Pesona AUREL Gadis Periang

Di parkiran restoran terlihat kak Roy yang kesal dengan adiknya Mohan.

"Mohan,kakak itu sudah bilang kan kalau kita itu datang pas makan siang.Kamunya itu lho malah ditunggu kakak diparkiran lama banget."Ucap kak Roy sambil keluar dari mobilnya.

"......"

Mohan hanya terdiam saja, sejak tadi kakaknya selalu saja berbicara tanpa henti. Dia tahu kakaknya kesal dengan dirinya sejak dari kampus sampai di restoran dia dimarahi kakaknya Roy.

"Sabar,aku tidak boleh membantah kali ini. Kalau tidak kakak aku Roy gak akan berhenti ngomel sampai nanti malam,malah dia menceramahi aku terus. Gagal deh nanti rencana balapannya."Batin Mohan.

Dia mengikuti kakaknya ke sebuah ruangan tempat pertemuan kakaknya.

Sikap kak Roy yang nampak rileks menjadi dingin saat masuk ke dalam ruangan itu.

"Pak Roy, akhirnya kamu datang."

"Maaf, sepertinya aku terlambat datang !."Ucap Roy pada partner bisnisnya itu.

"Cantika..."Ucap Mohan lirih.

"Kamu....yang ada di depan saat dosen Killer mengajar itu,ya." Ucap Cantika pada Mohan.

Dia memang tahu kalau Mohan teman sekampusnya,namun dia tidak tahu nama Mohan.

"Kalian sudah saling kenal?" Ucap Kak Roy pada Mohan .

"Kenal,kak.Dia itu mahasiswi baru dikampus ku."

Kak Roy hanya mengangguk sedangkan papanya Cantika tertawa mendengar ucapan Mohan

"Bagus ..bagus.Ternyata kalian sudah saling kenal.Cantika sebaiknya kamu bicara sama sama Mohan ...."

Mohan menatap kakaknya untuk meminta ijin padanya dan akhirnya kak Roy mengangguk memberi ijin pada adiknya itu.

"Cantika...kenalkan aku Mohan. Satu lagi.....aku harap kamu itu mengingat nama aku." Canda Mohan.

Keduanya keluar dari ruangan itu dan berjalan di taman restoran. Mereka memesan cemilan dan duduk disana. Cantika dan Mohan sepertinya sangat cocok . Dia bahkan bisa tertawa lepas saat bersama Mohan.

...****************...

Di SMA Purna Harapan dua di sebuah bangku ada sekelompok pemuda dan salah satunya Rangga. Mereka membahas rencana nanti malam.

"Hai,bro gimana malam minggu nanti jadi ikut balapan" Ucap salah satu teman Rangga bernama Didik.

"Jadi dong,nanti kita kumpul ditempat biasanya. Berangkat nya bareng aja jangan terlambat!."Ucap Rangga dengan serius.

"Okey."

"Jadi finalnya kita ngumpul disana."

"Pasti."

"Seru,nih.Aku aja cewek aku boleh gak?"Tanya Randu teman Rangga.

"Terserah !."

"Kalau kamu ikut juga gak apa-apa sih, yang penting jangan sampai terlambat."Ucap Rangga.

"Hai,Rangga.Gimana dengan cewek yang kamu incar itu. Kamu sudah mendapatkannya belum?."Tanya Randu.

"Kalau gak salah sih namanya Aurel.Canti sih saat aku lihat di video yang beredar itu.....Tapi aku dengar dia sudah punya cowok."Ungkap Didik.

"Apa kamu masih mau lanjut dengan cewek itu?"Tanya Didik dengan nada serius.

"Masih dong,aku itu masih penasaran dengannya."

"Dia cewek cantik,cuek.Itu adalah salah satu tipeku.Kalian tahu kan ,di sekolah ini cewek -cewek yang mendekati aku berbeda dengan Aurel dari SMA sebelah itu."Ungkap Rangga.

"Selain itu Aurel berbeda dengan cewek yang lainnya.Dia galak dan gemesin juga.Aku jatuh cinta padanya.Aku tidak peduli dia itu sudah punya pasangan atau belum."

"Jika aku menginginkan apapun caranya pasti aku dapatkan.Aku gak bisa melupakan Aurel sejak pertemuan aku pertama kali itu."Ungkap Rangga.

"......"

Semua terdiam mendengar ucapan Rangga.

"Ternyata teman kita udah klepek-klepek,nih sama cewek bernama Aurel." Ejek Didik.

"Udah jatuh cinta beneran nih,Awas ya!,kalau kamu jatuh sakit lho disini." Ucap Randu pada Rangga sambil memegang dadanya.

Ucapan Randu membuat Rangga menatap dirinya dengan marah.

"Kejar terus sampai kamu dapat.Jangan kalah sama cowoknya.Kalau tidak salah namanya itu siapa?"Ucap Didik mencairkan suasana.

"Alvaro,ketua tim basket lawan kita."Ucap Rangga.

"Wah,berat. Jadi dia yang datang di gerbang sekolah waktu itu."

Rangga mengangguk padanya.

"Hmmm...Saingan itu... pokoknya kejar terus sampai dapat Rangga." Canda Didik memberi semangat pada Rangga.

Setelah setengah jam mengobrol guru mereka datang ke kelas nya Rangga.

"Hai bro .Ayo duduk!."

"Pak guru sudah datang !."

Ucapan salah satu teman Rangga yang membuat semuanya duduk diam ditempat nya masing-masing.

Mereka memulai pelajaran tanpa ada yang bicara.

Sedangkan Di SMA Bina Karya, saat istirahat kedua Aurel dengan keempat temannya duduk santai di kantin sambil menikmati makanannya.

"Ayo,kita lanjutkan pembahasan tadi yang tertunda." Ucap Pungky yang baru datang.

"Alvaro, jadi nanti kita ikut balapan motor dan Johan datang ketempat Nanda kan?" Tanya Nathan.

"Tentu,kan sudah dibahas tadi. Cuma masalahnya Johan pakai motornya siapa?. Dia kan kendaraannya masih disita papanya." Ucap Pungky.

"hmmmm,kalau kamu ambil saja kendaraan orang."Canda Nathan sambil memegang lengan Alvaro.

"Iya,aku akan ambil tuh kendaraan kak Willy."Jawab Johan.

"Sebenarnya kak Willy sudah meminjamkan kendaraan dia padaku "Ucap Johan sambil menyentil kepala Nathan.

"Kalian tuh,selalu ribut deh. Pokoknya nanti kita kumpul di markas."Ucap Alvaro.

"Aurel,sayang kamu juga ikut kan?,nanti biar aku yang jemput.Manis."Ucap Alvaro.

"Tentu dong, aku baru sembuh dan butuh refreshing.Selain itu aku gak nonton balapan kendaraan di sirkuit buatan itu."

Nanti aku tunggu kamu Alvaro."Ucap Aurel.

"Sudah selesai,kan?.Nanti malam jangan terlambat.Kita berangkat bersama dan ngumpul di markas." Ucap Pungky.

Setelah bel masuk kelas berbunyi mereka masuk kelasnya masing-masing.

Malam harinya semuanya sibuk dengan rencananya masing-masing.

Alvaro saat ini sudah ada didepan rumah Aurel.

"Pak,panggilkan Aurel dong."Ucap Alvaro.

"Okey,den Alvaro."

Dikamar Aurel sedang mempersiapkan dirinya. Saat dia melihat cermin bibi Asih mengetuk pintu.

Tok tok tok

"Non,temen kamu sudah datang.Dia nunggu didepan gerbang.Tidak mau masuk."

"Iya,bi.Aku sudah mau berangkat."

Aurel melangkah ke depan sampai dia melupakan teleponnya di atas meja rias.

Alvaro yang melihat Aurel terkesima dan terkejut dengan penampilannya.

Aurel dengan jaket hitam dan rambut yang di ikat kuda membuat dia bertambah cantik.Apalagi dengan celana hitam ketatnya menambah penampilan Aurel yang terbilang Wow.

Alvaro bahkan sampai lupa Aurel sudah ada didepannya.

"Alvaro!."Panggil Aurel yang melihat kekasihnya tercengang itu.

Alvaro terkejut saat Aurel menepuk pundaknya.

"Ayo,Alvaro kita berangkat."

"Kita ketempat Nanda dulu.Tadi kendaraan Johan sudah ada di markas. Nathan dan Pungky yang membawanya."

"Tinggal menjemput Johan."

"Okey."

Akhirnya Mereka berdua menunggu Johan dibelakang rumah Nanda.Sepuluh menit kemudian terlihat Johan dan Nanda sudah keluar lewat pintu belakang.

Alvaro dan Aurel senang melihat rencananya berhasil,walau harus melibatkan Nanda.