NovelToon NovelToon
Suami Ku Hantu

Suami Ku Hantu

Status: tamat
Genre:Tamat / Fantasi Timur / Cintapertama / Nikahmuda / Suami Hantu
Popularitas:3.1M
Nilai: 4.9
Nama Author: Reny Rizky Aryati, SE.

🏆Novel Legendaris🏆


Kisah seorang gadis berusia 17 tahun yang dipaksa menikah untuk menggantikan adik kandungnya yang di lamar oleh keluarga Van Rogh Costel III tetapi adiknya, yang bernama Jingmi menolak lamaran keluarga bangsawan tersebut yang mengakibatkan kemarahan keluarga Van Rogh Costel III.

Untuk meredakan amarah keluarga Van Rogh Costel III maka Jia Li yang merupakan anak kedua keluarga imigran bermarga Kwee yang sukses itu terpaksa di nikahkan dengan anak pertama Van Rogh Costel III yaitu Van Costel IV anak laki-laki keluarga bangsawan di Rumania.

Sayangnya Van Costel IV yang akan dinikahkan dengan Jia Li, dia bukanlah manusia...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reny Rizky Aryati, SE., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 28 Siluman Hoia Baciu

Heng yang masih terbaring di atas tanah di dasar jurang hutan Hoia Baciu tak bergerak sedikitpun.

Hanya terdiam tanpa suara.

Ho berlari cepat ke arah Heng dan membangunkannya dengan panik.

"Heng ! Heng ! Apa kamu baik-baik saja ?", ucap Ho.

Ho membantu Heng untuk bangun.

Namun Heng terlihat lemas terkulai karena benturan tubuh Ho yang jatuh dari atas jurang ke tubuhnya.

"Astaga, Heng ! Bangunlah, Heng !", ucap Ho cemas.

"Uhk... ", keluh Heng.

"Heng ! Kamu tidak apa-apa, Heng !", ucap Ho.

Heng membuka kedua matanya perlahan-lahan sambil memegangi kepalanya yang terasa pusing.

"Ada apa, Ho ?", tanya Heng menahan perih.

"Maaf..., karena aku kamu jadi terluka seperti ini, Heng", sahut Ho.

Heng lalu terjaga dari tempatnya berbaring dan terburu-buru bangun.

"Ya Tuhan ! Aku lupa ! Kita harus segera ke istana oranye sekarang !", pekik Heng.

"Fuih..., syukurlah..., kamu baik-baik saja, Heng", ucap Ho.

Ho lalu membantu Heng berdiri dan memapahnya.

"Apa sebaiknya kita urungkan saja tugas misi ini dan kita katakan kalau kita tidak menemukan istana itu, Heng ?", lanjut Ho.

"Jangan ! Lebih baik kita segera selesaikan tugas ini karena kita sudah menemukan istana itu dan sekarang sudah ada didepan mata kita, Ho", sahut Heng.

Heng berjalan tertatih-tatih saat Ho memapahnya berjalan.

"Bagaimana kamu akan melanjutkan tugas ini jika jalan saja kamu kesulitan, Heng ? Sedangkan kita masih harus memanjat tepi jurang disisi lainnya jika kita ingin sampai ke istana oranye", sahut Ho.

"Tenanglah, aku masih bisa melakukannya dan aku baik-baik saja, hanya sedikit keseleo, Ho", ucap Heng.

Heng meringis kesakitan saat kakinya melangkah maju.

"Aduh !", teriak Heng.

Heng lalu terjatuh ketika dia bermaksud melanjutkan langkahnya.

"Heng !", pekik Ho.

BRUK...

Heng duduk di permukaan tanah sambil memegangi sebelah kakinya yang sakit.

"Sepertinya aku akan terjebak selamanya disini dan aku sarankan padamu untuk pergi dari sini secepatnya, Ho", ucap Heng.

"Mana mungkin aku akan meninggalkanmu sendirian disini, aku tidak mau, Heng", sahut Heng.

"Tapi kamu harus segera menemui Dalca II dan menyampaikan pesan tuan Kwee Lan secepatnya, Ho", lanjut Heng.

Heng mengeluarkan gulungan dari dalam pakaiannya lalu menyerahkannya kepada Ho.

"Tidak, Heng ! Aku tidak akan pergi tanpamu dan aku akan tetap bersamamu disini, Heng !", ucap Ho.

"Ho ! Jangan cengeng ! Pergilah ! Ini sangat penting ! Karena kita harus menolong nona Jia Li dari jeratan hantu itu, Ho !", teriak Heng.

"Tidak..., Heng..., tidak...", sahut Ho terisak-isak.

"Ho ! Pergi !", bentak Heng.

Heng mendorong tubuh Ho dengan keras sehingga pria bertopi sincia itu terhempas ke tanah.

"Ho ! Pergi ! Cepat !", teriak Heng kembali.

Ho hanya menundukkan kepalanya tanpa menoleh ke arah Heng yang menatapnya tajam.

Raut wajah Heng berubah merah padam menahan kekesalannya.

"Ho ! Pergi kataku !", teriak Heng.

Ho bergerak pelan dari tempatnya lalu dia berbalik arah dan memeluk Heng erat-erat sambil berkata.

"Jagalah dirimu baik-baik, Heng ! Aku akan segera kembali menjemputmu ! Bertahanlah demi aku, Heng !", ucap Ho.

Ho lalu berlari cepat meninggalkan Heng yang duduk dengan kaki terluka.

Dia berlari sangat cepat tanpa menolehkan kembali kepalanya ke belakang.

Namun, hatinya benar-benar lebih terluka karena harus terpaksa meninggalkan Heng sendirian di dasar jurang yang asing ini.

"Maafkan aku, Ho... Semoga kamu selamat...", bisik Heng.

Heng memejamkan kedua matanya seraya bersandar ke sebuah batu besar yang ada di dasar jurang hutan Hoia Baciu.

Sesuatu tengah bergerak melayang ke arah Heng yang duduk terluka lalu tertawa keras sehingga Heng terkejut kaget.

Heng membuka kedua matanya seraya meraih pedang disampingnya cepat-cepat.

"Siapa kamu ?", tanya Heng waspada.

"Aku ? Apa kau bertanya padaku ?", sahut wanita dengan jubah warna kuning yang tengah melayang dihadapan Heng.

"Lalu aku bertanya kepada siapa ?", ucap Heng merengut.

Wanita berjubah kuning itu lalu menoleh ke arah samping kanan dan kiri kemudian menatap tajam Heng.

"Kau bisa melihatku ?", tanya wanita itu.

"Tidak, aku hanya bertanya padamu !", sahut Heng malas.

"Tunggu ! Tunggu ! Apa kau bisa melihat siluman ?", tanya wanita berjubah kuning itu.

"Dan apakah aku sedang berbicara dengan siluman sekarang ?", sahut Heng asal.

"Kau bisa melihatku yang siluman !?", ucap wanita itu kagum.

"Tidak...", sahut Heng.

"Tapi kau bisa berbicara denganku... Bagaimana bisa kau berbicara tanpa melihatku ?", tanya wanita itu.

"Aku tidak berbicara dengan siapa-siapa disini", jawab Heng.

"Lalu kau berbicara dengan siapa ?", tanya wanita itu turun mendekat ke arah Heng.

"Entahlah... Aku juga tidak tahu sekarang aku sedang berbicara dengan siapa !?", sahut Heng masa bodoh.

"Tentunya kau sedang berbicara sendiri, bukan ?", ucap wanita berjubah kuning itu.

"Mungkin, dan mungkin aku sudah gila sekarang", sahut Heng.

"Oh ! Apa karena kau tersesat di hutan Hoia Baciu ini ?", tanya wanita itu.

"Aku menjadi sinting bukan lantaran aku tersesat di hutan Hoia Baciu ini melainkan aku menjadi linglung karena aku harus berbicara sekarang", sahut Heng.

"Kau berbicara dengan siapa ? Perkenalkan namaku Air mengalir, namun batu tetap berdiri dan aku siluman penghuni hutan Hoai Baciu ini", ucap wanita itu.

Wanita berjubah kuning itu lalu duduk mendekat ke samping Heng sambil memandanginya terkagum-kagum.

"Tidak usah kamu katakan bahwa kamu siluman semua orang pasti sudah paham jika kamu siluman", ucap Heng.

Heng melirik siluman wanita yang sedang duduk disebelahnya dengan sikap waspada.

"Kenapa bisa begitu ?", tanya wanita itu.

"Yah..., karena mana ada seorang wanita tinggal didalam hutan angker seperti ini sendirian...", sahut Heng.

"Siapa namamu ?", tanya wanita itu.

"Namaku ? Kamu bertanya namaku ?", ucap Heng.

"Iya, namamu... Aku bertanya namamu ! Siapa namamu ?", tanya wanita berjubah kuning itu.

"Heng", sahut Heng singkat.

"Heng ? Itukah namamu ? Kenapa pendek sekali ?", ucap wanita itu.

"Dan namamu sangat panjang sekali "Air mengalir, namun batu tetap berdiri", panjang ! Aku tidak bisa mengingatnya, bagaimana aku memanggilmu ?", sahut Heng.

"Aku siluman air yang ada di danau hutan Hoia Baciu ini, panggil saja namaku Air", lanjut wanita itu.

"Air !?", ucap Heng.

"Iya... Air... Kenapa ?", kata Air.

"Tidak apa-apa, hanya saja namamu unik sekali", sahut Heng.

Wanita berjubah kuning itu lantas terdiam dan memperhatikan kondisi Heng yang tengah bersandar di batu besar.

"Kenapa denganmu ?", tanya Air.

"Aku jatuh karena menahan tubuh saudaraku", sahut Heng.

"Saudaramu ? Mana dia sekarang ? Kenapa aku tidak melihatnya ?", tanya Air.

"Dia telah pergi untuk menyelesaikan tugas penting", sahut Heng.

"Meninggalkanmu sendirian disini !?", lanjut Air kaget. "Tega sekali dia !"

"Aku yang menyuruhnya pergi meninggalkanku sendirian disini", sahut Heng.

"Kau gila ! Bagaimana jika siluman memakanmu ?", tanya Air.

"Makan saja... Toh, aku hanya seorang pelayan, dagingku tidak enak untuk dimakan karena aku tidak memiliki banyak lemak ditubuhku", sahut Heng.

"Kau sinting !", ucap Air.

"Hmmm..., lebih baik bersikap sinting daripada harus bersikap kejam...", sahut Heng.

Wanita berjubah kuning itu lalu melepaskan tawanya yang keras sehingga membahana di seluruh dasar jurang.

Heng hanya terdiam tanpa bergeming dan hanya menundukkan kepalanya pasrah.

Entah bagaimana nasib Heng saat ini setelah bertemu dengan salah satu siluman penghuni hutan Hoia Baciu yang bernama "Air mengalir, namun batu tetap berdiri" itu.

1
Heni Priyani
dilanjut thor mpe kelarrrr
Reny Rizky Aryati, SE.: 🎂🎂🎂🎂🎂🎂🎂🎂🎂🎂🎂🎂
Reny Rizky Aryati, SE.: iya, nanti yak, author masih rancang kelanjutannya, kemarin kerangka fikirannya hilang, ke hapus begitu saja, 🤝🕛
total 2 replies
Heni Priyani
thor...lom kelar...masih ngambang kmana mana......
lom ada endingnya
Reny Rizky Aryati, SE.: semoga saja kelar ceritanya yak, penasaran yak, saya juga penasaran yang buat ceritanya, gimana akhirnya gitu, mikir masih 🎂🌹🌹🌹
Reny Rizky Aryati, SE.: kayak di lautan yak, ngambang-ambang gitu, 🎂
total 2 replies
V
lanjut dong ceritanya aothor. Ceritanya bagus
Reny Rizky Aryati, SE.: nanti kalau udah naik level baru dilanjutin karena ceritanya panjang sekali 😉💝👍
total 1 replies
V
kalau mau nolong ya nolong aja.gak usah bawa bawa masa lampau apalah.
diasaat Antolin memohon mohon lo aja hati u aja membatu. giliran itu baru so soan. aku bantuin karena dia ga tau apa apa.
Heh Kalau mau nolongin orang dengan tulus gak mungkin lo itu masih berbelit dengan masakelam yang lo alami. kesannya gak ikhlas nolonginnya. Katanya GURU kok kelakuan tak mencerminkan seorang Guru/Pooh-pooh/.
Reny Rizky Aryati, SE.: 🙄🤝........
total 1 replies
V
pembicaran yang sangat tidak penting,katanya cinta jia li tapi malah berleha leha
Reny Rizky Aryati, SE.: aku juga gagal paham 🤝
total 1 replies
V
kalian berdua saling bertanya satu sama lain dan menjawab satu sama lain/Pooh-pooh/
Reny Rizky Aryati, SE.: ☺️.....🧑‍⚖️
total 1 replies
V
sungguh pusing arah pembicaran kalian berdua,

disaat Dimitri Peka ,Masonn gak peka.
di saat mason bicara ambigu disitulah Dimitri bertanya kemudian disaat dimitri berbicara ambigu disitulah mason juga bertanya tanya./Shame//NosePick//Pooh-pooh/
Teruslah kalian berdua planga plongo
Reny Rizky Aryati, SE.: 🤥/NosePick/
total 1 replies
V
mereka mengulang ,apakah kah kamu mengerti demetri? satunya lagi mengulang lagi?
terus kami yang baca juga ikut bertanya tanya dengan percakapan kalian yang ambigu/Shame/
Bolanda
akulah arjuna yang mencari cinta...
wahai wanita...
cintailah aku...
Yuniar Farah
/Rose//Rose//Rose//Rose//Rose/
stumble guy
👍👍👍👍👍
Andina Spencer
💘💘💘💘💘
Reny Rizky Aryati, SE.
sesuai permintaan... 👉👉👉
Anonymous
lanjut lagi ya Thor keren
Bouyan
👍👍👍👍
bulvagari
⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐
Fitria Astutik
Very beautiful work, depicting extraordinary imagination ❤️ good luck author ❤️
Anonymous
👍👍👍👍👍👍
Zhen
/Rose//Rose//Rose//Rose//Rose//Rose//Rose//Rose/
Anonymous
👍👍👍👍👍👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!