NovelToon NovelToon
Dikira MONTIR Ternyata SULTAN

Dikira MONTIR Ternyata SULTAN

Status: sedang berlangsung
Genre:Konglomerat berpura-pura miskin / Pernikahan Kilat / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:136.7k
Nilai: 5
Nama Author: Moms TZ

Akibat ditikung saudara kembarnya, Darren memilih keluar dari rumah mewah orang tuanya, melepas semua fasilitas termasuk nama keluarganya.

Suatu hari salah seorang pelanggan bengkelnya datang, bermaksud menjodohkan Darren dengan salah satu putrinya, dan tanpa pikir panjang, Darren menerimanya.

Sayangnya Darren harus menelan kecewa karena sang istri kabur meninggalkannya.

Bagaimana nasib pernikahan Darren selanjutnya?
Apakah dia akan membatalkan pernikahannya dan mencari pengantin penganti?

Temukan jawabannya hanya di sini

"Dikira Montir Ternyata Sultan" di karya Moms TZ, bukan yang lain.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Moms TZ, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

27.

Darren dan Dipa mulai merealisasikan rencana mereka. Darren sibuk dengan pekerjaannya di bengkel, sementara Dipa mengambil gambar dan merekam video untuk konten media sosial.

"Mas Darren, tolong tunjukkan cara membersihkan busi motor," pinta Dipa, sambil memegang kamera.

Darren tersenyum dan mulai menunjukkan cara membersihkan busi motor dengan langkah-langkah yang jelas dan mudah diikuti. Dipa merekam setiap gerakan Darren dengan kamera, sambil sesekali memberikan pertanyaan untuk membuat konten lebih interaktif.

Setelah selesai, Dipa memeriksa hasil rekaman dan puas dengan hasilnya. "Bagus nih, Mas. Semoga saja kontennya akan disukai banyak orang," kata Dipa dengan senyum.

Darren tersenyum, "Aamiin. Aku nggak nyangka ternyata kamu jago bikin konten," puji Darren.

"Ini gampang kok, Mas," ucap Dipa sambil menyengir.

Mereka berdua kemudian melanjutkan pekerjaan mereka, sambil sesekali berdiskusi tentang rencana promosi dan pengembangan bengkel.

Hari-hari berikutnya, suasana di bengkel Darren masih tetap ramai seperti biasa. Namun, tidak demikian dengan konten mereka. Meskipun telah membuat konten yang menarik, Darren dan Dipa belum bisa memetik hasilnya secara langsung. Mereka masih baru dalam dunia media sosial, dan membangun pengikut serta meningkatkan engagement memerlukan waktu.

"Mas Darren, kita harus terus konsisten membuat konten yang menarik," kata Dipa, sambil memeriksa statistik pengikut media sosial mereka.

"Belum banyak yang melihat postingan kita, Mas. Jadi, kita harus lebih giat lagi," lanjut Dipa.

Darren mengangguk setuju. "Iya, Dip. Aku paham. Kita harus sabar dan terus berusaha, yang penting jangan menyerah."

Dipa tersenyum. "Betul, Mas. Kita bisa coba membuat konten yang lebih variatif, seperti video tutorial, review produk, atau bahkan live streaming saat servis motor. Dengan begitu, kita bisa menarik perhatian lebih banyak orang."

Darren terkesan dengan ide Dipa. "Wah, ide bagus itu. Kita bisa mulai dari sekarang juga."

Mereka berdua kemudian mulai merencanakan konten-konten baru yang lebih menarik dan interaktif, dengan tujuan meningkatkan pengikut dan engagement di media sosial mereka. Keduanya bekerja sama dengan semangat yang tinggi, demi kemajuan bengkel Darren.

*

Sementara itu, di rumah Pak Haris, pria paruh baya itu terus mengupayakan pencarian putrinya. Berbagai cara dia lakukan, doa tak henti dilantunkan. Bahkan sampai mendatangi orang pintar demi bisa mendapatkan petunjuk di mana anaknya berada. Namun, hingga kini hampir satu bulan lamanya, usahanya belum membuahkan hasil. Ajeng tetap belum juga kembali.

"Ke mana sebenarnya perginya Ajeng ya, Bu? Bocah itu tega meninggalkan suaminya demi pria lain, entah apa yang ada dalam pikirannya," kata Pak Haris dengan nada kecewa dan prihatin.

Bu Hasna menghela napas, "Aku juga tidak mengerti, Pak. Kita sudah memberikan pendidikan agama dan akademik yang baik, tapi kenapa ia bisa mengambil keputusan seperti itu?"

Pak Haris menggelengkan kepala, "Apa ada yang salah dengan pola pengasuhan yang kita terapkan padanya?"

Bu Hasna menunduk, "Ibu nggak tahu, Pak. Mungkin kita terlalu memaksakan keinginan kita padanya, tanpa memahami apa yang sebenarnya ia inginkan."

Sebenarnya Bu Hasna sendiri bingung bagaimana harus bersikap. Belum lagi menanggapi pertanyaan para tetangga yang selalu bertanya setiap kali bertemu. Entah itu di warung, di tempat tukang sayur, ataupun di pasar.

"Bagaimana kabarnya Ajeng, Bu? Sudah ketemu belum?" tanya seorang tetangga ketika Bu Hasna berbelanja di tempat tukang sayur.

Bu Hasna tersenyum tipis, "Belum, Bu. Masih belum ada kabar," jawabnya singkat.

"Benar-benar itu si Ajeng nggak mikirin perasaan orangtuanya. Seharusnya kalau emang ia masih ragu menikah sama Mas Darren kan, bisa ngomong sebelumnya, jadi ngga bikin malu kayak gitu," timpal yang lain.

Seperti peribahasa Jawa "anak polah bapa kepradah" yang berarti tingkah laku anak, orang tua yang menanggung akibatnya. Anak yang berbuat orang tua akan ikut merasakan akibat dari perbuatan anak-anaknya, baik akibat buruk maupun baik.

Pak Haris terdiam, termenung memikirkan kemungkinan yang istrinya katakan. Dia tidak ingin menyalahkan dirinya sendiri. Sebagai seorang ayah dia hanya ingin yang terbaik untuk anak-anaknya, karena dia sudah memikirkannya dengan matang bahwa Darren adalah pria yang tepat sebagai pendamping Ajeng.

Pak Haris menghela napas dengan pandangan menerawang, seolah-olah memikirkan sesuatu yang jauh di masa lalu. Wajahnya tampak begitu memprihatinkan, menunjukkan beban pikiran yang berat, memikirkan nasib putrinya yang masih belum jelas.

Bu Hasna memperhatikan suaminya, lalu mengusap tangannya dengan lembut. "Kita harus tetap kuat, Pak. Ajeng pasti akan kembali," katanya berusaha menenangkan.

Pak Haris mengangguk pelan, mencoba menguatkan diri sendiri meskipun keraguan masih menghantui pikirannya.

Niken yang duduk tidak jauh dari kedua orangtuanya, merasa tak tega melihatnya. Ia lalu mendekat dan mencoba menguatkan mereka.

"Benar kata Ibu, Pak. Bapak harus kuat, jangan terlalu kencang memikirkan Mbak Ajeng, ya. Ingat kesehatan Bapak, Niken nggak mau sakit Bapak kambuh lagi," kata Niken dengan nada lembut sambil memegang tangan Pak Haris.

Pak Haris tersenyum lemah, merasa terhibur dengan perhatian Niken. "Iya, Nak. Bapak akan baik-baik saja. Bapak hanya khawatir dengan mbakmu," jawabnya sambil mengelus rambut Niken.

Bu Hasna menambahkan, "Kita doakan saja, semoga di mana pun berada dalam keadaan yang baik, dan dibukakan hatinya untuk ingat pulang."

Niken mengangguk setuju, berharap waktu akan membawa kejelasan dan mengembalikan Ajeng ke pangkuan keluarga.

*

Sementara orang yang mereka bicarakan yaitu Ajeng, tampak keluar dari rumah yang menjadi tempat tinggalnya. Dengan mengendarai sepeda motor matic, ia berniat pergi ke minimarket terdekat untuk membeli sesuatu. Sesampainya di sana ia segera memarkirkan motornya dan bergegas masuk ke dalam minimarket. Namun, matanya langsung membulat seketika, manakala ia membuka pintu dan melihat seseorang yang dikenalnya.

.

Kira-kira Ajeng bakalan ketahuan gak ya?

1
zahrahaifa
ati2 niken ntar si cobra jawa dateng nyemburin bisa... waspada lah.... waspada lah
Kure Kure
lanjut bagus alur ceritanya
Nar Sih
ahir nya balik lgi ya niken dareen
LING: bentar lagi juga ada ulat bulu yg kepanasan
total 2 replies
Dew666
🍒🥰🔥
Anggun Rahadila Ningsih
👍👍👍👍
Anggun Rahadila Ningsih
woww🤣🤣🤣
Nur Hafidah
Dasar ajeng tak punya malu,sudah menikah masih jadi beban keluarga
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨: 😪😪😪😪😪
total 1 replies
Sunaryati
Astaga ingin nyaingin Niken tapi uangnya minta pinjam Niken, makin nggak waras dan ngawur Ajeng masa pinjam maksa 🤣🤣🤣🤭
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨: klo waras bukan ajeng namanya😜
total 1 replies
Esther Lestari
nah jawabanmu tepat Niken...blm tentu juga Darren membuka rahasianya kalau jadi nikah sama Ajeng.
Ajeng nya aja yang ke geer an.
Lagian pinjam uang koq maksa, mana marah2 lagi
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨: banyak sih yg kayak gitu, klo ditagih juga dia lebih galak😜
total 1 replies
Sunaryati
Niken kamu itu bisa saja membuat kakakmu kebakaran jenggot
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨: tp ajeng gak punya jenggot😜
total 1 replies
budiman_tulungagung
satu mawar 🌹 gass lagi
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨: tengkyu
total 1 replies
budiman_tulungagung
masih satu mawar 🌹 satu bab
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨: tengkyu
total 1 replies
Nar Sih
👍👍niken harus tegas sama mbk mu yg rada gendeng status pgn di puja ,tpi dgn sgla cra wah ..bnr,,si ajeng ngk punya malu🤣🤣
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨: emang dia masih punya malu😜
total 1 replies
Kasih Bonda
next Thor semangat
Patrick Khan
bilang nya ajeng pinjem..tp gk ngara balek uang e..hahahaha..di ambil dr kisah pengalaman😂😂
Patrick Khan: karna janji untuk di ingkari😅😅😅
total 2 replies
ora
Suka-suka 😍🥰😘❤
Cerita dengan bahasa yang mudah dipahami. Konflik yang enggak terlalu berat, tapi tetep mampu membuat aku kesal karena ulet-ulet bulu yang ada🤭😉

Apa pun masalah yang ada, entah dari Nancy, Ajeng, Monic, atau siapa pun itu. Semoga tetap bisa dilewati bersama-sama oleh Darren dan Niken.

Semoga Darren akan tetap selalu memprioritaskan dan selalu menjaga komunikasi dengan Niken.
Dan suka sama Niken yang tenang, tapi kalau dia sudah berhadapan sama yang menganggu rumah tangganya, mulut dan tangannya nggak ada lawan🤭😁❤❤

Semangat Ibu. Semangat dan sukses selalu💪😍🥰😘❤❤
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨: tengkyu my dear 🫰🫶🫶🫶😘😘😘
total 1 replies
ora
Ungkit terooos ....
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨: enak tahu😜
total 1 replies
ora
Ada ya orang minjem uang maksa gitu😭🤣🤣🤣
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨: banyakkk, tp bayarnya susih susantiiih
total 1 replies
ora
Bu Hasna ya gitu. Padahal kan Ajeng minjem bukan buat kebutuhan mendesak😌
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨: lha iyo
total 1 replies
ora
Nyebelin banget nih orang😤😤😤
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨: bukan lagi😜
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!