kamu bisa menggunakan kesempatan ini untuk belajar bagaimana dari sebuah gambar akan menjadi sesuatu yang sangat indah.

Nanti kamu akan belajar proses semua,banyak yang bisa kamu pelajari bahkan sampai proses penjualan dan bagaimana sebuah brand menjadi sangat penting untuk sebuah industri fashion.

Karina yang bingung membuat Bastian gemas sendiri.

Bastian kembali menjelaskan dan meminta karina untuk membaca isi kontrak terlebih dahulu dan bisa menyetujuinya.

Baiklah pak saya akan membaca semuanya.

"Karena sebenarnya begini pak! Saya ada rencana untuk kuliah .

"Maka saya mengharapkan waktu yang jelas untuk mengatur antara kerja ditempat Bapak dan kuliah.Saya ingin semuanya teratur".

Bastian yang mendengar itu menawarkan beasiswa khusus untuk karina.

"Wahhhhh kebetulan Karin....diperusahan menyediakan Beasiswa untuk siswa berbakat.

Karina yang merasa ini terlalu berlebihan

meminta maaf.

"Bapak sudah cukup memberikan saya kesempatan sebesar ini.

"Karena kalau boleh saya jujur,Mungkin ini takdir untuk masa depan saya,karena waktu saya sedang liburan dan mengikuti acara bapak,saya sedang kebingungan untuk menentukan tujuan hidup saya.Saya bersyukur menerima ini semua karena memang impian saya".

Bastian yang mendengar itu terpesona dengan cara berpikir Karina dalam memaknai setiap proses kehidupan .

Yuda hanya melongo melihat tingkah laku bos nya yang sangat aneh.Bagaimana nggak aneh coba?

"- Jadwal yang sudah tersusun dari minggu-minggu lalu dicancel demi untuk bertemu karina ,yang bahkan menguntungkan perusahaan aja enggak,karena Bastian hanya menyempatkan waktu kalau itu menghasilkan uang.

" - Bastian yang biasanya nggak peduli dengan urusan orang lain mendadak menguping pembicaraan antara ayah dan anak.

"-Bastian juga memperlakukan Karina dengan lembut ,belum lagi isi kontrak yang lain dari biasanya bahkan menawarkan Beasiswa untuk karyawan magang".

"Hahahaha bos bos ,biasanya tegas ,dingin dan cuek sekarang berubah menjadi pria idaman wanita.

"kayaknya bos jatuh cinta ....kiwwwww kiwwwwww !yuda bermonolog dalam hati.

Bastian yang melihat yuda senyam senyum,mencubit paha nya dibawah meja.

Awwwwwww sakit bos!ucap yuda sambil melotot.

"Baiklah Karina....Kita Permisi dulu karena ada janji dengan client .Pamit Bastian dan yuda kepada karina."

Baik pak silahkan.

Karina yang masih diem duduk ditempatnya memikirkan,Apa tadi keterlaluan sikapnya terhadap ayahnya?

Ayah juga sama hancurnya dengan Karina,karena Perusahaan kakek harus bangkrut.

Tapi Ayah juga dulu sangat membenciku,wajar kan aku belum bisa memaafkan semudah itu .

Nenek....Karina harus gimana terhadap Ayah!sekarang kita berdua sama-sama hancur dan kesepian .