Apa jadinya kalau seorang mahasiswa hukum yang playboy di jodohkan dengan seorang janda kaya raya?
Dalam pikiran Boy, janda adalah perempuan gendut dengan make up tebal. Seluruh tubuhnya sudah kendor dan bekas orang. Boy yang sering gonta ganti pacar cantik, tentu saja menentang keras perjodohan yang dilakukan kedua orangtuanya, apalagi di jodohkan dengan seorang janda walaupun kaya raya.
"Tidak mau! Lebih baik Aku mati daripada menikah dengan janda tua. Aku masih 21 tahun, Mi, Pi," tolak Boy dengan keras.
Padahal, Krystal tidak sejelek yang Boy pikir. Walaupun sudah berumur 28 tahun dan janda, dia sangat cantik seperti aktris Korea. Krystal juga masih perawan, karena belum pernah tidur sekamar dengan mantan suaminya.
Krystal yang tidak ingin salah memilih suami lagi, memutuskan menyamar menjadi mahasiswi hukum, satu kampus dan satu kelas dengan Boy, untuk mengetahui sifat asli calon suaminya. Terbukti, banyak mahasiswa maupun dosen pria yang naksir Krystal termasuk Boy
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wanita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 20
"Ide Kak Saga sangat brilian, luar biasa." Bagas bertepuk tangan karena Saga berjanji padanya untuk balas dendam pada Boy yang telah membuat harga diri Bagas terinjak-injak.
"Tidak usah terlalu memuji ku. Anak ingusan itu juga membuatku jengkel. Jadi dia harus merasakan akibatnya," ucap Saga. Dua dokter jahat ini memiliki hati yang tidak sesuai dengan profesinya.
"Lalu dimana Kita menghabisi dia?" tanya Bagas tidak sabar.
"Anak buah ku sudah mengurusnya, jam satu dia akan datang ke tempat yang sudah kami tentukan, membawa pesanan dari toko bangunan ayahnya."
"Boy Daniel, akan Ku pastikan Dia masuk rumah sakit dan tidak bisa bangun lagi." Bagas mengepal erat tangannya.
"Sebentar lagi jam satu, ayo Kita ke sana. Semua anak buah ku akan tiba sebelum kita."
"Kalau begitu, Aku hubungi dulu semua anak buah ku dan menyuruh mereka ke sana sebelum kita tiba." Bagas lalu mengubungi anak buahnya.
Tadi, sepulang kuliah, Boy langsung ke toko bangunan ayahnya untuk bekerja. Di sana, dia ditugaskan untuk mengantar barang pesanan pelanggan. Boy bekerja dengan rajin walau agak kesulitan. Maklum, Boy baru pertama kali bekerja.
"Boy, pembayaran barang ini sudah di lunasi. Pelanggan ingin Kamu tepat jam satu sampai di sana," kata Arman, salah satu orang kepercayaan Bram. Arman, dipercaya menjadi pemimpin di toko utama. Tugas Arman adalah mengatur pengiriman pesanan serta mengadakan bahan dan alat bangunan di toko.
"Iya, Om," jawab Boy. Dia terbiasa memanggil semua karyawan ayahnya yang sudah bapak-bapak dengan sebutan Om.
Semua barang sudah di susun dalam pick up. Boy tinggal mengantar barang tersebut. Tanpa menunggu lagi, karena sudah mendekati pukul satu, Boy langsung mengantar barang dengan pick up kuning milik toko ayahnya.
Boy tidak curiga sama sekali. Dia terus menjalankan pick up hingga tiba di alamat tujuan. Alamat tujuan agak jauh dari jalan raya. Alamatnya tepat di bangunan tua yang sedang di bangun ulang.
Boy keluar dari pick up lalu menelepon nomor ponsel pelanggan yang ada di nota. "Hallo, Pak, pesanan Anda sudah tiba. Katanya pesanan Anda akan di turunkan oleh anak buah Anda? Kenapa tidak ada orang di sini?" tanya Boy.
"Mereka ada di dalam, masuk saja!" titah orang itu.
"Maksudnya?" Boy tidak mengerti. Sambungan telepon langsung di matikan oleh orang itu. "Aneh banget sih? Maksudnya apa coba? Emang di dalam ada orang?" Boy pun melangkah masuk ke dalam.
Pintu masuk bangunan tidak di kunci. Boy dapat masuk dengan mudah. "Kosong? Mana orangnya?" tanya Boy pada dirinya sendiri.
Tiba-tiba pintu terkunci otomatis. Boy terkejut dan mengetuk pintu dengan keras, siapa tau ada yang menolongnya untuk membukakan pintu. "Apa pintunya terkunci dari luar? Apakah ada orang di luar?" teriak Boy.
Tiba-tiba Boy mendengar suara tawa banyak orang. Suara itu semakin jelas dan mendekat. Boy melihat banyak orang datang. "Apa mereka yang memesan bahan bangunan dari toko?" pikir Boy.
"Boy Daniel?" kata salah satu dari mereka.
"Kamu kenal Aku?" ucap Boy.
"Aku Saga, mantan suami Krystal," ucap Saga sangar.
"Saga Herlambang?" ulang Boy lagi.
"Dan Aku, Kamu ingat Aku? Di club malam?" ucap Bagas.
"Tentu saja Aku ingat, Kamu yang mau memperkosa Dena kan? Yang menaruh obat tidur di minuman Dena, kan?" jawab Boy.
"Malam itu Aku lagi sial, sampai babak belur Kamu hajar. Tapi sekarang, Kamu yang sial, karena akan mampus di tangan Kami."
"Kakak beradik sama brengseknya. Untung Doni tidak seperti kalian." Nada bicara Boy terdengar berani.
"Jadi Kamu kenal Doni? Kalian berteman?" tanya Bagas memastikan.
"Itu tidak penting. Kalian mau apakan Aku sekarang? Mau balas dendam? Main keroyok atau satu lawan satu?" Boy menantang.
"Jangan sombong. Sebentar lagi wajah tampan Kamu akan hancur, dan Krystal pasti tidak mau lagi sama Kamu." Saga meremehkan Boy.
"Sebagai informasi, Krystal mencintaiku bukan karena aku tampan, tapi karena Aku mampu setia. Aku dengar Kamu tertangkap basah selingkuh? Kasihan. Kalian, memang tidak berjodoh dari awal," ejek Boy pada Saga.
"Kurang ajar. Mulut mu itu harus ku beri pelajaran!" Saga tersulut emosi.
"Kamu yang harus ku kasih pelajaran. Otak Kamu pintar Kan? Kamu kan dokter, pasti Kamu mengerti. Dengar! Krystal akan menjadi istriku. Hubungan kalian sudah berakhir. Jadi, Kamu harus bisa menerima kenyataan! Krystal adalah wanitaku," tegas Boy pada Saga.
"Tidak akan ku biarkan. Krystal, masih milikku. Kalian, hajar dia!" titah Saga.
Boy bersiap, semua anak buah Saga dan Bagas maju ingin mengeroyok Boy. Jumlah mereka kurang lebih dua puluh orang, ditambah dengan Saga dan Bagas menjadi 22 orang. Perkelahian ini, satu banding 22. Akan kah Boy menang atau malah meregang nyawa?.