Mempunyai suami kaya, tampan, dan juga setia, itu tentu menjadi dambaan oleh semua wanita. Riri Anastasya, ia begitu sangat beruntung di nikahi oleh seorang lelaki yang begitu sempurna, dari segi fisik maupun finansial.
Namun di dalam pernikahannya, Riri merasa bahwa suaminya menyembunyikan sesuatu darinya. Pernikahan yang awalnya berjalan mulus, damai, dan harmonis, menjadi porak-poranda, seketika berubah menjadi kata PERCERAIN, karena Samuel Malio Edwin suami Riri berselingkuh dengan salah satu sahabat istrinya sendiri.
Akankah Samuel memilih Riri, atau malah sebaliknya memilih sahabat istrinya tersebut.
Simak sama-sama yuk cerita mereka.
Jangan lupa tinggalkan jejak, seperti like, comment dan Vote, terimakasih.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dwi cahya rahma R, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Takdir Yang Buruk
Setelah Samuel dan Alex pergi, Riri kini masuk ke dalam kamarnya dan sedang duduk di ujung ranjang tempat tidur, Riri masih saja memikirkan ucapan Alex, Riri masih tidak percaya dengan ucapan Alex yang akan menikahinya, Bahkan Riri tidak tahu sama sekali bahwa selama ini Alex mempunyai rasa kepadanya, bahkan Riri masih bingung dan harus menjawab apa jika nanti Alex menagih jawaban darinya, karena pada dasarnya Riri tidak pernah memiliki rasa sedikit pun dengan Alex sejak dulu, Riri hanya menganggap bahwa Alex adalah rekan kerja dan teman semasa kuliah saja.
Namun Riri mengakui bahwa Alex dari dulu hingga sekarang sangat baik kepadanya, namun perlakukan baik itu ternyata ada maksut tersendiri, bahwa Alex ternyata mencintainya.
"Kenapa selama kuliah hingga sekarang aku tidak mengetahui, dan tidak peka bahwa Alex menyukai ku." ucap Riri pada dirinya sendiri.
Riri yang sudah begitu sangat pusing dengan banyak nya pekerjaan, mengurus masalah proses percerain, di tambah masalah Alex yang menyatakan cinta kepadanya, membuat kepala Riri merasa ingin meledak. Bagaimana bisa Alex teman Samuel mencintai dirinya dalam waktu yang cukup lama, bahkan baru sekarang mengungkapkan perasaannya.
Riri yang sudah merasa mengantuk pun segera membersihkan diri, dan tidak mau terlalu memikirkannya, ia harus segera beristirahat karena besuk ada meeting pagi.
Di tempat lain.
Alex baru saja tiba di kediamannya, kediaman yang begitu sederhana namun begitu terlihat sangat nyaman dan tentram, bukannya Alex tidak mampu untuk membeli rumah elit, gedung besar, dengan arsitektur yang luar biasa, justru Alex hanya tinggal di rumah yang sederhana dan tidak terlalu besar. Karena menurutnya lebih baik duit di tabung dari pada harus di ambur-amburkan demi mempunyai rumah yang begitu megah bak istana, apa lagi Alex hanya hidup berdua saja yaitu dirinya dan ART yang bekerja di rumahnya.
Hari ini Alex merasa sangat lelah, di tambah berkelahi dengan Samuel, Alex pun seketika menjatuhkan tubuhnya di atas ranjang tempat tidur dengan kedua kaki masih tergantung ke lantai, Alex tatap lamat-lamat atap kamar, dengan kedua tangan ia jadikan bantal.
"Seharusnya aku tidak mengungkapkan perasaan ku kepada Riri sekarang, apa lagi Riri dan Samuel masih ber setatus suami istri." Alex yang merasa bersalah dan takut jika Riri terlalu terbebani dengan perasaan yang Alex ungkapkan.
Alex merasa mengungkapkan perasaan cinta kepada Riri di waktu yang tidak tepat, bahkan di waktu Riri merasa hancur dan terpuruk karena perselingkuhan suaminya. Alex takut jika Riri justru menjadi menghindar karena tau bahwa dirinya selama ini mencintainya. Karena selama ini Alex dan Riri tidak sama sekali ada rasa canggung dalam soal apapun baik melakukan bisnis, maupun berbicara biasa selayaknya teman yang saling shering saja. Bahkan Alex berbicara akan menunggu jawaban dari Riri tentang perasaannya.
"Kenapa kau bodoh sekali Al, kenapa dengan PD nya kau mengungkapkan perasaan mu kepada istri orang, ya kalau di Terima masih untung, kalau tidak, mau di taro di mana mukamu." Alex yang berbicara dengan dirinya sendiri. Hari semakin malam, Alex pun segera untuk beristirahat, namun jujur saja Alex susah untuk tidur karena takut di tolak oleh Riri. Alex selalu memikirkan itu, namun lama-kelamaan Alex pun akhirnya bisa tertidur dengan kaki yang masih menjuntai ke bawah.
Di tempat lain.
Di Sebuah Apartemen Adel masih menunggu kepulangan Samuel yang dua hari belum pulang, Adel menunggu Samuel sambil menikmati televisi, yang dari tadi beritanya hanya membahas soal percerain Samuel dan juga Riri.
"Sebegitu terkenalnya mereka sampai semua setasiun televisi membahas mereka berdua." Adel yang merasa muak dengan berita di televisi.
Waktu sudah menunjukan pukul 23:00 Wib, namun Samuel tak kunjung pulang, ditambah Adel sudah begitu sangat mengantuk, Adel yang merasa matanya berat pun tidak terasa mata mulai memejam, namun saat mata baru memejam sebentar tiba-tiba pintu apartemen terbuka, Ya benar itu adalah Samuel yang baru saja pulang dengan raut wajah yang begitu lusuh dan terlihat lelah.
"Kemana saja baru pulang?." tanya Adel, namun tidak ada jawaban dari Samuel, Samuel terus berjalan melewati Adel menuju ke kamar.
"Mas aku tanya, dari mana saja baru pulang? apa kamu masih menemui wanita itu?." tanya Adel sambil mengikuti Samuel dari belakang.
Samuel yang merasa terganggu dengan celoteh Adel seketika membalikan tubuhnya menatap ke arah Adel. "Apa kau tidak bisa diam, Lama-lama gendang telingaku bisa pecah mendengar celoteh mu, bukannya memberikan solusi malah ngoceh terus." Ucap Samuel dengan wajah yang marah.
"Aku hanya tanya kemana saja, apa itu sebuah pertanyaan yang sulit?." sahut Adel.
"Jika kamu punya otak dan pintar seharusnya kamu tidak bertanya kemana saja aku,. apa kamu tidak melihat berita yang sedang beredar di luar sana, apakah kamu buta dan tuli?." Samuel yang semakin marah dengan Adel.
"Jadi benar kamu masih menemui Riri?."
Samuel yang merasa lelah mencoba untuk tetap tenang, walaupun di dalam hati sangat marah, dan ingin berbicara kasar. "Mungkin seharusnya aku tidak pulang, agar kita tidak berdebat, aku lelah berdebat dengan mu, aku kira kita akan bahagia, namun ternyata aku salah, justru aku hancur, lihat lah wajah ku, dan bajuku, aku tidak pernah merasakan tubuhku selelah ini, tidak pernah melihat bajuku selusuh ini, aku tidak pernah merasakan hidup se terpuruk ini, aku kehilangan segalanya, dari jabatan, orang tua, istri yang kaya dan cantik, hilang semuanya." ucap Samuel.
"Jadi sekarang kamu menyesal?." tanya Adel.
"Ya aku menyesal berselingkuh dengan mu, apa lagi menghamili mu, aku baru sadar, bahwa kamu tidak ada apa-apa nya dari Riri."
"Plakkkkk!." Samuel yang mendapat tamparan dari Adel. "Tutup mulutmu, bisa-bisanya kau bicara seperti itu di depan ku!." teriak Adel.
Samuel yang mendapat tamparan dari Riri seketika mengusap pipi dengan telapak tangannya. "Memilikimu adalah sebuah kesalahan dan takdir yang buruk!." ucap Samuel lalu masuk ke dalam kamar yang satunya, yaitu kamar untuk tamu. Samuel memilih untuk tidur sendiri, tidak mau seranjang dengan Adel.
Adel yang mendengar ucapan-ucapan pedas dari Samuel seketika menitihkan air mata, Adel merasa bahwa Samuel sekarang sangat berubah, tidak lagi menyayanginya.
.
.
.
❤Hay.. hay.. author balik lagi nii.. yang mau tahu Author up cerita novel ini, kalianya bisa mengunjungi IG Author dengan nama rahma_romadhoni21 ya.. selamat membaca.. sarang heoooo