NovelToon NovelToon
BIANKA DAN MAFIA KEJAM

BIANKA DAN MAFIA KEJAM

Status: tamat
Genre:Action / Romantis / Tamat
Popularitas:3M
Nilai: 4.8
Nama Author: vhia azaira

Bianka Chrispeter gadis cerdas yang memiliki kemampuan bela diri yang tinggi, dia ahli dalam bidang teknologi bahkan kimia, Bianka juga salah satu siswa terbaik di Inggris.

Keluarga Chrispeter meminta Bianka kembali untuk menjalankan tugas, bersama girls Chrispeter yang juga memiliki kemampuan tidak kalah hebat dengan Bianka.

Seorang pria muda pemimpin mafia terkuat yang mempunyai kekuasaan, kekayaan, pengikut, dan kekejaman yang tidak kalah dengan keluarga Chrispeter.

Pengkhianatan dan kehilangan cinta membuat seorang pria muda berubah menjadi bringas dan kejam.

Pertemuan Bianka dan sang mafia yang sama mempunyai kekuasaan, dan pasukan yang seimbang.

Terjadi pernikahan antara Bianka dan Bara karena tujuan masing-masing, Bara yang ingin menghancurkan saudara tirinya yang mencintai Bianka, sedangkan Bianka membutuhkan sesuatu hasil penelitian Bara yang sudah lama menjadi incaran banyak orang. Pernikahan tanpa cinta, tapi menumbuhkan rasa sayang dan saling membutuhkan.

Bagaimana pernikahan keduanya? Kita ikuti bersama-sama.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon vhia azaira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

MENAHAN DIRI

Setelah satu Minggu, Bara sudah bisa beraktivitas seperti biasanya. Dengan langkah santai Bara mencari Bianka tapi Bi sedang keluar.

"Panggil Sindy ke ruangan kerja, ada hal penting yang harus aku bahas." Pinta Bara memberikan perintah.

Dengan semangat empat lima, Sindy masuk ruangan kerja Bara tapi langsung terdiam. Bianka juga berada di sana, wajah Bara sudah ditekuk kesal sekali Bara melihat tingkah Bianka yang konyol.

"Di mana Hansen?" Bara menatap Sindy yang paling dekat dengan Hansen.

"Dia menghilang bersama dengan tuan, kami sudah berusaha mencarinya tapi dia menghilang tanpa jejak."

"pasti ada orang yang menangkapnya, tapi siapa?" Bara coba berpikir dan melihat wajah Bianka yang terlihat santai.

Bara meminta Sindy keluar, Bianka dan Bara saling tatap. Bara bangkit dan mendekati Bi yang duduk di sofa.

"Di mana Hansen?" Bara duduk di samping Bi.

"Pulau kematian!" Bianka menjawab santai.

"Siapa yang membawanya, bukannya pulau kematian tempat Reva penelitian yang tidak bisa dimasuki oleh sembarang orang. Di sana juga teknologi sangat canggih." Bara mengenali tempat nomor 5 paling dihindari.

"Reva yang melemparnya, mungkin dia sudah menjadi objek penelitian." Bi tersenyum sinis.

"dari mana kamu tahu jika pulau kematian milik salah satu putri Chrispeter, tidak ada yang mengetahuinya selain aku." Bi menatap Bara yang duduk santai meletakan kepalanya di sandaran sofa.

"Kamu lupa siapa Bara?"

Melihat kesombongan Bara Bi melangkah untuk ke luar, tapi langsung di tarik oleh Bara duduk dipangkuan. Mata mereka bertemu, Bara tersenyum dengan gaya liciknya. Rambut Bi digulung ke atas, Bara tidak melihat lagi bekas merah dilehernya.

"Kenapa dihilangkan?" Bara menatap tajam tidak terima karyanya disingkirkan.

"Apa? kalung! aku jarang menggunakan kalung." Bianka ingin berdiri tapi Bara menarik dan mendekati leher Bianka.

Bi hanya diam saja, dia tidak mengerti selalu menerima perlakuan Bara, Bi tidak berniat menolak ataupun meminta. Bara juga sama binggung dengan perasaannya, ada rasa ingin memiliki tapi menolak menerima. Lama Bara menciumi setiap inci leher Bi, tanpa sadar kancing baju Bi sudah terlepas. Bianka menahan kepala Bara yang mulai ke dadanya tapi Bara lebih cepat menahan tangan Bi.

Gigitan merah di dada membuat Bi langsung merona, jantungnya berdegup melihat Bara yang tersenyum. Bara mengancingkan kembali baju Bi dan menciumnya sekilas dari balik baju.

"jika aku mau, mungkin sudah lama kita lakukan, tapi aku tidak berniat menodai kamu." Bara menghela nafas dan mengelus leher Bi yang berwarna merah kanan di kiri.

Kini Bianka yang mendekati leher Bara, mengigit pelan. Bara mencengkram erat sofa menahan hasrat. Kepalanya mulai berdenyut tidak bisa mengendalikan diri, Kini dia paham yang namanya nafsu. Bianka berhenti turun dari pangkuan Bara dan tersenyum sinis.

Bara terdiam dengan memijat kepalanya, dia juga bisa melihat kaki Bianka yang putih bersih. Bianka melangkah keluar, Bara cepat mengejarnya.

"Aisshhh sial! gue tidak bisa bertahan." Bara memeluk Bianka dari belakang.

"Kenapa? kamu bilang tidak akan tergoda, tidak akan menodai aku." Bianka melepaskan pelukan Bara.

"Tadi! sekarang beda lagi, kamu yang mulai maka harus tanggung jawab menyelesaikannya." Bara menarik pinggang Bianka mencium dalam bibirnya.

Bi mencubit perut rata Bara dengan kuat, Bara tidak perduli rasa sakit yang penting dia bisa memuaskan diri. Baju Bianka terangkat, tangan Bara sudah masuk ke dalam baju.

"Sialan Bara! tenaganya kuat banget, ngeri juga kalau lagi nafsu." Bianka masih berusaha menghentikan tangan Bara yang sudah meremas.

Seseorang melangkah mendekati ruangan Bara, mengetuk tapi tidak mendapatkan jawaban. Bunga dan Dara tercengang melihat dihadapan mereka dua orang asik berciuman.

"Bara! Bianka!" Bunda Bunga mengetuk Meja tapi tidak mendapatkan respon, Mommy Dara sudah tertawa.

Bunga menarik telinga Bara dan Bianka bersama, tangan Bara terhenti dan teriak marah.

"Apa-apaan? ganggu....!" Bara kaget melihat wanita yang masih mencubit kuping Bianka.

"Bunda!" Bara membantu Bi melepaskan cubitan ditelinga.

"kalian berdua ini masih siang, membuat cucunya malam saja." Bi menunduk malu.

"Bara mendingan kamu ke kamar mandi, lanjutkan malam, kalau kepala pusing jangan lupa minum obat." Mommy Dara mengejek Bara yang wajahnya kecewa.

Bianka dibawa keluar, cepat dia merapikan bajunya sambil menatap Bara ingin menonjok. Bara masih terdiam dengan kebinggungan.

***

Bara terdiam melihat Mansion sepinya menjadi seperti pasar. Di ruangan makan sudah penuh masakan, keluarga besar Chrispeter berada di rumahnya.

"Ayo Bara duduk." Mami Riani menarik Bara.

"Kenapa kalian semua bisa masuk? aku tidak mendapatkan laporan soal kedatangan tamu." Bara kebinggungan melihat keramaian dan suara berisik.

"Nayla kak yang meminta membuka gerbang utama dan khusus." Nay nyegir.

"Apa gerbang khusus!?" Bara berdiri kaget dan terduduk lemas lagi.

"Bara! hiduplah seperti manusia, sudah saatnya kamu sadar dan mulai membuat jalan baru." Ayah Haikal memperingati.

"Iya Ayy! siang begini mereka berdua sudah mau membuatkan kita cucu." Bunda menimpali membuat Bianka merona.

"tidak seperti yang bunda lihat, Bara jahil Bun." Bianka membela diri.

"Salah kamu Bi yang suka menggoda!" Bara memakan makanannya.

"kamu yang bilang tidak akan pernah tergoda." Bianka menatap Bara tajam.

"Aku lelaki normal, jika digoda ya pasti mau." Bara balik menatap Bianka sinis.

"kalian berdua ini, jika mau lakukan saja tidak ada yang melarang. Kalian sah, cepatlah kasih kami cucu yang lucu-lucu." Mama Kiara membayangkan bayi mungil.

"minta Kei nikah Ma, dia dan kak Riki juga punya hubungan spesial." Bianka mengaduk makanannya dengan kesal.

Semua mata melihat kearah keisya, wajah Kei langsung memerah dan menunduk malu. Reva sudah tertawa ngakak, dia tidak habis pikir calon kakak iparnya seorang Keisya Chrispeter. Rinda satu-satunya orang yang tahu hanya mengerutkan keningnya, tidak enak hati yang membocorkan rahasia keisya dan Riki.

"Benarkah Kei!" Papa Akbar menunggu jawaban putrinya yang paling lembut.

"Pa, Kei anu..., maaf." Keisya menudukan kepalanya tidak berani menatap Papa nya.

Mommy Dara langsung berdiri, membuat suami keheranan. Dara memeluk Kiara dan bersalaman, menyambut bergabung dua keluarga sebagai amanah dari Oma dan ayah Jose untuk menikahkan putra dan putri Chrispeter agar tetap bersatu. Dan mengalirnya darah Chrispeter.(cerita keturunan Chrispeter ada di cewek cuek dan pria dingin ya.)

"masih Rian dan Haikal, salah satu putri kamu Rian yang harus menikah dengan Raffa putranya Haikal." Roy dan Akbar berjabatan tangan sambil menyindir Rian dan Haikal.

"Biarkan mereka memilih, setidaknya ada Kei dan Riki yang sudah menempati janji." Rian menjawab santai.

"Tapi Rindu mau Papi!" Rindu berdiri membuat Rian dan Riani menatapnya tajam dan duduk kembali.

"Kamu suka Raffa, lihat sifat kamu. Raffa pria yang tenang sedangkan kamu galak seperti ingin menerkamnya." Rian menggelengkan kepalanya melihat kedua putri kembarnya yang berbeda jauh.

Bara hanya tertawa melihat pembicaraan keluarga Chrispeter, Rindu yang punya sifat keras tapi soal cinta paling semangat.

Di dalam keluarga Chrispeter yang terkenal kejam, membuat Bara merasakan kekeluargaan yang sangat erat. Dia iri juga bahagia bisa menjadi bagian dari Chrispeter. Bara menurunkan rambut Bianka menutupi leher Bi yang memiliki dua gigitan merah. Bara tidak menyadari jika lehernya penuh merah-merah yang berantakan.

***

TERIMAKASIH YANG SUDAH BACA YA READER

JANGAN LUPA LIKE COMENT DAN VOTE

SEKALIAN JANGAN LUPA KASIH HADIAH JUGA YA BIAR AUTHOR TAMBAH SEMANGAT UP

1
레이디핏
Banjer Aer mata Rindaaa😭😭😭😭😭
레이디핏
Lumayan
레이디핏
Luar biasa
레이디핏
Kepo gw,ini teh sah
레이디핏
Apayh?
fk
awalan yg bagus
Ira
ok
Anggi Monica Telaumbanua Monica
wkwkwk
aca
pacr Rafa gmna
aca
taehyung bkn taehyun
Mila
Tengah malam di ajak nangis/Sob/
Suky Anjalina
😂😂😂😂
Suky Anjalina
🤣🤣🤣
Suky Anjalina
astaga maaf mereka paman 😂😂😂
Suky Anjalina
🤣🤣🤣🤣
Suky Anjalina
😂😂😂
Suky Anjalina
😭😭😭😭
Suky Anjalina
lama banget Lian menghilang
Suky Anjalina
Rinda tau kalau Lian tidak kembali bersama 😭
Suky Anjalina
ada akhirnya sandiwara suami istri jadi kenyataan 🥰
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!