NovelToon NovelToon
Cinta & Cappuccino

Cinta & Cappuccino

Status: sedang berlangsung
Genre:Tamat / Mafia / Balas Dendam / CEO / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Percintaan Konglomerat / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:1.5k
Nilai: 5
Nama Author: SangMoon88

Kisah cinta dua sejoli, yang kembali terjalin setelah beberapa tahun terpisah, kini diuji kembali. Sosok dari masa lalu yang mencoba menghancurkan hubungan mereka, hingga membuat keduanya berada dalam pilihan yang sulit, bahkan hampir meregang nyawa.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SangMoon88, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 3

Setelah selesai bertapa ditoilet, Raisya segera kembali ke meja nya untuk lanjut bekerja, hampir 2 jam ia berkutat dengan pekerjaannya, tiba-tiba pundaknya ditepuk oleh seseorang, yang langsung membuyarkan konsentrasinya.

"Astaga", jawabnya kaget.

"Weeei weei weei santai dong!, kata Areta.

" Lu mau jadi kuncen disini?? gak akan balik??", tanya Kanaya.

"Abis nya sih lu Ta, ngagetin gw aja!!", sambil mengelus dada"Bentar, tanggung nih dikit lagi, biar besok kerjaan gw gak terlalu banyak", jawab Raisya sambil melanjutkan pekerjaannya.

" Eh hari ini, jadi kan kita nongkrong di cafe sebelah??" Tanya Areta pada Kanaya.

"Bosen ah disitu mulu, katanya ada cafe baru deket Apartemennya Raisya, mending kita nyoba disana aja, gimana??", ajak Kanaya sambil memainkan kukunya dan duduk di sebelah Raisya.

"Oia kah, lu kata siapa?", tanya Areta lagi, sambil duduk disamping Kanaya.

"Gw denger dari anak magang sih, pas tadi gw ke toilet, mereka bilang cafe itu ada live music nya, terus makanannya juga enak-enak dan aman di kantong lagi", jawab Kanaya menjelaskan.

"Wah ayolah, biasanya kalo ada live music gitu pasti banyak cowok-cowok yang nongkrong disana", ajak Areta dengan antusias.

"Ih, cowok mulu pikiran kalian, yuk ah cabut, gw udah selesai nih", ajak Raisnya yang nyinyir pada kedua sahabatnya itu.

Mereka berjalan keluar ruangan menuju ke koridor sebelah kiri, sambil menunggu lift turun, mereka pun mengobrol.

"Rai, lu jangan nge-boom kita lagi kayak tadi ya, trauma gw jadinya satu lift ama lu", protes Kanaya dengan tatapan tak sukanya.

"Iya nih, untung ada parfum lo yang menyelamatkan kita tadi, coba kalo gak ada itu, udah pingsan kita didalam sana", sambung Areta yang ikut-ikutan protes.

"Iya sorry, abisnya gw kebelet banget tadi", jawabnya cengengesan sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Untungnya lu kebelet pas udah di kantor, coba kalo tadi pas diperjalanan pulang, bisa repot lu kecepirit di dalam mobil, tau sendiri kan tadi macetnya kayak apa!", protes Kanaya lagi.

"Ya berarti keberuntungan gw tinggi, buktinya semesta aja masih berpihak sama gw, dan gak bikin gw malu didepan supir hehehehe", jawab Raisya membela diri.

"Iya lu yang beruntung, kita yang apes", timpal Areta yang gemas pada Raisya.

"Gak apa-apalah kan kalian sahabat gw, kurang baik apa coba gw mau berbagi sama kalian!!", balas Raisya lagi, sambil menaik turunkan alisnya.

"Ya gak berbagi kentut juga dong Rai sayang, berbagi tuh yang indah kek, kayak kebahagiaan gitu!!", protes Kanaya dengan sewot.

" Lah itu juga kebahagiaan, buktinya setelah bom itu meledak di tempat yang seharusnya, perut gw lega banget rasanya!!  Dan gw bahagia, kayak udah pecah bisul gitu, hehehe!", Raisya menjawab dengan wajah tanpa dosanya.

"Ah lu mah nyebelin", kompak keduanya menjawab.

Raisya hanya nyengir saja melihat reaksi kedua sahabat baiknya itu, tak berselang lama pintu lift pun terbuka. Dan mereka segera menuju basement.

Setelah mengendarai kendaraan masing-masing, mereka bertiga menuju cafe baru yang terletak tidak jauh dari apartment Raisya, cafe itu bernama LENTERA.

Hingga sampailah mereka di cafe, setelah memarkirkan kendaraan, mereka pun masuk dan memilih duduk didekat jendela. Kemudian seorang waiters datang membawakan menu dan menyodorkannya pada mereka.

"Kalian mau pesen apa??, tanya Raisya pada keduanya.

" Kita, mau kentang goreng sosis sama hot mochaccino", jawab Kanaya.

"Yaudah mbak kita pesan kentang goreng sosisnya 3, hot mochaccino 2, sama hot cappuccino 1." Pesan Raisya kepada waitersnya.

" Baik mbak, ditunggu pesanannya ya. Terimakasih". Jawabnya sambil berlalu.

Ketika mereka sedang sibuk mengobrol, tiba-tiba pandangan Areta tertuju pada orang-orang yang berada di meja ujung dekat panggung.

"Eh liat deh yang di meja ujung, kok gw rasa familiar ya sama mereka". sambil menunjukkan jarinya.

"Emang mereka siapa??, tanya Kanaya.

"Gw lupa, tapi kayak gak asing gitu, kayak pernah liat, tapi dimana ya??", jawab Areta sambil memainkan jari didagunya.

"Ah mungkin cuma perasaan lu aja kali, lagian lu kan emang agak pelupa!!", jawab Raisya sewot.

Setelah beberapa saat, waiters kembali membawa nampan yang berisikan pesanan mereka.

"Ini pesanannya mbak, ada yang lain??", tanya waiters.

"Ini dulu aja mbak, makasih ya". Jawab Raisya ramah.

"Selamat menikmati, permisi", jawabnya lalu meninggalkan mereka.

Mereka pun menikmati makanan dan minuman yang sudah mereka pesan, sambil berbincang-bincang dan sesekali ikut menggerakan badan seraya menikmati alunan lagu yang di nyanyikan oleh vocalis yang berada diatas panggung.

"Makanan disini lumayan enak", ucap Areta sambil menyuapkan kentang ke mulutnya.

" Iya tadi gw liat juga, pilihan menunya banyak, terus harganya lumayan ramah di kantong", jawab Kanaya yang ikut-ikutan menyuapkan kentang ke mulutnya.

Raisya hanya menyimak saja percakapan kedua sahabatnya itu, sambil pandangan ke arah ponselnya.

"Bjiiiir ganteng banget vocalistnya, aaaahhhh jadi pengen sering-sering kesini deh". Ucap Kanaya ketika melihat sang vocalist yang sedang menyanyikan lagu favoritnya.

"Tukan bener, familiar banget mukanya, tapi gw pernah liat dimana ya?, kok gw mendadak lupa gini sih". Timpal Areta sambil mengingat-ingat.

"Makanya lu jangan banyak boong sama orang tua, jadi kualat kan lu, masih muda udah pelupa", celetuk Raisya sambil menyuapkan potongan kentang ke mulutnya.

"Oh ya?, kata siapa??", tanya Areta polos.

"Kata gw barusan". Jawab Raisya lagi, sambil menyalakan rokok dibibirnya.

"Yaelah Ta, Raisya lu percaya, musyrik lu percaya ama dia", gumam Kanaya, sambil menyeruput kopinya.

"Beneran, itu kata orang tua zaman dulu, tapi kata orang tua siapa juga gw gak tau hehehe", lanjut Raisa mencari pembenaran akan kata-katanya.

"Tuh kan apa gw bilang, Raisya lu percaya! lagian lu tuh harusnya jangan kebanyakan ngopi, tapi perbanyaklah minum susu, biar otak lu berkembang, kan lu masih dalam masa pertumbuhan, makanya otak lu lemot". Cerocos Kanaya yang gemas terhadap Areta, namun sambil terus memandang pria yang masih bernyanyi diatas panggung.

"Susu apa??", tanya Areta lagi.

"Susu beruang kutub, atau susu kuda nil", jawab Raisya asal yang ikut-ikutan gemas.

"Emang ada yang jual??, tanya Areta masih dengan polosnya.

"Ada tuh sebelah lu", jawab Helena sesuka hati sambil menganggukan kepala seraya menunjuk kepada Kanaya.

"Oh ya, sejak kapan lu jualan susu beruang kutub sama susu kuda nil Nay??", tanya Areta yang semakin bingung.

"Sejak gajah bertelor Ta!!", ucap Kanaya yang sudah kesal, karena ke lemotan Areta yang sudah semakin menjadi-jadi.

"Iih kalian mah gitu deh!". Jawab Areta yang baru sadar telah dikerjai teman-temannya.

Hahahahaha, mereka pun tertawa bersama.

"Gila bener!! Udah cakep, suaranya bagus, terus bawain lagunya menjiwai banget, kayak sepenuh hati gitu, bikin gw terpesona deh!!", ucap Kanaya yang sedari tadi seperti terhipnotis oleh sang vocalis.

"Hadeuh, kalian ini gak dimana-mana tiap liat cowok ganteng, pasti aja klepek-klepek!" Jawab Raisya sewot.

"Gw jadi curiga deh ama lu Rai, lu normal gak sih? perasaan kita gak pernah liat atau dengerin lu tertarik ama cowok gitu!", tanya Kanaya ikut sewot membalas Raisya.

"Ish gw normal lah, gw emang gak keganjenan kek kalian bedua, tiap liat cowok ganteng dikit aja hebohnya udah kek ibu-ibu dapet sembako", elak Raisya sambil memutar bola mata malas.

"Ya kita kan emang jomblo, ya gak Nay??, lagian wajar kali namanya juga ciwi ciwi", jawab Areta yang di dukung dengan anggukan dari Kanaya..

"Iya kan gw juga jomblo, tapi gw bisa kalem, gak bar-bar kek kalian."

"Iya udah biar kita mengekspresikan dengan cara masing-masing aja, sesama jomblo jangan saling mendahului", jawab Kanaya menengahi perseteruan kedua sahabatnya itu.

"Ra, lu nyumbang lagu dong buat kita". Pinta Areta

"Lagu apaan??"

"Lagu favorit kita lah, gw kangen denger suara lu nyanyi, dari pada ngomel-ngomel mulu kek tadi gak berfaedah, hihi", pinta Areta sembari membujuk.

Seperti biasa Raisya mengeluarkan jurus andalannya yaitu selalu menyemprotkan parfum favoritnya agar ia merasa lebih segar dalam segala suasana apalagi setelah merokok.

Kemudian ia pun melangkah menuju panggung, dan menyanyikan lagu yang di request oleh sahabatnya tadi diiringi band yang lain.

"Biarlah semua berlalu, pergi dan takkan kembali, kini aku relakan, biar ku tutup luka meski aku tersakiti, cukup aku yang rasa. Yang telah berlalu, biarkan berlalu, jangan lagi kau cari aku, dan harap kau tau, bahwa diriku bukan milikmu lagi seutuhnya".

Tepuk tangan meriah dari para tamu cafe membuat suasana malam itu begitu semakin ramai, banyak tamu cafe yang menyumbang dan meminta Raisya untuk menyanyi lagi.

Namun Raisya tidak mau, karena sekarang baginya menyanyi bukan lagi menjadi hobby nya seperti dulu. Ia kemudian kembali ke mejanya.

"Bjiiiir keren banget, suara lu masih sama aja kek dulu, emang bener ya kalo bakat itu tak kan usang dimakan usia". Puji Areta antusias, karena merasa puas dengan penampilan Raisya tadi.

"Pribahasa dari mana tuh Ta??, tanya Kanaya keheranan.

" Dari tadi pas gw bilang", jawab Areta sambil memanyunkan bibirnya imut.

"Ada-ada aja lu hahahahaha", jawab keduanya kompak.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!