sudah 6 tahun Freya menikah dengan Abigail Maulana Ferdian, mereka telah di karuniai seorang putri yang sudah berusia 5 tahun.tapi Abi tidak pernah menganggap mereka karena Abi tidak mencintai Freya bahkan saat Freya mengandung dan melahirkan dia tidak perduli karena pernikahan mereka terjadi karena suatu insiden.
"5 tahun mas,,, selama 5 tahun apa pernah mas menggendong atau memperhatikan Dania? " tanya Freya yang mengangkat satu tangan nya.
"karena saya tidak Sudi menggendong anak itu!" ucap Abi.
"kenapa, apa karena Dania terlahir dari wanita miskin seperti ku dan bukan anak seorang model, ingat mas yang anak kandung mu adalah Dania bukan Sherin!" ucap freya.
"iya karena anak itu terlahir dari wanita kampung seperti mu!"ucap Abigail kejam setelah itu dia meninggalkan Freya yang mematung mendengar ucapannya.di saat Freya menangis sebuah tangan kecil menghapus air mata nya.apakah Freya akan bertahan sedangkan yang menjadi alasan nya bertahan sudah menyerah??
baca cerita selengkapnya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nouna Sagitarius, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
20
Pagi ini begitu syahdu,embun di ujung daun jatuh dengan membawa rindu pada tanah dan menumbuhkan pepohonan.
Awali pagi dengan rasa sayang,sayang pada diri sendiri,sayang dengan orang di sekitar mu,tebarkan senyum manis yang gembira karena pada dasar nya pagi yang di rasakan hari ini karena ijin dari Allah agar bisa bangun dari tidur.
Begitu juga dengan Freya dia menguatkan kan diri nya untuk menghadapi dan bisa melalui hari ini dengan berkata pada diri nya sendiri."hai masalah !hanya Allah yang tak bisa di kalah kan" setelah berkata begitu dia langsung menuju dapur untuk melakukan rutinitas nya sebelum melakukan kegiatan.
Setelah beberapa menit berlalu akhir nya Freya menyelesaikan masakan nya lalu membangun kan ke dua orang yang masih menyelami ke alam mimpi.
" Nia,Cika bangun?" ucap Freya yang sudah berada di kamar tidak lupa di menyikapi gorden dan membuka jendela walaupun masih sedikit gelap tapi Freya mengajar kan Nia untuk bangun lebih pagi.
"ibu silau itu?" ucap Nia
"silau dari mana, matahari nya masih malu-malu muncul dan sedang menunggu Nia?" ucap Freya tersenyum karena setiap dia membangun kan Nia,hanya itu alasan yang dia ucap kan sedangkan Cika hanya tersenyum mendengar celotehan Nia.
setelah semua nya berkumpul di meja makan,mereka akhir nya menatap makanan yang sudah di sediakan oleh Freya dan rasanya sangat enak.
Sampai akhir nya Nia pun meminta ijin untuk pergi ke Sekolah namun Freya menatap Dania dengan pandangan yang sulit di artikan kan.
"kenapa kak Frey?" tanya Cika yang menyadari tatapan Freya.
"tidak apa-apa?" ucap Freya yang menghela nafas nya.
" apa kakak memikir kan hari ini?" tanya Cika yang seperti tau perasaan freya.
"serahkan pada bang arsil kak?" ucap Cika sedangkan Freya hanya menatap nya.
"tolong nanti jangan terlambat jemput Dania, entah kenapa perasaan kakak tidak enak hari ini" ucap Freya yang memang merasakan perasaan berbeda hari ini.
"pasti,kakak tidak perlu hawatir Cika akan menjemput Nia tepat waktu" kata Cika.
Setelah itu Freya dan Cika pun bergegas untuk ke sekolah Nia tapi mereka di hadang oleh pengendara motor yang juga ingin keluar dari pagar.
"Nia mau berangkat sekolah?" tanya orang itu yang belum membuka helm nya.
"iya, Abang mau sekolah juga?" tanya Nia yang merespon pertanyaan orang itu.
"kuliah Nia? Bukan sekolah?" ralat orang itu
"sama saja,nama nya juga yang berbeda?" ucap Nia lagi yang membuat orang itu membuka helm nya.
"mau di antar tidak?" tanya orang itu lagi.
"tidak, Nia tidak mau di antar sama om Denis?" ucap Nia kepada pengendara motor itu yang ternyata Denis.
"kenapa?" tanya Denis
"Nia sama Tante Cika saja" ucap Nia yang melihat ke arah Cika.
"nanti kalian akan terlambat?" kata Denis yang mencoba membujuk Dania.
memang benar ini sudah sedikit terlambat.
"bagaimana ini Tante?' tanya Nia ke pada Cika
"emang tidak merepotkan ?" ucap Cika ke pada orang yang baru dia tau nama nya ini.
"tidak, ayo nanti Nia akan terlambat?" ucap nya yang merasa senang karena dia tepat memberikan umpan.
"Nia sama om ini saja,nanti Tante akan menjemput Nia?" kata Cika yang sudah membawa tubuh Nia ke atas motor.
"Tante tidak ikut?" tanya Nia kepada Cika sedang kan Cika menatap Denis.
"naik saja, saya akan mengarahkan kamu juga?" kata Denis datar tapi dalam hati dia merasa senang dan berteriak karena sudah berhasil mengajak Tante nya Nia.
"apa tidak merepotkan ?" tanya Cika sekali lagi.
"hummmm,, naiklah" ucap nya yang masih datar.
lalu Cika pun naik ke atas motor Denis lalu mereka menuju sekolah nya Dania.
Sementara Freya sedang siap-siap untuk bertemu Dangan Arsil di sebuah taman sebelum mereka ke pengadilan untuk menghadiri persidangan perceraian nya.
tiba di tempat itu Freya langsung duduk di kursi panjang yang berada di ranjang itu.
"maaf kan Abang, tadi ada sedikit kendala?" ucap Arsil tiba-tiba dan langsung duduk di hadapan Freya karena ada meja yang menghalangi mereka.
"kamu pesan minum atau makan dulu" ucap Arsil
"tidak usah, tadi Freya sudah sarapan bersama Cika dan Nia?" ucap Freya yang di angguki oleh Arsil.
"bagaimana apa kamu sudah siap?" tanya Arsil setelah lama mereka terdiam.
"insya Allah Freya siap" ucap Freya yakin.
" apa tidak ada yang ingin kamu tanyakan sama Abang?" ucap Arsil.
Freya hanya diam dan Arsil hanya menunggu Freya berbicara.
lama mereka terdiam hingga Freya membuka suara nya,tapi dia menggantung ucap pan nya.
"bicaralah,apa yang ingin kamu tanyakan?" tanya arsil
"masalah Dania?" kata Freya
"kamu tidak mencantumkan tuntutan untuk nafkah anak kan?" kata Arsil yang memang benar Freya tidak menginginkan apapun termasuk nafkah anak.
"iya tapi, Freya takut nanti mas Abi akan meminta hak asuh anak di lihat dari semalam?"
"kamu percaya sama Abang, walaupun dia adalah sepupu Abang tapi Abang tidak akan biar kan bang Abi mengambil Dania"
"baiklah Freya percaya sama bang arsil"
masih banyak lagi yang mereka bahas dan bicarakan sampai tak terasa jam sudah menunjukan waktu pukul sembilan dan mereka pun langsung beranjak dari restoran itu.
sebenar nya Freya tidak terlalu diperlukan di persidangan itu karena semua nya sudah di serahkan pada pengacara nya dan biarkan pengacaranya yang menangani. tapi karena Freya ingin mengikuti jalan nya persidangan diapun hadir.
Sedangkan Abi dia tidak menghadiri persidangan hanya pengacara nya saja yang dia utus.karena ke dua pengacara itu tidak ada yang mau mengalah akhir nya hakim pun memutuskan untuk menyuruh penggugat dan tergugat melakukan mediasi tapi di tolak oleh asril dia ingin secepat nya persidangan ini cepat selesai dan tanpa ada nya mediasi atau apa pun. persidangan semakin memanas karena antara ke dua pengacara tidak ada yang mau mengalah.
mereka sama-sama membela Klain masing-masing dengan sama-sama mempertahan kan ke inginan para Klain mereka.
sedang kan di luar pengadilan seseorang sedang mengamati gedung tersebut dan menunggu hasil persidangan.
"saya tidak akan membiarkan perceraian ini terjadi!"ucap nya mencengkram kuat setir mobil nya.
Sementara di ruangan sidang masih gaduh karena mereka belum ada yang mau mengalah sehingga hakim memukul palu tanda agar mereka berhenti berdebat.
akhir nya hakim pun memutuskan kan untuk menunda persidangan selama tiga hari dan itu membuat Arsil keberatan.
"maaf hakim yang mulia, Klain saya keberatan dengan tunda nya persidangan ini, Klain saya juga tidak ingin melakukan mediasi ?" ucap Arsil yang keberatan.
"maaf hakim yang mulia Klain saya terima dengan putusan ini?" mendengar ucapan dari pengacara Abi, Arsil mengeram dan menatap orang itu dengan tatapan tajam sedangkan yang di tatap hanya cuek dan menampil kan wajah datar nya.
Melihat situasi yang makin memanas akhir nya pak hakim memutus kan untuk menunda selama dua hari dan itu membuat Freya lemas.
mau tidak mau mereka harus menerima setelah itu mereka meninggalkan ruangan sidang.
karena Arsil masih merasa marah dengan pengacara nya Abi,dia langsung menghampiri orang tersebut lalu memukul orang itu dengan berkas yang dia bawa. membuat orang itu meringis.
"apakah kamu sudah gila membela orang yang telah berbuat dzalim terhadap anak dan istri nya apalagi dia sudah berselingkuh!" kata Arsil yang geram terhadap orang di hadapan nya ini.
"kenapa,kamu tidak mampu melawan ku!" ucap orang itu dengan tersenyum menyebalkan.
"bicaramu ngelantur, berhenti membela bang Abi,apa kamu tidak kasian dengan Freya dan Dania? Biarkan mereka terlepas dari bang Abi?" kata Arsil lagi yang mencoba mempengaruhi pengacara Abi.
"saya kasian sama Freya tapi sepertinya nya Abi sudah menyesal dan bertobat dia tidak ingin bercerai dari Freya, apa tidak ada kesempatan untuk nya?" kata pengacara itu yang memberitahukan bahwa Abi telah berubah, tapi pastinya mereka membicarakan itu setelah Freya keluar dari ruang persidangan.
"jangan mau di bodohi sama bang Abi! Coba kamu pikir mana ada orang yang berubah secepat itu hanya dalam waktu beberapa Minggu, dia bukan berubah apalagi menyesal tapi dia tidak terima dengan tindakan Freya yang meninggalkan nya dan menggugat nya!" kata Arsil lagi yang membuat pengacara itu sedikit berfikir.
"lima tahun bukan waktu yang singkat untuk Freya jalani hidup bersama dengan bang Abi, walaupun dia tidak melakukan kekerasan tapi bang Abi melukai batin nya. bukan cuma Freya bahkan Dania pun ikut serta dengan kebencian nya. Dan kamu bilang dia menyesal dan ingin memperbaiki semua nya? pikir!" kata Arsil dengan menaruh jari telunjuk nya di jidat nya."di mana saja dia selama ini bahkan dia pernah keluar negri selama berbulan-bulan dan dia tidak merasa menyesal!" lanjut Arsil lagi yang langsung meninggalkan pengacara itu sendiri.
Melihat Arsil yang sudah menghilang di balik pintu, pengacara itu pun langsung mengumpat Abi.
"dasar bang Abi sialan! Dia menempat kan ku di situasi yang tidak Aman!"ucapnya geram lalu dia pun meninggalkan ruangan itu. Sementara di arah parkiran Freya sedang menunggu Arsil,tapi tangan nya tiba-tiba di tarik oleh seseorang dan membawanya ke arah mobil nya.
"jangan berontak dan berteriak atau saya akan melakukan sesuatu padamu di sini!" ancam Abi yang membisikan sesuatu ke pada Freya.
Yah....dia adalah Abi,dia sengaja berdiam diri di dalam mobil hanya untuk memantau Freya.
Saat dia melihat Freya yang berdiri di area parkiran dia langsung menghampiri dan langsung menarik tangan Freya.
"masuk!"Titah nya ke pada Freya,tapi Freya tidak mengidah kan nya malah dia melihat di sekeliling nya.
Melihat Freya yang seperti mencari sesuatu Abi langsung membuka pintu mobil lalu memasukan Freya tidak lupa dia mengunci pintu mobil nya supaya Freya tidak bisa keluar.
"turun kan aku!" kata Freya yang meninggi kan suara nya. Tapi Abi tidak mengidah kan nya dia malah menyalakan mobil nya lalu meninggal kan tempat parkiran tersebut.
"apa yang kau lakukan padaku! turunkan aku!" kata Freya yang lagi-lagi berontak dia memukul Abi dan menggoyang kan tangan Abi.
"jangan menggangguku freya atau kita akan celaka!" ucap Abi yang menyadari kan Frey,benar kata Abi kalau dia terus menggoyangkan tangan Abi maka mereka akan kecelakaan.bukan dia takut mati tapi dia memikirkan kan Dania kalau sampai dia kenapa-kenapa.
melihat Freya yang sudah tidak berontak Abi langsung melajukan mobil nya dan membawa Freya ke suatu tempat yang dia tidak tau di mana itu.
"turun!"titah Abi setelah mereka sampai di suatu tempat.
"tidak!" kata Freya.
"jangan keras kepala freya atau mau kamu saya gendong" ucap Abi dengan suara keras.
"siapa yang kamu bilang keras kepala?" tanya Freya yang menatap Abi sinis
"turunlah" ucap Abi pelan yang menekan pelan suara nya.
"kalau kamu ingin bicara, bicaralah di sini!" ucap Freya datar.
....ceritanya bagus sekali
Tetap semangat 🤗🤗🤗🤗