[TAMAT] Tiba-tiba 7 orang dari keluarga Handoko meninggal dunia selang dua hari sekali. Ketuju itu semua laki-laki dan dimakamkan berjejer dimakam keluarga.
Dewi salah satu anak perempuan dikeluarga Handoko, sangat teramat penasaran dengan kejadian ini. Semua keluarganya diam seribu bahasa, seolah-olah semua ini takdir Tuhan. Disitulah awal Dewi akan mencari tahu masalah demi masalah dikeluarga ini.
Ikuti terus kisahnya di Noveltoon.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siswondo07, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pengalaman yang sangat mengerikan
Tiga Hari Sebelumnya. Ketika Jose baru berada di pertemuan Sekte.
Dewi dan Jaya sudah sampai dirumah untuk menemui Jose. Namun dirumah sudah tidak ada siapa-siapa, diruang kerja Jose tidak ada, dikamarnya juga tidak ada. Apakah Jose kesuatu tempat. Lalu Dewi melangkah ke tempat satpam dan Satpam berkata bahwa Jose tadi pagi sudah keluar dengan sopir barunya bernama Agus entah kemana.
Seketika Dewi tambah panik dan menerka-nerka bahwa Jose ke pertemuan sekte itu.
Saat itulah telepon berbunyi dering dari Mama. Dewi mengangkatnya.
"Halo Ma, kenapa?" Tanya Dewi diujung telepon.
"Paman Sam sudah pulang, dia ingin bicara padamu!" Ucap Mama. Sambungan telepon itu dialihkan ke Paman Sam.
"Dewi, kau mencari Kakakmu?" Tanya Paman Sam.
"Ia Paman." Jawab Dewi.
"Sudah terlambat Nak. Jose sudah menghadiri pertemuan sekte itu. Kau tidak bisa mengejarnya. Kesinilah, Paman akan ceritakan mengenai kejam dan mengerikannya sekte itu." Ungkap panjang lebar Paman Sam.
"Baik Paman. Saya segera kesana." Jawab Dewi.
Lalu sambungan telepon itu terputus.
Dewi menatap lekat wajah Jaya yang disampingnya. Lalu berjalan ke arah mobil untuk menuju ke rumah Paman. Jaya mengikutinya dari belakang. Kini yang menyetir Dewi.
Dewi menyetir dengan cepatnya, sepanjang perjalanan hanya diam tanpa obrolan apapun. Sesampainya dihalaman rumah Paman Sam lekas Dewi dan Jaya keluar dari mobil dan menuju keruang tamu.
Diruang tamu sudah ada Mama, Tante dan Paman Sam. Dewi duduk sampingan dengan Jaya telat dihadapan Paman Sam.
Detik itu Dewi menatap lekat wajah Pamannya dan meminta untuk segera bercerita.
"Paman? Tolong ceritakan pengalaman Paman bisa sampai lolos dan putus perjanjian dengan sekte itu?" Ungkap Dewi pada Pamannya, matanya menatap tajam menunggu Pamannya mulai bercerita.
"Mereka menggunakan hipnotis untuk merusak kepribadian setiap anggotanya. Ruangan itu cahayanya hanya ada merah, karena itu simbol kehidupan sekte itu.
Saya waktu itu mencoba untuk tidak minum dan tidak mabuk, saya pura-pura mabuk. Ketika saya akting berjalan sempoyongan KE-TOILET. Disitulah saya menemukan sebuah lorong yang lebih dalam, terlihat pintunya terbuka lebar. Mata saya menatap lebar kearah itu dan berjalan cepat memasukinya.
Gelap-gelap, setelah menjauh dari lorong itu barulah terdengar suara rintihan kesakitan, minta ampun dan teriakan kencang. Lalu didepan mata saya melihat cahaya terang ruangan itu dan mata saya melebar melotot tak percaya.
Tempat itu penuh dengan siksaan, setan itu wujudnya memberikan seperti Genderuwo, matanya mereka merah menyala dan menyiksa setiap manusia. Lalu mereka berkata "Penghianatan, nikmatilah siksaan ini." Mendengar suara itu lekas saya berpikir bahwa mereka para anggota yang tak menepati janji sesuai tanggal penentuan untuk tumbal, lalu orang-orang yang jadi tumbal diperbudak juga.
Kalian tahu, rasanya tubuhku bergetar hebat, saat mereka sadar aku berada diantara mereka, lekas aku kembali keluar dari tempat itu dan menuju ke ruang VVIP. Saat semua anggota mabuk tak karuan, aku mengambil surat kontrak dimeja dan mencari atas namaku. Ketika sudah mendapatkanmya lekas keluar dari tempat sekte itu.
Tempat sekte itu tidak hanya disatu tempat, ia berpindah-pindah. Mereka lebih suka berada ditempat bawah tanah.
Setiap anggota sekte memiliki pesugihan masing-masing, ada pesugihan nyi Roro kidul, siluman ular, Monyet dan apapun itu dengan dukun. Jadi sekte itu adalah pusat anggota ini.
Saat aku berhasil keluar dan pulang kerumah. Ku bakar lembar kontrak perjanjian itu didalam tong sampah. Saat itulah perjanjanjian itu terputus." Ungkap cerita Paman Sam sampai selesai.
"Paman, kenapa Paman tidak membawa Ayah saya?" Tanya Dewi.
"Ayahmu sudah lebih dulu ikut sebelum Paman tergiur untuk ikut. Paman ikut itu juga dari mulut manis Ayahmu. Saat Paman akan keluar Ayahmu sudah teler tak berdaya." Jawab Paman Sam.
Dewi menghela nafas panjang, matanya lalu menatap lekat wajah Mama. Lalu kembali bertanya pada Paman Sam.
"Saya harus ikut pertemuan sekte itu? Saya harus mendapatkan surat kontrak perjanjian atas nama Jose. Saya tidak mau keturunan Jose suatu saat akan melanjutkan sekte perjanjian setan itu." Ungkap Dewi.
"Jangan Gegabah Dewi." Ungkap Paman Sam.
"Tapi Paman_" Saat Dewi akan menjawab dihentikan ungkapan itu oleh Paman Sam.
"Hanya Jose yang bisa menghentikan perjanjian itu dengan mengambil kontrak itu. Kau tidak punya akses ke sana Nak. Tugasmu hanya menyakinkan Jose untuk berubah." Ungkap tegas Paman sama pada Dewi
Dewi mendengar hal itu lekas diam seribu bahasa.
Semua diruangan itu kini diam semua, saling menatap satu sama lain.
-
Tiba-tiba seluruh orang yang berada dirumah Paman Sam kaget atas kedatangan Agus. Agus yang selama ini adalah sopir pribadi yang dipercayai oleh Jose ternyata kenalan dari Paman Sam. Ia datang dengan muka yang datar dan mendekati Paman Sam.
Agus berbisik mengenai sesuatu hal yang misterius.
Dewi, Mama, Tante dan Jaya kaget dan penasaran melihat kedatangan Agus.
Setelah bisikan selesai. Paman Sam menyuruh Agus duduk didekatnya. Agus memberikan sebuah benda kecil berisi rekaman penting.
Saat benda kecil sudah ditangan Paman Sam, Paman Sam lekas berkata pada semua yang berada disitu.
"Inilah rekaman jarak jauh yang ditarok pada kantong Jose. Kita dengarkan bersama seperti apa suaranya." Paman Sam memutarnya dengan los speaker.
Saat didengar hanya suara langkah kaki, lalu suara pertemuan diruang VVIP, suara musik disko dan suara teriakan pesta pora. Lalu tiba-tiba mati. Disitulah Paman Sam menjelaskan kembali bahwa semua alat akan mati total saat pertemuan itu berlangsung agar tidak bocor.
Setelah pertemuan dirumah Paman Sam Selesai, Agus kembali pulang kerumahnya. Sementara Dewi, Mama, Jaya tetap berada dirumah Paman Sam. Menunggu sampai Jose menghubungi Dewi atau Mama untuk menanyakan kemana perginya.
*
..
..