Demi menggagalkan rencana jahat ibu tirinya, Zahira terpaksa mendaftarkan diri pada sebuah aplikasi biro jodoh, dimana dirinya akan menjadi Pengantin Pesanan.
"Aku tidak menyangka pengantin pria nya mirip Tarzan"-- Zahira Malika Maheswari.
"Kenapa fotomu beda dengan wajah aslimu. Jawab aku, Nona Zahira!"-- Louis Abraham Smith.
Bagaimana jadinya jika keduanya terikat kontrak pernikahan, hingga terkuat rahasia Louis yang dapat menghancurkan kontrak pernikahan keduanya.
Yuk simak kisahnya hanya di cerita Pengantin Pesanan...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alif Irma, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 10 Pengantin Pesanan
Matahari sudah meninggi, namun sosok wanita cantik masih meringkuk di atas tempat tidur berbalut selimut dengan nyamannya. Wanita itu tidak lain adalah Zahira.
Sementara itu, Louis diam-diam masuk ke dalam kamarnya dan langsung duduk di kursi tepat disamping tempat tidur. Sorot matanya begitu tajam melihat istrinya masih nyaman di bawah selimut. Padahal seharusnya Zahira sudah menyiapkan sarapan pagi untuknya.
Louis begitu santainya bersandar di kursi, kaki kanannya bertumpu pada lutut kirinya yang sedang menatap sosok wanita cantik di hadapannya.
"Bangun!" ucap Louis mencoba membangunkan Zahira. Namun Zahira masih betah dalam alam bawah sadarnya.
"Zahira, bangun!" ucap Louis dengan suara meninggi, membuat Zahira mulai bergerak di atas tempat tidur sambil mengubah posisi tidurnya dan kedua matanya masih terpejam.
"Hei, bangun. Lihatlah, baru sehari menikah kamu sudah bermalas-malasan. Tidak kah kamu membaca dengan jelas semua aturan di rumah ini, Zahira." ucap Louis lalu menarik selimut yang menutupi tubuh Zahira.
Mendadak raut wajah Louis memerah karena tak sengaja melihat benda berbentuk segitiga berwarna merah kembali mengotori matanya pagi-pagi.
Bagaimana tidak, Zahira mengenakan piyama tidur seksi sebatas paha, sehingga saat mengubah posisi tidurnya piyamanya ikut tersingkap dan otomatis dalamnya ikut terlihat jelas. Ditambah kakinya yang jenjang dan mulus membuat Louis kesulitan untuk bernafas.
Buru-buru Louis menyelimuti kembali tubuh Zahira, dia mengusap tengkuknya dan mendadak merasakan perasaan aneh hingga sesuatu yang tersembunyi dibalik celananya langsung mengeras.
"Haiss sial!" Louis mengumpat kesal lalu bergegas keluar dari kamar Zahira.
Louis terus mengumpat kesal, karena Zahira sudah menggodanya pagi ini. Dia adalah pria normal yang hanya melihat sesuatu yang menggoda langsung membangkitkan hasratnya, namun anehnya hanya tubuh Zahira yang membuat hasrat dan burungnya cepat tanggap.
Baru pagi-pagi burungnya kembali terbangun, dia harus segera menidurkan kembali burungnya di kamar mandi.
Sementara Sean terkejut bukan main melihat kedatangan sosok orang yang dihindari tuan muda nya tampak turun dari mobil.
"Gawat, ini masalah besar. Apa yang membuat nyonya datang ke mari" ucap Sean lalu segera menghampirinya.
"Dimana Louis? kenapa dia tidak menyambut kedatanganku!" tanya Wanita tua yang masih terlihat cantik di usia nya yang sudah lanjut usia. Wanita tua itu adalah Oma Louis yang bernama Margaretha Smith atau biasa di panggil Oma Margaretha.
"Maaf nyonya, tuan Louis masih bersiap di kamarnya" jawab Sean dengan hati-hati lalu mengirimkan cepat pesan singkat kepada tuan mudanya bahwa Oma Margaretha datang berkunjung.
"Oh, aku pikir dia pergi berburu" ucap Oma Margaretha dengan sewotnya.
"Sani" Oma Margaretha memanggil asisten pribadinya yang sudah setia melayaninya dengan baik.
"Iya nyonya" sahut wanita paruh baya yang bernama Sani mendekat kearahnya.
"Aku mau halaman ini menjadi taman bunga. Persiapkan peralatannya kita akan berkebun nanti sore" ucap Oma Margaretha dengan senyuman tipis menghiasi wajah tuanya.
Sementara Louis sudah panik di dalam kamarnya saat membaca pesan singkat dari orang kepercayaannya. Louis segera turun ke lantai dasar, dia kembali masuk ke dalam kamar Zahira, dimana Zahira sudah bangun dan masih betah duduk di atas tempat tidur sambil meregangkan ototnya.
"Cepat bersihkan tubuhmu, Oma ku datang berkunjung" ucap Louis memberitahu sambil menarik tangan Zahira untuk turun dari tempat tidur.
"Apa-apaan ini, aku bisa sendiri" protes Zahira sambil menghempaskan tangan Louis yang sudah menarik tangannya secara kasar.
Bukannya marah, tanpa aba-aba Louis langsung mengangkat tubuh Zahira layaknya karung beras dan segera membawanya masuk ke dalam kamar mandi.
"Turunkan aku, Tarzan" Zahira meronta-ronta dibalik punggung Louis, refleks Louis langsung memukul pantatnya.
"Diam, cepat bersihkan tubuhmu" ucap Louis dingin lalu menurunkan tubuh Zahira dengan hati-hati di dalam bathtub.
Zahira langsung diam melihat tatapan Louis yang tajam seolah sedang menelanjangi nya.
"Tidak pakai lama, hanya lima menit" ucap Louis dingin mengingatkannya sebelum keluar dari kamar mandi.
Zahira mengepalkan tangannya dan segera membersihkan tubuhnya. Sedangkan Louis kembali membereskan semua pakaian Zahira dalam lemari, lalu memasukkannya dalam koper.
Tak berselang lama kemudian, Zahira keluar dari kamar mandi hanya berbalut handuk.
"Kenapa dengan koper ku?" tanya Zahira dengan penuh curiga.
"Nanti aku jelaskan. Segeralah berpakaian, kalau begitu aku keluar dulu." ucap Louis dan segera keluar dari kamar Zahira.
Louis menutup pelan pintu kamar Zahira. Kemudian dia mulai mengamati situasi di luar, dimana Oma nya sedang sibuk mengobrol dengan Sean.
"Aku sangat yakin Oma sudah tahu tentang pernikahanku, makanya dia rela datang menemui ku untuk memastikannya" ucap Louis sambil menghembuskan nafas kasar.
Zahira sudah berganti pakaian dan terlihat manis dengan gaun sebatas lutut bermotif bunga-bunga kecil.
"Aku sudah selesai, jadi apa rencanamu selanjutnya?" tanya Zahira.
Louis langsung mengalihkan pandangannya hingga pandangan mata mereka bertemu. Louis sampai tak berkedip melihat penampilan Zahira yang sangat manis. Jujur dia sangat terpesona akan kecantikan istrinya.
"Louis, Louis, hei Tarzan" Zahira berulang kali memanggil Louis namun pria itu terus menatapnya, hingga dia pun terpaksa menepuk pundaknya guna menyadarkannya.
"Zahira, ada hal yang ingin ku sampaikan kepada mu" ucap Louis serius.
"Hal apa?" ucap Zahira penasaran.
"Zahira, mulai hari ini kamu akan tidur di kamarku. Maksudnya kita akan berbagi kamar sampai Oma pergi dari sini. Setelah itu, kamu boleh kembali ke kamarmu, bagaimana?" ucap Louis menjelaskan.
"Tidak masalah, yang jelas kamu tidak berbuat macam-macam kepadaku" ucap Zahira dengan entengnya.
"Oke, aku janji tidak akan berbuat macam-macam kepadamu. Kalau begitu, aku akan memindahkan semua barang-barang mu di kamarku" ucap Louis serius lalu segera memindahkan koper Zahira di kamarnya.
Pasangan suami istri itu tampak kompak dan saling bekerjasama menjalankan sandiwaranya sebagai pasangan suami istri.
"Louis, Oma dat....!" Oma Margaretha tidak melanjutkan ucapannya melihat sosok wanita cantik bergandengan tangan dengan cucu tersayangnya.
"Wah, kalian sangat serasi" ucap Oma Margaretha dengan raut wajah bahagia melihat pasangan suami istri itu.
"Apa dia istri mu, Louis" tanya Oma Margaretha memastikannya sambil mendekati mereka.
"Iya Oma" jawab Louis sambil merangkul pinggang Zahira seolah dialah miliknya.
"Oh Tuhan, Oma sangat bahagia mendengarnya. Ini benar-benar kabar yang sangat menggembirakan, akhirnya cucuku menikah juga" ucap Oma Margaretha dengan bahagianya, matanya memancarkan perasaan haru dan bahagia.
Oma Margaretha bahkan kembali bertanya. "Kapan kalian menikah?"
"Baru-baru ini, Oma" jawab Louis dengan senyuman tipis menghiasi wajah garang nya yang dipenuhi brewok.
Sementara Zahira hanya mampu tersenyum kikuk lalu bergerak mencium punggung tangan Oma Margaretha, disusul Louis yang juga melakukan hal yang sama dan memberikan sebuah pelukan untuk Oma nya.
"Tidak hanya cantik, istri mu juga sopan" ucap Oma Margaretha dengan pujiannya membuat Zahira tersipu malu.
"Sudah pasti Oma. Aku mencari istri yang terbaik. Karena itu, aku begitu sulit menaklukkan nya dan sekarang dia sudah menjadi milikku" ucap Louis tersenyum lalu menarik tangan Zahira untuk selalu berada di sampingnya. Bahkan Louis memberikan sebuah ciuman di kening Zahira, membuat Zahira terkesiap akan ulah Louis.
Loh, dia beneran mencium ku. Rasanya cukup menggelikan. Batin Zahira merasa aneh keningnya mendapatkan ciuman dari Louis.
*
*
Bersambung....