Han Yu, yang dianggap berbakat kini di anggap sia sia setelah membangkitkan akar elemen petir bintang satu dan Spirit War batu retak warna putih. Membuat dirinya menjadi bahan ejekan banyak orang.
Namun, saat batu itu berubah menjadi energi yang memasuki tubuhnya, Han Yu merasakan pencerahan tentang kekuatan luar biasa dari Spirit War batu retak satu langkah menempuh jutaan mil, satu lambaian menghancurkan planet, dan satu pukulan membakar musuh.
Setelah tersadar, Han Yu tertawa bahagia, "Aku akan menjadi Dewa Perang tak terkalahkan!" Namun, orang-orang hanya bisa berkata dengan iba, "Kasihan, seorang jenius yang kini menjadi gila."
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jin kazama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 15. Munculnya Raja Beruang.
Bab 15. Munculnya Raja Beruang.
Langit semakin kelam, seolah memperdalam kengerian yang menyelimuti medan pertempuran. Udara terasa berat, menekan seperti sebelum badai besar melanda.
Han Yu berdiri di antara penduduk desa yang ketakutan, tetapi matanya tak lepas dari pemandangan keji di hadapannya.
Anak-anak monster beruang berdiri kaku di garis depan.
Mereka dijadikan umpan hidup.
Sebuah kekuatan tak terlihat telah mengendalikan mereka, memaksa tubuh-tubuh kecil itu untuk maju tanpa kehendak sendiri. Ketakutan terukir di mata mereka, tetapi mereka tidak dapat melawan.
Han Yu mengepalkan tinjunya.
"Bajingan sialan ini..." gumamnya, rahangnya mengatup keras menahan amarah.
Ia tak bisa membiarkan ini berlanjut lebih lama.
Dengan tatapan tegas, ia mengangkat tangannya. Aura petir biru yang buas mulai menyelimuti tubuhnya, merambat di sepanjang armor hitamnya yang berkilauan di bawah langit kelam.
"DOMAIN RUANG DAN WAKTU!"
"WUSH!"
Dalam sekejap, ruang di sekitar anak-anak beruang itu mulai terdistorsi, tubuh mereka terkunci dalam waktu yang berhenti seketika.
Dengan satu gerakan ringan, Han Yu melayangkan tangannya ke depan, dan anak-anak monster beruang itu langsung terhempas ke arah penduduk desa dengan aman.
Saat itulah Han Yu berteriak lantang,
"TANGKAP DAN AMANKAN MEREKA!"
Para penduduk desa segera bergerak, menangkap tubuh anak-anak beruang itu dengan sigap. Mereka segera mengikatnya di beberapa pohon, memastikan mereka tidak bisa kembali ke medan pertempuran.
Kini, tidak ada lagi yang menghalangi Han Yu untuk menghabisi para monster.
Kilatan petir biru menyelimuti tubuhnya, armor hitamnya mengeluarkan hawa destruktif yang membuat udara di sekelilingnya bergetar. Angin mulai berputar liar, dan tanah di bawahnya mulai merekah akibat energi yang dilepaskannya.
Monster beruang dewasa yang tersisa langsung menggeram ganas.
Meskipun mereka di kendalikan, namun pikiran mereka masih jernih. Melihat anak anak beruang yang di tangkap membuat mereka semua murka.
Namun Han Yu sama sekali tidak menunjukkan rasa takut sedikitpun.
Dengan tatapan tajam seperti elang, Han Yu mengangkat pedangnya.
"TEKNIK TEBASAN PEDANG SEMBILAN PENJURU!"
"GERAKAN PERTAMA"
SEMBILAN TEBASAN BERUNTUN!"
"WUSH!"
Han Yu menghilang dalam sekejap.
"SLASH! SLASH! SLASH! SLASH!"
Setiap tebasan membawa kehancuran.
Tebasan pertama menebas kepala monster beruang terdepan, memancarkan ledakan petir yang brutal. Kepalanya terpenggal bersih, terlempar tinggi ke udara sebelum jatuh dengan bunyi gedebuk berat.
Tebasan kedua dan ketiga membentuk busur petir menyilaukan, menebas leher dua monster lainnya secara bersamaan. Darah panas menyembur di udara, kepala mereka terhempas beberapa meter ke belakang sebelum berguling di tanah.
Tebasan keempat hingga kedelapan semakin brutal—beberapa monster beruang lainnya kehilangan kepala mereka dalam waktu bersamaan.
Tebasan kesembilan adalah yang paling mematikan. Han Yu melompat tinggi, tubuhnya berputar di udara, pedangnya menciptakan pusaran badai petir. Dalam satu gerakan kilat, sembilan kepala monster beruang terpenggal sekaligus!
"BOOM!"
Tubuh-tubuh raksasa yang kehilangan kepala terhantam ke tanah, menciptakan getaran dahsyat yang merambat ke seluruh medan perang. Darah segar membanjiri tanah, bercampur dengan percikan petir biru yang masih menyambar liar di udara.
Han Yu berdiri di tengah lautan mayat, pedangnya masih bergetar, diselimuti energi petir yang berderak liar.
Melihat kepala-kepala monster beruang yang berguling di tanah, Han Yu tidak menyia-nyiakannya. Dengan gerakan cepat, ia membelah setiap kepala dan menarik keluar inti monster berwarna merah pekat yang tertanam di dalam otak mereka.
Namun, tidak semua monster beruang ia bantai. Induk beruang hanya ia lumpuhkan dengan serangan petir biru yang cukup kuat untuk membuatnya pingsan selama delapan jam ke depan.
Sementara yang lainnya? Seperti yang terlihat—ia membantai mereka tanpa menyisakan satu pun.
Dari perburuan ini, Han Yu berhasil mengumpulkan 100 inti monster, semuanya level 3. Hal ini benar-benar membuatnya puas.
Ia juga tidak lupa memotong semua cakar mereka sebagai bukti untuk menyelesaikan misinya. Setelah memastikan semuanya telah ia kumpulkan, Han Yu menyimpan hasil buruannya ke dalam cincin ruangnya.
Semua berakhir… atau begitulah yang ia pikirkan.
Namun tiba-tiba, udara menjadi jauh lebih berat.
Dari kejauhan, muncul sosok raksasa yang memancarkan tekanan luar biasa.
Langkahnya menggetarkan tanah, setiap injakan membuat bumi bergetar seperti gempa kecil.
Dari dalam kabut yang pekat, sesosok makhluk muncul.
Raja Beruang!
Matanya bersinar merah seperti api neraka, dan tubuhnya dua kali lebih besar dari monster beruang biasa. Setiap ototnya seperti dipahat dari batu, dan bulunya yang hitam pekat terlihat seperti zirah baja yang tak tertembus.
Aura mengerikan terpancar darinya, menekan udara hingga terasa sulit bernapas.
Penduduk desa terpaku dalam ketakutan, tubuh mereka gemetar hebat. Bahkan beberapa langsung jatuh berlutut, nyaris kehilangan kesadaran hanya karena tekanan semata.
Han Yu mengeraskan genggaman pedangnya.
Sebuah senyum tipis tersungging di wajahnya.
"Oh, Raja Beruang kah?" gumamnya santai.
Ia menegakkan tubuh, mengangkat pedangnya ke samping, dan menatap langsung ke mata monster raksasa itu.
"Baiklah kalau begitu, ayo bertarung."
Meskipun semangat pertempurannya berkobar, Han Yu sama sekali tidak berani lengah. Kekuatan yang dipancarkan oleh Raja Beruang di depannya begitu luar biasa. Setidaknya, monster itu sudah berada di level 4 tahap puncak dan hanya selangkah lagi menembus level 5.
Mengetahui hal itu, Han Yu segera mengeluarkan 20 Inti Monster sekaligus, lalu langsung memurnikannya. Dengan bantuan Spirit War, proses penyerapan berlangsung lebih cepat.
Energi murni mengalir deras memasuki dantiannya, tetapi tak langsung membuatnya penuh. Semakin tinggi ranahnya, semakin luas pula dantiannya. Belum lagi, ia harus membagi 50% energi untuk memperkuat Spirit War-nya, yang sudah mendekati tahap evolusi.
Dalam ingatannya, Han Yu menyadari bahwa jika ia berhasil mencapai Ranah Evolusi Tubuh, maka Spirit War Batu Retak miliknya juga akan mengalami transformasi besar.
Tanpa ragu-ragu, ia langsung mengeluarkan 40 Inti Monster lagi. Dalam sekejap, inti-inti itu terserap dalam dantiannya, memenuhi ruang kosong yang tersisa. Perlahan, energi yang terkumpul mulai meluap, dan retakan halus mulai muncul di dantiannya.
Mata Han Yu berbinar. Terobosannya sudah dekat!
Namun, sebelum ia sempat mengambil inti monster lagi—
"BOOM!"
Dari kejauhan, Raja Beruang sudah melesat ke arahnya! Setiap langkahnya menggelegar, mengguncang tanah hingga menciptakan gelombang kejut. Dalam sekejap, tubuh raksasanya diselimuti api liar, menjalar hingga ke cakarnya yang mengerikan. Energi panas membakar area sekitar, menciptakan neraka api yang menghanguskan pepohonan dan tanah.
Udara mulai bergetar hebat, terdistorsi oleh panas yang luar biasa.
Han Yu menyipitkan matanya.
Tanpa ragu, ia langsung mengompresi energi meluap di dalam dantiannya, menekan dorongan yang mengamuk. Di saat yang sama, tangannya menggenggam erat pedang di tangan kanannya, lalu dengan gerakan secepat kilat—
"WUSH!"
Han Yu melesat ke depan bagaikan sambaran petir!
Di dalam tubuhnya, 500 jalur meridian yang sempat dia nonaktifkan kembali menyala terang, bagaikan bintang-bintang yang terhubung membentuk konstelasi kekuatan!
Dalam sekejap, tubuhnya meledak dengan kekuatan sepuluh kali lipat dari sebelumnya.
semangat terus kak author, semoga sehat selalu, biar bisa up terus💪🏻💪🏻💪🏻